Alasan Menculik

Hembusan angin di pagi hari menerpa dedaunan yang rindang, terdengar bunyi kicauan burung-burung yang bernyanyi riang bersama suara ombak yang menerjang batu karang, suara itu bagai irama melodi di tepi pantai yang indah. Para turis dan wisatawan sudah memenuhi pantai Kuta. Sinar mentari pagi masuk melalui celah jendela kamar, seorang wanita cantik mengerjab-ngerjabkan bola matanya, bulu mata lentiknya ikut naik keatas saat kelopak mata terbuka lebar. Mata wanita itu menyoroti seluruh ruangan yang baginya sangat asing.

"Aku berada di mana? kamar siapa ini? Bukankah aku berada di rumah sakit lalu Siapa yang membawaku kemari?! begitu banyak pertanyaan dalam benak Vana, tentu saja ia sangat terkejut saat berada di tempat yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Apalagi kini ia berada di atas ranjang size king. Warna dinding putih mendominasi biru langit, aroma bunga sedap malam terasa hangat di dalam ruangan itu.

"Kamar siapakah ini? Ya Tuhan, apa yang sudah terjadi padaku? aku benar-benar tidak bisa mengingat lagi saat ada yang membawa ku pergi dari rumah sakit."

Wanita itu terdiam, otaknya sedang bekerja keras untuk mengingat-ingat kejadian yang menimpa dirinya hingga berakhir di tempat ini. "Apakah aku sedang bermimpi? wanita itu menepuk-nepuk pipinya dan mencubit lengannya sendiri.

"Aaawww!

Gadis itu terpekik saat cubitannya terasa sakit. "Tidak! aku lagi tidak sedang bermimpi. lalu Siapa yang membawaku kemari? kak Vano kah atau Dev?! pikirnya.

"Lebih baik aku turun dari ranjang dan mencari keberadaan mereka." Saat Vana ingin turun dari ranjang, tiba-tiba kakinya tidak bisa di gerakan, kakinya sangat lemas walau sekedar untuk mengangkat.

"Ya Tuhan! apa yang sudah terjadi padaku?! kenapa kakiku sangat lemas dan tak bertenaga?! tiba-tiba dada Vana terasa sesak, butiran air mata sudah membasahi pipinya.

CEGLEK!

Suara pintu terbuka, Vana menoleh kearah pintu yang terbuka

"Kak Vano! pekiknya. seketika bola mata Vana membulat sempurna saat melihat pria tampan masuk dan berjalan kearahnya. sungguh ia tak percaya dan mengira Vano lah yang membawanya pergi.

"Kau sudah bangun?! pria itu tersenyum lembut seraya membawa makanan dan segelas susu di tangan nya.

"KA-U....." Tiba-tiba suara Vana tercekat, lidah nya kelu dan tenggorakan nya terasa kering. Bibirnya terasa sulit untuk di katup sebab keterkejutan yang luar biasa.

Pria itu menaruh nampan berisi makanan di atas nakas lalu duduk di tepi ranjang. "Kenapa? apa kau masih ingat dengan diriku?

Seketika gadis itu mundur perlahan dan menjauh "Bu-kan kah kau su-dah mening-gal?! tukas nya dengan suara terbata

Nathan menggeleng cepat "Seperti yang kau lihat sekarang, aku baik-baik saja dan berada di depan mu. Berarti aku belum mati." ucapnya dengan sorot mata sayu.

"Tidak! kau sudah mati! bagiku kau sudah tidak ada di dunia ini!" jerit Vana tiba-tiba dengan suara bergetar.

"Deg!

Seketika jantung Nathan berdenyut pedih, ia tidak menyangka wanita yang ia cintai dengan sepenuh hati bahkan sudah banyak berkorban untuknya malah mengatakan dirinya sudah mati.

"Alea.. Kenapa kau berkata begitu? tidak kah kau rindu padaku? aku yang setiap hari menanti kehadiranmu disini, setiap hari aku merindukan mu, menunggu hari ini tiba dan akhirnya kita bisa hidup bersama."

Airmata Vana terus membanjiri wajahnya, lalu menatap sinis pada pria yang pernah mengisi hatinya "Tapi kau jahat, kau telah menculik diriku dari kelurga ku! aku tidak menyangka kau sekejam itu!!"

