MIRNA
Aaaaaaarrrgh...
Teriak seorang wanita yang berusia 40 tahun saat menyaksikan makam anaknya yang bernama Anang dalam kondisi berserakan.
Para warga menegerumuni lokasi pemakaman yang pagi ini telah menggemparkan seluruh warga desa.
Dimana makam itu baru saja sehari dibuat untuk memakamkan sosok jenazah seorang pemuda yang bernama Anang. Pemuda itu meninggal dalam kondisi kehabisan tenaga.
Pihak dokter yang menanganinya saat itu menyatakan jika Anang meninggal karena over dosis menenggak obat kuat untuk melakukan kegiatan bersenang-senang dengan seorang wanita.
Namun anehnya, pemuda itu mengalami puncak surgawinya yang tidak biasa dan terlalu berlebihan, sepertinya melakukan kegiatan itu secara non stop.
Hal itu diperkuat karena Anang ditemukan dalam kondisi kehabisan tenaga dan wajah memucat karena energinya terkuras secara berlebihan dan tidak terkendalikan.
Bahkan ketika Anabg dinyatakan telah meninggal, cairan kental milik keperkasaannya pun masih terus keluar tanpa henti. Sungguh kasus kematian yang sangat membingungkan.
Kembali ke makam...
Nadira, Ibu dari almarhum Anang, berteriak sangat histeris saat melihat kondisi kain kafan milik puteranya tercabik hingga berantakan.
Bahkan hal yang paling mengerikan lainnya, alat sensitifnya telah hilang.
"Sepertinya ada yang telah mencabutnya "ungkap seorang warga yang ikut menyaksikan kejadian heboh dimakam tersebut.
Tak berselang lama, polisi datang kelokasi kejadian dan meminta warga untuk menyingkir dari sekitar lokasi makam.
Polisi memasang garis berwarna kuning, yang mana hanya pihak kepolisian saja yang dapat memasuki area tersebut.
Polisi mencoba mengidentifikasi mayat tersebut. Dugaan sementara ialah adanya pencurian alat keperkasaan milik pemuda itu untuk sesuatu hal yang belum bisa dipastikan, Kuat dugaan untuk pesugihan atau ilmu kebal bahkan juga untuk ilmu hitam lainnya.
Polisi memasukkan jenazah itu kedalam kantong berwarna orange. Mereka meminta persesetujuan dari pihak keluarga untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Anang. Hal ini dilakukan agar dapat menangkap pelakunya dan segera mengungkap apa motifnya. Serta mencegah adanya pencurian kasus serupa.
Dalam situasi ini, seluruh warga merasa bergidik. Mereka masih tidak dapat menyimpulkan siapa pelaku sebenarnya. Karena kasus ini baru pertama kalinya terjadi.
Setelah polisi membawa jenazah itu pergi, maka warga mulai membubarkan diri. Mereka masih saling bergosip satu sama lain, membahas tentang jenazah Anang yang kehilangan alat sensitifnya.
Kedua orangtua Anang mengutuk keras siapa yang menjadi pelaku dari itu semua.
Mereka tidak menyangka jika ada manusia yang tega membuat hal sekeji itu terhadap jenazah anaknya.
Desas-desus kematian Anang yang fenomenal dan juga hilangnya alat sensitif pemuda itu kian merebak dan menjadi berita hangat diseluruh desa.
*****
Seorang gadis cantik yang tinggal ditepi hutan seorang diri, sedang sibuk memasak didapurnya. Ia sedang memasak sup daging dengan paduan rempah yang melimpah.
Gadis itu memakan sup tersebut dengan begitu lahabnya.
Keringat mengalir dipelipis matanya, dan meluncur dileher jenjangnya. Ia menyeka keringat itu. Lalu kembali menikmati sarapan paginya.
Setelah puas memakan sarapannya, gadis itu kini inhin mencuci semua peralatan dapurnya yang sudah kotor.
Saat menghidupkan mesin airnya, sepertinya ada yang tersumbat atau juga kerusakan di bagian mesinnya, sehingga air tersebut tidak dapat mengalir.
Gadis itu tinggal seorang diri dirumah tersebut. Rumah itu dibelikan oleh seorang pemuda tampan untuknya. Ia merasa diasingkan, namun Ia kini menikmati kesendiriannya dan juga merasa terbiasa.
Mendapati air dari saluran kerannya tak juga mengalir, gadis itu berinisiatif untuk membawa peralatan dapur dan juga sedikit pakaiannya ketepi sungai yang tak jauh dari rumahnya.
Kebetulan air dirumahnya juga disalurkan dari sungai tersebut menggunakan mesin penarik air.
