BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP

Luna melirik jam dinding yang tertempel di dinding ruang tengah, menunjukkan jam tiga sore. Khairul masih lelap tidur siang. Hari ini Luna tak masuk kantor. Bahkan ia ingin berniat mengajukan pensiun dini kepada atasannya agar Luna dapat mengurus Khairul putranya sendiri dengan maksimal.

Apalagi dengan permasalahan rumah tangganya, ia ingin mengurus perusahan milik Pamannya sendiri. Yanga mana saham Luna juga terdapat sekitar 25% di sana selebihnya milik Paman Luna.

Hari ini Luna memang tidak memasak. Ia memilih memesan makanan dengan menggunakan aplikasi online. Sekalian untuk makan malam dengan Khairul. Luna tak lagi menyiapkan makanan untuk Bram.

Luna langkahkan kakinya memasuki kamar. Sebuah ranjang berukuran besar yang menjadi saksi bisu kebahagiaannya dengan Bram selama sepuluh tahun ini. Terbayang semua kebahagiaan yang mereka rajut dengan penuh pengorbanan peluh dan air mata.

Luna pertama kali bertemu Bram, sewaktu mereka masih sama sama kuliah di Jakarta. Luna asal dari Sumatera dan Bram asal dari Jakarta. Karena mereka merasa cocok, Cinta itu tumbuh bersemi di hati mereka. Hingga mereka memutuskan untuk menikah. Meski awalnya Ayah Luna dan keluarga sedikit ragu karena berasal dari jauh dan tak begitu mengenal asal-usul keluarganya.

Namun, Luna selalu meyakinkan ayah dan keluarganya kalau Bram itu pemuda yang tepat untuknya. Sikapnya yang lembut, hangat, tampan, dan mudah bergaul, membuat Luna selalu jatuh cinta padanya. Sebagai laki-laki, Bram nyaris sempurna. membuat hati para gadis berbunga-bunga saat di dekatnya. Dan Luna merasa sangat beruntung bisa menjadi gadis yang dipilih menjadi istrinya kala itu.

Sebelum menikah, Luna memang sudah bekerja menjadi pegawai negeri sipil di sebuah kantor departemen negara yang ada di kota Jakarta. Dan usai menikah, Luna tetap masih bekerja menjadi pegawai negeri sipil. Bram saat itu belum memiliki pekerjaan tetap, sehingga Luna memohon kepada sang Paman agar menerima Bram bekerja di perusahaan sang paman.

Luna selalu berusaha meyakinkan sang Paman kalau Bram layak bekerja di sana. seiring berjalannya waktu, akhirnya sang Paman mempercayakan perusahaan itu dipegang oleh Bram, yang kebetulan saja uang tabungan Luna ia tanamkan saham di sana. Membuat sang Paman pun merasa dirinya harus mempercayai suami dari keponakannya itu.

Luna duduk di tepi ranjang, mengusap lembut bed cover yang tertata rapi dan bersandar sudah berbulan, Bram tidak meminta haknya pada Luna. Ternyata ia telah mendapatkannya dari wanita lain.

Arrghhh!!

Luna meremas kuat bed cover itu. Dan membuangnya ke lantai dengan kasar. Sungguh ngerasa sakit, benci, kecewa semua bergemuruh dan bercampur jadi satu di dalam hati. Luna menangis pilu, meratapi nasib rumah tangganya yang entah akan dibawa kemana setelah ini.

Luna bangkit dan membuka lemari pakaian di dalamnya. Terdapat sebuah brankas yang kode kuncinya hanya luna dan Bram yang tahu. Luna tekan kode itu dan brankas itu terbuka. Sebuah sertifikat rumah atas nama Luna, dan sebuah sertifikat rumah satunya nama Bram serta BPKB mobil milik Luna BPKB motor milik Bram.

Mungkin lebih baik jika Luna amankan semua aset itu, Sebelum jatuh ke tangan wanita itu. Luna yakin Ia hanya menginginkan harta Bram.

Tiba-tiba terdengar suara mobil Bram disertai tawa kecil berhenti di depan rumah mereka. Luna kaget, segera Luna mengambil berkas itu dan menukarnya dengan kertas biasa.

Dengan langkah cepat, luna memasuki kamar Khairul. Dan menaruh semua berkas penting itu di laci paling bawah lemari Khairul.

Bergegas Luna keluar untuk melihat Bram. Ia pulang bersama siapa?sepertinya bahagia dengan tawa kecilnya terdengar hingga ke dalam rumah.

Luna menuju pintu depan Luna sikap sedikit gorden jendela dan melihat keluar.

