BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP

Luna mengurungkan niatnya untuk menemui mereka dan kembali ke kamar Khairul. dan mengajaknya untuk mandi. Karena hari sudah sore. Sebenarnya Khairul sudah bisa mandi sendiri. Tapi Luna merasa kurang bersih Jika ia mandi sendiri. Jadi Luna terkadang masih mengamatinya kalau kalau ada bagian tubuhnya yang terlewat untuk dibersihkan.

"Lun..." suara memanggil Luna. Luna diam dan pura-pura tak mendengar

"Ayah...." kali ini Khairul menyahut mendengar suara ayahnya, tak jauh dari kamar mandi tempat Luna dan Khairul sekarang. Pintu kamar mandi memang tidak Luna tutup rapat.

"Iya sayang, Khairul lagi mandi ya?" ucap basa-basi

"Iya Ayah," jawab khairul sambil mengoleskan pasta gigi ke sikat gigi miliknya.

"Mandi yang bersih ya sayang." ucapnya pada Khairul dengan senyum mengulas di bibirnya

"Lun..." kamu masak apa hari ini? aku lapar." ucapnya seolah tak terjadi apa-apa dengan hubungan mereka. Dasar tak tahu malu.

"Memangnya aku ini apa, kamu pikir setelah kamu sakiti aku dengan masih nurut sama kamu begitu menyakitkan. Aku tidak Sudi menyiapkan makanan untukmu dan wanita murahan mu itu, hello....Jangan mimpi Mas." geram Luna dalam hati. Ingin sekali Luna melontarkan kalimat itu, tapi ada Khairul di sini. Luna tak mau dia jadi mendengar langsung perseteruan antara orang tuanya.

"Nggak mas, aku nggak masak." jawab Luna singkat

Bram berdesak kesal kemudian berjalan keluar menemui gundiknya itu, yang mana duduk santai di sofa. Setelah selesai mandi, Khairul kembali masuk ke kamar. Terdengar Bram tengah memesan makanan dengan aplikasi online. Beberapa kali terdengar ia menawarkan beberapa menu makanan kepada Vanessa.

"Ma... Aku mau main ke rumah Gibran ya." ucap Khairul memang sore ini biasanya waktu untuknya bermain dengan teman-temannya di komplek ini.

"Iya Sayang, jawab Luna tersenyum."

Khairul sudah bersiap akan keluar rumah dan bermain dengan teman-temannya ia terlihat segar,wangi, sehabis mandi rambutnya yang basah disisir oleh Luna. Ia memang tampan mewarisi fisik ayahnya yang tampan. Semoga saja perbuatan hina ayahnya tidak menurun padanya.

Khairul berjalan melintasi ruang tengah. Di mana Ayah dan calon istrinya duduk. Sempat bingung dan memandang wanita itu hingga beberapa detik.

"Hai kamu pasti Khairul ya, wah Kamu ganteng banget mirip ayah kamu." ujar Vanessa sok akrab saat Khairul hendak keluar

Khairul mengangguk.

"Kenalin nama aku Vanessa. Khairul bisa panggil aku tante Vanessa." tambahnya lagi mengulurkan tangan kanannya. Khairul meraih tangannya dan mencium takzim.

"Khairul, katanya kamu mau main itu teman-teman kamu udah pada nunggu di luar." seru Luna menghampirinya. Luna tak ingin Khairul berlama-lama dengan dua manusia yang tak ada akhlak ini. Luna menggandeng tangannya keluar hingga ke depan pintu.

"Sayang aku mandi dulu ya, kamu istirahat aja dulu di sofa ruang tengah. Di dalam lebih nyaman." ucap Bram pada calon istri mudanya. Luna masih di ambang pintu melihat Khairul berjalan menghampiri teman-temannya yang sedang asyik bermain mobil-mobilan.

Luna menoleh ke belakang tampak Bram dan Vanessa berjalan masuk ke dalam. Tiba-tiba datang seorang driver ojek online membawa bungkusan.

"Permisi mbak, Saya mau ngantar makanan pesanan atas nama Bram.

"Oh iya itu suami saya Pak." jawab Luna

"Ini pesanannya Bu." driver ojek online itu menyerahkan sebuah bungkusan yang cukup besar.

"Terima kasih Pak."

"Iya sama-sama bu, Saya permisi Bu.

"Oh iya, pak Silakan. Sudah dibayar ya pak?"

"Sudah Bu, pakai Ovo, permisi Bu." pamitnya dengan ramah.

