BAB 16. KURAS HABIS _PDHP

"Oh begitu?hati-hati loh Lun. Jangan biarkan suami kamu dekat-dekat dengan perempuan lain, takutnya ada setan lewat. Sekarang kan banyak tuh cerita tentang pelakor." ucap Mbak Rina mampu menyentil perasaan luna. Karena itulah yang terjadi dalam rumah tangga luna sekarang.

"Mbak kami permisi dulu, ya." pamit Luna mengalihkan pembicaraan tanpa menanggapi ucapannya.

Luna menggandeng tangan mungil Khairul dan berjalan pulang.

***

Luna menidurkan Khairul di kamarnya. Seperti biasa dongeng pengantar tidur mampu membuatnya cepat terlelap.

Luna tarik selimut dan menutupinya hingga setinggi dada. Wajah polosnya yang selalu menguatkan Luna. Ia mengecup kening bocah enam tahun itu. Dan membaringkan tubuhnya di sampingnya ranjang yang tak cukup besar itu. Tapi masih mampu menampung tubuh mereka berdua meski tak bisa banyak bergerak.

"Lun...., Mas mau berbicara sama kamu." suara mengetuk pintu kamar Khairul. Pasti masalah niatnya menikah. Itu membuat Luna malas untuk menemuinya.

"Ada apa sih Mas? Luna keluar dari kamar dengan kesal

"Duduk Lun, kita perlu bicara.

"Bicara apa lagi sih Mas? kamu pilih aku atau dia?" ucap Luna dengan sedikit nada tinggi.

"Luna! Aku mencintai Vanessa, tapi aku tak mau melepaskanmu. Aku tak bisa jauh dari Khairul." ucapnya lirih. Namun, Masih jelas terdengar.

"Enak sekali mau kamu Mas. Aku nggak bisa. kalau kamu memilih dia, lepaskan aku." ucap Luna dengan nada parau, tak terasa luruh air bening menetes di wajah nya.

"Apa kurangnya Aku selama ini mas? tega kau menduakan aku." tambah Luna lagi dengan tatapan sendu

"Luna, aku janji akan bersikap adil dan kalian takkan tinggal satu atap. Kamu tetap di sini dan Vanessa tetap di rumahnya, toh juga rencananya aku dan Vanessa hanya akan menikah siri.

Bram nampaknya sama sekali tidak menggubris ucapan Luna. Ia tetap Kekeh pada pendiriannya. Ia ingin beristri dua mau secara sirih atau secara sah di mata agama dan negara. Bagi Luna itu sama saja sama-sama menyakitkan.

Luna berlalu meninggalkan Bram yang mematung di ruang tengah. Luna melangkah ke kamar Khairul tanpa mengatakan sepatah kata pun. Percuma bicara dengannya dan tampaknya memang sudah berubah.

Semalaman Luna tak bisa tidur. Malam ini Luna tidur di kamar Khairul. Tapi Mas Bram Tidak berkomentar apapun. Terdengar Bram sedang melakukan sambungan telepon dengan wanita itu, hingga tertawa seperti orang kurang waras.

Luna membuka aplikasi sosial media miliknya yang berwarna biru dan berselancar Di sana. Terlihat banyak sekali orang yang berjualan online berseliweran di sana. Luna terpikir untuk mulai usaha online walaupun dirinya sebagai seorang pegawai negeri sipil. Ia ingin mendapatkan uang tambahan jika dirinya jualan online itu berarti ia akan bisa menghidupi Khairul walaupun tanpa Bram.

Luna lihat sebuah akun sosial media sahabat kecilnya yang bernama Lara. Ia kini sepertinya sukses dalam usaha online-nya. Luna klik profilnya terdapat banyak sekali unggulan produk yang ia tawarkan yaitu sebuah produk kecantikan.

Dalam setiap postingannya juga dia membuka para reseller yang ingin bergabung jualan. Tanpa pikir panjang Luna kirim sebuah pesan untuknya.

"Lara apa kabar? Ini aku Luna masih ingat nggak?"

Tak berselang lama, ia membalas pesan Luna Mungkin karena ia penjual online. Jadi ia sudah terbiasa pas respon untuk membalas chat atau pesan yang masuk ke

"Ini Luna teman SD ku, bukan?" tanyanya untuk memastikan bahwa Luna benar orang yang dia maksud. Karena foto profilnya bukan foto Luna melainkan sebuah foto Putra kecilnya.

"Iya benar Lara, aku Luna."

"Luna, kabarku Alhamdulillah baik. Kamu sendiri bagaimana kabarnya? lama tak berjumpa karena kamu sekarang jauh dari sini." balas lara disertai emoticon senyum bahagia.

