Kehilangan Arah

Tiba-tiba Nathan merasakan hawa tubuh Vana dingin dan tangannya membeku. ia menyelimuti seluruh tubuh Vana hingga batas dada. Nathan begitu telaten menjaga gadisnya dan tidak ingin kehilangan cintanya lagi, walaupun dunia menentang nya ia tak peduli, Walau Reno akan membunuhnya kembali saat tahu anak gadisnya di culik, ia akan menentangnya, kini Nathan tidak peduli dengan hidupnya selama ia masih bisa mempertahankan cintanya💜

Jam dinding berdetak dengan lamban seakan ikut merasakan keheningan malam itu.

"Mommy...!!

"Daddy....!!

"Zidane....!!

Suara teriakan Vana membangunkan Nathan yang tertidur di sampingnya. ia terkejut saat melihat gadis itu mengigau memanggil kedua orang tua dan adiknya.

"Sayang... jangan bersedih, ada aku disini." bisik Nathan. seraya menaruh punggung tangannya di dahi Vana "Badannya panas! Nathan buru-buru turun dari ranjang dan berlari mencari Dokter Alvin yang ia tahan untuk tinggal di villa nya beberapa hari untuk kesembuhan Vana.

Brakk! pintu kamar dibuka kasar

"Alvin! cepat bangun. Alea suhu badannya panas!" pekik Nathan menarik selimut dari tubuh sahabatnya itu.

Pria manis itu mengucek kedua matanya dan menatap kearah Nathan dengan kening berkerut. "Ada apa...?! tanya nya sambil menahan kantuk.

"Astaga! Alea mengigau dan suhu tubuhnya panas. cepatlah kau periksa kondisinya. Aku tidak ingin Ia kenapa-napa, bila sampai kau gagal menangani kekasihku. tidak akan segan-segan aku tembak kepalamu!

Alvin mendengus kesal, lalu turun dari ranjang. ia selalu saja mendapatkan ancaman dari sahabatnya yang keras kepala.

"Dasar bucin! seru Alvin meninggalkan kamar eraya berjalan ke arah kamar utama.

Alvin memeriksa kondisi Vana yang demam tinggi, ia memberikan antibiotik ke cairan infusan. "Kau tidak usah khawatir, nanti juga panas nya turun."

Hah! Nathan menghela nafas panjang "Pergilah, jangan lama-lama memandang kekasih ku!" ucapnya tak suka

Mata Alvin mendelik "Cih! jangan asal nuduh! kau saja yang terlalu bucin!

"Dari tadi matamu tak lepas dari pandangan Alea!

"CK! Alvin berdecak seraya gelengkan kepala. "Kalau sudah bangun, beri air putih hangat." setelah berbicara Alvin keluar dari kamar.

Pagi ini jam sudah menunjukkan pukul tujuh, sejak jam tiga subuh Nathan tidak tidur lagi, ia terus menunggui Vana dan tidak ingin meninggalkan nya.

Terdengar suara isakan kecil dari pembaringan Vana. Nathan yang masih menunggu di sofa, menghentikan aktivitasnya dan menutup laptop, lalu berjalan ke ranjang gadis itu.

"Sayang..." Nathan menghela nafas dalam "Ma'afkan aku ya. Aku berjanji akan kembalikan mu pada keluarga mu." Nathan duduk di tepi ranjang seraya mengusap butiran bening Vana yang terus menetes "Kau wanita kuat, jangan lakukan hal bodoh lagi." Nathan mengusap lembut kepala gadis cantik berkulit bening itu "Jika kau ingin marah, marahlah padaku. Bila kau membenciku, aku bisa apa?! suara Nathan terdengar lirih, ada kesedihan dari setiap ucapan nya, menggambarkan kesedihan yang teramat dalam.