Pemandangan di depan rumah mampu membuat matanya terbelalak. Luna menggeleng tak menyangka dengan apa yang ia lihat. Dengan santai dan mesranya Bram membawa wanita sialan itu ke rumahnya.

Benar-benar tak punya perasaan. Entah memang sudah tak punya hati dan perasaan, hingga ia tega menabur garam di atas luka yang baru saja ia torehkan.

Luna buka pintu rumah mereka, saat mereka sudah di ambang pintu. Baru saja Bram akan membuka pintu, tapi Luna lebih dulu membukanya dari dalam.

Luna berdiri dengan melipat tangan dan tatapan tajamnya mengarah pada dua manusia durjana itu. Secara bergantian Bram tampaknya sedikit gusar. Tapi tidak dengan Vanessa, dia justru tersenyum sinis membalas tatapannya.

"Apa Dia pikir dia yang akan menang?

" Oh no!!! Aku tak akan membiarkanmu menang wanita murahan!" geram Luna dalam hati dan matanya memicing.

"Lun..., kita harus bicara. Biarkan kami masuk." ucap Bram saat beberapa menit mereka tak bersuara karena Luna berdiri tepat di pintu seolah menghalangi mereka masuk.

Luna memutar bola matanya dan mundur satu langkah, untuk memberinya jalan.

Bram dan Vanessa menjatuhkan bobotnya di sofa Begitu juga dengan Luna.

Aku membawa Vanessa kemari karena aku mau kamu tahu, kalau niatku untuk menikahi Vanessa itu serius Lun. Aku harap kau mengijinkan aku menikahi Vanessa menjadi istri muda ku." ucap Bram serius.

Vanessa duduk di sebelah Bram duduk santai dengan gaya sok cantiknya, rasanya Luna seperti ingin meremas wanita itu melihat gayanya .

"Terus kalau aku nggak ijinin kamu mau apa Mas?" cetus Luna.

"Iya Mbak, Aku janji kok akan bersikap baik dengan Khairul juga kali ini. Vanessa bersuara baru sekali ini Luna mendengar suaranya.

pandangan Luna beralih menatapnya

"Diam kamu wanita murahan! apa kamu tak laku dengan pria lajang di luar sana, hingga kamu merebut lelaki yang sudah beristri. hah!" ucapnya lantang dengan nafas memburu.

Memang itulah kenyataannya perempuan yang merebut suami orang Tak ubahnya seperti wanita murahan yang tak bisa menjaga kehormatannya.

Mendengar ucapan Luna, Bram terhenyak. Vanessa pun menunduk sepertinya ia takut untuk menatapnya.

"Luna, kami datang ke sini dengan niat baik ingin meminta izinmu. Kenapa kamu berkata kasar seperti itu? Lagi Dan Lagi Bram membela wanita murahan itu.

"Kamu pikir aku ini wanita seperti apa Mas? aku juga punya perasaan Mas." tukas Luna dengan penuh penekanan

"Sudahlah Lun, dengan atau ataupun tidak izin darimu, Mas akan tetap menikahi Vanessa."

"Mama...." terdengar panggilan Khairul dari kamarnya. Sepertinya ia sudah bangun.

Luna segera bangkit dan berjalan menuju kamar Khairul, tanpa menyahuti ucapan Bram.

Luna peluk erat Putra semata wayangnya, menahan sesak di dada. Pasti Khairul akan bingung dengan kondisi ini

"Mama kenapa? aku kayak dengar suara Ayah tadi ma?" tanyanya masih dalam pelukan Luna. Untuk saat ini, hanya memeluknya bisa membuat hati Luna sedikit tenang.

"Mama nggak apa-apa kok sayang. Iya itu, Ayah udah pulang. Tapi ayah sedang ada tamu, jadi Khairul di sini aja dulu ya. Jangan keluar kamar dulu." ucap Luna berbohong karena tak mungkin Luna bilang kalau ayahnya pulang bersama calon Mama barunya. Khairul pun mengangguk.

Luna beranjak hendak kembali ke ruang tamu. Namun, saat langkahnya tengah diambang pintu antara ruang tengah dan ruang tamu, langkah kakinya tercekat melihat dua orang tak tahu malu itu bermesraan di rumah mereka.