"Alhamdulillah aku juga baik Lara." Eh iya aku lihat di profilmu usaha online kamu makin sukses aja, nih. Kalau boleh aku mau gabung jadi reseller, bisa nggak?"

"Oh bisa banget, ah kamu kan sekarang udah hidup enak Lun, kok masih ingin jualan online?"

"Iya aku mau cari kesibukan saja Lara, kan lumayan tuh kalau bisa dapat penghasilan tambahan kayak kamu." jawab Luna.

"Oh gitu, oke oke Lun. kamu bisa jadi reseller dropship. Tinggal kamu posting-posting produk kosmetik yang aku jual. Kebetulan juga produk ini lagi booming di sosial media, kamu nanti kalau ada pesanan aku yang packing dan kirim. lalu Lara memberikan nomor ponselnya kepada Luna.

Luna langsung mengcopy nomor ponsel yang dimulai mengirim pesan di aplikasi warna hijau.

Tak berapa lama lara membalas beberapa gambar produk kosmetik beserta harganya.

Luna lirik Jam sudah menunjukkan hampir tengah malam. Tak terdengar lagi suara Bram. sebenarnya ia sudah tidur.

Luna melangkah keluar kamar dan berjalan menuju kamarnya dulu saat belum ada duri di dalam rumah tangga mereka. Tapi saat ini Luna lebih memilih tidur Bersama Khairul. rasanya Luna Tak ingin lagi tidur berdampingan dengan lelaki yang sudah mengkhianatinya. Bahkan telah berbagi peluh dengan wanita lain, meskipun Luna masih istrinya. Tapi rasanya Luna sudah mati rasa dengannya.

Luna berjalan pelan dan membuka pintu kamar itu. Benar saja, ternyata Bram Sudah terlelap dan mendengkur. Segera Luna raih ponselnya di atas nakas dan menempelkan ibu jari untuk membuka kunci layar.

Setelah berhasil Luna bawa benda pipih milik Bram keluar kamar. Luna duduk di ruang tengah. Pertama Luna buka aplikasi warna hijau dan membuka isi cat dengan Vanessa.

Rentetan pesan mesra di antara mereka berdua membuat hati merinding. Bukannya cemburu tapi membuatnya jijik. Apalagi ada beberapa foto kemesraan mereka berdua yang menampilkan pose Vanessa memakai pakaian kurang bahan. "Dasar wanita murahan."umpat Luna dalam hati.

Luna scroll semua chat mereka dari atas ke bawah, hingga seketika mata Luna terbelalak. muncul sebuah gambar screenshot bukti transfer dari rekening bank Bram ke rekening wanita sialan itu. Terpampang dengan jelas nominal angka yang fantastis, mampu membuatnya terhenyak

Deght!

Dua puluh juta rupiah angka yang tak sedikit bagi luna. Karena selama ini Bram hanya memberikan sebesar lima juga setiap bulan.

Dan Luna selalu menerimanya dengan lapang dada. Karena baginya uang segitu juga lebih dari cukup untuk makan mereka bertiga ditambah dengan uang gaji dari ASN-NYA.

Bram pun selalu terbuka dengannya perihal jumlah tabungan yang ada di rekeningnya. Terakhir ia bilang tabungannya sudah cukup untuk membeli sebuah mobil. Namun, Luna mencegahnya dengan alasan belum terlalu butuh lagi.

Tapi Luna tak menyangka dia memberikannya pada wanita sialan itu. Apa belum cukup beberapa waktu lalu ia memberikan sebuah kalung pada gundiknya itu?"

Untuk ke depannya Luna tak mau kecolongan lagi. Luna akan kuras rekening tabungan Bram. Enak sekali wanita murahan itu, aku yang menemani mas Bram hingga ia bisa menabung cukup banyak. Setelah terkumpul banyak dengan mudahnya ia menikmati semuanya.

Luna tutup aplikasi warna hijau dan menggeser layar ponsel itu mencari aplikasi Bank milik Bram. Setelah bertemu segera luna klik, dan masukkan user ID serta password nya. Beruntung user ID dan password nya tidak diganti oleh Bram. Luna berhasil masuk ke dalam aplikasi milik perbankan itu.