Vana hanya bergeming dengan tatapan kosong. Bahkan ia tidak ingin menatap wajah Nathan, pria yang pernah ia rindukan kehadirannya. Perpisahan delapan tahun lamanya telah melupakan sosok Nathan dalam ingatannya. Namun tidak bagi Nathan, cintanya semakin tumbuh dan subur, bahkan pengorbanannya tidak lah sedikit untuk wanita yang ia Cinta. Dulu Vana pernah marah pada sang Daddy dan memilih pergi dari mansion setelah mengetahui Nathan di bunuh oleh orang suruhannya. Setelah permasalahan dengan sang Daddy selesai Vana kembali lagi ke mansion. Dan Vana pernah berjanji untuk melupakan sosok Nathan, tetapi tidak mudah baginya untuk move on dari pria bermata biru itu.

Setelah tiga tahun berlalu, tiba-tiba Vana di kejutkan oleh kehadiran Nathan dan menculik dirinya yang sedang menjalani pemulihan pasca koma sepuluh hari. Sungguh, Vana sangat syok dan hampir stres dengan ingin mengakhiri hidupnya. Dia juga depresi dengan kehilangan sosok Zidan sang adik. Vana merasa hidupnya tak berguna dan kehadiran sosok Nathan tidak membuatnya bahagia, ia pun berpikir apakah cintanya untuk Nathan telah mati?! Nathan adalah cinta pertama Vana, pria bernama biru itu pernah menggoreskan luka dihatinya akibat kesalahpahaman kedua orang tua mereka di dimasa lalu.

Apakah cinta begitu kejam? haruskah permusuhan ke-dua orangtua mereka menjadi kan korban atas cinta mereka? sesungguhnya cinta tak pernah salah, cinta datang dan pergi tanpa di rencana.

***

Keadaan di rumah sakit semakin genting dengan hilangnya Vana. Tentu saja Reno sangat murka, kedua tangannya terkepal kuat dan dinding ruangan rawat inap Vana, Reno tinju berkali-kali, padahal dinding tidak punya salah. Reno sudah tidak peduli dengan rasa sakit pada punggung tangannya yang sudah terluka dan berdarah-darah. Vano yang melihat luka di punggung tangan sang Daddy merasa iba lalu menarik tangannya.

"Apa yang Daddy lakukan?! bila mau marah bukan begini caranya? ini sama saja menyakiti diri sendiri, Dad! seru Vano kesal melihat sikap sang Daddy yang konyol.

Reno mendengus kesel dan menatap Dave serta dua orang sekuriti. Dave yang merasa bersalah dengan hilangnya Vana saat ia menjaganya, hanya menunduk dan tidak berani menatap mata Reno yang di selimuti amarah.

"Tuan! terdengar seruan dari balik pintu. Laki-laki itu berjalan mendekat.

"Gimana Jack! apa kau sudah menemukan biang keroknya dan mengetahui siapa pelakunya?!

Jack menggeleng lemah "Kami sudah bekerja dengan telaten dan mencari akar dari penculikan ini, tetapi tidak ada jejak dari si penculik. Mereka sungguh rapih dan bersih dalam melakukan nya.'

"Sial! Reno menggeram kesal, suhu tubuhnya memanas walau ruangan ekslusif sudah memakai AC terbaik.

"Sepertinya orang ini sangat lihai dan tahu seluk-beluk rumah sakit ini. Lihat saja Dad, di cctv tidak ada jejak atau tanda-tanda si penculik."

"Apa mungkin Zee pergi dari rumah sakit sendri? Reno sempat berpikir, sebab ia tahu anak gadisnya bukanlah wanita lemah dan manja. segala urusannya Vana selalu mengatasinya sendiri.

"Sepertinya tidak Dad! melihat kondisi Vana rasanya tidak mungkin ia pergi sendiri tanpa bantuan seseorang, Namun, bila Vana di culik sudah pasti ada jejak yang tertinggal atau kekerasan fisik pada Dave atau sekuriti. semuanya terlihat biasa saja dan tidak terjadi apa-apa."

Reno memindai tatapannya pada Dave dan dua orang security. "Dave, kau masih ingat saat anakku masih diatas ranjang?

"Masih Om, Vana meminta aku mengecilkan AC, lalu ia tertidur setelah meminum obat."

