"Vanessa itu seorang salon kecantikan Mbak. Sudah beberapa kali menjalin hubungan kerjasama pada event organizer kita. Dan Sejak pertama kali, aku melihat Mbak Vanessa waktu datang ke kantor, dia memang terlihat cari perhatian pada mas Bram mbak. Aku yang masih jomblo, malah nggak diajak ngobrol sama sekali,"ucapnya sedikit kesal.
Luna sedikit tersentak mendengar penuturan Bimo. Mereka masih berbicara pelan sambil sesekali memperhatikan Khairul. Dia masih sibuk memakan es krim. Hati Luna bergemuruh. Dada ini terasa sesak satu lagi bukti perselingkuhan Bram.
"Lalu sejauh Apa hubungan mereka Bim?
"Di mana wanita itu tinggal?"
"Alamatnya, nanti Bimo lihat di data klien Mbak. Mereka mulai dekat sekitar tiga bulan ini mbak!"
"Tes
Tak terasa belur bening lolos begitu saja dari pelupuk mata luna.
"Lalu apalagi yang kau tahu Bimo?"seakan Luna tak ingin ada sedikitpun informasi dari
Bimo yang terlewat.
"Dulu mbak Vanessa seringkali datang ke kantor dengan alasan ingin membahas soal kerjasamanya. Aku tahu hubungan mereka semakin dekat dan akhir-akhir ini mereka sering bertemu di luar, Mbak!" bahkan ketika Mbak bertanya kepada Bimo,mengenai lembur yang dikatakan oleh Mas Bram itu, sebenarnya sama sekali tidak benar. Mas Bram pergi bersama Vanessa. Mereka sering bertemu di luar, mungkin karena aku pernah memergoki mereka berciuman di ruang mas Bram."ucap Bimo
"Apa?"
Luna membekap mulutnya sendiri saat mendengar penuturan Bimo kali ini, dadanya terasa panas. Sungguh menjijikkan, membayangkan lelaki yang dulu begitu Luna banggakan, lelaki yang dulu begitu Luna hormati itu, bertukar Silva dengan perempuan lain. Sungguh rasa sakit. Tapi Luna harus tegar.
Kau sudah bermain-main Di belakangku Mas. Jika itu maumu, mari kita bermain." ucap Luna dalam hati sembari mengusap belahan embun yang hendak keluar dari ekor mata luna.
"Mbak, aku harap Mbak Luna sabar. Aku akan selalu ada kapanpun kau butuh bantuan Mbak! keluargaku banyak berhutang Budi sama Mbak. Aku pun tak rela jika Mbak disakiti oleh mas Bram,"ucap Bimo menenangkan Luna.
"Terima kasih, Bim."
"Kring....
"Kring ....
"Kring.....
Terdengar deringan suara ponsel telepon milik Bimo.
"Sebentar ya, mbak." Luna mengangguk
"Hallo Rini, Ada apa Rin?
sepertinya Rini menelpon Bimo.
Luna lihat es krim Khairul sudah tinggal seperempatnya. Luna pun mulai menyendok es krim dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Berharap dingin dan manisnya es krim ini, bisa sedikit mendinginkan perasaannya
"Apa?"teriak Bimo pada Rini lawan bicaranya ditelepon. Luna terkejut mungkinkah ada terjadi sesuatu di kantor.
"Okey Rini, aku segera kembali ke kantor sekarang juga. Padahal ini sudah sore banget, Apakah aku harus segera ke sana?" gumam Bimo di dalam hati sambil langsung mematikan sambungan telepon selulernya.
"Mbak, aku harus kembali ke kantor sekarang."
"Ada apa Bimo?" tanya Luna penasaran.
"Nanti aku ceritakan via telepon ya, Mbak." "Assalamualaikum." ucap Bimo dan buru-buru pergi meninggalkan Luna dan Khairul di dalam Cafe.
Khairul yang sedang asyik dengan es krimnya seketika melongok melihat tingkah Bimo yang pergi begitu saja tanpa berpamitan dengannya.
"Om Bimo kenapa Ma Kok tiba-tiba pergi?"
"Nggak ada apa-apa Sayang. Om Bimo ada urusan mendadak jadi harus buru-buru pergi udah habis belum es krimnya?"tanya Luna mengalihkan pembicaraan.
Belum ma, ini dikit lagi,"jawabnya sambil tangannya mengumpulkan sisa-sisa es krim yang tinggal sedikit.
"Habiskan, terus kita pulang ya sayang!"
Khairul mengangguk pelan.
*****
Luna tiba di rumah menjelang pukul 06.00 sore. Khairul langsung masuk ke kamarnya dan mengganti baju sendiri meskipun baju yang ia gunakan masih terlihat bersih. Luna membereskan semuanya usai ganti baju Khairul langsung berlari ke ruang tengah dan sibuk dengan mainannya.
Luna berjalan menuju dapur sudah waktunya Khairul makan malam.
'"Plak, prang!
Suara benda jatuh dan pecah. Luna terkejut seketika membalikkan badannya. Ternyata tak sengaja Saat berjalan tubuhnya menyenggol bingkai foto yang terpajang di meja ruang tengah. Luna berjongkok dan mengambil bingkai foto yang sudah retak. Pecahan belingnya sudah berserakan. Sebuah foto pernikahan Luna dengan mas Bram.
