Pertapa Cahaya Putih

Orang tua serba putih kembali tersenyum. Dia bisa mendengar dengan jelas ucapan Qiao Feng barusan.

"Tidak, Feng'er. Kau tidak sedang bermimpi. Kalau tidak percaya, coba saja cubit pipimu," katanya dengan suara halus.

Sebagai anak yang penurut, maka dia pun segera melakukan apa yang diperintahkan oleh si orang tua. Qiao Feng mencubit pipinya sendiri. Dan ternyata hasilnya sakit.

"Rupanya semua ini nyata," ucapnya perlahan sambil menggaruk-garuk kepala.

Melihat tingkah bocah itu, orang tua serba putih merasa terhibur. Dia kembali tertawa untuk yang kesekian kalinya.

"Jadi bagaimana, apakah kau bersedia menjadi muridku?"

"Tentu saja. Tentu saja aku bersedia," jawab Qiao Feng dengan cepat. "Tapi ..."

"Tapi apa?" potongnya.

"Aku belum mengetahui nama Tuan. Jadi, mana bisa seperti ini? Bagaimana mungkin ada seorang murid yang tidak mengenal siapa gurunya?"

Jawaban yang cerdas!

Jawaban itu membuat si orang tua serba putih semakin yakin bahwa dia memang tidak salah memilih Qiao Feng menjadi muridnya.

"Baiklah. Aku akan memperkenalkan diri lebih dulu,"

Ia menuangkan arak ke dalam cawan sampai penuh. Kemudian segera menghabiskannya. Setelah itu, si orang tua mulai bicara lagi.

"Namaku Liong Kiam. Aku berasal dari Kekaisaran Yuan ini. Orang-orang menyebutku si Pertapa Cahaya Putih,"

"Maaf Tuan, tapi aku tidak pernah mendengar namamu sebelumnya,"

"Tentu saja kau tidak pernah mendengar. Jangankan dirimu, mungkin semua gurumu sebelumnya juga sama. Dan kau tahu kenapa alasannya?"

"Aku tidak tahu," jawab Qiao Feng jujur.

"Itu karena umurku sudah sangat tua. Aku bukan terlahir di zaman ini, melainkan di beberapa zaman sebelumnya,"

"Benarkah?" anak itu tampak terkejut. Tapi dia pun sepertinya mulai tertarik dengan cerita orang tua yang mengaku bernama Liong Kiam dan berjuluk Pertapa Cahaya Putih tersebut.

"Memang begitu kenyataannya, Feng'er. Kalau masih ada, usiaku sekarang mungkin sudah lebih dari lima ratus tahun,"

"Apa? Lima ratus tahun?"

Hampir saja Qiao Feng melompat tinggi karena saking terkejutnya.

Apakah orang tua itu mengatakan hal yang sebenarnya? Benarkah dia tidak sedang berbohong?

Walaupun dirinya sering mendengar bahwa ahli bela diri yang sudah mencapai tahap sempurna bisa berumur sangat panjang, tapi karena ini baru pertama kalinya ia mendengar sekaligus menyaksikan langsung, maka wajar apabila Qiao Feng tidak segera percaya.

Cukup lama dia terdiam sambil mengingat-ingat kembali ucapan Pertapa Cahaya Putih. Dan beberapa saat berikutnya, tiba-tiba Qiao Feng teringat akan satu kalimat yang membuatnya lebih terkejut lagi.

"Tuan Pertapa, maaf sebelumnya. Tapi masih ada satu ucapanmu yang masih membuatku bingung," ucapnya lagi.

"Ucapan yang mana?" tanyanya lagi.

"Yang dimaksud Tuan masih ada,"

"Oh, maksudku adalah kalau diriku masih ada di dunia ini,"

"Aku masih belum mengerti maksudmu, Tuan Pertapa,"

"Baiklah, baiklah. Aku akan menjelaskannya supaya kau tidak bingung lagi," kata si Pertapa Cahaya Putih.

