Hanya Istri Bayaran

Hanya Istri Bayaran

Bab 01

Tak ....

Seorang pria meletakkan uang segepok di atas meja, saat Rose sedang bertugas memandu karaoke malam itu.

Elena Rosalin, bekerja sebagai pemandu karaoke di salah satu tempat karaoke yang ada di kota besar tersebut.

Jika disaat bekerja dirinya biasa di panggil Rose, berbeda dengan di luar dirinya bekerja dia akan di panggil Elena.

“Ada apa ini, Alex? Apa kau tidak melihat, aku sedang bekerja!” seru Rose, karena kesal Alex datang tanpa permisi dan mengganggu pekerjaannya.

“Aku bayar dua kali lipat, kau harus ikut denganku, sekarang!” ujar Alex penuh penekanan.

“Ck ... jika kau ingin membicarakan hal tidak penting yang kemarin, aku tidak mau!” tolak Rose.

“Beby, selesaikan saja urusanmu dulu,” ujar tamunya sembari membelai pipi Rose.

Walaupun dirinya sangat jijik sebenarnya dengan pelanggan yang ada di hadapannya ini saat ini, namun ia harus bekerja profesional apapun yang di lakukan oleh tamu ia tidak boleh marah, Rose memaksakan senyumnya pada pria itu.

“Sebentar ya, Om. Aku harus menyelesaikan masalahku sebentar saja,” ujarnya dengan suara yang mendayu menggoda, seraya mengedipkan kedua matanya.

Setelah beranjak dari tempat duduknya, ia menatap tajam belakang Alex.

“Ada apa lagi sih?! Sekalipun aku tidak mau menerima tawaranmu itu!” seru Rose.

“Diam kau! Aku memberimu pekerjaan, agar kau berhenti dari pekerjaan haram ini! Ini juga untuk masa depanmu!” kesal Alex pada wanita yang sudah di anggap adik olehnya ini.

Rose terdiam, karena apa yang di ucapkan oleh Alex memang benar adanya. Ia terpaksa bekerja di tempat tersebut untuk menghidupi dirinya dan neneknya di kampung.

“Dengar. Kamu hanya menjalaninya hanya tujuh bulan saja, setelah itu kamu bisa pergi tanpa terikat dengan pernikahan. Ia hanya butuh istri bayaran hanya tujuh bulan, itu juga kalian tidak perlu menikah!”

“Kenapa tidak cari wanita lain saja? Kenapa harus aku, banyak wanita yang bisa di sewa di luar sana!” kesal Rose dengan Alex karena selalu memaksanya.

“Kau mau atau tidak?” tanya Alex menatapnya dengan tajam, karena Alex mendapatkan bonus dari pria itu sehingga bersikeras untuk memaksa Rose.

Rose menghela napas berat, ia bersandar di dinding sembari mengisap batang rokok di selat jari tangannya.

“Huftt ... baiklah. ingat!! Hanya tujuh bulan, aku juga tidak mau di sentuh apalagi melakukan hubungan di luar pernikahan,” ujarnya kembali mengingatkan, karena Rose memang tidak menjual tubuhnya walaupun ia bekerja di tempat tersebut.

“Nah gitu dong.” Alex menyeringai licik.

Karena jika Rose menyetujui menjadi istri bayaran, Alex akan mendapatkan bonus juga dari seseorang yang menyewa dirinya.

“Mulai besok, kau tidak perlu masuk bekerja lagi. Aku akan membuatkan surat pengunduran diri,” ujar Alex memegang bahu Rose.

Dengan cepat ia menepis tangannya.

“Bagaimana dengan sisa kontrakku?” tanyanya.

Ia sedikit khawatir dengan kontrak pekerjaannya, di sana tertulis jika keluar dari pekerjaan dengan masih ada sisa kontrak, akan di kenakan denda.

“Itu masalah gampang. Pokoknya, kau tinggal beresnya saja.”

Rose mengangguk, lalu kembali ke pekerjaannya menemani tamunya.

Alex tersenyum puas.

Sebelumnya ia ke club malam bersama temannya, tanpa sengaja ia mendengar perbincangan pria yang tidak ia kenal berada di tempat yang sama.

Ia akan membayar wanita yang mau menjadi istri pura-pura, tanpa menikah.

Alex tergiur mendengarnya, ia mencoba menghampiri pria tersebut dan menawarkan diri untuk mencari wanita yang akan menjadi istrinya bayarannya.

***

Keesokan paginya, Rose yang kini sudah menjadi Elena sudah bersiap tentu dengan pakaian yang sangat rapi.

Ting ....

Suara pesan masuk ke ponsel miliknya.

“Cepatlah, aku sudah di depan rumahmu.”

Elena bergegas keluar dan langsung masuk ke dalam mobil.

“Rose lama se....”

“Elena!” selanya karena tidak ingin ada yang tahu tentang dirinya yang mempunyai nama berbeda.

“Oh, oke.”

30 menit mereka tiba di sebuah restoran mewah, yang Elena sendiri belum pernah masuk.

Tanpa menunggu lagi, mereka langsung masuk ke ruangan Vip karena sebelumnya sudah di beritahukan tempatnya.

Di dalam sana ada dua pria yang tengah menunggu kedatangan mereka, salah satu pria itu berdecap kesal melihat keterlambatan mereka sembari melihat jam di pergelangan tangannya.