"Astagfirullah." ucap Luna dalam hati melihat beberapa kali Bram mengecup pipi dan kening wanita itu. Dan wanita murahan Itu tampak menikmati dan bergelayut manja di bahu lelaki yang bergelar suami itu. Sampai-sampai ia tidak menyadari sepasang mata Luna tengah melihat kemesraan Mereka. Benar-benar tak punya akhlak memang.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

lanang,, wedok e podho bosok e gak punya otak

2023-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. GELISAH _PDHP
2 BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP
3 BAB 3. SINGA SIAP MENERKAM _ PDHP
4 BAB 4. MENDAPAT INFORMASI _PDHP
5 BAB 5. SIAPA VANESSA _ PDHP
6 BAB 6. REKAMAN VIDEO _ PDHP
7 BAB 7. MERASA HAMBAR_ PDHP
8 BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP
9 BAB 9. TERTANGKAP BASAH_ PDHP
10 BAB 10. TAMPARAN DARI LUNA_ PDHP
11 BAB 11. SEMUANYA BERUBAH _PDHP
12 BAB 12. TAMPARAN DARI BRAM _ PDHP
13 BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP
14 BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP
15 BAB 15. TERTAWA PUAS _PDHP
16 BAB 16. KURAS HABIS _PDHP
17 BAB 17. KORUPSI _ PDHP
18 BAB 18. INGIN MENGAMBIL ALIH_PDHP
19 BAB 19.SURAT WASIAT _PDHP
20 BAB 20. MISI BERHASIL _ PDHP
21 BAB 21. BERUBAH UBAH_ PDHP
22 BAB 22. RENCANA _PDHP
23 BAB 23. MENYESAL _ PDHP
24 BAB 24. AMARAH BRAM _ PDHP
25 BAB 25. BARU MENYADARI _ PDHP
26 BAB 26. DI MALL_ PDHP
27 BAB 27. NIKAH SIRI _ PDHP
28 BAB 28. KHAIRUL SAKIT_ PDHP
29 BAB 29. LAGI LAGI TERASA PERIH _PDHP
30 BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP
31 BAB 31. RENCANA GUGAT CERAI _ PDHP
32 BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
33 BAB 33. TAK INGIN CERAI_ PDHP
34 BAB 34. DUKUNGAN SEORANG AYAH_ PDHP
35 BAB 35. JALAN SEMAKIN MUDAH _ PDHP
36 BAB 36. TAK SOPAN _ PDHP
37 BAB 37. TAMPARAN DARI AYAH_ PDHP
38 BAB 38. KHAIRUL JADI ALASAN_PDHP
39 BAB 39. TEKAD SUDAH BULAT_ PDHP
40 BAB. VERSI BRAM MENYESAL _ PDHP
41 BAB 41. SIDANG PERCERAIAN _ PDHP
42 BAB 42. PUSING_ PDHP
43 BAB 43. DI PECAT_ PDHP
44 BAB 44. MENATAP HERAN _ PDHP
45 BAB 45. MABUK_ PDHP
46 BAB 46. TALAK_ PDHP
47 BAB 47. WANITA ULAR_ PDHP
48 BAB 48. KEMBALI KE JAKARTA _ PDHP
49 BAB 49. LEMBARAN BARU_ PDHP
50 BAB 50. RUMAH DI SITA_ PDHP
51 BAB 51.KEHANCURAN MBAK RIMA_ PDHP
52 BAB 52. TIDAK PUNYA APA APA LAGI_ PDHP
53 BAB 53. KELAPARAN _ PDHP
54 BAB 54. PERNIKAHAN VANESSA _ PDHP
55 BAB 55. SEPERTI PEMBANTU _ PDHP
56 BAB 56. AKAL BUSUK VANESSA TERBONGKAR _ PDHP
57 BAB 57. RAHASIA TERBONGKAR _ PDHP
58 BAB 58. VANESSA SAKIT_ PDHP
59 BAB 59. ALDO BERUBAH_ PDHP
60 BAB 60. HANYA PELAMPIASAN _ PDHP
61 BAB 62. INGIN CERAI _ PDHP
62 BAB 62. HADIRNYA MAYA_ PDHP
63 BAB 63. TALAK_ PDHP