Ia menghela nafas beberapa kali. Setelah itu, dirinya segera melanjutkan lagi bicaranya.

"Kalau saja aku masih hidup di dunia ini, mungkin sekarang usiaku sudah lebih dari lima ratus tahun. Asal kau tahu saja Feng'er, apa yang kau lihat tentang diriku sekarang, sebenarnya ini hanya sebagiannya saja. Aku hanya serpihan energi dari diriku yang seutuhnya,"

Qiao Feng lagi-lagi dibuat terkejut. Tapi dia tidak memotong pembicaraan orang tua itu. Ia sedang menunggu Pertapa Cahaya Putih melanjutkan kembali ucapannya.

"Sedangkan diriku yang seutuhnya, sudah lama sekali menghilang dari dunia ini. Kejadian tersebut sudah berlangsung lebih dari empat ratus tahun silam,"

Pertapa Cahaya Putih menghentikan ceritanya. Ia menarik nafas panjang dan berat. Wajahnya tiba-tiba terlihat murung. Sepertinya dia sedang bersedih memikirkan dirinya.

"Jadi, Tuan Pertapa sudah lama meninggal?" tanya Qiao Feng memastikan lagi.

"Tepat sekali,"

"Kalau boleh tahu, kenapa Tuan bisa meninggal?"

"Itu karena aku dibunuh dengan cara licik oleh seorang Raja iblis yang tidak terkalahkan,"

"Aih ... kalau begitu, Tuan Pertapa Cahaya Putih ini pasti dulunya adalah tokoh terkenal dalam dunia bela diri," ucap Qiao Feng membayangkan masa lalunya.

Pertapa Cahaya Putih tersenyum simpul sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali.

Apa yang dia katakan barusan memang tidak salah. Dulu, ratusan tahun silam, Pertapa Cahaya Putih adalah salah satu sosok paling dikagumi dalam dunia bela diri.

Ia disegani kawan dan ditakuti lawan. Kekuatannya tidak perlu ditanyakan lagi. Semua ahli bela diri sudah mengetahui akan kebenaran tersebut.

Selama dia berkelana dalam dunia persilatan, entah sudah berapa banyak tokoh-tokoh sesat yang berhasil dia bunuh. Entah berapa banyak pula orang-orang yang pernah mendapatkan pertolongannya.

Pertapa Cahaya Putih memang terkenal sebagai tokoh sakti yang jarang menemukan tandingan. Sayang sekali, hidup tokoh sakti itu harus berakhir mengenaskan.

Dia dibunuh dengan cara licik oleh seorang tokoh sesat yang belum menemukan tandingan. Alasan kenapa ia dibunuh tak lain adalah supaya menghancurkan semangat dan kekuatan para pendekar yang berasal dari aliran putih.

Sebab menurut berita yang beredar, Pertapa Cahaya Putih bukan hanya dikenal sebagai tokoh sakti, malah dia pun dikatakan berperan sebagai pemimpin para pendekar pembela kebenaran.

Keadaan di dalam ruangan goa itu sepi sunyi. Dua orang yang sedang duduk berhadapan saling menutup mulutnya masing-masing.

Hingga beberapa waktu kemudian, terdengar Qiao Feng bicara lagi.

"Tuan Pertapa, kalau boleh tahu, kenapa kau masih bisa ada di dunia ini? Bukankah tadi sudah dikatakan bahwa dirimu telah lama meninggal?"

Qiao Feng adalah anak yang cerdas. Ia selalu ingin mengetahui setiap hal sampai mendalam. Rasa penasarannya benar-benar tinggi. Maka dari itulah dia ingin tahu sepenuhnya tentang Pertapa Cahaya Putih tersebut.

"Ceritanya cukup panjang, Feng'er. Tapi supaya kau tidak penasaran, biarlah aku menceritakan garis besarnya saja," katanya sambil berhenti sebentar untuk minum arak.

Sementara itu, Qiao Feng tampak mengangguk setuju. Mendengar garis besar ceritanya saja, itu sudah lebih daripada cukup.