"Jam berapa itu Dave? tanya Vano

"Kalau tidak salah, sekitar jam sepuluh Vana meminum obat dan mulai mengantuk, tadinya sempat ngobrol sebentar tak lama ia tertidur."

"Kapan kau teringat lagi saat Vana sudah tidak ada diatas ranjang?! tanya Reno dengan suara tegas penuh penekanan.

Dave menarik nafas dalam-dalam dan di hembuskan perlahan, ia masih mengatur nafasnya yang tak beraturan karena takut akan ancaman dan tekanan dari sang predator.

"Sekitar jam 12 malam saya masih memainkan ponsel, sebab tidak bisa tidur. Tak lama kemudian pintu terbuka lebar dan masuk seorang petugas medis untuk menukar termos air panas dan memberikan saya kopi, tentu saja saya tidak curiga dan meminumnya, awal saya sempat menolak tetapi petugas itu sedikit merayu dan berniat baik untuk membuatkan untuk saya"

Reno membuang nafas kasar.

"Jujur saja Om, saya sangat menyesal bila kejadian akan seperti ini."

"Apa kau masih ingat wajah laki-laki itu? tanya Vano.

Dave menggeleng lemah "Sayangnya, wajah Pria itu tertutup masker, saya pun tidak melihat name-tag di dadanya, dan anehnya saya tidak menanyakan itu, setelah menyeruput kopi tiba-tiba mata saya mengantuk, dan saya tidak ingat lagi. Saya terbagun, karena mendengar suara suster berteriak saat ia datang untuk melihat kondisi Vana, namun Vana sudah tidak ada diatas ranjang" Dave tertunduk kembali, seperti ada penyesalan atas kejadian semalam. "Ma'afkan saya Om sudah teledor. Saya siap di hukum dan menerima konsekuensi nya." ucapnya pasrah.

Vano paham akan sikap dan perilaku sahabatnya yang terlihat takut dan merasa bersalah. Ia menepuk pundak Dave untuk memberikan kekuatan.

Kini tatapan Reno beralih pada dua orang sekuriti yang sejak tadi menunduk dan menunggu mendapatkan giliran pertanyaan.

"Kalian berdua!" seru Reno, dua pria itu mengangkat wajahnya dan mengangguk, menunggu pertanyaan dari sang Macan Asia. "Apa kalian tidak periksa dan geledah dulu sebelum orang itu masuk kedalam ruangan private?! tidak semua orang untuk bisa masuk kedalam ruangan ini! bentak Reno yang mulai tersulut emosi kembali.

"Ma-af kan ka-mi tuan? awalnya datang seorang petugas medis untuk mengganti termos air, saya bilang termos sudah di ganti tadi sore, tetapi dia terus memaksa dan katanya ingin memberikan kopi pada Tuan Dave." akhirnya saya izinkan masuk, tak berapa lama dia menemui saya dan Aryo, lalu meminta saya untuk datang ke kamar, karena dokter Vana membutuhkan pertolongan. Tanpa curiga saya mengikutinya, tiba-tiba saat membuka pintu kamar ada yang menyuntikkan ke leher saya hingga saya tidak ingat apa-apa lagi."

Reno menutup matanya sejenak setelah mendengarkan cerita dua orang sekuriti, dan menghirup udara sebanyak mungkin untuk menghilangkan rasa sesak di dadanya.

"Saya akan ambil keputusan untuk kalian bertiga, karena telah teredor dan membuat hilangnya Zevana anakku! seharusnya kalian saya jebloskan kedalam penjara, tetapi saya masih punya rasa kemanusiaan." Reno menjedah ucapannya lalu menatap mereka bergantian "Saya akan memecat kalian berdua, tetapi kalian masih dalam pengawasan kami, bisa jadi kalian ikut terlibat dalam penculikan dokter Vana. Bila kalian terbukti bersalah dan bekerjasama, sudah pasti penjara menanti kalian!"

Dua orang sekuriti itu saling bersitatap, tubuh nya luruh kelantai dan bersujud di hadapan Reno. "Demi Tuhan Tuan, kami tidak terlibat sama sekali, Kami berdua menjalankan tugas dengan baik, tetapi kami juga tidak tahu kalau orang itu punya tujuan untuk menculik dokter Vana."