64 BAB 64. VANESSA LUMPUH_ PDHP
65 BAB 65. PENYESALAN SELALU TERLAMBAT _PDHP
66 BAB 66. TELEPON DARI MALAKIANO _PDHP
67 BAB 67. MEMINTA MAAF_ PDHP
68 BAB 68. KHAIRUL MERASA TAKUT_ PDHP
69 BAB 69. MENGUSIR SECARA HALUS
70 BAB 70. BERASA JADI MUDA_ PDHP
71 BAB 71. CELOTEHAN KHAIRUL _ PDHP
72 BAB 72. SEPERTI SANG PUJANGGA _ PDHP
73 BAB 73. MEMINTA MAAF _ PDHP
74 BAB 74. BERUSAHA _ PDHP
75 BAB 75. TINGKAH KONYOL MAYA _ PDHP
76 BAB 76. KEDATANGAN MAYA DAN PAK KARYO _PDHP
77 BAB 77. KEDATANGAN MALAKIANO _ PDHP
78 BAB 78. PERTEMUAN BRAM, VENESSA, KIA, PAK KARYA DAN LUNA_ PDHP
79 BAB 79. SALING MEMAAFKAN _ PDHP
80 BAB 80. WISUDA PASCA SARJANA _ PDHP
81 BAB 81. MASIH BELUM SIAP_ PDHP
82 BAB 83. MEMINTA PERSETUJUAN KHAIRUL _PDHP
83 BAB 83. LAMARAN DITERIMA_ PDHP
84 BAB 84. PERNIKAHAN LUNA & MALAKIANO _ PDHP
85 BAB 85. TAK RELA_ PDHP
86 BAB 86. PENYESALAN YANG BEGITU DALAM _PDHP
87 BAB 87. MERASA MALU_ PDHP
88 BAB 88. SEPERTI DAPAT BAJU LEBARAN _ PDHP
89 BAB 89. BERTEMU RINI_PDHP
90 BAB 90. JANDA GATAL_ PDHP
91 BAB 91. MERASA TAK NYAMAN_ PDHP
92 BAB 92. AMARAH BRAM _ PDHP
93 BAB 93. KEDATANGAN TAMU_ PDHP
94 BAB 94. DI RUMAH RINI_ PDHP
95 BAB 95. KELUARGA RINI _ PDHP
96 BAB 96. JOB TAMBAHAN _PDHP
97 BAB 97. KONDISI SEMAKIN MEMBURUK_PDHP
98 BAB 98. KEDATANGAN LUNA_ PDHP
99 BAB 99. SEMAKIN MEMBURUK _PDHP
100 BAB 100. TAKUT KEHILANGAN MBAK RIMA_ PDHP
101 BAB 101. ACARA TAHLILAN _ PDHP
102 BAB 102. MAKAN SIANG BERSAMA _ PDHP
103 BAB 103. MEMINANG RINI_PDHP
104 BAB 104. PERNIKAHAN BRAM DAN RINI_ PDHP
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1. GELISAH _PDHP
2
BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP
3
BAB 3. SINGA SIAP MENERKAM _ PDHP
4
BAB 4. MENDAPAT INFORMASI _PDHP
5
BAB 5. SIAPA VANESSA _ PDHP
6
BAB 6. REKAMAN VIDEO _ PDHP
7
BAB 7. MERASA HAMBAR_ PDHP
8
BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP
9
BAB 9. TERTANGKAP BASAH_ PDHP
10
BAB 10. TAMPARAN DARI LUNA_ PDHP
11
BAB 11. SEMUANYA BERUBAH _PDHP
12
BAB 12. TAMPARAN DARI BRAM _ PDHP
13
BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP
14
BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP
15
BAB 15. TERTAWA PUAS _PDHP
16
BAB 16. KURAS HABIS _PDHP
17
BAB 17. KORUPSI _ PDHP
18
BAB 18. INGIN MENGAMBIL ALIH_PDHP
19
BAB 19.SURAT WASIAT _PDHP
20
BAB 20. MISI BERHASIL _ PDHP
21
BAB 21. BERUBAH UBAH_ PDHP
22
BAB 22. RENCANA _PDHP
23
BAB 23. MENYESAL _ PDHP
24
BAB 24. AMARAH BRAM _ PDHP
25
BAB 25. BARU MENYADARI _ PDHP
26
BAB 26. DI MALL_ PDHP
27
BAB 27. NIKAH SIRI _ PDHP
28
BAB 28. KHAIRUL SAKIT_ PDHP
29
BAB 29. LAGI LAGI TERASA PERIH _PDHP
30
BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP
31
BAB 31. RENCANA GUGAT CERAI _ PDHP