"Aku masih berada di dunia ini, tak lain adalah tepat sebelum ajalku tiba, aku telah melepaskan sebagian energiku untuk hidup lebih lanjut lagi. Walaupun kemudian tidak bisa hidup secara sempurna, tapi setidaknya aku masih bisa mencari penerus dan melanjutkan kembali impian yang belum tercapai,"

Dalam dunia bela diri, mereka yang sudah menjadi ahli bela diri dan mencapai tahap sempurna, memang bisa melakukan hal-hal diluar nalar manusia.

Termasuk juga Pertapa Cahaya Putih. Apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain, justru bisa dia lakukan!

"Oh, rupanya begitu," anak itu menganggukkan kepala. "Kalau boleh tahu, kenapa Tuan Pertapa ingin mencari penerus? Dan impian apa pula yang belum tercapai di masa hidupmu?"

"Kau ini selain pintar dan cerdas, juga sedikit cerewet," kata Pertapa Cahaya Putih seraya tertawa. Sebelum Qiao Feng berbicara, buru-buru ia melanjutkan

Terpopuler

Comments

Gan Gian

Gan Gian

alurnya terlalu lambat thorr jadi agak membosankan

2024-03-26

0

Chafidzoh Roesanto

Chafidzoh Roesanto

up up up lagi

2023-09-15

1

Ungke Uto

Ungke Uto

mau jadi wartawan kayaknya nih Qiao Feng😂😂

2023-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 Qiao Feng
2 Pertandingan Penentuan
3 Tiga Murid Terbaik
4 Murid yang Terpilih
5 Siluman Elang Hitam
6 Sekte Pedang Utara
7 Ketua Hong Lin
8 Orang Serba Hitam
9 Tetua Sekte Gunung Tengkorak
10 Malam Berdarah I
11 Lenyapnya Sekte Pedang Utara
12 Pembaringan Dewa Es
13 Impian yang Hancur
14 Pertapa Cahaya Putih
15 Menjadi Murid
16 Siluman Kera Api
17 Sarang Siluman Kera Api I
18 Sarang Siluman Kera Api II
19 Siluman Surgawi Tahap Satu
20 Perubahan Qiao Feng
21 Jurus Telapak Bayangan
22 Berhasil Melaksanakan Tugas
23 Pedang Dewa Harimau
24 Sumpah di Masa Lalu
25 Pesan Singkat Pertapa Cahaya Putih
26 Perpisahan
27 Kota Bulu Merah
28 Kuda Setengah Siluman
29 Kuda Naga
30 Siluman Harimau Bersayap I
31 Siluman Harimau Bersayap II
32 Kelompok Macan Kumbang
33 Markas Kelompok Macan Kumbang
34 Melawan Empat Pemimpin
35 Jurus Bayangan Tanpa Cahaya
36 Merasa Bersalah
37 Tawaran
38 Mengembalikan Anak Siluman Harimau Bersayap
39 Kembali ke Desa Kelahiran
40 Kakek Peniup Seruling
41 Peristiwa di Desa Matahari Terbenam
42 Kota Giciu
43 Sekte Bambu Kuning I
44 Sekte Bambu Kuning II
45 Aura Cahaya Agung I
46 Aura Cahaya Agung II
47 Kota Malam
48 Sup Siluman Tiga Ras
49 Toko Pendekar
50 Mustika Siluman Raja Naga I
51 Mustika Siluman Raja Naga II
52 Alam Bawah Sadar Kekosongan
53 Dibawa ke Markas Besar
54 Pendekar Tombak Neraka
55 Jurus Es Pembeku
56 Kekuatan Aura Cahaya Raja Naga
57 Formasi Rasi Bintang I
58 Formasi Rasi Bintang II
59 Empat Naga Hitam
