"Baiklah Om, saya mengaku bersalah. sekarang hukuman dan tindakan apa yang akan Om berikan pada saya. saya akan terima keputusan Om." ucap Dave pasrah dengan mata berembun
Reno mengangguk cepat, lalu berkata "Menghilang lah dari kehidupan keluarga kami!!
Mata Vano membulat sempurna "Dad!!! pekik Vano seperti tidak terima keputusan sang Daddy.
Dave maju selangkah dan membungkuk di depan Reno."Baik Om, saya terima keputusan Om Reno. Anda berhak menghukum saya bahkan lebih dari ini, karena kesalahan saya telah teledor menjaga Vana."
"Dave! kau tidak perlu seperti ini, Daddy tidak sungguh-sungguh untuk menghukum mu! Apalagi sampai kau harus pergi dari keluarga kami, ingat Dave, kita selalu bersama-sama dari sekolah SMP, SMA bahkan ke perguruan tinggi. Aku tidak ingin kehilangan sahabatku."
Dave tersenyum seraya menggeleng lemah "Tidak Van, ini murni kesalahanku. Aku tidak bisa menjaga adikmu dengan baik, aku menerima keputusan Om Reno dan menjauh dari keluarga kalian. itu adalah konsekuensi yang harus aku terima." Dave menepuk bahu sahabat nya dengan bola mata berembun.
"Please, pikirkan kembali Dave? kita sudah melewati semuanya bersama-sama." Dengan perasaan gusar Vano menoleh kearah sang Daddy yang berdiri di depan jendela sambil memunggungi berharap Reno mau merubah keputusannya.
"Dad! Jangan lakukan itu, Vano mohon.. biarkanlah Dev tetap berada disamping ku dan meneruskan tugasnya sebagai seorang asisten. please Dad! jangan hukum Dave untuk menghilang dari kehidupan ku dan keluarga kita! kita masih membutuhkan Dave! pinta Vano sambil menghiba dengan tatapan memohon.
"Van! tidak perlu seperti ini, walau nantinya aku sudah tidak bekerja lagi di perusahaan mu, kita masih bisa bertemu di luar kantor bukan? Dave membesarkan hati Vano yang mulai tidak tenang dan sedih.
"Dad! lakukan sesuatu untuk Dev, katakan kalau Daddy tidak bersungguh-sungguh untuk memberhentikan Dave sebagai asisten Vano! Vano masih berusaha meyakinkan sang Daddy, walau ia tahu watak keras sang Daddy yang tak mudah tergoyahkan.
"Jangan pernah kau cegat keputusan Daddy, itu akan melemah kan pendirian kita!" tukas Reno tegas, tanpa menoleh kearah Vano dan Dave.
Dave menarik nafas dalam-dalam, ia sangat tahu sifat keras sang Macan Asia, tidak mudah berubah bila sudah memberi keputusan "Terima kasih banyak atas kebaikan Om Reno, selama ini sudah banyak memberikan saya pelajaran yang berharga, dan menyekolahkan saya sampai S2. Saya berjanji tidak akan melupakan kebaikan kelurga om, teruma Tante Delena yang sudah menganggap saya sebagai anak angkat."
Dev tersenyum seraya menepuk pundak Vano "Terima kasih bro sudah menjadi sahabat yang baik, aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu dan kenangan kita bersama. Tolong temukan Vana kembali, aku akan membantumu untuk mencarinya karena itu juga tanggung jawab ku, jaga Savira untuk ku, aku sangat menyayangi adik ku yang manja, juga salam buat Zidane dan Tante Delena, ma'af aku telah mengecewakan Tante Dena." Dave tertunduk sedih.
Vano hanya menggeleng lemah, rasanya tak sanggup harus kehilangan sahabat karibnya saat masih sekolah di SMP. Mereka berdua bagaikan Ipin dan Upin kemanapun selalu bersama. Dave berhambur memeluk erat tubuh Vano, tiba-tiba bola matanya memanas dan cairan bening tak dapat di hindari lagi. Begitu pun dengan Vano, jas hitam Dave sudah basah dengan air matanya. Mereka terisak bersama, lalu mengurai pelukannya. keduanya saling tatap, lalu terkekeh bersama.
"Aku pergi dulu, izinkan aku bertemu dengan Savira. ia gadis manis yang manja, aku sangat menyayangi seperti adikku sendiri. Aku tidak ingin ia kecewa tanpa ada aku lagi yang menemaninya, setiap hari aku selalu mengunjungi kamarnya sekedar memberikan support, sekarang tugas mu yang menjaga Savira bila aku tidak ada lagi."
Sekali lagi Vano memeluk sahabatnya "Terima kasih bro! aku janji akan mencari Vana dan menjaga Savira. "Kabari aku bila kau membutuhkan aku."
Dave mengangguk. Lalu berjalan kearah Reno yang masih berdiri mematung, tubuhnya membungkuk sebagai kehormatan terakhir.
"Saya Devanto Vincent, hari ini menerima keputusan Om Reno, untuk pemecatan saya di perusahaan Mahesa Group. Untuk hilangnya Vana saya akan ikut mencari dan bertanggung jawab penuh, saya berjanji tidak akan kabur atau melarikan diri."
Reno memutar tubuhnya dan menatap iba pada Dave, ada perasaan haru yang menyelimuti hatinya. Sebenarnya ia tak tega harus menjauhkan Dave dari Vano. Ia sangat tahu persahabatan Vano dan Dev, bukan hanya sekedar sahabat tetapi mereka juga seperti saudara kembar yang selalu ada. Namun keputusan nya sudah mutlak dan ia tidak ingin di anggap laki-laki yang tidak punya pendirian, sifat dan sikap tegas Reno sudah ada sejak dulu, saat ia tinggal bersama Kakeknya Mahesa di usia tujuh tahun.
Reno maju selangkah dan menepuk pundak Dave, untuk Dave berdiri tegap. Tiba-tiba Reno merangkul Dave dan memeluknya sejenak "Terima kasih sudah menjadi bagian dari kami. Saya dan keluarga tidak akan pernah melupakan kebaikan dan dedikasi mu di perusahaan. Saya sangat bangga padamu Dave, berani menerima kesalahan dan keputusan ku." Reno tersenyum samar.
"Sama-sama Om, saya undur diri." Dave memberi hormat kembali lalu berjalan kearah pintu. Sebelum membuka handle pintu ia menoleh kearah Vano yang terluka, lalu tersenyum "Aku pergi!" ucapnya seraya membuka handle pintu dan menghilang saat pintu kamar tertutup kembali.
Vano membuang nafas kasar dan terduduk lemas di sofa seraya membekap wajahnya dengan kedua tangan.
💜💜💜💜
@Ada satu bab lagi ya All, nanti malam...
Ayo terus dukung karya Bunda, jangan lupa bantu LIKE, VOTE/ GIFT, RATE BINTANG 5 DAN KOMENTAR KALIAN🥰🥰
@BERSAMBUNG_____"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
Yus Warkop
aku gak suka sama sifat reno egois
2024-05-17
1
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
mengandung bawang di bab ini Thor...
2023-12-19
0
𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉
semoga suatu hari nanti devan bisa kembali bersama vano lagi😭😭
2023-11-30
0