Nathan menghela nafas panjang dan di hembuskannya perlahan "Ma'afkan aku, keegoisan ku telah membuat mu terluka. Tidak ada maksud sedikitpun ingin melukai hati mu, aku hanya ingin menjaga mu. Aku tidak rela kau terluka, aku tidak sanggup melihat mu menderita." ujar Nathan dengan mata berkaca-kaca.

Vana menggeleng lemah "Apa yang kau harapkan lagi dariku, Aku hanyalah seorang anak dari ayah pembunuh, bahkan rasanya aku tidak sanggup lagi menatap wajah mu, Aku tidak ingin perasaan bersalah ku semakin dalam padamu!"

"Tidak Alea, kau jangan pernah berkata begitu. Aku tidak merasa punya dendam pada keluarga mu." Nathan berusaha meraih tangan Vana, namun wanita itu tetap menjauh.

"Ku mohon kembalikan aku pada keluarga ku, setelah itu lupakan aku untuk selamanya." pintanya dengan bibir bergetar

Lagi-lagi Nathan menggeleng cepat "Tidak Lea, aku tidak ingin jauh dari mu. Begitu sulit untuk dekat dan menemui mu di rumah sakit. Biarkan untuk sementara aku yang menjagamu!

"Egois! kau pikir aku siapa mu? adik mu atau keluargamu! tidak Nathan aku tidak mau! jangan membuat rasa bersalah ku semakin dalam! hiks.. hiks...

Nathan menarik tangan Vana dan berusaha ingin memeluknya, namun Vana begitu keras kepala dan menepis tangan pria di depannya, reflek ia mundur dan tiba-tiba terjatuh ke lantai karena tidak ada keseimbangan.

"Alea!! Nathan berusaha ingin menolong, namun gadis itu terus berontak.

"Lepaskan, Jangan pernah sentuh aku! teriak Vana seraya mendorong tubuh Nathan. Pria bermata biru itu membeku dengan tatapan datar, hatinya sudah berkali-kali nyeri dengan perkataan Vana yang terang-terangan menolak dirinya. Apakah ia akan menyerah? tidak! Nathan tidak ingin menyerah, ia sudah berkorban banyak dan sudah melangkah sejauh ini, dia akan sabar menunggu sampai Vana membuka hatinya kembali untuk dirinya.

Saat Vana ingin berdiri, lagi-lagi kakinya terasa lemas, karena kesal ia memukuli kakinya berkali-kali. "Aku benci diriku, kenapa ini harus terjadi padaku! hiks...

"Lea jangan lakukan itu! Nathan meraih kedua tangannya, dengan kasar Vana menariknya kembali "Untuk apa kau peduli terhadap ku, kau lihat sendiri bukan? bahkan kakiku tidak bisa di gerakan, kenapa kau masih berharap padamu! hiks.. hiks... Vana menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

Hati Nathan begitu teriris-iris saat melihat penderitaan wanita yang dicintai nya, untuk sekian kalinya, sungguh ia tidak tega. Namun ia bisa apa bila Vana mulai membencinya dan tidak menginginkan kehadirannya.

"Maafkan aku Alea, Aku membawa mu pergi demi kebaikanmu. Aku tidak ingin keluargamu tahu yang sebenarnya, kalau kau mengalami kelumpuhan akibat dari pertempuran malam itu. Aku tahu kelurga mu sedang banyak masalah, aku tidak ingin mereka terluka dengan keadaan mu sekarang. Walau bagaimana pun juga aku pernah menjadi bagian dari kelurga mu, dan akhirnya kita harus berpisah karena permusuhan dan keegoisan kedua orang tua kita. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, aku yang akan menyembuhkan mu, sebab rasa cinta ku yang begitu besar." batin Nathan berkata lirih, ya Nathan hanya bergumam dalam hati.

"Pergi....!!!

"Aku mohon pergilah!! teriak Vana sambil menangis terisak.

"Aku akan menggendong mu naik keatas ranjang dan kau harus makan dulu."

Vana menggeleng kuat "Aku tidak selemah yang kau pikirkan, aku masih bisa mengatasinya sendiri tanpa bantuan siapapun! pekik Vana dengan sorot mata tajam.

"Sekarang pergilah...."