Tertera di sana jumlah saldo tabungan Bram sebesar dua ratu lima puluh lima juta. Luna mulai aksinya segera Luna melakukan transaksi transfer dana ke nomor rekeningnya. Luna ketik nominal uang dua ratus empat puluh lima juta dan memasukkan PIN. lagi-lagi keberuntungan berpihak padanya. Bram masih menggunakan PIN lama dan transaksi pun berhasil

Sebuah akses layanan transaksi limit maksimal telah Ia gunakan dengan sukses. "Kini saldo rekening bank berpindah ke rekening luna hanya tersisa lima juta. Luna tersenyum simpul. "Biar tahu rasa kamu Mas." gumam Luna.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

lLuna hrs lbh cerdas

2023-03-28

0

STARLA my journey

STARLA my journey

pinter luna

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. GELISAH _PDHP
2 BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP
3 BAB 3. SINGA SIAP MENERKAM _ PDHP
4 BAB 4. MENDAPAT INFORMASI _PDHP
5 BAB 5. SIAPA VANESSA _ PDHP
6 BAB 6. REKAMAN VIDEO _ PDHP
7 BAB 7. MERASA HAMBAR_ PDHP
8 BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP
9 BAB 9. TERTANGKAP BASAH_ PDHP
10 BAB 10. TAMPARAN DARI LUNA_ PDHP
11 BAB 11. SEMUANYA BERUBAH _PDHP
12 BAB 12. TAMPARAN DARI BRAM _ PDHP
13 BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP
14 BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP
15 BAB 15. TERTAWA PUAS _PDHP
16 BAB 16. KURAS HABIS _PDHP
17 BAB 17. KORUPSI _ PDHP
18 BAB 18. INGIN MENGAMBIL ALIH_PDHP
19 BAB 19.SURAT WASIAT _PDHP
20 BAB 20. MISI BERHASIL _ PDHP
21 BAB 21. BERUBAH UBAH_ PDHP
22 BAB 22. RENCANA _PDHP
23 BAB 23. MENYESAL _ PDHP
24 BAB 24. AMARAH BRAM _ PDHP
25 BAB 25. BARU MENYADARI _ PDHP
26 BAB 26. DI MALL_ PDHP
27 BAB 27. NIKAH SIRI _ PDHP
28 BAB 28. KHAIRUL SAKIT_ PDHP
29 BAB 29. LAGI LAGI TERASA PERIH _PDHP
30 BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP
31 BAB 31. RENCANA GUGAT CERAI _ PDHP
32 BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
33 BAB 33. TAK INGIN CERAI_ PDHP
34 BAB 34. DUKUNGAN SEORANG AYAH_ PDHP
35 BAB 35. JALAN SEMAKIN MUDAH _ PDHP
36 BAB 36. TAK SOPAN _ PDHP
37 BAB 37. TAMPARAN DARI AYAH_ PDHP
38 BAB 38. KHAIRUL JADI ALASAN_PDHP
39 BAB 39. TEKAD SUDAH BULAT_ PDHP
40 BAB. VERSI BRAM MENYESAL _ PDHP
41 BAB 41. SIDANG PERCERAIAN _ PDHP
42 BAB 42. PUSING_ PDHP
43 BAB 43. DI PECAT_ PDHP
44 BAB 44. MENATAP HERAN _ PDHP
45 BAB 45. MABUK_ PDHP
46 BAB 46. TALAK_ PDHP
47 BAB 47. WANITA ULAR_ PDHP
48 BAB 48. KEMBALI KE JAKARTA _ PDHP
49 BAB 49. LEMBARAN BARU_ PDHP
50 BAB 50. RUMAH DI SITA_ PDHP
51 BAB 51.KEHANCURAN MBAK RIMA_ PDHP
52 BAB 52. TIDAK PUNYA APA APA LAGI_ PDHP
53 BAB 53. KELAPARAN _ PDHP
54 BAB 54. PERNIKAHAN VANESSA _ PDHP
55 BAB 55. SEPERTI PEMBANTU _ PDHP
56 BAB 56. AKAL BUSUK VANESSA TERBONGKAR _ PDHP
57 BAB 57. RAHASIA TERBONGKAR _ PDHP