"Kita buktikan nanti setelah polisi datang untuk mencari bukti. Bila kalian benar-benar tidak bersalah, sudah pasti bebas, terapi rumah sakit tidak menerima kalian kembali."

Kedua orang pria itu hanya tertunduk pasrah dan menunggu hasilnya.

"Kalian tidak perlu takut, Bila kalian tidak bersalah, sudah pasti akan bebas! tukas Vano memberi penjelasan.

"Kalian berdua keluarlah! perintah Reno. mereka berdua bangkit dan melangkah keluar dengan gontai.

Kini diruangan rawat inap, tinggal mereka bertiga. Dave dan Vano duduk di sofa bersebrangan, sementara Reno masih berdiri di depan jendela dengan tatapan nanar. perasaan nya sedang tidak baik-baik saja saat ini, begitu banyak masalah dan problem dalam kehidupan keluarganya, seperti tidak ada habisnya masalah. Anak-anaknya semakin besar dan dewasa, semakin banyak pula masalah yang di hadapi. Begini kah menjadi orang berkuasa? gumamnya dalam hati.

Reno mendengus kasar dan menatap Dave dengan tatapan entahlah. "Dave!

Dave mengangkat wajahnya dan menatap pria paruh baya didepannya.

"Apa kau siap menerima resikonya? anakku Zevana, kesayangan ku telah di culik, hati ayah mana yang tidak sakit dan merasa tersiksa dengan keadaan ini?!

Tes! airmata Reno mulai berjatuhan "Aku percaya padamu sebagai sahabat dari Vano dan kalian bertiga satu sekolah yang sama. Apa sesulit itu menjaga adik dari sahabat mu?! ucapan Reno membuat Dev merasa tertekan dan menyesali kebodohannya.

Dave menelan salivanya. perasaan bersalah mulai memenuhi rongga dadanya, bahkan untuk menghirup udara saja sangat sulit.

"Dad! itu semua bukan kesalahan Dave, Dave juga sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk menjaga Vana. sama seperti dua orang security tadi yang tidak tahu apa-apa?! bela Vano pada sahabatnya.

Reno mengangkat tangannya untuk Vano diam. "Tetap saja Dev bersalah, karena telah teledor dan tidak ada penjagaan yang ketat di rumah sakit ini, bukankah Dave seorang asisten? seharusnya dia tahu dan siap dalam kondisi apapun! tegas Reno.

"Baiklah Om, saya mengaku bersalah. sekarang hukuman dan tindakan apa yang akan Om berikan pada saya. saya akan terima keputusan Om." ucap Dave pasrah dengan mata berembun

Reno mengangguk cepat, lalu berkata "Menghilanglah dari kehidupan keluarga kami!!

Mata Vano membulat sempurna "Dad!!! pekik Vano seperti tidak terima keputusan sang Daddy.

💜💜💜💜

@Bab ini lebih panjang ya All... teruslah dukung karya Bunda 🥰🥰

@BERSAMBUNG____"

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

haduh nathan...kamu kok pake nyulik vana segala siih.semua jadi kena imbasnya tau😔😔 ntar kalo ketahuan kamu yang nyulik vana bahaya tuuh.bisa2 ditembak sama daddy reno😩

2023-11-30

0

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

laah kan bukan salah mereka bertiga dad...ya jangan dihukum sampe segitunya dong.kasian kan...harusnya kan malah disuruh bantuin cari vana,bukan malah dipecat🤦‍♀️