Tanpa harus Vana memohon berkali-kali lagi, Nathan berdiri dan menatap iba pada wanita yang ia Cinta, sungguh ia tidak tega meninggalkan gadis itu sendiri dalam keadaan terpuruk. Namun ia harus bisa mengikuti keinginan wanita itu agar vana bisa berpikir tenang.

"Baiklah aku akan pergi, bila ada apa-apa beritahu aku. Ada remote control di atas nakas dan jangan lupa makanlah agar kondisimu tidak lemah lagi." ujar Nathan sebelum beranjak pergi.

Nathan menarik nafas dalam-dalam lalu beranjak Pergi meninggalkan kamar itu dengan perasaan bersalah. sementara Vana memegangi dadanya yang terasa sesak, Ia terus menangis dan merutuki nasibnya.

'Kenapa ini harus terjadi padaku Ya Tuhan! kaki ku tidak bisa di gerakan!!! hiks...

Vana memandangi pintu yang tertutup oleh Nathan "Nathan! kenapa kau harus kembali hadir lagi di saat aku seperti ini? susah payah aku melupakanmu, walau kenangan kita tidak akan bisa terlupakan. Namun rasa bersalah ku yang begitu besar padamu, karena Daddy ku yang telah menyuruh orang untuk membunuhmu. kupikir kau benar-benar sudah tiada dan tidak akan kembali lagi, tapi nyatanya? hiks... kau hidup kembali. Aku tidak tahu dengan perasaanku ini apakah sedih atau senang dangan kehadiranmu." gumam Vana bicara sendiri.

"Apakah masih ada cinta di hati ku?! gadis itu meraba dadanya yang berdetak, tapi bagaimana aku bisa mencintai laki-laki yang pernah terluka oleh ayah ku? walau dia mengatakan sudah tidak ada dendam, Namun melihat binar di matanya, Nathan sedang berbohong."

Vana merangkak kearah jendela, lalu menatap lautan lepas dari dalam jendela kamarnya dengan perasaan campur aduk. kini ia sudah tahu sedang berada dimana saat ini. Tiba-tiba ia teringat akan keluarga nya. Vana sangat rindu pada mommy dan Daddy nya. Rindu pada Vano, Savira dan Zidane. Teringat akan Zidane adik bungsunya yang telah di culik, hatinya kembali terluka dan terkoyak-koyak.

"Zidan! ma'afkan kak Vana! hiks.. hiks..

Perasaan bersalah telah membuat Vana lemah dan tak berdaya, bagaimana bila kelurga nya tahu kalau ia tidak berada di rumah sakit? bagaimana perasaan kedua orang tua dan sang kakak bila ia menghilang. Vana hanya bisa merutuki dirinya sendiri dan menyesalkan perbuatan Nathan.

"Zidane, kau sedang berada dimana sekarang? kak Vana sangat rindu, ma'afkan kakak yang sudah membuat mu di culik." penyesalan Vana tidak ada habisnya, ia terus menangis dan merasa bersalah. kini hidupnya telah hancur, ia lumpuh dan merasa itu adalah karma nya. Vana pun menyadari tidak ingin kelurga nya tahu kebenarannya kalau ia sudah lumpuh, ia merasa tidak berarti lagi dalam hidupnya. Mata Vana melihat gelas yang berisi susu putih yang tadi Nathan bawa.

Vana merangkak kearah nakas. lalu mengambil gelas berisi susu itu. "Baiklah, aku akan minum susu ini untuk terakhir kalinya. kini hidup ku sudah tak berguna lagi." gumamnya.

Susu di dalam gelas sudah tandas ia minum, lalu Vana memecahkan gelas ke lantai. Vana benar-benar sudah putus asa, entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini, bahkan setan pun tertawa bahagia. Seharusnya Vana bahagia dengan kehadiran Nathan Cinta pertamanya, Namun, melihat Pria tampan bermata biru itu malah membuatnya merasa bersalah pada dirinya sendiri.

Vana mengambil pecahan gelas dari lantai dengan tangan bergetar. dan ia mulai menyayatkan ke pergelangan tangannya.

"Selamat tinggal mommy, Daddy, kak Vano, Savira, Zidane. Maaf aku harus pergi, tidak ada gunanya lagi aku hidup." airmata Vana terus berjatuhan bersama goresan di pergelangan tangannya yang terasa nyeri.