58 BAB 58. VANESSA SAKIT_ PDHP
59 BAB 59. ALDO BERUBAH_ PDHP
60 BAB 60. HANYA PELAMPIASAN _ PDHP
61 BAB 62. INGIN CERAI _ PDHP
62 BAB 62. HADIRNYA MAYA_ PDHP
63 BAB 63. TALAK_ PDHP
64 BAB 64. VANESSA LUMPUH_ PDHP
65 BAB 65. PENYESALAN SELALU TERLAMBAT _PDHP
66 BAB 66. TELEPON DARI MALAKIANO _PDHP
67 BAB 67. MEMINTA MAAF_ PDHP
68 BAB 68. KHAIRUL MERASA TAKUT_ PDHP
69 BAB 69. MENGUSIR SECARA HALUS
70 BAB 70. BERASA JADI MUDA_ PDHP
71 BAB 71. CELOTEHAN KHAIRUL _ PDHP
72 BAB 72. SEPERTI SANG PUJANGGA _ PDHP
73 BAB 73. MEMINTA MAAF _ PDHP
74 BAB 74. BERUSAHA _ PDHP
75 BAB 75. TINGKAH KONYOL MAYA _ PDHP
76 BAB 76. KEDATANGAN MAYA DAN PAK KARYO _PDHP
77 BAB 77. KEDATANGAN MALAKIANO _ PDHP
78 BAB 78. PERTEMUAN BRAM, VENESSA, KIA, PAK KARYA DAN LUNA_ PDHP
79 BAB 79. SALING MEMAAFKAN _ PDHP
80 BAB 80. WISUDA PASCA SARJANA _ PDHP
81 BAB 81. MASIH BELUM SIAP_ PDHP
82 BAB 83. MEMINTA PERSETUJUAN KHAIRUL _PDHP
83 BAB 83. LAMARAN DITERIMA_ PDHP
84 BAB 84. PERNIKAHAN LUNA & MALAKIANO _ PDHP
85 BAB 85. TAK RELA_ PDHP
86 BAB 86. PENYESALAN YANG BEGITU DALAM _PDHP
87 BAB 87. MERASA MALU_ PDHP
88 BAB 88. SEPERTI DAPAT BAJU LEBARAN _ PDHP
89 BAB 89. BERTEMU RINI_PDHP
90 BAB 90. JANDA GATAL_ PDHP
91 BAB 91. MERASA TAK NYAMAN_ PDHP
92 BAB 92. AMARAH BRAM _ PDHP
93 BAB 93. KEDATANGAN TAMU_ PDHP
94 BAB 94. DI RUMAH RINI_ PDHP
95 BAB 95. KELUARGA RINI _ PDHP
96 BAB 96. JOB TAMBAHAN _PDHP
97 BAB 97. KONDISI SEMAKIN MEMBURUK_PDHP
98 BAB 98. KEDATANGAN LUNA_ PDHP
99 BAB 99. SEMAKIN MEMBURUK _PDHP
100 BAB 100. TAKUT KEHILANGAN MBAK RIMA_ PDHP
101 BAB 101. ACARA TAHLILAN _ PDHP
102 BAB 102. MAKAN SIANG BERSAMA _ PDHP
103 BAB 103. MEMINANG RINI_PDHP
104 BAB 104. PERNIKAHAN BRAM DAN RINI_ PDHP
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1. GELISAH _PDHP
2
BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP
3
BAB 3. SINGA SIAP MENERKAM _ PDHP
4
BAB 4. MENDAPAT INFORMASI _PDHP
5
BAB 5. SIAPA VANESSA _ PDHP
6
BAB 6. REKAMAN VIDEO _ PDHP
7
BAB 7. MERASA HAMBAR_ PDHP
8
BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP
9
BAB 9. TERTANGKAP BASAH_ PDHP
10
BAB 10. TAMPARAN DARI LUNA_ PDHP
11
BAB 11. SEMUANYA BERUBAH _PDHP
12
BAB 12. TAMPARAN DARI BRAM _ PDHP
13
BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP
14
BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP
15
BAB 15. TERTAWA PUAS _PDHP
16
BAB 16. KURAS HABIS _PDHP
17
BAB 17. KORUPSI _ PDHP
18
BAB 18. INGIN MENGAMBIL ALIH_PDHP
19
BAB 19.SURAT WASIAT _PDHP
20
BAB 20. MISI BERHASIL _ PDHP
21
BAB 21. BERUBAH UBAH_ PDHP
22
BAB 22. RENCANA _PDHP
23
BAB 23. MENYESAL _ PDHP
24
BAB 24. AMARAH BRAM _ PDHP
25
BAB 25. BARU MENYADARI _ PDHP
26
BAB 26. DI MALL_ PDHP
27
BAB 27. NIKAH SIRI _ PDHP
28
BAB 28. KHAIRUL SAKIT_ PDHP
29
BAB 29. LAGI LAGI TERASA PERIH _PDHP
