BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP

Keesokan harinya Bram pulang lebih awal. Ia khawatir kalau Luna akan semakin mencurigainya.

"Assalamualaikum," Sapa Bram ketika dirinya sudah menghentikan mobil miliknya dan keluar dari dalam mobil.

"Waalaikumsalam Mas." sahut Luna seolah dirinya tidak memiliki curiga terhadap suaminya.

Luna membantu suaminya membawa tas dan jas seperti biasa ia lakukan setiap hari. Luna menyiapkan makan malam untuk mereka.

"Masak apa kamu sayang?" tanya Bram kepada Luna berbasa-basi.

"Masak makanan kesukaan Mas. Sebenarnya Luna ragu untuk memasak. Tadi Luna kira Mas lembur lagi hari ini. Tapi entah mengapa kata hatiku mengatakan kalau mas pulang agak cepat hari ini. Sehingga luna akhirnya memasak."ucap Luna sambil menghidangkan menu makanan kesukaan suaminya.

"Wah, kalau menunya seperti ini pasti aku akan makan lahap." ucap Bram senyum sumringah menatap Luna. Luna membalas Bram dengan senyuman. Lalu mempersilahkan suaminya untuk mencicipi menu makanan itu, dan Luna juga meminta komentar dari suaminya tentang masakannya.

"Bagaimana mas, enak tidak?" tanya Luna penuh selidik.

"Luar biasa, kamu memang sangat mengetahui makanan kesukaan Mas membuat mas semakin jatuh cinta kepadamu." ucap Bram sambil mengedipkan matanya sebelah kepada Luna membuat Luna tersipu malu.

Makan malam telah usai, kini Bram sibuk dengan layar ponselnya. Dari layar kaca meja rias Luna, ia memperhatikan pola ponsel milik suaminya dan Luna sudah menghafal Bagaimana cara membuka layar ponsel suaminya.

Hati luna bergetar seolah dirinya seperti Ingin mencuri sesuatu. Ia berdoa agar suaminya tidur lebih awal. Ia ingin sekali melihat apa saja yang disembunyikan suaminya di layar ponselnya. Entah karena faktor kelelahan, akhirnya Bram tertidur pulas dengan memegang ponsel di tangannya.

Luna memperhatikan suaminya yang sudah tertidur pulas. Lalu pelan-pelan ia meraih ponsel itu. Luna mulai membuka pola ponsel itu dan akhirnya terbuka juga. Apalagi beberapa minggu belakangan ini, tak ada lagi cumbu mesra penghantar tidur untuk mereka berdua. Ini semakin meyakinkan luna jika Bram memang sedang menyembunyikan sesuatu.

Luna masih penasaran apa yang disembunyikan dari suaminya. Setelah Luna membuka layar ponsel suaminya, Luna segera keluar kamar untuk mengecek isi benda pipih itu. Mencari tahu apa yang sebenarnya ia sembunyikan.

Di sini Luna sekarang, duduk di sofa ruang tamu. Pertama luna cek panggilan masuk. Tertera nama seseorang di sana panggilan masuk pada pukul 5lina sore. Itu kan, waktu Bram akan pulang dari kantor. Yang Bram mengatakan kalau itu panggilan dari teman kantornya, melainkan seorang perempuan yang bernama Vanessa.

"Siapa dia sebenarnya? dan untuk apa ia mengajak Mas Bram? hingga Mas Bram sampai membohongiku, sudah itu panggilan darinya terlalu sering. Dan setiap kali mendapat sambungan telepon darinya, Mas Bram selalu beralasan lembur.

Tak membuang waktu lama, Luna segera membuka aplikasi berwarna hijau, dan benar isi chat teratas tertulis nama Vanessa. foto profilnya boneka. Luna langsung membuka isi chat mereka.

"Mas, jangan lupa nanti malam datang ke rumah ya, Aku kangen nih."

"Iya sayang, nanti setelah pulang kerja aku ke sana."