Pandangan luna menerawang. Foto ini terjatuh di saat bersamaan dengan retaknya rumah tangganya. "Apa ini sebuah firasat buruk ya Allah? akankah rumah tangga aku juga akan hancur seperti bingkai ini?" Tak terasa kedua netranya mulai meremang dan tak mampu lagi membendung bilur yang menyesak keluar.
"Ma, Mama kenapa? tanya Khairul yang berlari menghampiri luna
"Mama nggak papa sayang."
"Aauu."sahut luna menoleh ke arah Khairul tapi astaga tanpa sengaja pecahan beling itu menggores jari Luna.
"Mama tangan Mama berdarah, Ma." teriak Khairul yang melihat darah segar mengalir dari jari luna. Kemudian Ia berlari ke dapur mengambil sesuatu di laci dapur.
"Ini ma, pakai obat ma."Khairul menyerahkan kotak P3K pada luna. Luna segera membuka dan membersihkan lukanya dengan menggunakan alkohol agar tidak terinfeksi, kemudian ia meneteskan Betadine pada lukanya. Khairul menyerahkan sebuah Plester untuk membalut jari Luna yang terluka.
"Mama nggak apa-apa sayang, terima kasih ya. Khairul pintar deh." ucap Luna tersenyum pada jagoan kecilnya.
"Iya, Ma. Khairul sayang sama mama." ucapnya polosnya membuat hati Luna terharu.
"Ya Allah, ini anak yang membuatku kuat kokoh berdiri disini. Luna memeluk Khairul. "Terima kasih ya Allah, kau telah memberikan aku kekuatan lewat Putraku untuk menghadapi cobaan ini."
"Mama juga sayang sama Khairul, jadi anak yang baik ya nak," sekarang ambilkan sapu sama pengki di samping ya."ucap luna saat melepaskan pelukan. Ia mengangguk dan sekejap kemudian berlari memenuhi perintah luna.
Tak berapa lama, datang dengan membawa apa yang Luna minta. Luna menutup bingkai foto yang tanpa kaca itu di meja dan membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai. Setelah semua selesai Luna mengajak Khairul untuk makan malam.
Khairul makan dulu yuk. Ia berlari menuju meja makan tempat Luna berada. Nasi dan sayur serta lauknya sudah Luna hidangkan.
"Berdoa dulu Sayang." ucap Luna saat melihatnya sudah bersiap menyendok nasi.
"Oh iya, Khairul lupa." jawab Khairul terkekeh. kemudian dengan lancar ia lafalkan dua sebelum makan.
Luna termenung melihat putranya begitu lahap makan. Khairul anak yang ceria. "Apakah nanti akan kehilangan kasih sayang dari seorang ayah, jika nanti rumah tangga ini tak bisa dipertahankan? sungguh kasihan kamu Nak. Maafkan Mama. Jika mama tak bisa lagi bertahan dengan ayahmu, nak." Luna masih menatap Khairul sendu.
"Mama kok sedih? Mama mau aku suapin?" tanya Khairul menatap Luna. Sebisa mungkin Luna menahan belur yang ada di kelopak matanya agar tidak terjatuh. "Khairul kau memang malaikat kecilku pelipur lara ku."
"Nggak sayang, Mama nggak apa-apa."Luna menggeleng dan melihat piringnya sudah kosong.
"Khairul mau tambah lagi?" tanya Luna
"Enggak ah, Khairul udah kenyang."jawabnya sambil menggeleng kemudian mencuci tangannya di wastafel. Luna memandangi punggungnya yang menjauh kembali pada mainan mobil-mobilan miliknya.
Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan rumah. Itu suara mobil Bram tumben dia sudah pulang jam segini." gumam Luna. tanpa pikir panjang, Luna ke depan. Baru saja Luna melenggang di ruang tengah, Bram sudah masuk.
"Luna kamu tadi ke kantor?
"Bisa nggak sih Mas, kalau masuk rumah itu salam dulu?"
" Iya, tadi aku ke kantor. Tapi kamu nggak ada. Kamu ke mana Mas? tanya Luna serius
"Aku tadi ada urusan di luar sama klien,"kilahnya.
"Urusan sama klien, atau sama perempuan lain mas!"teriak Luna penuh penekanan. Bram terlihat sedikit kaget mendengar ucapan Luna.
"Sama klien Lun!"dan kebetulan kliennya perempuan jawab Bram ia terlihat gugup.
"Lagian kamu tumben sih datang ke kantor. Ada apa? tambahnya lagi balik bertanya.
Luna masih menatapnya dengan melipat tangannya. Menandakan bahwa Luna sedang tidak baik-baik saja. Namun, Bram bersikap biasa akan berusaha menepis rasa kecurigaan luna.
Bersambung
Hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA MORATA YANG BARU TERBIT." MENJANDAKAN ISTRI DEMI JANDA"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Dewa Dewi
good job Khairul👍👍
2023-07-07
0
Sunarti
Bram tak akan pernah ada niat utk jujur sama Luna klo sdh berselingkuh di belakang Luna
2023-03-28
1