2023-11-30

0

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

😅😅 disaat begini masih aja posesifnya keluar🤣🤣

2023-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kau harus mati
2 Kesepakatan
3 Keputusan Reno
4 Berani Mati
5 Tidak Berdaya
6 Penyelamatan
7 Kedatangan seseorang
8 Laki-laki Tangguh
9 Kemarahan Delena
10 Kecerdikan Sabrina
11 Kemenangan
12 Kembali ke Jakarta
13 Trauma yang menyakitkan
14 Penculikan
15 Alasan Menculik
16 Cinta Buta
17 Kehilangan Arah
18 Harus Pergi
19 Sepenggal kisah Dave
20 Penjelasan Reno
21 Kisah Masa lalu
22 Pria Protektif
23 Siapa Dia?
24 Perdebatan di Mansion
25 Kejutan untuk Reno
26 Bunuh Diri
27 Kematian itu Datang
28 Siapa sebenarnya Savira
29 Mengambil keputusan
30 Kepergian Savira
31 Sebuah Jebakan
32 Kenangan bersama mu
33 Perubahan sikap Vana
34 Mulai menunjukkan taringnya
35 Membuka Kedok perselingkuhan
36 Penyerangan
37 Kemenangan
38 Mencari dalang penganiayaan
39 Melepas mu Pergi
40 Pertemuan Dua kekasih
41 Keputusan Vano
42 Malam Perpisahan
43 Kenekatan Nathan
44 Sama-sama Berbohong
45 Permintaan Dari pihak Nathan
46 Kepergian kelurga Savira
47 Perdebatan dua sahabat
48 Kepulangan Vana
49 Kematian itu Datang
50 Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan
51 Keputusan Zevana
52 Janji Bersama
53 Pencarian Dave
54 Balas dendam Dave
55 Perjalanan Vana dan Nathan
56 Janji Bersama
57 Kenekatan Vana
58 Mati atau Hidup
59 Penyelamatan
60 Kedatangan seseorang
61 Perdebatan Robert dan Diana
62 Terkuaknya Masalalu
63 Perilaku Robert
64 Siapa Stefany
65 Pengakuan Davina
66 Terusir
67 Perdebatan ibu dan anak
68 Bunuh diri
69 Kehilangan Arah.
70 Geger otak
71 Kebingungan David
72 Ada apa dengan Davina?
73 Mulai terungkap masalalu
74 Cerita Masa lalu
75 Pertengkaran
76 Pertengkaran (episode 2)
77 Ruangan Operasi
78 Merasa bersalah
79 Berakhirnya sebuah Hubungan
80 Pertemuan tak sengaja
81 Ketakutan Vana
82 Terbongkarnya rahasia Diana
83 Diana Lestari
84 Teraniaya
85 Menemui Merry
86 Pekerjaan night clubs
87 Awal Pertemuan
88 Pertemuan ke dua
89 Untuk sebuah cinta
90 Cemburu
91 Pemikat Sukma
92 Memulai Berhubungan
93 Kebersamaan
94 Mulai mencintai Diana
95 Kehilangan membawa dendam
96 Bela sungkawa
97 Ulang tahun twins
98 Ketakutan Bella
99 Pendonor Ginjal
100 Ingin menikahi mu
101 Kegalauan Vana
102 Mulai melupakan
103 Pertemuan tak sengaja
104 POV Davina
105 POV Davina ( eps 2)
106 POV Davina (Pura-pura Gila)
107 POV Davina ( Meninggalkan Bali)
108 Kepergian Davina
109 Kembali bertemu
110 Mengenang masa lalu
111 Mulai ada titik terang
112 Meminta Restu
113 Mendapat Restu
114 Amnesia
115 Penyerangan
116 Hampir di bunuh
117 Pertandingan
118 Kemenangan
119 Penyerangan
120 Penculikan
121 Kembali Pulang
122 Mencari J3jak
123 Penyekapan
124 Kematian
125 Memecahkan misteri
126 Ilmu tingkat tinggi
127 Ada apa dengan Revan
128 Pertandingan (episode 1)
129 Pertandingan (episode 2)
130 Pertandingan (episode 3)
131 Pertandingan (episode 4)
132 Menuju Final
133 Amarah Vana
134 Musuh dalam selimut