Luna menutup mulutnya rapat-rapat agar tak ada suara lolos dari mulutnya. Karena tersentak saat membaca cat janjian mereka, seketika terasa nyeri di hati ini. Melihat suaminya menyebut kata sayang pada perempuan lain. Tak ada chat lain selain dua chat itu. Mungkin chat sebelumnya sudah dihapus oleh Bram.

Selain chat dengan Vanessa, tak ada lagi yang menurutnya aneh. Dari aplikasi itu, beralih ke aplikasi berwarna biru. Baru saja luna klik aplikasi warna biru itu, sebuah notifikasi terlihat pada jendela layar. Sebuah cat pesan dari messenger Vanessa masuk.

"Mas, Terima kasih ya untuk semalam, kamu luar biasa." Disertai dengan emoticon kiss dan gambar hati.

Ketika pandangan mata luna meremang, dipenuhi oleh bulir bening yang menyisakan keluar dari sarangnya.

Air bening mengalir begitu deras di wajah cantik Luna. Seiring dengan suasana hati yang perih bak tertusuk sembilu. Sakit dan perih itu yang luna rasakan.

Luna tidak membuka notifikasi itu, hanya membaca dari tirai layar ponsel milik suaminya Bram. Luna tak ingin Bram curiga kalau Luna telah membuka ponselnya.

"Entah Apakah ini sebuah musibah atau sebuah anugerah. Yang jelas Allah masih sayang pada Luna, Allah telah tunjukkan pada Luna karena beberapa hari belakangan ini luna sibuk mencari kesalahan apa yang ia lakukan pada Bram atas perubahan sikapnya. Kini semua telah Allah tunjukkan mengapa ia berubah, rupanya ini jawabannya.

Setiap kali Luna bertanya kepadanya Bram selalu mengatakan lembur, tapi setiap kali Luna mencari tahu mengecek ke kantor tak pernah Bram lembur di kantor. Apa mungkin Bram di rumah wanita itu? jawabannya hanya Bram yang mengetahuinya. Tapi dari isi chat yang dibaca oleh Luna, kalau selama ini Bram berada di rumah wanita itu.

Luna mendongakkan kepalanya. Dalam hati Luna terus beristighfar, sembari menata hati.

"Apakah kau sudah bosan denganku Mas? hingga kau berpaling pada wanita lain.

" Apakah rumah tangga kita selama sepuluh tahun ini harus hancur karena pengkhianatan mu mas!

" Apakah kau lupa saat kita dulu mulai semuanya dari nol? hingga kini kau sukses seperti sekarang ini?

" Apakah kau lupa aku menentang seluruh keluargaku untuk dapat menikah denganmu, karena aku sangat mencintaimu?

"lantas saat kau sudah sukses dan bekerja di perusahaan pamanku, dan jabatanmu sudah tinggi di sana kamu telah terbuai dengan wanita lain?"

"Tidak! aku tidak rela kau mencampakkan aku begitu saja mas!" batin Luna geram.

Luna melanjutkan mengecek media sosial berwarna biru akun sosial suaminya. Dan berselancar Di sana, Ia terus menggulir layar ponsel suaminya tak ada postingan suaminya yang ganjal. Ibu jari Luna kemudian mengerahkan pada fitur kembali ke messenger

Seketika mata Luna membulat sempurna. Melihat chat suaminya yang dengan seorang wanita bernama Vanessa. Yang Luna yakini Dia adalah orang yang sama.

"Mas kapan kamu akan menceraikan istrimu?

"Aku akan memikirkannya nanti, selagi dia belum curiga, Tak perlulah buru-buru menceraikannya."

"Tapi aku mau memilikimu seutuhnya Mas!"

"Iya sayang, kamu yang sabar ya nanti akan Mas urus dulu."

"Iya, tapi jangan lama-lama ya. Aku sudah tidak sabar ingin bersanding denganmu."

