Orang Serba Hitam

Tiga hari berlalu lagi. Hua Xu sudah kembali ke Sekte Pedang Putih dua hari yang lalu. Dia hanya menginap satu hari di sana. Sebenarnya Ketua Hong Lin menyuruhhnya untuk menginap sampai satu minggu, tapi karena Hua Xu masih mempunyai banyak urusan, maka dia menolak dengan halus permintaan tersebut.

Untunglah Ketua Sekte Pedang Utara itu mengerti maksudnya. Dia pun tidak berusaha menahan lagi kepergian Hua Xu.

Sekarang, waktu sudah menunjukkan tengah malam. Kentongan pertama terdengar di kejauhan sana.

Suasana di Sekte Pedang Utara tampak sepi. Ratusan murid saat ini sedang beristirahat dengan lelap. Mereka semua merasa lelah karena sudah berlatih seharian penuh.

Tidak terkecuali dengan Qiao Feng. Dia pun merasa lelah, tapi karena tekadnya untuk menjadi pendekar nomor satu lebih kuat, maka ia tidak pernah mengeluh. Malah dirinya gembira karena bisa berlatih dengan murid sebanyak itu.

Satu hal yang perlu diingat dari Qiao Feng, bahwa anak remaja itu sangat disiplin. Semua kebiasaan baik yang ia bawa sebelumnya, masih tetap dijalankan walaupun sekarang sudah berbeda kondisi.

Contohnya saja, setiap malam, sebelum dia tidur, Qiao Feng pasti akan bermeditasi terlebih dahulu. Ia selalu melakukan hal tersebut setiap hari.

Tidak perduli apakah latihannya benar-benar menguras tenaga, tidak perduli walaupun rasa kantuk sudah menyerangnya, ia pasti akan tetap bermeditasi walau tidak terlalu lama.

Salah satu Tetua Sekte Pedang Utara, tanpa sengaja ada yang pernah melihat Qiao Feng saat sedang bermeditasi.

Pada saat itu, Tetua tersebut sedang mengontrol para murid sekte, kebetulan pintu kamar Qiao Feng terbuka.

Karena merasa penasaran, akhirnya ia menengok sebentar ke dalam kamar. Siapa sangka, ia justru menemukan Qiao Feng sedang bermeditasi.

Katana tidak mau mengganggu, akhirnya Tetua tersebut segera pergi tanpa melakukan apa-apa lagi.

Diam-diam, ia merasa kagum kepada Qiao Feng. Masih semuda itu, tapi ia sudah sangat disiplin.

Padahal siapapun tahu, menetapkan kedisplinan dalam kehidupan sehari-hari itu sangatlah susah.

Hal tersebut pasti pernah dirasakan oleh semua orang yang baru mencobanya. Namun kalau dipaksakan, lama-kelamaan, semua rasa malas dan sebagiannya itu, pasti akan lenyap dengan sendirinya.

###

Malam semakin larut. Rembulan yang sebelumnya bersinar terang, sekarang secara perlahan mulai tertutup oleh awan kelabu. Bintang-bintang yang tadi bertaburan, satu-persatu mulai lenyap dari pandangan mata.

Suasana di Sekte Pedang Utara semakin sepi sunyi. Para murid yang melakukan penjagaan merasa kantuk yang teramat sangat. Terpaksa mereka harus melakukan penjagaan secara bergiliran.

Pada saat pergantian penjaga itu, tiba-tiba ada angin yang berhembus ke arahnya. Bersamaan dengan hembusan angin tersebut, mendadak muncul satu sosok manusia.

Ia mengenakan jubah warna hitam pekat. Seperti pekatnya malam ini. Orang itu menundukkan kepala, sehingga para murid yang menjaga tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

"Siapa kau? Mau apa datang kemari?" tanya salah satu murid penjaga dengan nada tinggi.

Bersamaan dengan ia bicara, tangan kanannya juga sudah memegang gagang pedang yang disimpan di pinggang.