💜💜💜💜

@BERSXMBUNG____,"

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ya Allah vana...kenapa jadi putus asa begitu.kamu putri seorang macan asia,ga seharusnya punya pikiran yang sempit.pikirkan seluruh keluarga mahesa yang pasti akan sedih melihat kamu seperti ini..kasian nathan😔

2023-11-30

0

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ya Allah ternyata vana jadi lumpuh ya😭😭😭

2023-11-30

0

Sony Sondang

Sony Sondang

merasa seperti bukan vana,,,anak reno tidak selamah dan berfikir pendek begitu...maf ya bun komen nya sedikit mengkritik🙏🙏

2023-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Kau harus mati
2 Kesepakatan
3 Keputusan Reno
4 Berani Mati
5 Tidak Berdaya
6 Penyelamatan
7 Kedatangan seseorang
8 Laki-laki Tangguh
9 Kemarahan Delena
10 Kecerdikan Sabrina
11 Kemenangan
12 Kembali ke Jakarta
13 Trauma yang menyakitkan
14 Penculikan
15 Alasan Menculik
16 Cinta Buta
17 Kehilangan Arah
18 Harus Pergi
19 Sepenggal kisah Dave
20 Penjelasan Reno
21 Kisah Masa lalu
22 Pria Protektif
23 Siapa Dia?
24 Perdebatan di Mansion
25 Kejutan untuk Reno
26 Bunuh Diri
27 Kematian itu Datang
28 Siapa sebenarnya Savira
29 Mengambil keputusan
30 Kepergian Savira
31 Sebuah Jebakan
32 Kenangan bersama mu
33 Perubahan sikap Vana
34 Mulai menunjukkan taringnya
35 Membuka Kedok perselingkuhan
36 Penyerangan
37 Kemenangan
38 Mencari dalang penganiayaan
39 Melepas mu Pergi
40 Pertemuan Dua kekasih
41 Keputusan Vano
42 Malam Perpisahan
43 Kenekatan Nathan
44 Sama-sama Berbohong
45 Permintaan Dari pihak Nathan
46 Kepergian kelurga Savira
47 Perdebatan dua sahabat
48 Kepulangan Vana
49 Kematian itu Datang
50 Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan
51 Keputusan Zevana
52 Janji Bersama
53 Pencarian Dave
54 Balas dendam Dave
55 Perjalanan Vana dan Nathan
56 Janji Bersama
57 Kenekatan Vana
58 Mati atau Hidup
59 Penyelamatan
60 Kedatangan seseorang
61 Perdebatan Robert dan Diana
62 Terkuaknya Masalalu
63 Perilaku Robert
64 Siapa Stefany
65 Pengakuan Davina
66 Terusir
67 Perdebatan ibu dan anak
68 Bunuh diri
69 Kehilangan Arah.
70 Geger otak
71 Kebingungan David
72 Ada apa dengan Davina?
73 Mulai terungkap masalalu
74 Cerita Masa lalu
75 Pertengkaran
76 Pertengkaran (episode 2)
77 Ruangan Operasi
78 Merasa bersalah
79 Berakhirnya sebuah Hubungan
80 Pertemuan tak sengaja
81 Ketakutan Vana
82 Terbongkarnya rahasia Diana
83 Diana Lestari
84 Teraniaya
85 Menemui Merry
86 Pekerjaan night clubs
87 Awal Pertemuan
88 Pertemuan ke dua
89 Untuk sebuah cinta
90 Cemburu
91 Pemikat Sukma
92 Memulai Berhubungan
93 Kebersamaan
94 Mulai mencintai Diana
95 Kehilangan membawa dendam
96 Bela sungkawa
97 Ulang tahun twins
98 Ketakutan Bella
99 Pendonor Ginjal
100 Ingin menikahi mu
101 Kegalauan Vana
102 Mulai melupakan
103 Pertemuan tak sengaja
104 POV Davina
105 POV Davina ( eps 2)
106 POV Davina (Pura-pura Gila)
107 POV Davina ( Meninggalkan Bali)
108 Kepergian Davina
109 Kembali bertemu
110 Mengenang masa lalu
111 Mulai ada titik terang
112 Meminta Restu
113 Mendapat Restu
114 Amnesia
115 Penyerangan
116 Hampir di bunuh
117 Pertandingan
118 Kemenangan
119 Penyerangan
120 Penculikan
121 Kembali Pulang
122 Mencari J3jak
123 Penyekapan
124 Kematian
125 Memecahkan misteri
