Melihat burung itu berhenti, seketika Qiao Feng pun ikut berhenti.
Keadaan di sana hampir sama persis seperti di sekitar goa tempat tinggalnya selama ini. Sekelilingnya dipenuhi oleh pohon-pohon yang tinggi besar dan berdaun rimbun.
Sekilas memang tidak ada yang aneh. Apalagi hutan itu masih dalam satu wilayah yang sama.
"Mana sarang Siluman Kera Api itu?" tanya Qiao Feng kepada burung gagak.
Koakk!!! Koakk!!!
Burung itu kembali bersuara. Ia menatap ke pohon-pohon yang berjajar sangat rapat di depan sana.
Pikiran Qiao Feng berjalan dengan cepat. Tiba-tiba dia menyadari sesuatu. "Apakah sarangnya ada dibalik pepohonan itu?"
Koakk!!! Koakk!!!
"Aih, kau hanya bisa bersuara saja," keluhnya sambil menggaruk kepala. "Tapi baiklah. Aku anggap suaramu itu sebagai jawaban. Sekarang juga aku akan menuju ke sana," kata Qiao Feng sambil melesat pergi dari tempatnya berdiri.
Wushh!!!
Tubuhnya langsung meluncur ke depan. Karena jaraknya tidak terlalu jauh, maka hanya sebentar saja dia sudah tiba di tempat yang dimaksud. Qiao Feng masuk ke balik pepohonan itu.
Baru sekitar sepuluh langkah berjalan, ia langsung terkejut setengah mati.
Bagaimana tidak? Apa yang ada di depannya itu seperti mimpi. Di sana ada sebuah halaman luas serta goa yang sangat besar dan usianya pun sudah tua. Lumut hijau tumbuh memenuhi seluruh bagian goa.
Bukan hanya itu saja, bahkan di kanan kirinya juga terdapat taman bunga beraneka ragam.
Namun yang membuat Qiao Feng sangat terkejut bukan karena hal itu. Melainkan karena di sekitar sana, rupanya terdapat banyak sekali kera. Mulai dari yang terkecil, sampai yang terbesar. Ukuran kera terbesar di sana hampir setara dengan tinggi orang dewasa.
Dilihat lebih teliti, rupanya kera itu masih merupakan binatang normal. Bukan siluman seperti yang dimaksudkan oleh gurunya.
Karena merasa yakin itu adalah sarang Siluman Kera Api yang sedang dia cari, akhirnya Qiao Feng memutuskan untuk menuju ke sana.
Dia berjalan dengan langkah ringan. Baru saja tiba di sisi halaman, tiba-tiba puluhan kera yang tadi dia lihat langsung bergerak mengepungnya.
Puluhan kera itu ibarat pasukan. Walaupun sebelumnya mereka terlihat santai sambil bermain-main dengan rekannya, tapi begitu menyadari kehadiran orang lain, mereka langsung membentuk formasi.
Suara kera yang menusuk telinga langsung ramai. Qiao Feng kebingungan. Ia memandang ke sana sini sambil berpikir.
Haruskah ia membunuh semua kera itu?
Tidak. Dia tidak boleh melakukan hal tersebut. Apalagi puluhan kera itu tidak bersalah. Lagi pula, yang dia cari bukan binatangnya. Melainkan pemimpin mereka yang menjadi penguasa di hutan itu.
Setelah berpikir beberapa saat dan menemukan jalan keluar, akhirnya Qiao Feng kembali berjalan lebih dekat lagi.
Tetapi ketika dirinya sudah tiba di tengah halaman, tiba-tiba puluhan ekor kera itu langsung melompat menerjang secara bersamaan.
Puluhan kera sudah siap untuk mencakar dan menggiti tubuhnya. Walaupun mungkin serangan mereka tidak terlalu menyakitkan, tapi rasanya akan lain cerita apabila serangan itu tiba secara serempak.
Wutt!!!
Qiao Feng mengambil tindakan. Kedua tangannya dikibaskan ke segala arah. Segulung angin datang berhembus cukup kencang dan menerjang ke arah puluhan kera.
Sebenarnya serangan jarak jauh barusan mengandung tenaga yang dahsyat. Hanya saja dia telah mengurangi jumlah tenaganya supaya tidak membahayakan mereka.
Suara jeritan kera terdengar lagi. Mereka kemudian jatuh ke atas tanah dan langsung tidak sadarkan diri.
Selesai melumpuhkan puluhan ekor kera itu, Qiao Feng kembali berjalan. Ia berniat untuk masuk ke dalam goa besar yang menyeramkan tersebut.