30
BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP
31
BAB 31. RENCANA GUGAT CERAI _ PDHP
32
BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
33
BAB 33. TAK INGIN CERAI_ PDHP
34
BAB 34. DUKUNGAN SEORANG AYAH_ PDHP
35
BAB 35. JALAN SEMAKIN MUDAH _ PDHP
36
BAB 36. TAK SOPAN _ PDHP
37
BAB 37. TAMPARAN DARI AYAH_ PDHP
38
BAB 38. KHAIRUL JADI ALASAN_PDHP
39
BAB 39. TEKAD SUDAH BULAT_ PDHP
40
BAB. VERSI BRAM MENYESAL _ PDHP
41
BAB 41. SIDANG PERCERAIAN _ PDHP
42
BAB 42. PUSING_ PDHP
43
BAB 43. DI PECAT_ PDHP
44
BAB 44. MENATAP HERAN _ PDHP
45
BAB 45. MABUK_ PDHP
46
BAB 46. TALAK_ PDHP
47
BAB 47. WANITA ULAR_ PDHP
48
BAB 48. KEMBALI KE JAKARTA _ PDHP
49
BAB 49. LEMBARAN BARU_ PDHP
50
BAB 50. RUMAH DI SITA_ PDHP
51
BAB 51.KEHANCURAN MBAK RIMA_ PDHP
52
BAB 52. TIDAK PUNYA APA APA LAGI_ PDHP
53
BAB 53. KELAPARAN _ PDHP
54
BAB 54. PERNIKAHAN VANESSA _ PDHP
55
BAB 55. SEPERTI PEMBANTU _ PDHP
56
BAB 56. AKAL BUSUK VANESSA TERBONGKAR _ PDHP
57
BAB 57. RAHASIA TERBONGKAR _ PDHP
58
BAB 58. VANESSA SAKIT_ PDHP
59
BAB 59. ALDO BERUBAH_ PDHP
60
BAB 60. HANYA PELAMPIASAN _ PDHP
61
BAB 62. INGIN CERAI _ PDHP
62
BAB 62. HADIRNYA MAYA_ PDHP
63
BAB 63. TALAK_ PDHP
64
BAB 64. VANESSA LUMPUH_ PDHP
65
BAB 65. PENYESALAN SELALU TERLAMBAT _PDHP
66
BAB 66. TELEPON DARI MALAKIANO _PDHP
67
BAB 67. MEMINTA MAAF_ PDHP
68
BAB 68. KHAIRUL MERASA TAKUT_ PDHP
69
BAB 69. MENGUSIR SECARA HALUS
70
BAB 70. BERASA JADI MUDA_ PDHP
71
BAB 71. CELOTEHAN KHAIRUL _ PDHP
72
BAB 72. SEPERTI SANG PUJANGGA _ PDHP
73
BAB 73. MEMINTA MAAF _ PDHP
74
BAB 74. BERUSAHA _ PDHP
75
BAB 75. TINGKAH KONYOL MAYA _ PDHP
76
BAB 76. KEDATANGAN MAYA DAN PAK KARYO _PDHP
77
BAB 77. KEDATANGAN MALAKIANO _ PDHP
78
BAB 78. PERTEMUAN BRAM, VENESSA, KIA, PAK KARYA DAN LUNA_ PDHP
79
BAB 79. SALING MEMAAFKAN _ PDHP
80
BAB 80. WISUDA PASCA SARJANA _ PDHP
81
BAB 81. MASIH BELUM SIAP_ PDHP
82
BAB 83. MEMINTA PERSETUJUAN KHAIRUL _PDHP
83
BAB 83. LAMARAN DITERIMA_ PDHP
84
BAB 84. PERNIKAHAN LUNA & MALAKIANO _ PDHP
85
BAB 85. TAK RELA_ PDHP
86
BAB 86. PENYESALAN YANG BEGITU DALAM _PDHP
87
BAB 87. MERASA MALU_ PDHP
88
BAB 88. SEPERTI DAPAT BAJU LEBARAN _ PDHP
89
BAB 89. BERTEMU RINI_PDHP
90
BAB 90. JANDA GATAL_ PDHP
91
BAB 91. MERASA TAK NYAMAN_ PDHP
92
BAB 92. AMARAH BRAM _ PDHP
93
BAB 93. KEDATANGAN TAMU_ PDHP
94
BAB 94. DI RUMAH RINI_ PDHP
95
BAB 95. KELUARGA RINI _ PDHP
96
BAB 96. JOB TAMBAHAN _PDHP
97
BAB 97. KONDISI SEMAKIN MEMBURUK_PDHP
98
BAB 98. KEDATANGAN LUNA_ PDHP
99
BAB 99. SEMAKIN MEMBURUK _PDHP
100
BAB 100. TAKUT KEHILANGAN MBAK RIMA_ PDHP
101
BAB 101. ACARA TAHLILAN _ PDHP
102
BAB 102. MAKAN SIANG BERSAMA _ PDHP
103
BAB 103. MEMINANG RINI_PDHP
104
BAB 104. PERNIKAHAN BRAM DAN RINI_ PDHP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!