Si orang berjubah hitam tidak menjawab dengan mulut. Ia menjawab dengan tindakan!

Wutt!!!

Tubuhnya bergerak cepat. Kedua tangannya langsung mengirimkan serangan telapak tangan ke arah dua murid penjaga.

Bukk!!!

Tanpa mendapat perlawanan, dua orang murid penjaga itu langsung ambruk tergeletak di atas tanah. Dari masing-masing mulutnya meleleh keluar darah segar.

Keduanya tewas dalam satu kali serangan!

Tidak berhenti sampai di situ saja, orang serba hitam tersebut kembali menyerang tiga murid penjaga yang juga ada di sana.

Pada saat itu, ketiganya sudah mengetahui bahwa niat orang serba hitam tersebut bukan bermaksud baik. Karenanya mereka segera melakukan persiapan.

Setelah dugaannya terbukti, mereka langsung menyerang lebih dulu. Tiga batang pedang melesat cepat secara bersamaan.

Namun meskipun diserang oleh tiga orang sekaligus, tapi di penyusup tidak merasa takut sedikitpun.

Ia hanya mengibaskan tangan kanannya ke depan. Tiba-tiba segulung angin tercipta lagi, tiga batang pedang itu langsung patah menjadi dua bagian.

Sebelum tiga murid sadar dari keterkejutannya, orang serba hitam sudah menyerang lagi. Sama seperti yang ia lakukan tadi, dirinya mengirim serangan dengan menggunakan telapak tangannya.

Bukk!!! Bukk!!! Bukk!!!

Tiga murid itu seketika ambruk. Di dada mereka terdapat bekas telapak tangan yang menghitam.

Tak ayal lagi, para murid itu tewas tanpa sempat mengeluarkan suara!

Semua kejadian itu berlangsung secara singkat. Kalau tidak menyaksikan secara langsung, niscaya tidak ada yang bakal percaya.

Bagaiamana tidak? Lima orang murid penjaga itu merupakan Pendekar Bumi tahap enam.

Walaupun kemampuan mereka belum begitu tinggi, tapi untuk membunuh lima orang, rasanya tidak bakal sesingkat itu.

Kecuali kalau si pembunuh mempunyai kemampuan tinggi!

Lalu, kalau orang serba hitam itu sanggup membunuh mereka dalam waktu singkat, kira-kira sampai di mana kemampuannya? Siapa pula orang tersebut? Kenapa dia membunuh para murid penjaga?

Setelah berhasil melakukan tugas awal, dia langsung membuka pintu gerbang yang berdiri kokoh tersebut. Hanya dengan mengangkat tangan kanan, gerbang itu seketika hancur berkeping-keping setelah dihantam oleh tenaga dorongan yang sangat besar.

Tepat setelah pintu gerbang hancur, dari berbagai sisi tiba-tiba terlihat ada sekitar dua puluh orang dengan pakaian sama yang masuk ke dalam Sekte Pedang Utara.

Tidak cuma dua puluh orang itu saja, malah sesaat kemudian, muncul pula dua orang lain. Kedua orang ini seperti setan. Entah sejak kapan datangnya, tapi saat ini mereka ada di sisi orang serba hitam yang pertama memunculkan dirinya.

"Mari kita masuk," kata orang yang berdiri di posisi paling tengah.

Keduanya mengangguk. Mereka segera masuk ke dalam.

Begitu tiba di halaman depan, tiba-tiba orang yang berdiri di posisi tengah berbicara dengan suaranya yang menyeramkan.

"Para petinggi Sekte Pedang Utara, keluar kalian! Aku ingin bicara,"

Suaranya menggema di tengah udara. Dalam suara tersebut juga mengandung tenaga sakti. Sehingga semua orang yang ada di Sekte Pedang Utara bisa mendengarnya dengan jelas.

"Siapa itu?"

Qiao Feng yang pada saat itu masih melakukan meditasi, tiba-tiba membuka matanya. Dia sangat kaget. Bocah itu kemudian berjalan dan mengintip di jendela kamar yang tersedia.

