Tak lupa juga Luna hapus aplikasi online milik perbankan itu. Biarkan Bram makin kelimpungan sendiri. Siapa suruh mulai mengajaknya bermain-main.
Satu misi Luna telah berhasil Luna lakukan. Kini tinggal melanjutkan misi lain. Iya Luna memang ingin membalas perbuatan mereka yang sudah sangat menyakiti hatinya.
Luna memang mencoba bertahan sedikit lagi guna melancarkan misinya. Mereka hidup bahagia dengan semua harta yang sudah mereka bangun dari nol, tapi sesudah sukses ia mendapatkan Pengkhianatan. Luna bukan wanita bodoh yang bucin padanya. Luna juga bisa melakukan apapun untuk membalas rasa kecewanya, walaupun tindakan Luna mungkin terkesan jahat bagi sebagai orang. "Apa tindakan mereka padanya itu tidak jahat?
Suka duka pernikahan yang sudah berjalan selama sepuluh tahun ini, bukan waktu yang sebentar. Luna rasa yang ia lakukan ini sudah sepatutnya.
Waktu sudah menunjukkan tengah malam, Luna langkahkan kakinya menuju kamar tempat Bram berada. Dan meletakkan kembali benda itu ke tempat semula. Dan berjalan ke luar kamar dengan hati-hati, menuju kamar Khairul.
Luna memejamkan mata sebentar, ia menghela nafas panjang dan mulai terlelap.
***
Pagi ini Bram tidak gusar seperti kemarin. pagi ini ia terlihat pendiam. Tak lagi menanyakan pakaian kerjanya dan juga sarapannya yang memang dari kemarin tidak disiapkan Luna lagi.
Nampaknya ia mengerti selesai bersiap-siap dan langsung berangkat ke kantor. Bahkan tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya Entahlah apa dia benar-benar langsung ke kantor atau ke rumah calon istri mudanya.
Luna tak bertanya. Hanya memperhatikan sikap laki-laki yang dulu sangat luna hormati dulu, ketika sikap dingin seperti ini, Luna langsung menghampirinya dan meminta maaf jikalau Luna ada salah. Tapi mulai saat ini tak akan ada lagi seperti itu.
Luna sibuk membangunkan Khairul. Karena hari ini ada jadwal masuk sekolah. Sikap dia cuek tidak dihiraukannya.
Sepertinya, Ia juga belum mulai curiga akan aksi Luna tadi malam. Luna tak tahu apa yang akan dia lakukan, jika ia mulai menyadarinya.
Setelah semuanya siap, dan tak lupa sarapan Luna mengantar Khairul pergi ke sekolah.
Luna memarkirkan motornya. Sebentar Di pelataran tempat Khairul sekolah untuk memastikan dia benar-benar masuk dan belajar di sana. Seperti biasa sikap manis khas anak-anak selalu terlontar dari bibir mungilnya.
"Baru saja Luna hendak menghidupkan kuda besinya, ponsel luna bergetar bertanda sebuah panggilan masuk dan tertera nama Bimo pada layar.
Luna menekan tombol hijau di layar ponselnya agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada Bimo. "Halo Mbak, Mas Bram masih di rumah? kok tumben jam segini belum sampai ke kantor? Pagi ini ada meeting penting dengan klien.
Dahi Luna mengerut mendengar ucapan di seberang sana. "Bukankah Bram sudah pergi dari rumah sejak satu jam yang lalu?Mengapa Bima bilang dia belum sampai. Ke mana perginya ini orang."
"Bram sudah berangkat Sejak pagi Bimo. Mbak nggak tahu dia ke mana. Mulai meeting nya jam berapa?" tanyanya
"Mulai meeting nya 15 menit lagi mbak.
"Okey Mbak jalan ke kantor sekarang juga. Biar Mbak yang akan menggantikan bertemu klien ." ucap Luna mantap. Ia pun langsung menghubungi atasan Luna di kantor departemen pemerintahan, untuk meminta izin kepadanya agak telat masuk ke kantor.
Setelah mendapat izin, Luna melajukan kuda besinya ke arah kantor yang dipimpin oleh suaminya Bram selama ini. Yang dipercayakan oleh sang paman.
Sudah cukup lama Luna tidak ikut campur menangani kantor yang selama ini dikelola oleh Bram. Jalanan kompleks kawasan perkantoran sudah dilalui.
"Selamat pagi Ibu Luna." Sapa Rini menganggukkan kepalanya.
"Pagi." balas Luna tersenyum dan melenggang masuk ke ruangan Bram yang beberapa hari lalu ia urungkan niatnya untuk memasukinya.
Luna duduk di kursi kerja milik suaminya. Biasanya Ia yang mengerjakan semuanya. Tapi hari ini karena ia tak menampakkan batang hidungnya, jadi luna yang duduk di sini. Dan mulai membuka laptop dan semua berkas yang tertata rapi di meja.
Tok .. .
Tok ....
Tok.....
Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinganya.
"Masuk!" seru Luna pada seseorang yang mengetuk pintu ruangan itu.
