Sudah tiga hari semenjak suamiku dikebumikan. Masih banyak kerabat yang datang untuk melayat.
Untung bosku memberi aku libur seminggu. selain ingin menata hati yang kecewa, aku juga ingin menata hidupku yang aku rasa sangat menyedihkan.
Tapi aku masih bersyukur, karena allah masih melindungiku. aku tidak menanamlan dendam dan sakit hati yang berlebihan.
Sore itu, aku hanya sendiri di rumah, karena abangku sudah kembali kerumahnya. ibu juga sedang pergi, katanya berbelanja untuk keperluan dapur.
Mertuaku?.
Dia bilang kalau kerabatnya juga banyak yang melayat kerumah.
Aku duduk di bersandar di dinding dekat ruang tengah. ruangan di rumahku masih di gelar tikar, karena masih mengadakan yasinan.
walau hanya keluarga dan tetangga dekat saja.
Aku membuka sosial mediaku, banyak ucapan belasungkawa dari teman dan kenalanku.
"Assalamualaikum!!".
Ucap seseorang dari luar. suaranya laki-laki. mungkin teman suamiku. pikirku.
Aku memperbaiki jilbabku, yang sedikit berantakan.
"Waalaikumussalam!". jawabku.
Aku melihat seorang laki-laki berdiri di depan pintu masuk rumah yang memang tidak di tutup. Seperti seumuran dengan suamiku.
karena memang masih adanya kerabat yang melayat.
"Hm. silahkan masuk pak!". ucapku menyuruhnya masuk.
Aku tidak mengenalnya, tapi bisa saja kenalan suamiku yang ingin melayat.
"Terima kasih!". ucapnya.
Dia duduk lesehan di karpet yang membentang.
"Maaf. kedatanganku sedikit terlambat. karena kemaren aku ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggal!". ucapnya berbasa-basi.
"Tidak apa pak. aku berterima kasih karena sudah datang. maafkan kesalahan yang suami saya lakukan selama mengenal bapak.
Sebagai istrinya, jika ada hutang suami saya ke bapak. saya akan melunasinya!". ucapku.
Dia memandangku lekat. lalu,
"Ha.. ha.. ha....!". tawanya pecah setelah beberapa saat memandang ku tajam.
"Maaf. kenapa bapak tertawa?!. apa ada salah dengan ucapanku?!". tanyaku heran.
"Haha... ha... Maaf!.
Aku Guntur, polisi yang kemaren menelfon kamu di rumah sakit.
Ha..ha..
Aku datang ingin mengembalikan ponsel dan dompet suami kamu!". ucapnya tersenyum.
aku jadi malu, aku tidak menyangka saja. ternyata saat memakai baju dinas sangat berbeda penampilan nya.
Lebih macho dan
'Astaghfirullah. suamiku baru saja meningal. sudah menilai ketampanan laki-laki lain.
Bisa saja dia suami orang!'.
"Oh maaf. aku tidak tahu.
Beda penampilan membuat aku tidak ingat dengan bapak!". jawab ku malu.
"Tidak apa!. kemarenpun waktu di rumah sakit kamu juga tidak memperhatikanku!". jawabnya.
"Sekali lagi, aku minta maaf!". ucapku.
"Tidak apa.
Ini kepunyaan suami kamu. dan maaf aku buka dompet suami kamu, untuk mencari alamat kamu.
Ingin mengantarkan langsung!". ucapnya memberikan sebuah tote bag.
"Terima kasih pak!". ucapku.
"Namaku guntur, kamu bisa panggil nama saja, mungkin saja kita seumuran!. usiaku dua puluh delapan tahun. atau kamu bisa pangil abang saja.
Maaf, nama kamu siapa. mungkin aku bisa menyapa kamu saat kita bertemu dijalan nanti!". tanya bang guntur.
"Namaku gita bang!". jawabku.
"Gita, aku senang bisa membantu kamu. aku juga mengucapkan bela sengkawa atas berpulangnya suami kamu!"..ucapnya
"Terima kasih bang!". jawabku.
"Hmm maaf, aku harus balik dulu. karena aku akan dinas malam hari ini!". ucapnya berdiri.
"Aku juga mengucapkan terima kasih. karena sudah mengantar kemari punya suami saya.
Maaf sudah merepotkan!". ucapku.
"Tidak apa, itu kelalaianku saat bertugas!. karena kemaren setelah kamu datang ke rumah sakit, aku langsung pergi.
Dan aku baru tahu suamimu meninggal dari rekan kerjaku yang tetap tinggal di rumah sakit kemaren.
Makanya aku langsung mengantar itu kerumah kamu!". ucapnya menunjuk tote bag yang ada di dekatku.
lalu dia pergi, setelah minta izin. mengunakan motor berjenis besar.
Hff..
Aku menarik nafasku pelan.
Lalu aku masuk, mengambil totebag yang diberi bang guntur tadi. dan menaruhnya di kamar.
Aku belum membuka apapun barang bang fajri. baik yang ada di rumah, tas kerja, kardus yang di antar teman kantornya.
Dan sekarang dompet dan ponsel bang fajri. Aku akan buka besok saja. setelah aku tingal sendiri dirumah. karena setiap malam ibuku dan sepupuku bergantian menginap di sini.
Hari ini, malam terakhir mengadakan yasinan. masih ramai keluarga dan tetangga ikut yasinan. selain aku dan suamiku dekat dengan tetangga, juga kami saling bantu.
dan malam ini, ibu juga akan pulang kerumah, bersama abangku karena sudah beberapa hari rumahnya tinggal.
Kampungku lebih kurang setengah jam perjalanan dari rumahku dan tempat bekerjaku.
Dan malam ini, aku akan membuka semua barang peningalan suamiku
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments