Terbongkar.

Setelah mendapatkan restu dari keluarga Rere, Aldin langsung memutuskan untuk pulang ke kediaman Anderson. Ia tidak punya siapapun di dunia ini selain Pamannya itu, jadi ia tentu harus meminta Paman Anderson sebagai walinya. Selain itu ia tidak mungkin kembali lagi ke negara X karena Rere pasti tidak akan mau.

Ketika sampai di rumah, Aldin berpapasan dengan Dewa yang terlihat terburu-buru keluar rumah. Acara syukuran baru saja selesai, tapi pria itu sudah ingin pergi.

"Kau mau kemana?" Tanya Aldin.

"Aku ada urusan sebentar, kau darimana saja?" Dewa menyahut sekaligus bertanya.

"Aku juga ada urusan tadi," sahut Aldin tersenyum canggung, ia malu jika sampai Dewa tahu tentang apa yang sudah dilakukannya.

"Baiklah, Ayah ada di ruangannya, jangan menemui istriku," ucap Dewa dengan tatapan memperingatkan.

"Aku tidak bisa berjanji kalau itu," ucap Aldin ngeloyor begitu saja dari hadapan Dewa.

"Jangan mencoba keberuntungan mu Al!" Dewa berteriak penuh kekesalan, ia aan selalu cemburu jika ada yang mendekati istrinya meski hubungan mereka masih terbilang keluarga.

Aldin hanya tersenyum kecil, sejatinya ia sudah tidak punya niat untuk mendekati Zoya, tapi jika ada kesempatan nanti, tentu tidak boleh disia-siakan bukan?

Namun, Aldin teringat akan tujuan awalnya datang kesana, ia langsung berjalan ke lantai tiga dimana ruangan Anderson berada. Sesampainya disana, terlihat Anderson sedang membaca buku dengan menikmati secangkir teh.

"Paman," panggil Aldin berdiri dibelakang Anderson.

"Al?" Anderson langsung meletakkan bukunya. "Aku pikir kau langsung kembali ke negara X?" Anderson mengerutkan dahinya, ia sedikit heran saat melihat Aldin masih berada di Jakarta.

"Belum Paman, tadi aku masih ada urusan yang penting dan tidak bisa aku tinggalkan," ucap Aldin berdehem sebentar, ia merangkai kata-kata yang pas untuk mengatakan pada Anderson tentang apa yang terjadi dalam hidupnya.

"Ada apa, Al?" Tanya Anderson menatap Aldin, ia sepertinya tahu jika Aldin sedang terkena masalah.

"Aku ingin menikah," jawab Aldin setelah terdiam cukup lama.

"Menikah?" Anderson terkejut tentunya.

"Benar Paman, aku telah membuat kesalahan dan aku harus menebus kesalahanku itu. Untuk itu, aku meminta izin pada Paman, aku tidak bisa melanjutkan tugasku di negara X," ucap Aldin mendudukan wajahnya, ia terlalu malu untuk mengatakan semuanya.

Anderson terdiam, ia menatap Aldin dengan pandangan yang tidak biasa. "Kau tidak ingin menceritakannya padaku, Al?" Tanya Anderson dengan tatapan matanya yang serius.

Aldin menghela nafas panjang, ia mengangkat wajahnya seraya menatap Anderson sendu. "Aku telah menghamili seorang wanita dan aku harus menikahinya, Paham." Aldin akhirnya menceritakan apa yang sedang dialaminya.

"Kau menghamili seorang wanita?" Anderson berseru kaget, wajahnya terlihat tidak percaya mendengar pengakuan Aldin. Anderson sangat mengenal pria ini, Aldin tidak mungkin bersikap sangat ceroboh seperti itu.

"Aku salah Paman, maafkan aku," ucap Aldin kembali menundukkan wajahnya.

"Semua orang di dunia ini pasti pernah berbuat kesalahan Al, bahkan seorang pemimpin pun tidak selalu benar. Apa yang kau lakukan itu hal yang manusiawi, justru akan semakin aneh jika kau tidak pernah membuat kesalahan," ucap Anderson.

"Paman pasti kecewa padaku," kata Aldin.

"Tentu saja, tapi apakah kekecewaan itu akan mengembalikan semuanya seperti awal? Tidak bukan? Yang paling penting adalah niat baikmu yang ingin mempertanggungjawabkan semuanya, Al." Anderson berucap dengan nada lembutnya, ia memposisikan dirinya sebagai seorang Ayah kepada sang anak.

Menurut Anderson, apa yang dilakukan Aldin tidak jauh berbeda dengan apa yang ia lakukan dulu pada Ibunya Dewa. Ia justru lebih parah karena membiarkan wanita itu hamil tanpa seorang suami hingga membesarkan Dewa sendiri. Jadi, menurutnya keputusan Aldin sudah sangat tepat.

"Apa itu artinya Paman mau menjadi wali di acara pernikahanku nanti?" Tanya Aldin.

