Plak...
Rama kembali mendapat tamparan keras dari sang ayah, kabar kehamilan Vallen sudah terdengar di telinga ayahnya karena sang ibu membawa Vallen pulang ke rumah mereka untuk membahas rencana pernikahan. Rama berada di ruang kerja ayahnya dan bersiap menerima kemarahan dari sang ayah, sementara itu Vallen berada di ruang tamu di temani Zea, saudari kembar Rama.
"Ayah kecewa padamu," ucap Ega dengan tatapan nanar, putra yang selalu dia banggakan nyatanya membuat hatinya hancur sehancur-hancurnya.
"Maafkan Rama yah," hanya kalimat maaf yang keluar dari mulut Rama, dia juga masih terguncang mengetahui jika Vallen mengandung anaknya, meski dia masih ragu jika bayi yang ada di dalam kandungan Vallen adalah darah dagingnya.
"Segera temui orang tua gadis itu, kalian harus segera menikah sebelum perutnya semakin besar!" putus Ega demi kebaikan bersama.
"Tapi yah, Rama belum siap menikah. Dua bulan lagi Rama harus kembali ke Amerika melanjutkan sekolah Rama!"
Zeandra Rama Irvantara, seorang pria berusia 26 tahun yang sangat pintar dan berambisi. Di usianya yang masih tergolong muda, Rama sudah menjadi Dokter Spesialis Jantung yang sangat hebat. Rama, berambisi menjadi seorang profesor muda dan berbakat. Namun sayang, di tengah persiapannya mengejar gelar Doktor, dia harus menerima kenyataan pahit, seorang wanita tiba-tiba datang dan mengaku hamil anaknya.
"Dengar Rama, sebagai seorang pria kau harus berani mempertanggung jawabkan perbuatanmu! Ayah tidak mau mendengar alasan apapun, sekarang keluar dan kita bicarakan masalah ini dengan gadis itu!" Ega keluar dari ruang kerjanya, pria yang tak lagi muda itu berjalan menuju ruang tamu di mana Vallen berada. Ega duduk di samping istrinya, sementara itu Rama menyusul dan duduk tak jauh dari Vallen.
"Dimana tempat tinggalmu nak, kami harus bertemu dengan kedua orang tuamu untuk membicarakan pernikahan kalian?" tanya Ega dengan ramah.
"Saya tidak memiliki keluarga om," jawab Vallen apa adanya.
"Lalu kau tinggal bersama siapa?"
Vallen menceritakan apa yang terjadi dengannya, dia juga menceritakan tentang niat keberangkatannya ke luar negeri untuk melanjutkan kuliahnya.
"Dengar kan yah, dia juga harus melanjutkan pendidikannya. Kami tidak mungkin menikah. Dan soal bayi, mungkin sebaiknya kita menggugurkannya!" sahut Rama yang membuat semua anggota keluarganya terperanjat, mereka tidak menyangka Rama yang selama ini mereka kenal begitu baik hati memiliki pikiran jahat seperti itu.
Indy menatap marah ke arah putranya, dia sangat kecewa saat ini. "Kalau begitu, bunuh mama dulu sebelum kalian membunuh bayi tidak berdosa itu," ancam Indy dengan air mata berlinang di wajah tuanya, wanita itu begitu malu dengan pikiran buruk puteranya.
"Ma, Rama benar-benar belum ingin menikah. Rama harus meraih impian Rama!"
"Cu-cukup!" tegas Ega seraya memegangi dadanya, nafasnya mulai memburu dan wajahnya membiru, tak lama setelah itu dia tak sadarkan diri.
"Ayah!" teriak Zea dan Indy bersamaan, kedua wanita itu begitu panik melihat kondisi Ega.
Mereka segera membawa Ega ke rumah sakit, Indy tampak begitu ketakutan karena baru kali ini Ega mendapat serangan jantung.
Plak...
Lagi dan lagi, Rama kembali mendapat tamparan, kali ini hadiah itu di terima dari adik kembarnya.
"Puas kau Ram, inikan yang kau mau. Melihat ayah seperti ini?" ujar Zea dengan wajah memerah, dia sangat kecewa pada kakaknya saat ini.
"Maaf Ze, tapi aku..."
"Kau bukan Rama yang kami kenal, kami semua kecewa padamu. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada ayah, aku dan mama tidak akan pernah memaafkanmu!"
Rama hanya diam dan menunduk pasrah saat semua orang menyalahkannya. Kini dia tak bisa berbuat apapun selain harus menerima kehadiran Vallen dan juga bayinya. Rama menarik tangan Vallen dan membawanya ke tempat sepi.
"Lepaskan," ujar Vallen seraya menarik tangannya.
Rama segera melepas tangan Vallen, pria itu menatap Vallen dengan tatapan penuh kebencian. "Kita akan menikah secepatnya!" ucap Rama.
"Aku tidak mau!" tolak Vallen dengan cepat.
"Kau ingin melihat ayahku mati?" gertak Rama dengan nada meninggi.
"Tidak," jawab Vallen sambil menunduk. Sebagai yatim piatu tentu saja dia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada Ega.
"Kita akan menikah, setelah anak itu lahir kita akan bercerai dan anak itu akan di rawat oleh mama dan saudara kembarku. Jadi kau bisa melanjutkan kuliahmu di luar negeri. Bagaimana?"
Vallen diam sejenak dan memikirkan penawaran Rama. Kini keputusan terbaik adalah menikah. "Baik, aku setuju!"
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
👑Ria_rr🍁
sudah fav dan kopi untuk anda thor
2023-04-01
1
Lee
Cara dpet cover dri Nt itu gmna ka Astu?
2023-03-20
2
Yusi Lestari
dulu Zea pernah disakiti oleh kamu pasti ikutan sakit kan tp kenapa sekarang malah yg menyakiti wanita Rama😡
2023-03-07
0