126 Ilmu tingkat tinggi
127 Ada apa dengan Revan
128 Pertandingan (episode 1)
129 Pertandingan (episode 2)
130 Pertandingan (episode 3)
131 Pertandingan (episode 4)
132 Menuju Final
133 Amarah Vana
134 Musuh dalam selimut
135 Wanita bodoh
136 POV Sasha
137 Kepergok
138 Kehilangan Bella
139 POV Zevano (pembalasan eps 1)
140 POV Zevano (Pembalasan eps 2)
141 POV Zevano ( Pembalasan eps 3)
142 Terbongkar nya rahasia Sasha
143 Penyelamatan Bella
144 Kondisi Bella setelah di temukan
145 Kisah Savira
146 Kenangan bersama mu
147 Pertemuan di pemakaman
148 Obrolan dua orang kembar
149 Kecewa karena Kebohongan
150 Mulai ada titik terang
151 Bertemu pria misterius
152 Merebut perhatian
153 Berakhir di penjara
154 Burung-burung pemangsa
155 Melawan pasukan
156 Di culik
157 Ternyata dia...
158 Ajakan Menikah
159 Akhir dari penderitaan
160 Cerita masa lalu
161 pertengkaran
162 Memiliki anak kembar
163 Melahirkan anak kembar
164 Rebutan
165 Sebuah kesepakatan
166 Si kembar yang terpisah
167 Wanita-wanita Thomas
168 Hilang nya sebuah Nyawa
169 Menutupi kebohongan
170 Terbongkar nya kematian Aurora
171 Meminta Restu
172 Menikah
173 Perubahan Savira
174 Teringat masa lalu
175 Ingatanya kembali
176 Ingin Kembali
177 Penyerangan
178 Perkelahian
179 Perdebatan Revan dan Vana
180 Father and Daughter
181 Perjuangan Reno dan Vana
182 Perjuangan Reno dan Vana
183 Hidup atau Mati
184 Jangan mencari mati!
185 Jangan mencari mati
186 Cinta Suami-Isteri
187 Racun mematikan
188 Racun mematikan
189 Memulai babak baru
190 Pulang ke Jakarta
191 Sakit Jantung
192 Kesedihan Vano
193 Merindu
194 Teringat kembali
195 Turnamen
196 Babak final
197 Menang atau kalah
198 Pria bercadar
199 Siapa Kau
200 Babak Kedua
201 Siapa yang menang?
202 Ilmu petir menyambar
203 Wajah pria bercadar
204 Kepalsuan
205 Pria masa lalu
206 Serangan mematikan
207 Luka mendalam
208 Berita mengejutkan
209 Pulang ke Jakarta
210 Rindu yang terobati
211 Rindu pulang
212 Hukum karma
213 Mencari bunga naga hitam
214 Perjuangan Kenzo
215 Datang nya pertolongan
216 Pria romantis dan humoris
217 Kesetiaan
218 Wanita tangguh
219 Perdebatan Ayah dan Anak
220 Serangan jantung
221 Terungkapnya Rahasia
222 Cemburu buta
223 Kembali rukun
224 Melawan iblis
225 Jangan gagal lagi
226 Pelampiasan yang terbayar
227 Curhatan hati Bella
228 Romantis
229 Tengelam
230 Terlalu Cinta
231 Kembali Pulang
232 Pertemuan
233 Ingin memiliki anak
234 Mencari musuh
235 Pertolongan
236 Kabar mengejutkan
237 Terkekang
238 Ingin hidup bersama
239 Bertemu buah hati
240 Di permalukan
241 Pria misterius
242 Dilema
243 Dendam
244 Pergi Shopping
245 Salon kecantikan
246 Mulai tergoda
247 Ternyata dia Sultan
248 Tidak mengenal
249 Putri kesayangan
250 Pengakuan Vana
251 Menjalan kan Misi
252 Pertemuan tak di sengaja
253 Cinta yang telah kembali
254 Gigitan Mematikan
255 Kecurigaan Kenzo
256 Kecemburuan
257 Penculikan
258 Manusia berhati iblis
259 Titik terang
260 Terjebak pilihan
261 Berkorban lagi
262 Cinta hadir bagai misteri
263 Akhir dari segalanya
264 Mencari informasi
265 Meninggalkan Jakarta
266 Mengandung
267 Menjadi seorang Ayah
268 Sebuah Pengertian
269 Teringat sahabat
270 Tak sengaja bertemu
271 Memburu Nicholas
272 Berdebat
273 Kedatangan seseorang
Episodes