"Siapa orang-orang itu? Hemm ... sepertinya mereka mempunyai niat buruk," gumamnya perlahan.

Ia tahu akan hal tersebut. Tapi dirinya tidak mau melakukan apa-apa.

Dengan kemampuannya yang sekarang, memangnya apa yang bisa dia lakukan? Pergi menemui mereka? Bukankah hal itu sama dengan bunuh diri?

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba dari dalam sekte terlihat muncul sembilan orang. Mereka semua adalah petinggi utama dari Sekte Pedang Utara.

Ada Ketua, Wakil Ketua, bahkan para Tetua juga ikut keluar.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini?" tanya Ketua Hong Lin sambil memandang orang-orang itu secara bergantian.

"Jangan banyak tanya. Di antara kalian, siapa yang menjabat sebagai Ketua?" tanya orang serba hitam yang berdiri di tengah.

Terpopuler

Comments

Chafidzoh Roesanto

Chafidzoh Roesanto

update

2023-09-09

0

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

🤲💝🤲💝🤲💝🤲💝🤲

2023-08-14

0

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

semangat semangat terus semangat thor lanjutin update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali

2023-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Qiao Feng
2 Pertandingan Penentuan
3 Tiga Murid Terbaik
4 Murid yang Terpilih
5 Siluman Elang Hitam
6 Sekte Pedang Utara
7 Ketua Hong Lin
8 Orang Serba Hitam
9 Tetua Sekte Gunung Tengkorak
10 Malam Berdarah I
11 Lenyapnya Sekte Pedang Utara
12 Pembaringan Dewa Es
13 Impian yang Hancur
14 Pertapa Cahaya Putih
15 Menjadi Murid
16 Siluman Kera Api
17 Sarang Siluman Kera Api I
18 Sarang Siluman Kera Api II
19 Siluman Surgawi Tahap Satu
20 Perubahan Qiao Feng
21 Jurus Telapak Bayangan
22 Berhasil Melaksanakan Tugas
23 Pedang Dewa Harimau
24 Sumpah di Masa Lalu
25 Pesan Singkat Pertapa Cahaya Putih
26 Perpisahan
27 Kota Bulu Merah
28 Kuda Setengah Siluman
29 Kuda Naga
30 Siluman Harimau Bersayap I
31 Siluman Harimau Bersayap II
32 Kelompok Macan Kumbang
33 Markas Kelompok Macan Kumbang
34 Melawan Empat Pemimpin
35 Jurus Bayangan Tanpa Cahaya
36 Merasa Bersalah
37 Tawaran
38 Mengembalikan Anak Siluman Harimau Bersayap
39 Kembali ke Desa Kelahiran
40 Kakek Peniup Seruling
41 Peristiwa di Desa Matahari Terbenam
42 Kota Giciu
43 Sekte Bambu Kuning I
44 Sekte Bambu Kuning II
45 Aura Cahaya Agung I
46 Aura Cahaya Agung II
47 Kota Malam
48 Sup Siluman Tiga Ras
49 Toko Pendekar
50 Mustika Siluman Raja Naga I
51 Mustika Siluman Raja Naga II
52 Alam Bawah Sadar Kekosongan
53 Dibawa ke Markas Besar
54 Pendekar Tombak Neraka
55 Jurus Es Pembeku
56 Kekuatan Aura Cahaya Raja Naga
57 Formasi Rasi Bintang I
58 Formasi Rasi Bintang II
59 Empat Naga Hitam
60 Rencana Empat Naga Hitam