32
BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
33
BAB 33. TAK INGIN CERAI_ PDHP
34
BAB 34. DUKUNGAN SEORANG AYAH_ PDHP
35
BAB 35. JALAN SEMAKIN MUDAH _ PDHP
36
BAB 36. TAK SOPAN _ PDHP
37
BAB 37. TAMPARAN DARI AYAH_ PDHP
38
BAB 38. KHAIRUL JADI ALASAN_PDHP
39
BAB 39. TEKAD SUDAH BULAT_ PDHP
40
BAB. VERSI BRAM MENYESAL _ PDHP
41
BAB 41. SIDANG PERCERAIAN _ PDHP
42
BAB 42. PUSING_ PDHP
43
BAB 43. DI PECAT_ PDHP
44
BAB 44. MENATAP HERAN _ PDHP
45
BAB 45. MABUK_ PDHP
46
BAB 46. TALAK_ PDHP
47
BAB 47. WANITA ULAR_ PDHP
48
BAB 48. KEMBALI KE JAKARTA _ PDHP
49
BAB 49. LEMBARAN BARU_ PDHP
50
BAB 50. RUMAH DI SITA_ PDHP
51
BAB 51.KEHANCURAN MBAK RIMA_ PDHP
52
BAB 52. TIDAK PUNYA APA APA LAGI_ PDHP
53
BAB 53. KELAPARAN _ PDHP
54
BAB 54. PERNIKAHAN VANESSA _ PDHP
55
BAB 55. SEPERTI PEMBANTU _ PDHP
56
BAB 56. AKAL BUSUK VANESSA TERBONGKAR _ PDHP
57
BAB 57. RAHASIA TERBONGKAR _ PDHP
58
BAB 58. VANESSA SAKIT_ PDHP
59
BAB 59. ALDO BERUBAH_ PDHP
60
BAB 60. HANYA PELAMPIASAN _ PDHP
61
BAB 62. INGIN CERAI _ PDHP
62
BAB 62. HADIRNYA MAYA_ PDHP
63
BAB 63. TALAK_ PDHP
64
BAB 64. VANESSA LUMPUH_ PDHP
65
BAB 65. PENYESALAN SELALU TERLAMBAT _PDHP
66
BAB 66. TELEPON DARI MALAKIANO _PDHP
67
BAB 67. MEMINTA MAAF_ PDHP
68
BAB 68. KHAIRUL MERASA TAKUT_ PDHP
69
BAB 69. MENGUSIR SECARA HALUS
70
BAB 70. BERASA JADI MUDA_ PDHP
71
BAB 71. CELOTEHAN KHAIRUL _ PDHP
72
BAB 72. SEPERTI SANG PUJANGGA _ PDHP
73
BAB 73. MEMINTA MAAF _ PDHP
74
BAB 74. BERUSAHA _ PDHP
75
BAB 75. TINGKAH KONYOL MAYA _ PDHP
76
BAB 76. KEDATANGAN MAYA DAN PAK KARYO _PDHP
77
BAB 77. KEDATANGAN MALAKIANO _ PDHP
78
BAB 78. PERTEMUAN BRAM, VENESSA, KIA, PAK KARYA DAN LUNA_ PDHP
79
BAB 79. SALING MEMAAFKAN _ PDHP
80
BAB 80. WISUDA PASCA SARJANA _ PDHP
81
BAB 81. MASIH BELUM SIAP_ PDHP
82
BAB 83. MEMINTA PERSETUJUAN KHAIRUL _PDHP
83
BAB 83. LAMARAN DITERIMA_ PDHP
84
BAB 84. PERNIKAHAN LUNA & MALAKIANO _ PDHP
85
BAB 85. TAK RELA_ PDHP
86
BAB 86. PENYESALAN YANG BEGITU DALAM _PDHP
87
BAB 87. MERASA MALU_ PDHP
88
BAB 88. SEPERTI DAPAT BAJU LEBARAN _ PDHP
89
BAB 89. BERTEMU RINI_PDHP
90
BAB 90. JANDA GATAL_ PDHP
91
BAB 91. MERASA TAK NYAMAN_ PDHP
92
BAB 92. AMARAH BRAM _ PDHP
93
BAB 93. KEDATANGAN TAMU_ PDHP
94
BAB 94. DI RUMAH RINI_ PDHP
95
BAB 95. KELUARGA RINI _ PDHP
96
BAB 96. JOB TAMBAHAN _PDHP
97
BAB 97. KONDISI SEMAKIN MEMBURUK_PDHP
98
BAB 98. KEDATANGAN LUNA_ PDHP
99
BAB 99. SEMAKIN MEMBURUK _PDHP
100
BAB 100. TAKUT KEHILANGAN MBAK RIMA_ PDHP
101
BAB 101. ACARA TAHLILAN _ PDHP
102
BAB 102. MAKAN SIANG BERSAMA _ PDHP
103
BAB 103. MEMINANG RINI_PDHP
104
BAB 104. PERNIKAHAN BRAM DAN RINI_ PDHP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!