Luna menutup pintu gerbang rumahnya, dan melangkah masuk. Tiba-tiba terlintas olehnya untuk mengerjai mereka, Luna tersenyum kemudian berjalan pelan memasuki ruang.

Terlihat Vanessa sedang asyik dengan ponselnya, di ruang tengah dengan televisi menyala. Pantas saja ia tak mendengar saat pesanan makanannya datang dan Bram masih di kamar mandi.

Luna meletakkan makanan itu di meja makan. dan membukanya dua porsi lengkap dengan dua botol jus.

Luna berjalan masuk ke dapur dan mengambil sesuatu." Aku yakin dengan ini mereka akan merasa tidak nyaman duduk berduaan dalam waktu lama. Hati luna tersenyum simpul

Dengan berjalan pelan, Luna keluar dari dapur menuju kembali ke ruang tamu. Segera Luna membuka bungkusan itu dan membuka kotak Luna lakukan dengan hati-hati agar tak menimbulkan suara. Luna melirik Vanessa masih sibuk dengan ponselnya, dengan sesekali senyum-senyum macam orang gila.

"Enak saja kalian datang ke sini dan pamer kemesraan di depanku. Aku tidak bodoh aku kerjain kamu Mas dan calon istrimu itu, biar ngerti sopan santun." gumam Luna dalam hati sambil menaburkan bubuk obat pencuci perut ke dalam makanan itu

Setelah selesai melakukan aksinya, Luna bungkus kembali seperti semula dan segera memasukkan botol obat pencuci perut itu ke dalam saku celana Luna

Bram juga keterlaluan beli makanan cuman dua porsi. Apa dia tak lihat di rumah ini masih ada aku dan Khairul? setidaknya buat khairullah dia belikan juga. Ini malah pesan makanan cuman buat makan berdua membuat Luna semakin kesal dan sebel.

"Mas apa kamu pesan makanan, ini barusan ada yang antar makanan." teriak Luna pura-pura dari depan pintu seolah baru masuk rumah

"Iya Lun, letakkan di meja ya. Itu buat aku dan Vanessa." sahutnya dari dalam kamar mandi.

"Luna meletakkannya di atas meja. Vanessa hanya menoleh sebentar ke arah Luna, lalu kembali Menatap layar ponselnya benar-benar menyebalkan.

Luna melangkah mendekati kamar mandi melewati Vanessa, yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Mas Kenapa kamu cuman pesan dua porsi, kamu lupa aku dan Khairul juga masih menjadi tanggung jawabmu Mas." teriak Luna di ambang pintu kamar mandi.

Meskipun sebenarnya Luna sudah menyiapkan makanan untuk makan malam Luna dengan Khairul. Luna Coba tanya hal itu hanya ingin tahu Apa jawaban dari Bram. Sejenak Tak Ada jawaban dari dalam.

"Kamu kan, bisa pesan makanan sendiri Siapa suruh hari ini kamu nggak masak." sahutnya dari dalam kamar mandi.

"Kalau kamu tahu aku nggak masak, harusnya kamu belikan juga dong buat aku sama Khairul Mas." cetus Luna

"Halo Mas, Mas belum juga kamu jadi menikah dengan Vanessa kamu sudah bersikap Tak adil pada aku dan Khairul. apa jadinya nanti jika kamu sudah menikah lagi?" tambah Luna lagi dengan kesal

"Sudahlah kamu nggak usah protes. ucap Bram sesaat setelah membuka pintu kamar mandi. Handuk masih melilit di pinggangnya. rambutnya basah terlihat begitu mempesona dengan tubuh sixpeknya. Ah tapi apalah arti semua itu, jika kelakuannya sangat-sangat membuatnya muak

Luna berjalan dan melongos

"Kamu mau ke mana Lun?" tanya Bram saat Luna baru melangkah. Seketika Luna menolehkan badan

"Aku mau sholat ashar Mas. Biar aku tenang lama-lama Aku bisa ikutan gila melihat kamu dengan wanita murahanmu itu." ucap Luna tajam kemudian pergi ke kamar Khairul. Terlihat Bram terperangah mendengar perkataan luna. Tapi Luna tak peduli.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

habis makan lalu,,, mati lah keduanya yg benar " tak punya malu

2023-03-28

1

Lovely_88

Lovely_88

halah klo uda gt ngapain sungkan si Lun abisin sekalian jgn bilang semua krn anak justru klo kyk mrk anak loe malah jadi korban gmn si 😡😡😡😡jangan bilang loe mau di madu sebelum itu mendingan jg pisah X