61 Berkumpul di Pusat Kota
62 Namaku Qiao Feng
63 Menekan Semua Orang
64 Bertarung Melawan Empat Naga Hitam
65 Jurus Harimau Halilintar
66 Si Caping Kuning
67 Tiga Sinar Mematikan
68 Melakukan Perjalanan Bersama si Caping Kuning
69 Berbagi Kepada Sesama
70 Wilayah Atap Awan
71 Ji Qiang I
72 Ji Qiang II
73 Berusaha Menaikkan Level Pelatihan
74 Menemukan Tempat Harta Karun
75 Siluman Monyet Berbulu Merah
76 Dua Puluh Ekor Siluman
77 Kelompok Pengendali Siluman
78 Jurus Pamungkas si Caping Kuning
79 Penjaga Utama Ji Qiang
80 Naik Tingkat di Ambang Kematian
81 Pulang Bersama-sama
82 Membagi Harta Karun
83 Kotak Kayu Hitam Misterius
84 Cahaya Kuning Keemasan
85 Isi Kotak Kayu Hitam
86 Pedang Phoenix Abadi
87 Kerusuhan di Kediaman Ji Qiang
88 Mengejar Seseorang
89 Gadis Cantik yang Kehilangan Kecantikannya
90 Kota Bukit Biru
91 Bukit Biru Menembus Awan
92 Berlatih Kitab Pedang Phoenix Abadi
93 Cakram Petir
94 Keanehan
95 Tiga Kereta Kuda
96 Terpaksa Mengambil Tindakan
97 Perkampungan Keluarga Yun
98 Memanfaatkan Keadaan
99 Kepala Keluarga Yun
100 Masalah Selesai
101 Hilangnya Isi Cincin Ruang
102 Pendekar Harimau Petir
103 Sekte Mawar Merah I
104 Sekte Mawar Merah II
105 Ilusi Empat Penjuru
106 Murka si Tangan Iblis
107 Meminta Bantuan
108 Si Pedang Perak dan si Cakar Hitam
109 Datang Kembali
110 Teman Laknat
111 Diserang Terus-menerus
112 Kematian Tiga Ahli Bela Diri Aliran Sesat
113 Cia Lin
114 Keputusan Qiao Feng
115 Sekte Pedang Langit I
116 Sekte Pedang Langit II
117 Menceritakan Latar Belakang
118 Menjadi Orang Kepercayaan
119 Melawan Murid Utama I
120 Melawan Murid Utama II
121 Seorang Gadis Cantik
122 Cia Mei
123 Pertikaian di Tengah Acara
124 Tiga Murid Pengganggu
125 Memberikan Pelajaran
126 Keinginan Cia Mei
127 Tetua Ye
128 Menang Sedikit
129 Naik Setengah Tingkat
130 Berburu Siluman
131 Pertarungan Dua Ekor Siluman
132 Sepasang Ahli Bela Diri
133 Serangan Penentuan
134 Menolong Seorang Gadis
135 Yan Lu
136 Bunga Anggrek Tujuh Warna
137 Datang Tepat Pada Waktunya
138 Jurus Pengendali Arwah
139 Jurus Terlarang yang Mengerikan
140 Air Mata Cia Lin
141 Kekuatan Pendekar Tangan Bayangan I
142 Kekuatan Pendekar Tangan Bayangan II
143 Membunuh Satu Tetua
144 Tewasnya Ketua Sekte Pedang Langit
145 Permintaan Terakhir Cia Lin
146 Jurus Segel Cincin Langit
147 Melampiaskan Kemarahan
148 Terkepung
149 Nasib Qiao Feng
150 Tabib Yun
151 Bicara Empat Mata I
152 Kabar yang Mengejutkan
153 Cerita Zhao Bing I
154 Cerita Zhao Bing II
155 Tugas Dari Tabib Yun
156 Tiba di Puncak Gunung
157 Lima Penguasa Gunung
158 Hutan yang Berbahaya
159 Dua Ekor Siluman Penjaga
160 Siluman Naga Biru Es I
161 Siluman Naga Biru Es II