60 Rencana Empat Naga Hitam
61 Berkumpul di Pusat Kota
62 Namaku Qiao Feng
63 Menekan Semua Orang
64 Bertarung Melawan Empat Naga Hitam
65 Jurus Harimau Halilintar
66 Si Caping Kuning
67 Tiga Sinar Mematikan
68 Melakukan Perjalanan Bersama si Caping Kuning
69 Berbagi Kepada Sesama
70 Wilayah Atap Awan
71 Ji Qiang I
72 Ji Qiang II
73 Berusaha Menaikkan Level Pelatihan
74 Menemukan Tempat Harta Karun
75 Siluman Monyet Berbulu Merah
76 Dua Puluh Ekor Siluman
77 Kelompok Pengendali Siluman
78 Jurus Pamungkas si Caping Kuning
79 Penjaga Utama Ji Qiang
80 Naik Tingkat di Ambang Kematian
81 Pulang Bersama-sama
82 Membagi Harta Karun
83 Kotak Kayu Hitam Misterius
84 Cahaya Kuning Keemasan
85 Isi Kotak Kayu Hitam
86 Pedang Phoenix Abadi
87 Kerusuhan di Kediaman Ji Qiang
88 Mengejar Seseorang
89 Gadis Cantik yang Kehilangan Kecantikannya
90 Kota Bukit Biru
91 Bukit Biru Menembus Awan
92 Berlatih Kitab Pedang Phoenix Abadi
93 Cakram Petir
94 Keanehan
95 Tiga Kereta Kuda
96 Terpaksa Mengambil Tindakan
97 Perkampungan Keluarga Yun
98 Memanfaatkan Keadaan
99 Kepala Keluarga Yun
100 Masalah Selesai
101 Hilangnya Isi Cincin Ruang
102 Pendekar Harimau Petir
103 Sekte Mawar Merah I
104 Sekte Mawar Merah II
105 Ilusi Empat Penjuru
106 Murka si Tangan Iblis
107 Meminta Bantuan
108 Si Pedang Perak dan si Cakar Hitam
109 Datang Kembali
110 Teman Laknat
111 Diserang Terus-menerus
112 Kematian Tiga Ahli Bela Diri Aliran Sesat
113 Cia Lin
114 Keputusan Qiao Feng
115 Sekte Pedang Langit I
116 Sekte Pedang Langit II
117 Menceritakan Latar Belakang
118 Menjadi Orang Kepercayaan
119 Melawan Murid Utama I
120 Melawan Murid Utama II
121 Seorang Gadis Cantik
122 Cia Mei
123 Pertikaian di Tengah Acara
124 Tiga Murid Pengganggu
125 Memberikan Pelajaran
126 Keinginan Cia Mei
127 Tetua Ye
128 Menang Sedikit
129 Naik Setengah Tingkat
130 Berburu Siluman
131 Pertarungan Dua Ekor Siluman
132 Sepasang Ahli Bela Diri
133 Serangan Penentuan
134 Menolong Seorang Gadis
135 Yan Lu
136 Bunga Anggrek Tujuh Warna
137 Datang Tepat Pada Waktunya
138 Jurus Pengendali Arwah
139 Jurus Terlarang yang Mengerikan
140 Air Mata Cia Lin
141 Kekuatan Pendekar Tangan Bayangan I
142 Kekuatan Pendekar Tangan Bayangan II
143 Membunuh Satu Tetua
144 Tewasnya Ketua Sekte Pedang Langit
145 Permintaan Terakhir Cia Lin
146 Jurus Segel Cincin Langit
147 Melampiaskan Kemarahan
148 Terkepung
149 Nasib Qiao Feng
150 Tabib Yun
151 Bicara Empat Mata I
152 Kabar yang Mengejutkan
153 Cerita Zhao Bing I
154 Cerita Zhao Bing II
155 Tugas Dari Tabib Yun
156 Tiba di Puncak Gunung
157 Lima Penguasa Gunung
158 Hutan yang Berbahaya
159 Dua Ekor Siluman Penjaga
160 Siluman Naga Biru Es I