135 Wanita bodoh
136 POV Sasha
137 Kepergok
138 Kehilangan Bella
139 POV Zevano (pembalasan eps 1)
140 POV Zevano (Pembalasan eps 2)
141 POV Zevano ( Pembalasan eps 3)
142 Terbongkar nya rahasia Sasha
143 Penyelamatan Bella
144 Kondisi Bella setelah di temukan
145 Kisah Savira
146 Kenangan bersama mu
147 Pertemuan di pemakaman
148 Obrolan dua orang kembar
149 Kecewa karena Kebohongan
150 Mulai ada titik terang
151 Bertemu pria misterius
152 Merebut perhatian
153 Berakhir di penjara
154 Burung-burung pemangsa
155 Melawan pasukan
156 Di culik
157 Ternyata dia...
158 Ajakan Menikah
159 Akhir dari penderitaan
160 Cerita masa lalu
161 pertengkaran
162 Memiliki anak kembar
163 Melahirkan anak kembar
164 Rebutan
165 Sebuah kesepakatan
166 Si kembar yang terpisah
167 Wanita-wanita Thomas
168 Hilang nya sebuah Nyawa
169 Menutupi kebohongan
170 Terbongkar nya kematian Aurora
171 Meminta Restu
172 Menikah
173 Perubahan Savira
174 Teringat masa lalu
175 Ingatanya kembali
176 Ingin Kembali
177 Penyerangan
178 Perkelahian
179 Perdebatan Revan dan Vana
180 Father and Daughter
181 Perjuangan Reno dan Vana
182 Perjuangan Reno dan Vana
183 Hidup atau Mati
184 Jangan mencari mati!
185 Jangan mencari mati
186 Cinta Suami-Isteri
187 Racun mematikan
188 Racun mematikan
189 Memulai babak baru
190 Pulang ke Jakarta
191 Sakit Jantung
192 Kesedihan Vano
193 Merindu
194 Teringat kembali
195 Turnamen
196 Babak final
197 Menang atau kalah
198 Pria bercadar
199 Siapa Kau
200 Babak Kedua
201 Siapa yang menang?
202 Ilmu petir menyambar
203 Wajah pria bercadar
204 Kepalsuan
205 Pria masa lalu
206 Serangan mematikan
207 Luka mendalam
208 Berita mengejutkan
209 Pulang ke Jakarta
210 Rindu yang terobati
211 Rindu pulang
212 Hukum karma
213 Mencari bunga naga hitam
214 Perjuangan Kenzo
215 Datang nya pertolongan
216 Pria romantis dan humoris
217 Kesetiaan
218 Wanita tangguh
219 Perdebatan Ayah dan Anak
220 Serangan jantung
221 Terungkapnya Rahasia
222 Cemburu buta
223 Kembali rukun
224 Melawan iblis
225 Jangan gagal lagi
226 Pelampiasan yang terbayar
227 Curhatan hati Bella
228 Romantis
229 Tengelam
230 Terlalu Cinta
231 Kembali Pulang
232 Pertemuan
233 Ingin memiliki anak
234 Mencari musuh
235 Pertolongan
236 Kabar mengejutkan
237 Terkekang
238 Ingin hidup bersama
239 Bertemu buah hati
240 Di permalukan
241 Pria misterius
242 Dilema
243 Dendam
244 Pergi Shopping
245 Salon kecantikan
246 Mulai tergoda
247 Ternyata dia Sultan
248 Tidak mengenal
249 Putri kesayangan
250 Pengakuan Vana
251 Menjalan kan Misi
252 Pertemuan tak di sengaja
253 Cinta yang telah kembali
254 Gigitan Mematikan
255 Kecurigaan Kenzo
256 Kecemburuan
257 Penculikan
258 Manusia berhati iblis
259 Titik terang
260 Terjebak pilihan
261 Berkorban lagi
262 Cinta hadir bagai misteri
263 Akhir dari segalanya
264 Mencari informasi
265 Meninggalkan Jakarta
266 Mengandung
267 Menjadi seorang Ayah
268 Sebuah Pengertian
269 Teringat sahabat
270 Tak sengaja bertemu
271 Memburu Nicholas
272 Berdebat
273 Kedatangan seseorang
Episodes