162 Siluman Naga Biru Es III
163 Latar Belakang Dua Siluman Naga Biru Es
164 Sesuatu Untuk Zhao Bing
165 Keributan di Klinik
166 Memaksa Dengan Kekerasan
167 Orang Suruhan
168 Dendam Kesumat Tabib Yun
169 Pelukan Zhao Bing
170 Dunia Lain yang Pernah Didatangi
171 Dua Orang Penunggang Kuda
172 Walikota dan Li San Jian
173 Secercah Harapan
174 Datang Tepat Pada Waktunya
175 Kau Bukan Lawanku!
176 Manusia Tidak Tahu Diri
177 Merindukan Semuanya
178 Semuanya Atas Dasar Rasa Kemanusiaan
179 Memperhatikan Dari Kejauhan
180 Pergi Meninggalkan Klinik
181 Dewa Pembuat Senjata Li Hiong I
182 Dewa Pembuat Senjata Li Hiong II
183 Menjaga Keamanan
184 Tiga Harimau Bersaudara
185 Mengalahkan Dalam Waktu Sebentar
186 Bisa Menyatu, Namun Tidak Sempurna
187 Keluhan Dewa Pembuat Senjata
188 Bentuk Baru Dua Pedang Pusaka
189 Orang-orang yang Keras Kepala
190 Pengumuman
191 Memprovokasi
192 Andai Saja Bisa Saling Menghargai
193 Insting Dewa Pembuat Senjata
194 Utusan Sekte Hutan Larangan
195 Jurus Alunan Nada Perenggut Nyawa
196 Pertarungan Sengit Melawan Wakil Ketua Sekte Hutan Larangan
197 Sumpah Qiao Feng
198 Yu Ji
199 Tidak Bisa Ikut Turnamen
200 Tanpa Sengaja Menemukan Teman Seperjuangan
201 Hampir Kehilangan Jejak
202 Markas Sekte Hutan Larangan
203 Membereskan Persoalan Lama
204 Lawan Kalian Adalah Aku
205 Hong Fu Membalas Dendam I
206 Hong Fu Membalas Dendam Il
207 Api Biru Abadi
208 Kembali ke Kekaisaran Yuan
209 Pelelangan
210 Pelelangan Organisasi Bulan Emas I
211 Pelelangan Organisasi Bulan Emas Il
212 Pelelangan Organisasi Bulan Emas Ill
213 Membayar Kotak Kayu Hitam
214 Tuan Muda Xiao
215 Sebuah Mimpi
216 Sosok Asli Kuda Naga
217 Siluman Singa Bermata Merah
218 Dua Orang Berjubah Hitam
219 Penunggu Gunung Kegelapan I
220 Penunggu Gunung Kegelapan Il
221 Keluar Dari Perut Gunung Kegelapan
222 Seekor Naga Putih
223 Dunia Siluman I
224 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Qiao Feng
2
Pertandingan Penentuan
3
Tiga Murid Terbaik
4
Murid yang Terpilih
5
Siluman Elang Hitam
6
Sekte Pedang Utara
7
Ketua Hong Lin
8
Orang Serba Hitam
9
Tetua Sekte Gunung Tengkorak
10
Malam Berdarah I
11
Lenyapnya Sekte Pedang Utara
12
Pembaringan Dewa Es
13
Impian yang Hancur
14
Pertapa Cahaya Putih
15
Menjadi Murid
16
Siluman Kera Api
17
Sarang Siluman Kera Api I
18
Sarang Siluman Kera Api II
19
Siluman Surgawi Tahap Satu
20
Perubahan Qiao Feng
21
Jurus Telapak Bayangan
22
Berhasil Melaksanakan Tugas
23
Pedang Dewa Harimau
24
Sumpah di Masa Lalu
25
Pesan Singkat Pertapa Cahaya Putih
26
Perpisahan
27
Kota Bulu Merah
28
Kuda Setengah Siluman
29
Kuda Naga
30
Siluman Harimau Bersayap I
31
Siluman Harimau Bersayap II
32