161 Siluman Naga Biru Es II
162 Siluman Naga Biru Es III
163 Latar Belakang Dua Siluman Naga Biru Es
164 Sesuatu Untuk Zhao Bing
165 Keributan di Klinik
166 Memaksa Dengan Kekerasan
167 Orang Suruhan
168 Dendam Kesumat Tabib Yun
169 Pelukan Zhao Bing
170 Dunia Lain yang Pernah Didatangi
171 Dua Orang Penunggang Kuda
172 Walikota dan Li San Jian
173 Secercah Harapan
174 Datang Tepat Pada Waktunya
175 Kau Bukan Lawanku!
176 Manusia Tidak Tahu Diri
177 Merindukan Semuanya
178 Semuanya Atas Dasar Rasa Kemanusiaan
179 Memperhatikan Dari Kejauhan
180 Pergi Meninggalkan Klinik
181 Dewa Pembuat Senjata Li Hiong I
182 Dewa Pembuat Senjata Li Hiong II
183 Menjaga Keamanan
184 Tiga Harimau Bersaudara
185 Mengalahkan Dalam Waktu Sebentar
186 Bisa Menyatu, Namun Tidak Sempurna
187 Keluhan Dewa Pembuat Senjata
188 Bentuk Baru Dua Pedang Pusaka
189 Orang-orang yang Keras Kepala
190 Pengumuman
191 Memprovokasi
192 Andai Saja Bisa Saling Menghargai
193 Insting Dewa Pembuat Senjata
194 Utusan Sekte Hutan Larangan
195 Jurus Alunan Nada Perenggut Nyawa
196 Pertarungan Sengit Melawan Wakil Ketua Sekte Hutan Larangan
197 Sumpah Qiao Feng
198 Yu Ji
199 Tidak Bisa Ikut Turnamen
200 Tanpa Sengaja Menemukan Teman Seperjuangan
201 Hampir Kehilangan Jejak
202 Markas Sekte Hutan Larangan
203 Membereskan Persoalan Lama
204 Lawan Kalian Adalah Aku
205 Hong Fu Membalas Dendam I
206 Hong Fu Membalas Dendam Il
207 Api Biru Abadi
208 Kembali ke Kekaisaran Yuan
209 Pelelangan
210 Pelelangan Organisasi Bulan Emas I
211 Pelelangan Organisasi Bulan Emas Il
212 Pelelangan Organisasi Bulan Emas Ill
213 Membayar Kotak Kayu Hitam
214 Tuan Muda Xiao
215 Sebuah Mimpi
216 Sosok Asli Kuda Naga
217 Siluman Singa Bermata Merah
218 Dua Orang Berjubah Hitam
219 Penunggu Gunung Kegelapan I
220 Penunggu Gunung Kegelapan Il
221 Keluar Dari Perut Gunung Kegelapan
222 Seekor Naga Putih
223 Dunia Siluman I
224 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Qiao Feng
2
Pertandingan Penentuan
3
Tiga Murid Terbaik
4
Murid yang Terpilih
5
Siluman Elang Hitam
6
Sekte Pedang Utara
7
Ketua Hong Lin
8
Orang Serba Hitam
9
Tetua Sekte Gunung Tengkorak
10
Malam Berdarah I
11
Lenyapnya Sekte Pedang Utara
12
Pembaringan Dewa Es
13
Impian yang Hancur
14
Pertapa Cahaya Putih
15
Menjadi Murid
16
Siluman Kera Api
17
Sarang Siluman Kera Api I
18
Sarang Siluman Kera Api II
19
Siluman Surgawi Tahap Satu
20
Perubahan Qiao Feng
21
Jurus Telapak Bayangan
22
Berhasil Melaksanakan Tugas
23
Pedang Dewa Harimau
24
Sumpah di Masa Lalu
25
Pesan Singkat Pertapa Cahaya Putih
26
Perpisahan
27
Kota Bulu Merah
28
Kuda Setengah Siluman
29
Kuda Naga
30
Siluman Harimau Bersayap I
31
Siluman Harimau Bersayap II