Updated 273 Episodes

1
Kau harus mati
2
Kesepakatan
3
Keputusan Reno
4
Berani Mati
5
Tidak Berdaya
6
Penyelamatan
7
Kedatangan seseorang
8
Laki-laki Tangguh
9
Kemarahan Delena
10
Kecerdikan Sabrina
11
Kemenangan
12
Kembali ke Jakarta
13
Trauma yang menyakitkan
14
Penculikan
15
Alasan Menculik
16
Cinta Buta
17
Kehilangan Arah
18
Harus Pergi
19
Sepenggal kisah Dave
20
Penjelasan Reno
21
Kisah Masa lalu
22
Pria Protektif
23
Siapa Dia?
24
Perdebatan di Mansion
25
Kejutan untuk Reno
26
Bunuh Diri
27
Kematian itu Datang
28
Siapa sebenarnya Savira
29
Mengambil keputusan
30
Kepergian Savira
31
Sebuah Jebakan
32
Kenangan bersama mu
33
Perubahan sikap Vana
34
Mulai menunjukkan taringnya
35
Membuka Kedok perselingkuhan
36
Penyerangan
37
Kemenangan
38
Mencari dalang penganiayaan
39
Melepas mu Pergi
40
Pertemuan Dua kekasih
41
Keputusan Vano
42
Malam Perpisahan
43
Kenekatan Nathan
44
Sama-sama Berbohong
45
Permintaan Dari pihak Nathan
46
Kepergian kelurga Savira
47
Perdebatan dua sahabat
48
Kepulangan Vana
49
Kematian itu Datang
50
Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan
51
Keputusan Zevana
52
Janji Bersama
53
Pencarian Dave
54
Balas dendam Dave
55
Perjalanan Vana dan Nathan
56
Janji Bersama
57
Kenekatan Vana
58
Mati atau Hidup
59
Penyelamatan
60
Kedatangan seseorang
61
Perdebatan Robert dan Diana
62
Terkuaknya Masalalu
63
Perilaku Robert
64
Siapa Stefany
65
Pengakuan Davina
66
Terusir
67
Perdebatan ibu dan anak
68
Bunuh diri
69
Kehilangan Arah.
70
Geger otak
71
Kebingungan David
72
Ada apa dengan Davina?
73
Mulai terungkap masalalu
74
Cerita Masa lalu
75
Pertengkaran
76
Pertengkaran (episode 2)
77
Ruangan Operasi
78
Merasa bersalah
79
Berakhirnya sebuah Hubungan
80
Pertemuan tak sengaja
81
Ketakutan Vana
82
Terbongkarnya rahasia Diana
83
Diana Lestari
84
Teraniaya
85
Menemui Merry
86
Pekerjaan night clubs
87
Awal Pertemuan
88
Pertemuan ke dua
89
Untuk sebuah cinta
90
Cemburu
91
Pemikat Sukma
92
Memulai Berhubungan
93
Kebersamaan
94
Mulai mencintai Diana
95
Kehilangan membawa dendam
96
Bela sungkawa
97
Ulang tahun twins
98
Ketakutan Bella
99
Pendonor Ginjal
100
Ingin menikahi mu
101
Kegalauan Vana
102
Mulai melupakan
103
Pertemuan tak sengaja
104
POV Davina
105
POV Davina ( eps 2)
106
POV Davina (Pura-pura Gila)
107
POV Davina ( Meninggalkan Bali)
108
Kepergian Davina
109
Kembali bertemu
110
Mengenang masa lalu
111
Mulai ada titik terang
112
Meminta Restu
113
Mendapat Restu
114
Amnesia
115
Penyerangan
116
Hampir di bunuh
117
Pertandingan
118
Kemenangan
119
Penyerangan
120
Penculikan
121
Kembali Pulang
122
Mencari J3jak
123
Penyekapan
124
Kematian
125
Memecahkan misteri
126
Ilmu tingkat tinggi
127
Ada apa dengan Revan
128
Pertandingan (episode 1)
129
Pertandingan (episode 2)
130
Pertandingan (episode 3)
131
Pertandingan (episode 4)
132
Menuju Final
133
Amarah Vana
134
Musuh dalam selimut
135
Wanita bodoh
136
POV Sasha
137
Kepergok
138
Kehilangan Bella
139
POV Zevano (pembalasan eps 1)
140