Awalnya semua terlihat baik-baik saja. Tetapi begitu hampir mencapai mulut goa, tiba-tiba ada tiga bayangan putih yang melesat dengan sangat cepat.
Bayangan itu langsung menuju ke arahnya. Qiao Feng belum tahu bayangan apakah itu. Namun yang jelas dia pun tidak berani bertindak gegabah.
Dengan gerakan cepat, buru-buru dia melompat ke belakang cukup tinggi. Ia turun di tengah-tengah halaman lagi.
Rupanya di sana sudah hadir tiga ekor kera putih yang ukurannya jauh lebih besar dari puluhan ekor tadi. Tampang mereka juga lebih menyeramkan. Bola matanya hijau bening. Sepasang taring yang sangat tajam terlihat dengan jelas.
Tiga ekor kera putih memandang ke arahnya dengan tatapan marah. Dengan diiringi suara nyaring, mereka menyerang Qiao Feng dengan cepat dan ganas.
Cakaran kembali mengancam seluruh tubuhnya.
Dalam hal ini, pemuda itu tidak mau bertindak gegabah. Apalagi ia tahu bahwa tiga ekor kera putih itu bukanlah binatang biasa. Mereka termasuk ke dalam jenis siluman.
Wutt!!! Wutt!!!
Serangan yang datang mulai memberikan ancaman maut. Qiao Feng berhasil menghindari semua serangannya dengan lompatan dan gerakan yang sederhana.
Untuk beberapa saat, tiga ekor kera terus menyerangnya tanpa henti. Sedangkan dia sendiri juga terus menghindar ke sana kemari.
Sepuluh jurus kemudian, Qiao Feng merasa lelah. Dia tidak mau lagi menghindar seperti orang bodoh. Ia bertekad untuk membalas serangan mereka.
Ketika tiga ekor siluman kera itu menyerang untuk yang kesekian kalinya, saat itulah Qiao Feng melesat dengan cepat. Ia berubah menjadi jejak bayangan lalu melancarkan tiga pukulan yang mengarah ke masing-masing kera.
Pukulan itu cukup dahsyat. Tenaga yang terkandung di dalamnya juga tidak main-main. Dalam beberapa saat saja, ia berhasil melumpuhkannya.
Menyadari manusia yang datang bukan lawan mudah, dengan cepat tiga ekor siluman kera itu masuk kembali ke dalam goa.
"Sepertinya dia akan melaporkan kejadian ini kepada pemimpinnya," gumam Qiao Feng sambil berdiri di tempatnya. "Baguslah. Kalau begitu aku tidak perlu repot-repot menemuinya,"
Anak muda itu akhirnya tetap berdiri di sana sambil menunggu Siluman Kera Putih keluar. Tanpa terasa, rembulan sudah muncul di ufuk barat dan berada di titik yang cukup tinggi.
Udara malam terasa dingin. Apalagi jika ditambah dengan hembusan angin gunung yang membelai tubuh. Suara binatang buas penghuni hutan terdengar bersahutan silih berganti.
Cukup lama Qiao Feng menunggu. Tapi yang ditunggu justru tidak kunjung keluar. Karena dirinya mulai merasa bosan, akhirnya ia berniat untuk masuk ke dalam goa.
Tetapi baru saja kakinya berjalan sejauh tiga langkah, tiba-tiba goa yang besar tersebut bergetar cukup keras. Bukan hanya itu saja, bahkan tanah yang ia pijak juga ikut bergetar. Seolah-olah ada sesuatu yang akan keluar dari perut bumi.
Angin mendadak berhembus kencang. Dedaunan kering berterbangan ke sana kemari.
Qiao Feng memilih mundur lebih jauh dari sebelumnya. Dia tidak mau mengambil resiko terlalu tinggi. Apalagi setelah ia merasakan adanya hawa pembunuh yang sangat pekat yang berasal dari dalam goa saja.
'Sepertinya Siluman Kera Api akan keluar dari sarangnya,' batin anak muda itu sambil menatap tajam ke arah goa.
Grrr!!!
Tiba-tiba sebuah raungan terdengar keras. Bersamaan dengan itu, dari dalam goa terlihat ada segulung angin kencang yang berhembus ke arahnya. Selain itu, masih ada pula puluhan titik putih keperakan yang melesat sangat cepat.
###
Satu lagi nanti nyusul, ya ...
Maaf ya sempat salah kamar. Maklum semalem udah ngantuk, hahahaha ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Chafidzoh Roesanto
semangat Thor
2023-09-15
1
K4k3k 8¤d¤
💗💪🏼💗💪🏼💗💪🏼💗💪🏼💗
2023-08-15
2
Karya Sujana
boooommmmmm
2023-08-09
1