Itu rentetan isi chat mereka. Hati Luna semakin sakit bagai tertusuk duri tajam bertubi tubi. Istri mana yang tak sakit hati mendapati suami yang di cintanya telah berpaling pada wanita lain. Semua bukti ini sudah cukup jelas bagi luna. Sudah cukup memberi jawaban atas perubahan sikap Bram.

lalu Luna screenshot semua pesan Whatsapp dan pesan messenger yang masuk ke layar ponsel suaminya. Lalu ia kirimkan ke layar ponselnya untuk bukti-bukti kelak jika diperlukan. Kemudian ia menghapus seluruh yang dikirimkan oleh Luna dan screenshot yang ia ambil sendiri, agar Bram tidak mengetahuinya.

Luna segera masuk ke kamar dan meletakkan kembali ponsel ke atas nakas. Jam dinding menunjukkan pukul 24.03 tengah malam , Luna mengambil wudhu dan menunaikan sholat tahajud sholat sunnah yang sering luna kerjakan selama ini.

Usai melaksanakannya hatinya merasa tenang. Dalam kedamaian Luna bersujud. bermunajat memohon pada sang khalik sang pemilik hati agar luna kuat demi anaknya Khairul.

Pagi hari seperti biasa jam 06.30 pagi, Luna sudah menghidangkan makanan di meja makan. Sengaja Luna lebih banyak diam tak banyak bicara seperti biasanya. Luna mencoba cuek pada Bram. Kalau dia bisa seperti itu, kenapa aku nggak! yang penting Luna sudah melaksanakan kewajibannya menyiapkan makanan untuknya, meskipun rasanya tidak setulus sebelumnya.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA MORATA YANG BARU TERBIT." MENJANDAKAN ISTRI DEMI JANDA"