Kelompok Macan Kumbang
33
Markas Kelompok Macan Kumbang
34
Melawan Empat Pemimpin
35
Jurus Bayangan Tanpa Cahaya
36
Merasa Bersalah
37
Tawaran
38
Mengembalikan Anak Siluman Harimau Bersayap
39
Kembali ke Desa Kelahiran
40
Kakek Peniup Seruling
41
Peristiwa di Desa Matahari Terbenam
42
Kota Giciu
43
Sekte Bambu Kuning I
44
Sekte Bambu Kuning II
45
Aura Cahaya Agung I
46
Aura Cahaya Agung II
47
Kota Malam
48
Sup Siluman Tiga Ras
49
Toko Pendekar
50
Mustika Siluman Raja Naga I
51
Mustika Siluman Raja Naga II
52
Alam Bawah Sadar Kekosongan
53
Dibawa ke Markas Besar
54
Pendekar Tombak Neraka
55
Jurus Es Pembeku
56
Kekuatan Aura Cahaya Raja Naga
57
Formasi Rasi Bintang I
58
Formasi Rasi Bintang II
59
Empat Naga Hitam
60
Rencana Empat Naga Hitam
61
Berkumpul di Pusat Kota
62
Namaku Qiao Feng
63
Menekan Semua Orang
64
Bertarung Melawan Empat Naga Hitam
65
Jurus Harimau Halilintar
66
Si Caping Kuning
67
Tiga Sinar Mematikan
68
Melakukan Perjalanan Bersama si Caping Kuning
69
Berbagi Kepada Sesama
70
Wilayah Atap Awan
71
Ji Qiang I
72
Ji Qiang II
73
Berusaha Menaikkan Level Pelatihan
74
Menemukan Tempat Harta Karun
75
Siluman Monyet Berbulu Merah
76
Dua Puluh Ekor Siluman
77
Kelompok Pengendali Siluman
78
Jurus Pamungkas si Caping Kuning
79
Penjaga Utama Ji Qiang
80
Naik Tingkat di Ambang Kematian
81
Pulang Bersama-sama
82
Membagi Harta Karun
83
Kotak Kayu Hitam Misterius
84
Cahaya Kuning Keemasan
85
Isi Kotak Kayu Hitam
86
Pedang Phoenix Abadi
87
Kerusuhan di Kediaman Ji Qiang
88
Mengejar Seseorang
89
Gadis Cantik yang Kehilangan Kecantikannya
90
Kota Bukit Biru
91
Bukit Biru Menembus Awan
92
Berlatih Kitab Pedang Phoenix Abadi
93
Cakram Petir
94
Keanehan
95
Tiga Kereta Kuda
96
Terpaksa Mengambil Tindakan
97
Perkampungan Keluarga Yun
98
Memanfaatkan Keadaan
99
Kepala Keluarga Yun
100
Masalah Selesai
101
Hilangnya Isi Cincin Ruang
102
Pendekar Harimau Petir
103
Sekte Mawar Merah I
104
Sekte Mawar Merah II
105
Ilusi Empat Penjuru
106
Murka si Tangan Iblis
107
Meminta Bantuan
108
Si Pedang Perak dan si Cakar Hitam
109
Datang Kembali
110
Teman Laknat
111
Diserang Terus-menerus
112
Kematian Tiga Ahli Bela Diri Aliran Sesat
113
Cia Lin
114
Keputusan Qiao Feng
115
Sekte Pedang Langit I
116
Sekte Pedang Langit II
117
Menceritakan Latar Belakang
118
Menjadi Orang Kepercayaan
119
Melawan Murid Utama I
120
Melawan Murid Utama II
121
Seorang Gadis Cantik
122
Cia Mei
123
Pertikaian di Tengah Acara
124
Tiga Murid Pengganggu
125
Memberikan Pelajaran
126
Keinginan Cia Mei
127
Tetua Ye
128
Menang Sedikit
129
Naik Setengah Tingkat
130
Berburu Siluman
131
Pertarungan Dua Ekor Siluman
132
Sepasang Ahli Bela Diri
133
Serangan Penentuan
134