32
Kelompok Macan Kumbang
33
Markas Kelompok Macan Kumbang
34
Melawan Empat Pemimpin
35
Jurus Bayangan Tanpa Cahaya
36
Merasa Bersalah
37
Tawaran
38
Mengembalikan Anak Siluman Harimau Bersayap
39
Kembali ke Desa Kelahiran
40
Kakek Peniup Seruling
41
Peristiwa di Desa Matahari Terbenam
42
Kota Giciu
43
Sekte Bambu Kuning I
44
Sekte Bambu Kuning II
45
Aura Cahaya Agung I
46
Aura Cahaya Agung II
47
Kota Malam
48
Sup Siluman Tiga Ras
49
Toko Pendekar
50
Mustika Siluman Raja Naga I
51
Mustika Siluman Raja Naga II
52
Alam Bawah Sadar Kekosongan
53
Dibawa ke Markas Besar
54
Pendekar Tombak Neraka
55
Jurus Es Pembeku
56
Kekuatan Aura Cahaya Raja Naga
57
Formasi Rasi Bintang I
58
Formasi Rasi Bintang II
59
Empat Naga Hitam
60
Rencana Empat Naga Hitam
61
Berkumpul di Pusat Kota
62
Namaku Qiao Feng
63
Menekan Semua Orang
64
Bertarung Melawan Empat Naga Hitam
65
Jurus Harimau Halilintar
66
Si Caping Kuning
67
Tiga Sinar Mematikan
68
Melakukan Perjalanan Bersama si Caping Kuning
69
Berbagi Kepada Sesama
70
Wilayah Atap Awan
71
Ji Qiang I
72
Ji Qiang II
73
Berusaha Menaikkan Level Pelatihan
74
Menemukan Tempat Harta Karun
75
Siluman Monyet Berbulu Merah
76
Dua Puluh Ekor Siluman
77
Kelompok Pengendali Siluman
78
Jurus Pamungkas si Caping Kuning
79
Penjaga Utama Ji Qiang
80
Naik Tingkat di Ambang Kematian
81
Pulang Bersama-sama
82
Membagi Harta Karun
83
Kotak Kayu Hitam Misterius
84
Cahaya Kuning Keemasan
85
Isi Kotak Kayu Hitam
86
Pedang Phoenix Abadi
87
Kerusuhan di Kediaman Ji Qiang
88
Mengejar Seseorang
89
Gadis Cantik yang Kehilangan Kecantikannya
90
Kota Bukit Biru
91
Bukit Biru Menembus Awan
92
Berlatih Kitab Pedang Phoenix Abadi
93
Cakram Petir
94
Keanehan
95
Tiga Kereta Kuda
96
Terpaksa Mengambil Tindakan
97
Perkampungan Keluarga Yun
98
Memanfaatkan Keadaan
99
Kepala Keluarga Yun
100
Masalah Selesai
101
Hilangnya Isi Cincin Ruang
102
Pendekar Harimau Petir
103
Sekte Mawar Merah I
104
Sekte Mawar Merah II
105
Ilusi Empat Penjuru
106
Murka si Tangan Iblis
107
Meminta Bantuan
108
Si Pedang Perak dan si Cakar Hitam
109
Datang Kembali
110
Teman Laknat
111
Diserang Terus-menerus
112
Kematian Tiga Ahli Bela Diri Aliran Sesat
113
Cia Lin
114
Keputusan Qiao Feng
115
Sekte Pedang Langit I
116
Sekte Pedang Langit II
117
Menceritakan Latar Belakang
118
Menjadi Orang Kepercayaan
119
Melawan Murid Utama I
120
Melawan Murid Utama II
121
Seorang Gadis Cantik
122
Cia Mei
123
Pertikaian di Tengah Acara
124
Tiga Murid Pengganggu
125
Memberikan Pelajaran
126
Keinginan Cia Mei
127
Tetua Ye
128
Menang Sedikit
129
Naik Setengah Tingkat
130
Berburu Siluman
131
Pertarungan Dua Ekor Siluman
132
Sepasang Ahli Bela Diri
133
Serangan Penentuan