Sesaat Ia mengambil kain panjang, lalu membalutkan ketubuh polosnya dari pangkal dada hingga bagian atas lutut saja.
Tak lupa Ia membawa sebuah kain selendang berbahan ceruty dengan kualitas terbaik berwanana hijau mint yang tak pernah Ia tinggalkan kemanapun Ia pergi. Ia menyematkannya sebagai syal dilehernya.
Setelah selesai, Ia membawa satu ember berbentuk bulat berwarna hijau tua, dan meletakkan peralatan dapur itu didalamnya.
Sebuah timba kecil berwarna kuning, Ia jadikan untuk tempat meletakkan alat mandinya dan beberapa helai pakaian kotornya.
Ia kemudian membawa ember berukuran besar itu diatas kepalanya, sedangkan tangan kanannya membawa timba kecil berwarna kuning.
Ia berjalan menyusuri jalanan setapak yang menghubungkan ke sungai tersebut. Ia berjalan dengan melenggak-lenggokkan pinggangnya yang ramping dengan pinggulnya yang lebar, sehingga membentuk bagaikan sebuah biola yang sempurnah.
Gadis tampak begitu santai, tidak ada raut wajah takut akan kesendiriannya yang menuruni jalanan sepi yang dibalut dengan tumbuhan-tumbuhan liar dan semak belukar tersebut.
Ia telah tiba ditepi sungai. Ia mulai mencuci semua peralatan dapur dan juga pakaiannya. Ia mencuci dengan begitu sangat riangnya sembari menyenandungkan sebuah lirik lagu kerinduan.
Meskipun hatinya kini mengharapkan kehadiran sosok dari lirik lagu yang disenandungkannya, namunIa hanya dapat menahan kerinduannya dalam sepi, hanya melihat wajah pria itu saja sudah membuatnya merasa bahagia, apalagi sampai memilikinya, mungkin hidupnya akan merasa paling bahagia.
Setelah selesai mencuci. Kini Ia saatnya mandi dan membersihkan dirinya. Gadis itu membenamkan dirinya disungai dengan menggunakan kain penutupnya. Setelah selesai dengan ritual mandinya, Ia kembali naik ketepian.
Gadis itu berniat kembali kerumahnya yang berjarak kurang lebih 100 meter dari tepi sungai kerumahnya.
Ia memunguti semua peralatannya dan kembali meletakkan ember bulat tersebut diatas kepalanya dengan tambut basah yang tergerai begitu saja.
Ia berjalan dengan menggunakan kain penutup yang sangat basah, sehingga membentuk lekuk tubuhnya yang indah.
Saat diperjalanan Ia tidak sengaja berpapasan dengan seorang kakek tua yang berusia sekitar 64 tahun, Ia juga akan pergi kesungai, tampaknya kakek itu ingin mencari ikan sebagai sumber kehidupannya.
Gadis itu menganggukkan kepalanya, mencoba menyapa ramah sang kakek, lalu sang kakek juga membalas dengan senyum ramah, lalu keduanya berselisih arah.
Belum jauh mereka berselisih, terdengar suara jeritan dari sang kakek..
Aaaaaaarrgh...
Seketika sang Gadis cantik itu memutar tubuhnya dan melihat sang kakek hampir saja terjatuh dan menimpa kayu runcing yang tertancap didepannya.
Tanpa menunggu lama, gadis itu melayangkan selendang yang melekat dilehernya, lalu mengikat pinggang sang kakek, sehingga sang kakek terselematkan dari bahaya.
Setelah menarik tubuh kakek itu ketempat aman, gadis itu melepaskan selendangnya dan membiarkan sang kakek mengatur nafasnya yang tersengal.
"Hati-hati, Kek, maaf telah membuat jalanan ini licin karena kajn basahku" ucap sang gadis meeasa bersalah.
"Tidak apa-apa, Cu. Maaf sudah merepotkanmu, dan terima kasih sudah membantu kakek" ucap sang Kakek tulus.
Lalu sang gadis membalas dengan senyum termanisnya sembari menganggukkan kepalanya dengan sopan.
"Saya pulang dulu, Kek" ucap sang gadis berpamitan.
Kakek itu mengangguk, namun sebelum gadis itu melangkah pergi, kakek itu memanggilnya.
"Tunggu, siapa namamu?" tanya sang kakek ingin berkenalan.
"Mirna, Kek" jawab sang gadis sopan.
Kakek itu hanya tersenyum menanggapinya, lalu mereka berpisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Mina Wty
tdi tertarik baca ni novel krna judul ny sama dengn nmaku
2024-04-07
0
Mina Wty
mirna namaku cok😓👆
2024-04-07
0
Enik Hartati
jangan2 yg dimasak Mirna daging senjata anang
2024-01-08
0