Menolong Seorang Gadis
135
Yan Lu
136
Bunga Anggrek Tujuh Warna
137
Datang Tepat Pada Waktunya
138
Jurus Pengendali Arwah
139
Jurus Terlarang yang Mengerikan
140
Air Mata Cia Lin
141
Kekuatan Pendekar Tangan Bayangan I
142
Kekuatan Pendekar Tangan Bayangan II
143
Membunuh Satu Tetua
144
Tewasnya Ketua Sekte Pedang Langit
145
Permintaan Terakhir Cia Lin
146
Jurus Segel Cincin Langit
147
Melampiaskan Kemarahan
148
Terkepung
149
Nasib Qiao Feng
150
Tabib Yun
151
Bicara Empat Mata I
152
Kabar yang Mengejutkan
153
Cerita Zhao Bing I
154
Cerita Zhao Bing II
155
Tugas Dari Tabib Yun
156
Tiba di Puncak Gunung
157
Lima Penguasa Gunung
158
Hutan yang Berbahaya
159
Dua Ekor Siluman Penjaga
160
Siluman Naga Biru Es I
161
Siluman Naga Biru Es II
162
Siluman Naga Biru Es III
163
Latar Belakang Dua Siluman Naga Biru Es
164
Sesuatu Untuk Zhao Bing
165
Keributan di Klinik
166
Memaksa Dengan Kekerasan
167
Orang Suruhan
168
Dendam Kesumat Tabib Yun
169
Pelukan Zhao Bing
170
Dunia Lain yang Pernah Didatangi
171
Dua Orang Penunggang Kuda
172
Walikota dan Li San Jian
173
Secercah Harapan
174
Datang Tepat Pada Waktunya
175
Kau Bukan Lawanku!
176
Manusia Tidak Tahu Diri
177
Merindukan Semuanya
178
Semuanya Atas Dasar Rasa Kemanusiaan
179
Memperhatikan Dari Kejauhan
180
Pergi Meninggalkan Klinik
181
Dewa Pembuat Senjata Li Hiong I
182
Dewa Pembuat Senjata Li Hiong II
183
Menjaga Keamanan
184
Tiga Harimau Bersaudara
185
Mengalahkan Dalam Waktu Sebentar
186
Bisa Menyatu, Namun Tidak Sempurna
187
Keluhan Dewa Pembuat Senjata
188
Bentuk Baru Dua Pedang Pusaka
189
Orang-orang yang Keras Kepala
190
Pengumuman
191
Memprovokasi
192
Andai Saja Bisa Saling Menghargai
193
Insting Dewa Pembuat Senjata
194
Utusan Sekte Hutan Larangan
195
Jurus Alunan Nada Perenggut Nyawa
196
Pertarungan Sengit Melawan Wakil Ketua Sekte Hutan Larangan
197
Sumpah Qiao Feng
198
Yu Ji
199
Tidak Bisa Ikut Turnamen
200
Tanpa Sengaja Menemukan Teman Seperjuangan
201
Hampir Kehilangan Jejak
202
Markas Sekte Hutan Larangan
203
Membereskan Persoalan Lama
204
Lawan Kalian Adalah Aku
205
Hong Fu Membalas Dendam I
206
Hong Fu Membalas Dendam Il
207
Api Biru Abadi
208
Kembali ke Kekaisaran Yuan
209
Pelelangan
210
Pelelangan Organisasi Bulan Emas I
211
Pelelangan Organisasi Bulan Emas Il
212
Pelelangan Organisasi Bulan Emas Ill
213
Membayar Kotak Kayu Hitam
214
Tuan Muda Xiao
215
Sebuah Mimpi
216
Sosok Asli Kuda Naga
217
Siluman Singa Bermata Merah
218
Dua Orang Berjubah Hitam
219
Penunggu Gunung Kegelapan I
220
Penunggu Gunung Kegelapan Il
221
Keluar Dari Perut Gunung Kegelapan
222
Seekor Naga Putih
223
Dunia Siluman I
224
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!