134
Menolong Seorang Gadis
135
Yan Lu
136
Bunga Anggrek Tujuh Warna
137
Datang Tepat Pada Waktunya
138
Jurus Pengendali Arwah
139
Jurus Terlarang yang Mengerikan
140
Air Mata Cia Lin
141
Kekuatan Pendekar Tangan Bayangan I
142
Kekuatan Pendekar Tangan Bayangan II
143
Membunuh Satu Tetua
144
Tewasnya Ketua Sekte Pedang Langit
145
Permintaan Terakhir Cia Lin
146
Jurus Segel Cincin Langit
147
Melampiaskan Kemarahan
148
Terkepung
149
Nasib Qiao Feng
150
Tabib Yun
151
Bicara Empat Mata I
152
Kabar yang Mengejutkan
153
Cerita Zhao Bing I
154
Cerita Zhao Bing II
155
Tugas Dari Tabib Yun
156
Tiba di Puncak Gunung
157
Lima Penguasa Gunung
158
Hutan yang Berbahaya
159
Dua Ekor Siluman Penjaga
160
Siluman Naga Biru Es I
161
Siluman Naga Biru Es II
162
Siluman Naga Biru Es III
163
Latar Belakang Dua Siluman Naga Biru Es
164
Sesuatu Untuk Zhao Bing
165
Keributan di Klinik
166
Memaksa Dengan Kekerasan
167
Orang Suruhan
168
Dendam Kesumat Tabib Yun
169
Pelukan Zhao Bing
170
Dunia Lain yang Pernah Didatangi
171
Dua Orang Penunggang Kuda
172
Walikota dan Li San Jian
173
Secercah Harapan
174
Datang Tepat Pada Waktunya
175
Kau Bukan Lawanku!
176
Manusia Tidak Tahu Diri
177
Merindukan Semuanya
178
Semuanya Atas Dasar Rasa Kemanusiaan
179
Memperhatikan Dari Kejauhan
180
Pergi Meninggalkan Klinik
181
Dewa Pembuat Senjata Li Hiong I
182
Dewa Pembuat Senjata Li Hiong II
183
Menjaga Keamanan
184
Tiga Harimau Bersaudara
185
Mengalahkan Dalam Waktu Sebentar
186
Bisa Menyatu, Namun Tidak Sempurna
187
Keluhan Dewa Pembuat Senjata
188
Bentuk Baru Dua Pedang Pusaka
189
Orang-orang yang Keras Kepala
190
Pengumuman
191
Memprovokasi
192
Andai Saja Bisa Saling Menghargai
193
Insting Dewa Pembuat Senjata
194
Utusan Sekte Hutan Larangan
195
Jurus Alunan Nada Perenggut Nyawa
196
Pertarungan Sengit Melawan Wakil Ketua Sekte Hutan Larangan
197
Sumpah Qiao Feng
198
Yu Ji
199
Tidak Bisa Ikut Turnamen
200
Tanpa Sengaja Menemukan Teman Seperjuangan
201
Hampir Kehilangan Jejak
202
Markas Sekte Hutan Larangan
203
Membereskan Persoalan Lama
204
Lawan Kalian Adalah Aku
205
Hong Fu Membalas Dendam I
206
Hong Fu Membalas Dendam Il
207
Api Biru Abadi
208
Kembali ke Kekaisaran Yuan
209
Pelelangan
210
Pelelangan Organisasi Bulan Emas I
211
Pelelangan Organisasi Bulan Emas Il
212
Pelelangan Organisasi Bulan Emas Ill
213
Membayar Kotak Kayu Hitam
214
Tuan Muda Xiao
215
Sebuah Mimpi
216
Sosok Asli Kuda Naga
217
Siluman Singa Bermata Merah
218
Dua Orang Berjubah Hitam
219
Penunggu Gunung Kegelapan I
220
Penunggu Gunung Kegelapan Il
221
Keluar Dari Perut Gunung Kegelapan
222
Seekor Naga Putih
223
Dunia Siluman I
224
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!