2023-03-07

2

STARLA my journey

STARLA my journey

ayuk lun amankan aset ,khairul dan dpt bukti perselingkuhan ..jd pas cerai buang bikin miskin biar mampusss

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. GELISAH _PDHP
2 BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP
3 BAB 3. SINGA SIAP MENERKAM _ PDHP
4 BAB 4. MENDAPAT INFORMASI _PDHP
5 BAB 5. SIAPA VANESSA _ PDHP
6 BAB 6. REKAMAN VIDEO _ PDHP
7 BAB 7. MERASA HAMBAR_ PDHP
8 BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP
9 BAB 9. TERTANGKAP BASAH_ PDHP
10 BAB 10. TAMPARAN DARI LUNA_ PDHP
11 BAB 11. SEMUANYA BERUBAH _PDHP
12 BAB 12. TAMPARAN DARI BRAM _ PDHP
13 BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP
14 BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP
15 BAB 15. TERTAWA PUAS _PDHP
16 BAB 16. KURAS HABIS _PDHP
17 BAB 17. KORUPSI _ PDHP
18 BAB 18. INGIN MENGAMBIL ALIH_PDHP
19 BAB 19.SURAT WASIAT _PDHP
20 BAB 20. MISI BERHASIL _ PDHP
21 BAB 21. BERUBAH UBAH_ PDHP
22 BAB 22. RENCANA _PDHP
23 BAB 23. MENYESAL _ PDHP
24 BAB 24. AMARAH BRAM _ PDHP
25 BAB 25. BARU MENYADARI _ PDHP
26 BAB 26. DI MALL_ PDHP
27 BAB 27. NIKAH SIRI _ PDHP
28 BAB 28. KHAIRUL SAKIT_ PDHP
29 BAB 29. LAGI LAGI TERASA PERIH _PDHP
30 BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP
31 BAB 31. RENCANA GUGAT CERAI _ PDHP
32 BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
33 BAB 33. TAK INGIN CERAI_ PDHP
34 BAB 34. DUKUNGAN SEORANG AYAH_ PDHP
35 BAB 35. JALAN SEMAKIN MUDAH _ PDHP
36 BAB 36. TAK SOPAN _ PDHP
37 BAB 37. TAMPARAN DARI AYAH_ PDHP
38 BAB 38. KHAIRUL JADI ALASAN_PDHP
39 BAB 39. TEKAD SUDAH BULAT_ PDHP
40 BAB. VERSI BRAM MENYESAL _ PDHP
41 BAB 41. SIDANG PERCERAIAN _ PDHP
42 BAB 42. PUSING_ PDHP
43 BAB 43. DI PECAT_ PDHP
44 BAB 44. MENATAP HERAN _ PDHP
45 BAB 45. MABUK_ PDHP
46 BAB 46. TALAK_ PDHP
47 BAB 47. WANITA ULAR_ PDHP
48 BAB 48. KEMBALI KE JAKARTA _ PDHP
49 BAB 49. LEMBARAN BARU_ PDHP
50 BAB 50. RUMAH DI SITA_ PDHP
51 BAB 51.KEHANCURAN MBAK RIMA_ PDHP
52 BAB 52. TIDAK PUNYA APA APA LAGI_ PDHP
53 BAB 53. KELAPARAN _ PDHP
54 BAB 54. PERNIKAHAN VANESSA _ PDHP
55 BAB 55. SEPERTI PEMBANTU _ PDHP
56 BAB 56. AKAL BUSUK VANESSA TERBONGKAR _ PDHP
57 BAB 57. RAHASIA TERBONGKAR _ PDHP
58 BAB 58. VANESSA SAKIT_ PDHP
59 BAB 59. ALDO BERUBAH_ PDHP
60 BAB 60. HANYA PELAMPIASAN _ PDHP
61 BAB 62. INGIN CERAI _ PDHP
62 BAB 62. HADIRNYA MAYA_ PDHP
63 BAB 63. TALAK_ PDHP
64 BAB 64. VANESSA LUMPUH_ PDHP
65 BAB 65. PENYESALAN SELALU TERLAMBAT _PDHP
66 BAB 66. TELEPON DARI MALAKIANO _PDHP
67 BAB 67. MEMINTA MAAF_ PDHP
68 BAB 68. KHAIRUL MERASA TAKUT_ PDHP