Updated 273 Episodes

1
Kau harus mati
2
Kesepakatan
3
Keputusan Reno
4
Berani Mati
5
Tidak Berdaya
6
Penyelamatan
7
Kedatangan seseorang
8
Laki-laki Tangguh
9
Kemarahan Delena
10
Kecerdikan Sabrina
11
Kemenangan
12
Kembali ke Jakarta
13
Trauma yang menyakitkan
14
Penculikan
15
Alasan Menculik
16
Cinta Buta
17
Kehilangan Arah
18
Harus Pergi
19
Sepenggal kisah Dave
20
Penjelasan Reno
21
Kisah Masa lalu
22
Pria Protektif
23
Siapa Dia?
24
Perdebatan di Mansion
25
Kejutan untuk Reno
26
Bunuh Diri
27
Kematian itu Datang
28
Siapa sebenarnya Savira
29
Mengambil keputusan
30
Kepergian Savira
31
Sebuah Jebakan
32
Kenangan bersama mu
33
Perubahan sikap Vana
34
Mulai menunjukkan taringnya
35
Membuka Kedok perselingkuhan
36
Penyerangan
37
Kemenangan
38
Mencari dalang penganiayaan
39
Melepas mu Pergi
40
Pertemuan Dua kekasih
41
Keputusan Vano
42
Malam Perpisahan
43
Kenekatan Nathan
44
Sama-sama Berbohong
45
Permintaan Dari pihak Nathan
46
Kepergian kelurga Savira
47
Perdebatan dua sahabat
48
Kepulangan Vana
49
Kematian itu Datang
50
Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan
51
Keputusan Zevana
52
Janji Bersama
53
Pencarian Dave
54
Balas dendam Dave
55
Perjalanan Vana dan Nathan
56
Janji Bersama
57
Kenekatan Vana
58
Mati atau Hidup
59
Penyelamatan
60
Kedatangan seseorang
61
Perdebatan Robert dan Diana
62
Terkuaknya Masalalu
63
Perilaku Robert
64
Siapa Stefany
65
Pengakuan Davina
66
Terusir
67
Perdebatan ibu dan anak
68
Bunuh diri
69
Kehilangan Arah.
70
Geger otak
71
Kebingungan David
72
Ada apa dengan Davina?
73
Mulai terungkap masalalu
74
Cerita Masa lalu
75
Pertengkaran
76
Pertengkaran (episode 2)
77
Ruangan Operasi
78
Merasa bersalah
79
Berakhirnya sebuah Hubungan
80
Pertemuan tak sengaja
81
Ketakutan Vana
82
Terbongkarnya rahasia Diana
83
Diana Lestari
84
Teraniaya
85
Menemui Merry
86
Pekerjaan night clubs
87
Awal Pertemuan
88
Pertemuan ke dua
89
Untuk sebuah cinta
90
Cemburu
91
Pemikat Sukma
92
Memulai Berhubungan
93
Kebersamaan
94
Mulai mencintai Diana
95
Kehilangan membawa dendam
96
Bela sungkawa
97
Ulang tahun twins
98
Ketakutan Bella
99
Pendonor Ginjal
100
Ingin menikahi mu
101
Kegalauan Vana
102
Mulai melupakan
103
Pertemuan tak sengaja
104
POV Davina
105
POV Davina ( eps 2)
106
POV Davina (Pura-pura Gila)
107
POV Davina ( Meninggalkan Bali)
108
Kepergian Davina
109
Kembali bertemu
110
Mengenang masa lalu
111
Mulai ada titik terang
112
Meminta Restu
113
Mendapat Restu
114
Amnesia
115
Penyerangan
116
Hampir di bunuh
117
Pertandingan
118
Kemenangan
119
Penyerangan
120
Penculikan
121
Kembali Pulang
122
Mencari J3jak
123
Penyekapan
124
Kematian
125
Memecahkan misteri
126
Ilmu tingkat tinggi
127
Ada apa dengan Revan
128
Pertandingan (episode 1)
129
Pertandingan (episode 2)
130
Pertandingan (episode 3)
131
Pertandingan (episode 4)
132
Menuju Final
133
Amarah Vana
134
Musuh dalam selimut
135
Wanita bodoh
136
POV Sasha
137
Kepergok
138
Kehilangan Bella
139
POV Zevano (pembalasan eps 1)
140