Terpopuler

Comments

Uci

Uci

yang sabar ya luna

2023-04-07

0

Sunarti

Sunarti

bermain dng cantik Luna utk mengetahui kebusukan suami mu

2023-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. GELISAH _PDHP
2 BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP
3 BAB 3. SINGA SIAP MENERKAM _ PDHP
4 BAB 4. MENDAPAT INFORMASI _PDHP
5 BAB 5. SIAPA VANESSA _ PDHP
6 BAB 6. REKAMAN VIDEO _ PDHP
7 BAB 7. MERASA HAMBAR_ PDHP
8 BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP
9 BAB 9. TERTANGKAP BASAH_ PDHP
10 BAB 10. TAMPARAN DARI LUNA_ PDHP
11 BAB 11. SEMUANYA BERUBAH _PDHP
12 BAB 12. TAMPARAN DARI BRAM _ PDHP
13 BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP
14 BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP
15 BAB 15. TERTAWA PUAS _PDHP
16 BAB 16. KURAS HABIS _PDHP
17 BAB 17. KORUPSI _ PDHP
18 BAB 18. INGIN MENGAMBIL ALIH_PDHP
19 BAB 19.SURAT WASIAT _PDHP
20 BAB 20. MISI BERHASIL _ PDHP
21 BAB 21. BERUBAH UBAH_ PDHP
22 BAB 22. RENCANA _PDHP
23 BAB 23. MENYESAL _ PDHP
24 BAB 24. AMARAH BRAM _ PDHP
25 BAB 25. BARU MENYADARI _ PDHP
26 BAB 26. DI MALL_ PDHP
27 BAB 27. NIKAH SIRI _ PDHP
28 BAB 28. KHAIRUL SAKIT_ PDHP
29 BAB 29. LAGI LAGI TERASA PERIH _PDHP
30 BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP
31 BAB 31. RENCANA GUGAT CERAI _ PDHP
32 BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
33 BAB 33. TAK INGIN CERAI_ PDHP
34 BAB 34. DUKUNGAN SEORANG AYAH_ PDHP
35 BAB 35. JALAN SEMAKIN MUDAH _ PDHP
36 BAB 36. TAK SOPAN _ PDHP
37 BAB 37. TAMPARAN DARI AYAH_ PDHP
38 BAB 38. KHAIRUL JADI ALASAN_PDHP
39 BAB 39. TEKAD SUDAH BULAT_ PDHP
40 BAB. VERSI BRAM MENYESAL _ PDHP
41 BAB 41. SIDANG PERCERAIAN _ PDHP
42 BAB 42. PUSING_ PDHP
43 BAB 43. DI PECAT_ PDHP
44 BAB 44. MENATAP HERAN _ PDHP
45 BAB 45. MABUK_ PDHP
46 BAB 46. TALAK_ PDHP
47 BAB 47. WANITA ULAR_ PDHP
48 BAB 48. KEMBALI KE JAKARTA _ PDHP
49 BAB 49. LEMBARAN BARU_ PDHP
50 BAB 50. RUMAH DI SITA_ PDHP
51 BAB 51.KEHANCURAN MBAK RIMA_ PDHP
52 BAB 52. TIDAK PUNYA APA APA LAGI_ PDHP
53 BAB 53. KELAPARAN _ PDHP
54 BAB 54. PERNIKAHAN VANESSA _ PDHP
55 BAB 55. SEPERTI PEMBANTU _ PDHP
56 BAB 56. AKAL BUSUK VANESSA TERBONGKAR _ PDHP
57 BAB 57. RAHASIA TERBONGKAR _ PDHP
58 BAB 58. VANESSA SAKIT_ PDHP
59 BAB 59. ALDO BERUBAH_ PDHP
60 BAB 60. HANYA PELAMPIASAN _ PDHP
61 BAB 62. INGIN CERAI _ PDHP
62 BAB 62. HADIRNYA MAYA_ PDHP
63 BAB 63. TALAK_ PDHP
64 BAB 64. VANESSA LUMPUH_ PDHP
65 BAB 65. PENYESALAN SELALU TERLAMBAT _PDHP
66 BAB 66. TELEPON DARI MALAKIANO _PDHP
67 BAB 67. MEMINTA MAAF_ PDHP