69 BAB 69. MENGUSIR SECARA HALUS
70 BAB 70. BERASA JADI MUDA_ PDHP
71 BAB 71. CELOTEHAN KHAIRUL _ PDHP
72 BAB 72. SEPERTI SANG PUJANGGA _ PDHP
73 BAB 73. MEMINTA MAAF _ PDHP
74 BAB 74. BERUSAHA _ PDHP
75 BAB 75. TINGKAH KONYOL MAYA _ PDHP
76 BAB 76. KEDATANGAN MAYA DAN PAK KARYO _PDHP
77 BAB 77. KEDATANGAN MALAKIANO _ PDHP
78 BAB 78. PERTEMUAN BRAM, VENESSA, KIA, PAK KARYA DAN LUNA_ PDHP
79 BAB 79. SALING MEMAAFKAN _ PDHP
80 BAB 80. WISUDA PASCA SARJANA _ PDHP
81 BAB 81. MASIH BELUM SIAP_ PDHP
82 BAB 83. MEMINTA PERSETUJUAN KHAIRUL _PDHP
83 BAB 83. LAMARAN DITERIMA_ PDHP
84 BAB 84. PERNIKAHAN LUNA & MALAKIANO _ PDHP
85 BAB 85. TAK RELA_ PDHP
86 BAB 86. PENYESALAN YANG BEGITU DALAM _PDHP
87 BAB 87. MERASA MALU_ PDHP
88 BAB 88. SEPERTI DAPAT BAJU LEBARAN _ PDHP
89 BAB 89. BERTEMU RINI_PDHP
90 BAB 90. JANDA GATAL_ PDHP
91 BAB 91. MERASA TAK NYAMAN_ PDHP
92 BAB 92. AMARAH BRAM _ PDHP
93 BAB 93. KEDATANGAN TAMU_ PDHP
94 BAB 94. DI RUMAH RINI_ PDHP
95 BAB 95. KELUARGA RINI _ PDHP
96 BAB 96. JOB TAMBAHAN _PDHP
97 BAB 97. KONDISI SEMAKIN MEMBURUK_PDHP
98 BAB 98. KEDATANGAN LUNA_ PDHP
99 BAB 99. SEMAKIN MEMBURUK _PDHP
100 BAB 100. TAKUT KEHILANGAN MBAK RIMA_ PDHP
101 BAB 101. ACARA TAHLILAN _ PDHP
102 BAB 102. MAKAN SIANG BERSAMA _ PDHP
103 BAB 103. MEMINANG RINI_PDHP
104 BAB 104. PERNIKAHAN BRAM DAN RINI_ PDHP
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1. GELISAH _PDHP
2
BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP
3
BAB 3. SINGA SIAP MENERKAM _ PDHP
4
BAB 4. MENDAPAT INFORMASI _PDHP
5
BAB 5. SIAPA VANESSA _ PDHP
6
BAB 6. REKAMAN VIDEO _ PDHP
7
BAB 7. MERASA HAMBAR_ PDHP
8
BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP
9
BAB 9. TERTANGKAP BASAH_ PDHP
10
BAB 10. TAMPARAN DARI LUNA_ PDHP
11
BAB 11. SEMUANYA BERUBAH _PDHP
12
BAB 12. TAMPARAN DARI BRAM _ PDHP
13
BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP
14
BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP
15
BAB 15. TERTAWA PUAS _PDHP
16
BAB 16. KURAS HABIS _PDHP
17
BAB 17. KORUPSI _ PDHP
18
BAB 18. INGIN MENGAMBIL ALIH_PDHP
19
BAB 19.SURAT WASIAT _PDHP
20
BAB 20. MISI BERHASIL _ PDHP
21
BAB 21. BERUBAH UBAH_ PDHP
22
BAB 22. RENCANA _PDHP
23
BAB 23. MENYESAL _ PDHP
24
BAB 24. AMARAH BRAM _ PDHP
25
BAB 25. BARU MENYADARI _ PDHP
26
BAB 26. DI MALL_ PDHP
27
BAB 27. NIKAH SIRI _ PDHP
28
BAB 28. KHAIRUL SAKIT_ PDHP
29
BAB 29. LAGI LAGI TERASA PERIH _PDHP
30
BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP
31
BAB 31. RENCANA GUGAT CERAI _ PDHP
32
BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
33