POV Zevano (Pembalasan eps 2)
141
POV Zevano ( Pembalasan eps 3)
142
Terbongkar nya rahasia Sasha
143
Penyelamatan Bella
144
Kondisi Bella setelah di temukan
145
Kisah Savira
146
Kenangan bersama mu
147
Pertemuan di pemakaman
148
Obrolan dua orang kembar
149
Kecewa karena Kebohongan
150
Mulai ada titik terang
151
Bertemu pria misterius
152
Merebut perhatian
153
Berakhir di penjara
154
Burung-burung pemangsa
155
Melawan pasukan
156
Di culik
157
Ternyata dia...
158
Ajakan Menikah
159
Akhir dari penderitaan
160
Cerita masa lalu
161
pertengkaran
162
Memiliki anak kembar
163
Melahirkan anak kembar
164
Rebutan
165
Sebuah kesepakatan
166
Si kembar yang terpisah
167
Wanita-wanita Thomas
168
Hilang nya sebuah Nyawa
169
Menutupi kebohongan
170
Terbongkar nya kematian Aurora
171
Meminta Restu
172
Menikah
173
Perubahan Savira
174
Teringat masa lalu
175
Ingatanya kembali
176
Ingin Kembali
177
Penyerangan
178
Perkelahian
179
Perdebatan Revan dan Vana
180
Father and Daughter
181
Perjuangan Reno dan Vana
182
Perjuangan Reno dan Vana
183
Hidup atau Mati
184
Jangan mencari mati!
185
Jangan mencari mati
186
Cinta Suami-Isteri
187
Racun mematikan
188
Racun mematikan
189
Memulai babak baru
190
Pulang ke Jakarta
191
Sakit Jantung
192
Kesedihan Vano
193
Merindu
194
Teringat kembali
195
Turnamen
196
Babak final
197
Menang atau kalah
198
Pria bercadar
199
Siapa Kau
200
Babak Kedua
201
Siapa yang menang?
202
Ilmu petir menyambar
203
Wajah pria bercadar
204
Kepalsuan
205
Pria masa lalu
206
Serangan mematikan
207
Luka mendalam
208
Berita mengejutkan
209
Pulang ke Jakarta
210
Rindu yang terobati
211
Rindu pulang
212
Hukum karma
213
Mencari bunga naga hitam
214
Perjuangan Kenzo
215
Datang nya pertolongan
216
Pria romantis dan humoris
217
Kesetiaan
218
Wanita tangguh
219
Perdebatan Ayah dan Anak
220
Serangan jantung
221
Terungkapnya Rahasia
222
Cemburu buta
223
Kembali rukun
224
Melawan iblis
225
Jangan gagal lagi
226
Pelampiasan yang terbayar
227
Curhatan hati Bella
228
Romantis
229
Tengelam
230
Terlalu Cinta
231
Kembali Pulang
232
Pertemuan
233
Ingin memiliki anak
234
Mencari musuh
235
Pertolongan
236
Kabar mengejutkan
237
Terkekang
238
Ingin hidup bersama
239
Bertemu buah hati
240
Di permalukan
241
Pria misterius
242
Dilema
243
Dendam
244
Pergi Shopping
245
Salon kecantikan
246
Mulai tergoda
247
Ternyata dia Sultan
248
Tidak mengenal
249
Putri kesayangan
250
Pengakuan Vana
251
Menjalan kan Misi
252
Pertemuan tak di sengaja
253
Cinta yang telah kembali
254
Gigitan Mematikan
255
Kecurigaan Kenzo
256
Kecemburuan
257
Penculikan
258
Manusia berhati iblis
259
Titik terang
260
Terjebak pilihan
261
Berkorban lagi
262
Cinta hadir bagai misteri
263
Akhir dari segalanya
264
Mencari informasi
265
Meninggalkan Jakarta
266
Mengandung
267
Menjadi seorang Ayah
268
Sebuah Pengertian
269
Teringat sahabat
270
Tak sengaja bertemu
271
Memburu Nicholas
272
Berdebat
273
Kedatangan seseorang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!