POV Zevano (Pembalasan eps 2)
141
POV Zevano ( Pembalasan eps 3)
142
Terbongkar nya rahasia Sasha
143
Penyelamatan Bella
144
Kondisi Bella setelah di temukan
145
Kisah Savira
146
Kenangan bersama mu
147
Pertemuan di pemakaman
148
Obrolan dua orang kembar
149
Kecewa karena Kebohongan
150
Mulai ada titik terang
151
Bertemu pria misterius
152
Merebut perhatian
153
Berakhir di penjara
154
Burung-burung pemangsa
155
Melawan pasukan
156
Di culik
157
Ternyata dia...
158
Ajakan Menikah
159
Akhir dari penderitaan
160
Cerita masa lalu
161
pertengkaran
162
Memiliki anak kembar
163
Melahirkan anak kembar
164
Rebutan
165
Sebuah kesepakatan
166
Si kembar yang terpisah
167
Wanita-wanita Thomas
168
Hilang nya sebuah Nyawa
169
Menutupi kebohongan
170
Terbongkar nya kematian Aurora
171
Meminta Restu
172
Menikah
173
Perubahan Savira
174
Teringat masa lalu
175
Ingatanya kembali
176
Ingin Kembali
177
Penyerangan
178
Perkelahian
179
Perdebatan Revan dan Vana
180
Father and Daughter
181
Perjuangan Reno dan Vana
182
Perjuangan Reno dan Vana
183
Hidup atau Mati
184
Jangan mencari mati!
185
Jangan mencari mati
186
Cinta Suami-Isteri
187
Racun mematikan
188
Racun mematikan
189
Memulai babak baru
190
Pulang ke Jakarta
191
Sakit Jantung
192
Kesedihan Vano
193
Merindu
194
Teringat kembali
195
Turnamen
196
Babak final
197
Menang atau kalah
198
Pria bercadar
199
Siapa Kau
200
Babak Kedua
201
Siapa yang menang?
202
Ilmu petir menyambar
203
Wajah pria bercadar
204
Kepalsuan
205
Pria masa lalu
206
Serangan mematikan
207
Luka mendalam
208
Berita mengejutkan
209
Pulang ke Jakarta
210
Rindu yang terobati
211
Rindu pulang
212
Hukum karma
213
Mencari bunga naga hitam
214
Perjuangan Kenzo
215
Datang nya pertolongan
216
Pria romantis dan humoris
217
Kesetiaan
218
Wanita tangguh
219
Perdebatan Ayah dan Anak
220
Serangan jantung
221
Terungkapnya Rahasia
222
Cemburu buta
223
Kembali rukun
224
Melawan iblis
225
Jangan gagal lagi
226
Pelampiasan yang terbayar
227
Curhatan hati Bella
228
Romantis
229
Tengelam
230
Terlalu Cinta
231
Kembali Pulang
232
Pertemuan
233
Ingin memiliki anak
234
Mencari musuh
235
Pertolongan
236
Kabar mengejutkan
237
Terkekang
238
Ingin hidup bersama
239
Bertemu buah hati
240
Di permalukan
241
Pria misterius
242
Dilema
243
Dendam
244
Pergi Shopping
245
Salon kecantikan
246
Mulai tergoda
247
Ternyata dia Sultan
248
Tidak mengenal
249
Putri kesayangan
250
Pengakuan Vana
251
Menjalan kan Misi
252
Pertemuan tak di sengaja
253
Cinta yang telah kembali
254
Gigitan Mematikan
255
Kecurigaan Kenzo
256
Kecemburuan
257
Penculikan
258
Manusia berhati iblis
259
Titik terang
260
Terjebak pilihan
261
Berkorban lagi
262
Cinta hadir bagai misteri
263
Akhir dari segalanya
264
Mencari informasi
265
Meninggalkan Jakarta
266
Mengandung
267
Menjadi seorang Ayah
268
Sebuah Pengertian
269
Teringat sahabat
270
Tak sengaja bertemu
271
Memburu Nicholas
272
Berdebat
273
Kedatangan seseorang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!