BAB 33. TAK INGIN CERAI_ PDHP
34
BAB 34. DUKUNGAN SEORANG AYAH_ PDHP
35
BAB 35. JALAN SEMAKIN MUDAH _ PDHP
36
BAB 36. TAK SOPAN _ PDHP
37
BAB 37. TAMPARAN DARI AYAH_ PDHP
38
BAB 38. KHAIRUL JADI ALASAN_PDHP
39
BAB 39. TEKAD SUDAH BULAT_ PDHP
40
BAB. VERSI BRAM MENYESAL _ PDHP
41
BAB 41. SIDANG PERCERAIAN _ PDHP
42
BAB 42. PUSING_ PDHP
43
BAB 43. DI PECAT_ PDHP
44
BAB 44. MENATAP HERAN _ PDHP
45
BAB 45. MABUK_ PDHP
46
BAB 46. TALAK_ PDHP
47
BAB 47. WANITA ULAR_ PDHP
48
BAB 48. KEMBALI KE JAKARTA _ PDHP
49
BAB 49. LEMBARAN BARU_ PDHP
50
BAB 50. RUMAH DI SITA_ PDHP
51
BAB 51.KEHANCURAN MBAK RIMA_ PDHP
52
BAB 52. TIDAK PUNYA APA APA LAGI_ PDHP
53
BAB 53. KELAPARAN _ PDHP
54
BAB 54. PERNIKAHAN VANESSA _ PDHP
55
BAB 55. SEPERTI PEMBANTU _ PDHP
56
BAB 56. AKAL BUSUK VANESSA TERBONGKAR _ PDHP
57
BAB 57. RAHASIA TERBONGKAR _ PDHP
58
BAB 58. VANESSA SAKIT_ PDHP
59
BAB 59. ALDO BERUBAH_ PDHP
60
BAB 60. HANYA PELAMPIASAN _ PDHP
61
BAB 62. INGIN CERAI _ PDHP
62
BAB 62. HADIRNYA MAYA_ PDHP
63
BAB 63. TALAK_ PDHP
64
BAB 64. VANESSA LUMPUH_ PDHP
65
BAB 65. PENYESALAN SELALU TERLAMBAT _PDHP
66
BAB 66. TELEPON DARI MALAKIANO _PDHP
67
BAB 67. MEMINTA MAAF_ PDHP
68
BAB 68. KHAIRUL MERASA TAKUT_ PDHP
69
BAB 69. MENGUSIR SECARA HALUS
70
BAB 70. BERASA JADI MUDA_ PDHP
71
BAB 71. CELOTEHAN KHAIRUL _ PDHP
72
BAB 72. SEPERTI SANG PUJANGGA _ PDHP
73
BAB 73. MEMINTA MAAF _ PDHP
74
BAB 74. BERUSAHA _ PDHP
75
BAB 75. TINGKAH KONYOL MAYA _ PDHP
76
BAB 76. KEDATANGAN MAYA DAN PAK KARYO _PDHP
77
BAB 77. KEDATANGAN MALAKIANO _ PDHP
78
BAB 78. PERTEMUAN BRAM, VENESSA, KIA, PAK KARYA DAN LUNA_ PDHP
79
BAB 79. SALING MEMAAFKAN _ PDHP
80
BAB 80. WISUDA PASCA SARJANA _ PDHP
81
BAB 81. MASIH BELUM SIAP_ PDHP
82
BAB 83. MEMINTA PERSETUJUAN KHAIRUL _PDHP
83
BAB 83. LAMARAN DITERIMA_ PDHP
84
BAB 84. PERNIKAHAN LUNA & MALAKIANO _ PDHP
85
BAB 85. TAK RELA_ PDHP
86
BAB 86. PENYESALAN YANG BEGITU DALAM _PDHP
87
BAB 87. MERASA MALU_ PDHP
88
BAB 88. SEPERTI DAPAT BAJU LEBARAN _ PDHP
89
BAB 89. BERTEMU RINI_PDHP
90
BAB 90. JANDA GATAL_ PDHP
91
BAB 91. MERASA TAK NYAMAN_ PDHP
92
BAB 92. AMARAH BRAM _ PDHP
93
BAB 93. KEDATANGAN TAMU_ PDHP
94
BAB 94. DI RUMAH RINI_ PDHP
95
BAB 95. KELUARGA RINI _ PDHP
96
BAB 96. JOB TAMBAHAN _PDHP
97
BAB 97. KONDISI SEMAKIN MEMBURUK_PDHP
98
BAB 98. KEDATANGAN LUNA_ PDHP
99
BAB 99. SEMAKIN MEMBURUK _PDHP
100
BAB 100. TAKUT KEHILANGAN MBAK RIMA_ PDHP
101
BAB 101. ACARA TAHLILAN _ PDHP
102
BAB 102. MAKAN SIANG BERSAMA _ PDHP
103
BAB 103. MEMINANG RINI_PDHP
104
BAB 104. PERNIKAHAN BRAM DAN RINI_ PDHP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!