"Mbak Luna, klien kita nampaknya sedikit terlambat. Baru saja beliau menghubungi saya. Katanya ada sedikit kendala di jalan. Luna menganggukkan. Kemudian Bimo duduk di seberangnya.
Luna mulai sibuk membuka laptop melihat laporan bulanan dan mulai mengamati pergerakan bisnis mereka. Bisnis yang dikelola oleh Bram yang mana perusahaan itu milik Paman luna dan juga luna. Karena Luna lah yang menanam saham di sana.
Seketika Luna membelalak membuatnya ingin mendekatkan wajahnya sedikit lebih dekat dengan layar laptop. Saat mata luna menyapu sebuah data laporan keuangan yang terlihat ganjal.
"Ada dua waktu pengeluaran dana yang lumayan besar untuk keperluan yang sama sekali tidak masuk akal. Dua waktu itu berjarak hanya beberapa hari tertulis pengeluaran untuk pemilihan properti tambahan dengan nilai barang tak sesuai dengan nominal uang yang dikeluarkan.
"Bimo, pembelian properti tambahan ini siapa yang membuat anggaran? Kenapa banyak sekali? padahal harga barang itu tidak begitu mahal." ucap Luna sambil memutar laptop ke arahnya agar terlihat oleh laki-laki di depannya.
"Yang membuat anggaran itu Pak Anggara Mbak. Beliau yang mengurusi dana keluar masuk." jawab Bimo.
Tapi saya dengar Mas Bram minta revisi kembali anggaran itu. Beliau meminta dana ditambahkan." tambahnya lagi membuat kening Luna mengerut.
"Lalu?" tanya Luna menatap lekat ke arahnya.
"Selanjutnya saya tak tahu menahu lagi mbak. entah Mas Bram meminta tambahan berapa dan untuk apa Saya kurang tahu Mbak." jelas Bimo.
"Panggil Pak Anggara ke sini Bimo. Saya mau bicara." kata Luna diangguki olehnya kemudian keluar ruangan.
Luna mulai memeriksa laporan dua bulan lalu. Sepertinya semua baik-baik saja. Hati Luna penuh dengan pertanyaan. Untuk apa Bram sendiri menggelapkan uang? untuk keperluan apa bukankah penghasilan setiap bulan sudah lebih dari cukup!"
"Apa ada hubungannya dengan perempuan itu?" apa dia memberikannya kepada wanita murahan itu?" pertanyaan demi pertanyaan timbul di hati Luna.
"Mbak, ini Pak Anggara ." ucap Bimo masuk ke ruangan itu kemudian duduk. Dan Pak anggaran duduk di kursi sebelahnya.
Pak Anggara! bisa jelaskan ini?" tanya Luna serius pada laki-laki yang sudah bekerja di bagian keuangan selama tujuh tahun belakangan ini.
"Yang Luna tahu beliau orang yang jujur dan tak taat agama. Saat ia mengirim lamaran untuk bekerja di sini, Luna sendiri yang mewawancarainya sebelum Luna vakum. Luna tak yakin kalau dia Berbuat curang. hanya saja Luna butuh penjelasan darinya mengenai laporan itu.
Dengan seksama ia memperhatikan laporan yang terpampang di laptop. Dan sesekali bola matanya berputar ke atas mencoba mengingat-ingat.
"Iya Bu, anggaran yang sudah saya buat dengan dana separuh dari dana yang tercantum di situ. Kemudian Pak Bram mendatangi meja saya, dan meminta merevisinya beliau meminta saya memasukkan nominal dua kali lipatnya
"Benar dugaan luna. Tak salah lagi Bram me Anggaran pengeluaran perusahaan. Semua ini pasti untuk wanita murahan itu. Karena hubungan mereka baru terjalin sekitar dua bulan lalu. Sedangkan ini laporan akhir bulan lalu.
Luna mengangguk mendengar penjelasan pegawai yang jujur ini.
"Baik Pak, terima kasih." saya minta tolong lain kali jika Bram mulai bersikap seenaknya laporkan pada saya." ucapnya pelan tapi pasti.
"Baik bu."
"Silakan Pak Anggara boleh kembali bekerja." ujar Luna saat pertanyaannya sedikit terjawab.
"Ini pasti ada hubungannya dengan dia, Bim!" ucap Luna pada Bimo yang masih duduk di depannya dan Pak Anggara sudah meninggalkan ruangan ini.
"Maksud Mbak Luna, hubungan Mas Bram dengan mbak Vanessa?" tanyanya
"Iyalah, siapa lagi." jawab Luna malas mendengar nama perempuan murahan itu. Luna akui ini kesalahan terbesarnya karena meminta kepada sang Paman untuk mempercayakan perusahaan itu kepada suaminya Bram. Karena Luna percaya sepenuhnya kepada Bram Karna ketulusannya kepada Bram tentunya.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Sunarti
Bram mulai membuat laporan palsu
2023-03-28
0
STARLA my journey
keren luna
2023-03-07
0