68 BAB 68. KHAIRUL MERASA TAKUT_ PDHP
69 BAB 69. MENGUSIR SECARA HALUS
70 BAB 70. BERASA JADI MUDA_ PDHP
71 BAB 71. CELOTEHAN KHAIRUL _ PDHP
72 BAB 72. SEPERTI SANG PUJANGGA _ PDHP
73 BAB 73. MEMINTA MAAF _ PDHP
74 BAB 74. BERUSAHA _ PDHP
75 BAB 75. TINGKAH KONYOL MAYA _ PDHP
76 BAB 76. KEDATANGAN MAYA DAN PAK KARYO _PDHP
77 BAB 77. KEDATANGAN MALAKIANO _ PDHP
78 BAB 78. PERTEMUAN BRAM, VENESSA, KIA, PAK KARYA DAN LUNA_ PDHP
79 BAB 79. SALING MEMAAFKAN _ PDHP
80 BAB 80. WISUDA PASCA SARJANA _ PDHP
81 BAB 81. MASIH BELUM SIAP_ PDHP
82 BAB 83. MEMINTA PERSETUJUAN KHAIRUL _PDHP
83 BAB 83. LAMARAN DITERIMA_ PDHP
84 BAB 84. PERNIKAHAN LUNA & MALAKIANO _ PDHP
85 BAB 85. TAK RELA_ PDHP
86 BAB 86. PENYESALAN YANG BEGITU DALAM _PDHP
87 BAB 87. MERASA MALU_ PDHP
88 BAB 88. SEPERTI DAPAT BAJU LEBARAN _ PDHP
89 BAB 89. BERTEMU RINI_PDHP
90 BAB 90. JANDA GATAL_ PDHP
91 BAB 91. MERASA TAK NYAMAN_ PDHP
92 BAB 92. AMARAH BRAM _ PDHP
93 BAB 93. KEDATANGAN TAMU_ PDHP
94 BAB 94. DI RUMAH RINI_ PDHP
95 BAB 95. KELUARGA RINI _ PDHP
96 BAB 96. JOB TAMBAHAN _PDHP
97 BAB 97. KONDISI SEMAKIN MEMBURUK_PDHP
98 BAB 98. KEDATANGAN LUNA_ PDHP
99 BAB 99. SEMAKIN MEMBURUK _PDHP
100 BAB 100. TAKUT KEHILANGAN MBAK RIMA_ PDHP
101 BAB 101. ACARA TAHLILAN _ PDHP
102 BAB 102. MAKAN SIANG BERSAMA _ PDHP
103 BAB 103. MEMINANG RINI_PDHP
104 BAB 104. PERNIKAHAN BRAM DAN RINI_ PDHP
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1. GELISAH _PDHP
2
BAB 2. PESAN WHATSAPP _ PDHP
3
BAB 3. SINGA SIAP MENERKAM _ PDHP
4
BAB 4. MENDAPAT INFORMASI _PDHP
5
BAB 5. SIAPA VANESSA _ PDHP
6
BAB 6. REKAMAN VIDEO _ PDHP
7
BAB 7. MERASA HAMBAR_ PDHP
8
BAB 8. MABUK ASMARA_ PDHP
9
BAB 9. TERTANGKAP BASAH_ PDHP
10
BAB 10. TAMPARAN DARI LUNA_ PDHP
11
BAB 11. SEMUANYA BERUBAH _PDHP
12
BAB 12. TAMPARAN DARI BRAM _ PDHP
13
BAB 13. MENIKAH LAGI_ PDHP
14
BAB 14. BERI PELAJARAN _PDHP
15
BAB 15. TERTAWA PUAS _PDHP
16
BAB 16. KURAS HABIS _PDHP
17
BAB 17. KORUPSI _ PDHP
18
BAB 18. INGIN MENGAMBIL ALIH_PDHP
19
BAB 19.SURAT WASIAT _PDHP
20
BAB 20. MISI BERHASIL _ PDHP
21
BAB 21. BERUBAH UBAH_ PDHP
22
BAB 22. RENCANA _PDHP
23
BAB 23. MENYESAL _ PDHP
24
BAB 24. AMARAH BRAM _ PDHP
25
BAB 25. BARU MENYADARI _ PDHP
26
BAB 26. DI MALL_ PDHP
27
BAB 27. NIKAH SIRI _ PDHP
28
BAB 28. KHAIRUL SAKIT_ PDHP
29
BAB 29. LAGI LAGI TERASA PERIH _PDHP
30
BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP
31
BAB 31. RENCANA GUGAT CERAI _ PDHP
32
BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
33
BAB 33. TAK INGIN CERAI_ PDHP
34
BAB 34. DUKUNGAN SEORANG AYAH_ PDHP