"Tentu saja, bukan hanya menjadi wali Al, tapi nanti Dewa dan Zoya pasti juga akan datang, bukankah kita keluarga?" ucap Anderson mengulas senyum tipisnya.

Aldin sedikit kaget mendengar ucapan Anderson, tapi ia senang karena itu artinya Anderson mau menerimanya kembali sebagai bagian keluarga setelah apa yang sudah ia lakukan pada Dewa dulu.

"Terima kasih, Paman, terima kasih," ucap Aldin mengambil tangan Anderson lalu menciumnya.

"Sama-sama Al, Ayahmu pasti juga senang jika tahu kau menikah. Sudahkah kau menemuinya?" ucap Anderson mengelus lengan Aldin pelan.

"Aku akan segera menemuinya," sahut Aldin langsung saja mengangguk mantap.

******

Rere terlihat baru saja mandi, ia menggosok rambutnya yang masih basah seraya menatap pantulan tubuhnya dicermin. Rere memiringkan tubuhnya untuk melihat apakah perutnya sudah mulai membesar.

"Bagaimana kalau Ibu tahu nanti?" gumam Rere perlahan mengelus perutnya yang masih rata, semakin lama perut itu pastinya akan membesar.

"Semua ini gara-gara pria sialan itu, kenapa sekali rusuk bisa langsung hamil sih?" Rere menggerutu kesal, ia mendudukan dirinya di kasurnya yang tidak begitu empuk itu.

Baru saja Rere ingin merebahkan tubuhnya, tapi tiba-tiba terdengar suara ponselnya yang berdering. Rere langsung mengambilnya, wajahnya tampak berkerut saat tidak mengenali nomor siapa yang menelepon.

"Palingan juga orang nggak penting," cetus Rere mengabaikan telepon itu.

Rere meletakan ponselnya ke meja, tapi lagi-lagi ponselnya berdering, kali ini pertanda ada pesan masuk membuat Rere segera membukanya.

Besok aku akan datang bersama keluargaku.

Rere mengernyit sesaat, namun sedetik kemudian matanya membulat sempurna saat menyadari jika pengirim pesan itu adalah Aldin.

"Apa maksudnya pria gila ini? Datang besok gimana?" omel Rere segera menghubungi Aldin untuk mendapatkan informasi lebih jelas.

"Hal-"

"Maksudmu apa sih? Kenapa tiba-tiba mau datang? Bukannya tadi udah ketemu sama orang tuaku? Kenapa harus datang lagi?" Rere langsung mengomel begitu telepon tersambung, ia tidak memberi jeda untuk sekedar Aldin mengambil nafas.

"Besok aku akan datang bersama keluargaku, sekalian kita langsung menikah saja, tidak perlu lamaran," ucap Aldin mengatakan apa rencananya.

"Apa? Menikah? Kau gila ya? Ibuku bisa curiga kalau tiba-tiba kita menikah!" Bentak Rere begitu syok hingga terduduk.

"Memangnya kenapa? Bukannya lebih bagus? Sekarang perutmu masih belum terlihat, jadi kita masih bisa menutupinya," ucap Aldin mencoba bersabar menghadapi sikap Rere yang meledak-ledak.

"Tapi nggak besok juga, semua orang justru akan merasa aneh dan langsung tahu kalau aku hamil!" Rere kembali membentak dengan suara besar karena sangking kesalnya.

"Jadi kamu hamil, Re?"

Deg

Rere mematung saat mendengar suara lembut Ibunya, tubuhnya sontak tertarik untuk menoleh hingga ponsel di telinganya jatuh ke lantai. Rere begitu kaget melihat sosok Ibunya yang berdiri di depan pintu kamar.

"Ibu?"

"Jawab Re! Apakah benar yang Ibu dengar tadi? Kamu hamil?" Melik langsung mendatangi putrinya dengan langkah cepat. Ia langsung memegang lengan Rere dan menatap lekat mata putrinya.

"Maafkan aku, Ibu." Rere tidak bisa menjawab karena tidak ingin Ibunya mendengar kabar menyakitkan itu. Hanya air mata penyesalan yang tiba-tiba mengalir membasahi pipinya.

"Astaghfirullah Rere." Sedetik kemudian Rere seperti terhempas kedalam jurang hitam yang mengerikan ketika mendengar Ibunya tidak henti mengucap istighfar seraya menangis sesenggukan.

Bodoh, ia memang sangat bodoh karena tidak bisa menjaga dirinya. Sekarang menyesal pun tidak berguna, nasi sudah menjadi bubur, tidak akan bisa menjadi semula.

Namun, ada hal yang lebih mengerikan dari tangisan Ibunya, yaitu saat tiba-tiba tubuh Ibunya merosot jatuh kelantai dengan memegang dadanya.

"IBU!!!!"

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Bucinnya Rajendra 💞

Bucinnya Rajendra 💞

next

2023-03-08

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 59 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!