“Apa kalian tidak melihat waktu?! Aku sangat bosan menunggu dan paling benci orang yang tidak menghormati waktu!” kesal salah satu pria yang ada di ruangan tersebut.

Elena menelan saliva kasar melihat pria itu terlihat marah, bahkan ia tidak mendengar penjelasan Alex kenapa mereka bisa terlambat.

“Urus semuanya!” ujarnya beranjak pergi dari tempat tersebut.

Semua orang menatap kepergian pria yang terlihat dari wajahnya sangat datar dan terkesan dingin tersebut.

“Apa pria itu ....” Elena menggantungkan ucapannya namun ia hanya bicara dalam hati.

“Silahkan duduk,” ucap pria tersebut, bisa di tebak jika itu adalah asistennya.

Elena dam Alex duduk berdampingan.

“Tuan, ini adalah Elena. Wanita yang pernah aku bicarakan pada anda tempo hari,” ujar Alex memperkenalkan Elena.

Elena mengulurkan tangannya, tapi tak di hiraukan oleh pria itu.

“Ish ... sombong sekali,” kesal Elena dalam hati kembali menarik tangannya.

“Saya tidak mau berbasa-basi lagi, Tuan Alex pasti sudah menjelaskannya pada Anda, Nona Elena.” Menatap Alex bergantian dengan Elena.

Alex mengangguk.

“Silahkan baca surat perjanjian dan peraturan yang boleh dan tidak boleh dengan teliti, ini adalah surat kontrak selama tujuh bulan.”

Elena mengambil kertas tersebut dan mulai membacanya, ia mengernyit heran dengan isi kertas tersebut.

Poin pertama, tidak akan pernikahan di antara mereka berdua.

Poin kedua, tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing-masing dan jangan bertanya apapun. Harus mengikuti aku katakan tanpa membantah.

Poin ketiga, bersikap layaknya suami istri di depan keluarga.

Setelah kontrak tujuh bulan selesai, maka segera pergi dari rumah dan melanjutkan kehidupan masing-masing.

Jika tidak sengaja bertemu, anggap saja tidak pernah saling mengenal satu sama lain.

Sisa uangnya akan di bayar setelah kontrak pekerjaan selesai dan Elena juga akan mendapatkan bonus rumah.

“Saya rasa lima menit cukup untuk anda membaca isi kertas ini, Nona,” ujar pria yang berada di ruangan tersebut, karena cukup lama Elena menatap kertas tersebut.

Elena hanya bisa menelan salivanya dengan kasar, tenggorokannya terasa sangat kering.

“Ini uang mukanya dan sisanya akan di bayar lunas setelah kontrak selesai.”

“Apa lagi yang kamu pikirkan? Ini hanya tujuh bulan, cepat tanda tangan!” bisik Alex di telinga Elena

Mendengar bisikan dari Alex, Elena segera tanda tangan.

Elena tidak memikirkan lagi risikonya ke depan, yang terpenting saat ini ia mendapatkan uang dan bebas dari pekerjaan malamnya itu.

“Besok pagi sopir akan menjemputmu di depan rumahmu, bersiaplah.” Pria itu hendak beranjak dari tempat duduknya.

“Apakah kami akan tidur sekamar?” tanya Elena langsung, karena ia membaca poin pertama jika tidak akan ada pernikahan di antara mereka berdua.

“Seharusnya Nona membaca secara detail surat perjanjian itu, untuk masalah itu anda bisa diskusikan lagi nanti dengan Tuan. ketika anda sudah berada di rumah besar!”

“Oh iya, Alex. Bawa dia ke salon, perhatian penampilannya jangan sampai mempermalukan Tuan ketika di hadapan orang tuanya nanti dengan penampilan kampungannya itu!” meletakkan kembali uang di atas meja, lalu melangkah pergi.

Elena menatap sejenak kepergian pria itu, lalu melihat penampilannya.

“Apakah penampilanku buruk?” tanyanya pada Alex.

“Tidak. Mata mereka yang salah,” sahut Alex.

Alex mengambil uang tersebut dan memberikan kepada Elena.

“Simpan uangmu dengan baik. Sekarang aku harus membawamu ke salon dan berhenti kebiasaannya merokok ini!” kesal Alex melihat Elena mengeluarkan bungkus rokoknya dari dalam tas.

“Ck ... hanya sekali saja. Aku janji, ini yang terakhir!” mencoba mengambil rokoknya dari tangan Alex.

“Tidak! Cepatlah pergi dari sini, kita tidak punya banyak waktu!” Alex menarik paksa lengan Elena untuk segera keluar dari tempat itu.

“Sebentar! Makanannya belum di makan, sayangkan kalau di buang!” Elena mengambil makanan yang tersedia di meja, lalu makan dengan cepat.

Alex menggelengkan kepalanya melihat tingkah Elena. Jika saja Elena orang lain, mungkin sudah di bentak oleh Alex.

***

Terpopuler

Comments

evagibran pou

evagibran pou

sukses selalu ya Thor dengan karya barunya

2023-03-06

0

Devii Arga

Devii Arga

palayan tuan muda mampir kak💪💪💪 buat kaka

2023-03-05

0

Anita si cabe rawit

Anita si cabe rawit

semua demi uang, elena rela bekerja seperti ini

2023-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!