35
BAB 35. JALAN SEMAKIN MUDAH _ PDHP
36
BAB 36. TAK SOPAN _ PDHP
37
BAB 37. TAMPARAN DARI AYAH_ PDHP
38
BAB 38. KHAIRUL JADI ALASAN_PDHP
39
BAB 39. TEKAD SUDAH BULAT_ PDHP
40
BAB. VERSI BRAM MENYESAL _ PDHP
41
BAB 41. SIDANG PERCERAIAN _ PDHP
42
BAB 42. PUSING_ PDHP
43
BAB 43. DI PECAT_ PDHP
44
BAB 44. MENATAP HERAN _ PDHP
45
BAB 45. MABUK_ PDHP
46
BAB 46. TALAK_ PDHP
47
BAB 47. WANITA ULAR_ PDHP
48
BAB 48. KEMBALI KE JAKARTA _ PDHP
49
BAB 49. LEMBARAN BARU_ PDHP
50
BAB 50. RUMAH DI SITA_ PDHP
51
BAB 51.KEHANCURAN MBAK RIMA_ PDHP
52
BAB 52. TIDAK PUNYA APA APA LAGI_ PDHP
53
BAB 53. KELAPARAN _ PDHP
54
BAB 54. PERNIKAHAN VANESSA _ PDHP
55
BAB 55. SEPERTI PEMBANTU _ PDHP
56
BAB 56. AKAL BUSUK VANESSA TERBONGKAR _ PDHP
57
BAB 57. RAHASIA TERBONGKAR _ PDHP
58
BAB 58. VANESSA SAKIT_ PDHP
59
BAB 59. ALDO BERUBAH_ PDHP
60
BAB 60. HANYA PELAMPIASAN _ PDHP
61
BAB 62. INGIN CERAI _ PDHP
62
BAB 62. HADIRNYA MAYA_ PDHP
63
BAB 63. TALAK_ PDHP
64
BAB 64. VANESSA LUMPUH_ PDHP
65
BAB 65. PENYESALAN SELALU TERLAMBAT _PDHP
66
BAB 66. TELEPON DARI MALAKIANO _PDHP
67
BAB 67. MEMINTA MAAF_ PDHP
68
BAB 68. KHAIRUL MERASA TAKUT_ PDHP
69
BAB 69. MENGUSIR SECARA HALUS
70
BAB 70. BERASA JADI MUDA_ PDHP
71
BAB 71. CELOTEHAN KHAIRUL _ PDHP
72
BAB 72. SEPERTI SANG PUJANGGA _ PDHP
73
BAB 73. MEMINTA MAAF _ PDHP
74
BAB 74. BERUSAHA _ PDHP
75
BAB 75. TINGKAH KONYOL MAYA _ PDHP
76
BAB 76. KEDATANGAN MAYA DAN PAK KARYO _PDHP
77
BAB 77. KEDATANGAN MALAKIANO _ PDHP
78
BAB 78. PERTEMUAN BRAM, VENESSA, KIA, PAK KARYA DAN LUNA_ PDHP
79
BAB 79. SALING MEMAAFKAN _ PDHP
80
BAB 80. WISUDA PASCA SARJANA _ PDHP
81
BAB 81. MASIH BELUM SIAP_ PDHP
82
BAB 83. MEMINTA PERSETUJUAN KHAIRUL _PDHP
83
BAB 83. LAMARAN DITERIMA_ PDHP
84
BAB 84. PERNIKAHAN LUNA & MALAKIANO _ PDHP
85
BAB 85. TAK RELA_ PDHP
86
BAB 86. PENYESALAN YANG BEGITU DALAM _PDHP
87
BAB 87. MERASA MALU_ PDHP
88
BAB 88. SEPERTI DAPAT BAJU LEBARAN _ PDHP
89
BAB 89. BERTEMU RINI_PDHP
90
BAB 90. JANDA GATAL_ PDHP
91
BAB 91. MERASA TAK NYAMAN_ PDHP
92
BAB 92. AMARAH BRAM _ PDHP
93
BAB 93. KEDATANGAN TAMU_ PDHP
94
BAB 94. DI RUMAH RINI_ PDHP
95
BAB 95. KELUARGA RINI _ PDHP
96
BAB 96. JOB TAMBAHAN _PDHP
97
BAB 97. KONDISI SEMAKIN MEMBURUK_PDHP
98
BAB 98. KEDATANGAN LUNA_ PDHP
99
BAB 99. SEMAKIN MEMBURUK _PDHP
100
BAB 100. TAKUT KEHILANGAN MBAK RIMA_ PDHP
101
BAB 101. ACARA TAHLILAN _ PDHP
102
BAB 102. MAKAN SIANG BERSAMA _ PDHP
103
BAB 103. MEMINANG RINI_PDHP
104
BAB 104. PERNIKAHAN BRAM DAN RINI_ PDHP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!