Trauma yang menyakitkan

"Papa sudah baik-baik saja kan? Aku minta maaf, Mas ingin kau mendengarkan semua nya biar kau tidak salah paham lagi."

Delena masih memberikan tatapan tajam dan mundur kebelakang saat Reno ingin memeluknya "Jangan pernah mendekat! aku kecewa padamu Mas! aku masih sakit hati karena kau tidak menghargai ku sebagai seorang istri! teriak Delena lalu melangkah pergi meninggalkan kamar.

"BRAKK!!!

Delena menuruni anak tangga ke bawah menuju dapur. Ia mengambil air putih dingin dari dalam kulkas, lalu menuangnya ke dalam gelas. Rasa kesal dan gelisah dalam dirinya setelah bertemu Reno yang merasa tidak bersalah atas perbuatannya. Hal itu membuat Delena stres. Iya menarik satu kursi makan dan menghempaskan bokongnya.

Setelah air putih dalam gelas tandas Delena minum, ia merasakan perutnya lapar, baru saja siang tadi ia tiba di mansion, Namun ia tidak berselera saat ART menyediakan makanan diatas meja. Begitu banyak pertanyaan dalam benaknya. Bi Ijah yang biasa melayaninya tidak ada di dapur, juga ia tidak melihat Kodir suami bi Ijah, yang biasa berada di pos satpam. Pak Yanto yang tidak nampak batang hidungnya, Namun mobil yang biasa ia bawa masih berada di garasi.

Semua orang yang berada di dalam mansion hanya terdiam dan bungkam saat Delena bertanya berkali-kali, tentang keberadaan mereka bertiga. Seperti ada yang sengaja menutupinya. Bahkan saat Delena menghampiri kamar anaknya satu-persatu, tidak ia temui sosok Zidane, Vana dan Savira. Seketika hatinya berdebar-debar tak karuan, ia mencoba menelpon nomor kontak Vano, Vana dan Savira, namun tidak ada satupun yang aktif. Delena seperti terlihat bodoh dan tidak mengetahui apa yang sudah terjadi, sebab banyak yang sengaja di tutupi darinya.

Tak ingin kehabisan akal, Delena mencari kontak Dave dan mulai menghubunginya, terdengar nada masuk dari sebrang sana, tak lama kemudian suara Dave menyapa.

"Siang Tante."

"kau berada di mana Dev?!

"Aku... " Dave sempat berpikir dan bingung harus bicara apa, sedangkan Vano sudah memperingati nya agar jangan bicara dulu pada Delena tentang keluarga nya."

"Dave, kenapa diam? aku sedang bertanya pada mu!" seru Delena meninggikan suaranya.

"I-ya Tante, aku sedang berada di kantor." ujarnya berdusta.

"Kenapa ponsel Vano selalu tidak aktif? tolong berikan ponsel mu pada Vano, Tante ingin bicara!

"Sekali lagi Dev terlihat bingung, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Ya Tuhan, alasan apalagi untuk meyakinkan Tante Delena, tidak mungkin juga aku bilang Vano menyusul tuan Reno untuk menyelamatkan Zidane." tukasnya dalam hati.

"Begini Tante, saya sedang berada di luar kantor, ada beberapa tugas yang Vano berikan, sementara Vano sedang meeting. Makanya ponselnya di non aktifkan." ujar Dave berbohong, karena gelisah ia mengusap wajahnya berkali-kali.

"Heran! kau sama saja dengan Vano, tidak ada yang bisa di percaya!" cetus Delena kesal, seraya mematikan sambungan telepon.

Delena menarik pikirannya dari obrolan Dave tadi siang, kini ia sedang mencari sesuatu yang bisa ia makan dari dalam kulkas.

"Mommy?!

Tiba-tiba terdengar suara Vano memanggil dari belakang punggungnya, Delena memutar tubuhnya dan melihat sang anak sedang menatapnya dengan ekspresi terkejut.

Delena tidak jadi mengambil sesuatu yang ia cari dari dalam kulkas setelah melihat Vano berdiri didepannya. Delena menatap tajam wajah sang anak dengan ekspresi kesal.

"Kemana saja kau Van! mommy sudah menghubungi mu berkali-kali Namun ponsel mu tidak pernah aktif. Apakah sesulit itu ingin bicara dengan mu." Delena melipat kedua tangannya di dada sambil berjalan ke arah Vano, yang ditanya hanya menggaruk alisnya.

"Jawab! apa kau tidak punya mulut untuk bicara?! bentak Delena tiba-tiba

Vano menarik nafas dalam-dalam, ia sudah tahu sebentar lagi bom yang ia simpan akan segera meledak "Vano akan menjelaskan semuanya bila Mommy sudah tenang dan tidak marah-marah lagi."

Mata Delena mendelik "Bagaimana mommy tidak marah kalau kalian semua pada menutupi apa yang tidak mommy ketahui?! Delena menghembuskan nafas kasar "Sekarang dimana adik-adik mu!"

"Mereka..."

"Kak Vano.... hiks.. hiks.. Zii takut! Zidane berlari kearah sang kakak yang tadinya mau mengambil minum.

"Zidane! pekik Delena saat melihat sang anak menangis. Zidane menoleh dan menatap wajah sang mommy.

"Mommy....!!"

Zidan berlari dan memeluk Delena. Delena yang sangat rindu dengan anak bungsunya menciuminya bertubi-tubi, lalu menatap tubuh anak lelakinya lekat-lekat "Zii... kenapa tubuh mu sangat kurus. Apa tidak ada yang memberi mu makan selama mommy tidak ada? atau ketiga kakak mu tidak becus mengurus kamu? tanya Delena dengan tatapan iba. Zidane menangis terisak dengan tubuh bergetar hebat. Anak itu masih trauma dan meninggalkan jejak tentang genk kalajengking, bagaimana tidak? anak seumuran Zidane yang masih berusia 12 tahun, harus mengalami trauma yang begitu dahsyat. Di gantung di atas tali dengan kedua tangan terikat, dan di bawah nya ada buaya-buaya buas yang sedang lapar. Bila saja tali itu putus, sudah pasti Zidan menjadi santapan binatang ganas itu.

"Zii, ada apa dengan mu Nak, kenapa tubuh mu gemetar begini." pekik Delena dan Panik melihat anak bungsunya seperti ketakutan dengan kedua mata mendelik.

"Zii..." Vano langsung memeluk sang adik dan menggendong nya, lalu membawa Zidan kedalam kamar. Dengan perasaan was-was Delena mengikuti dari belakang.

"Dek! jangan takut ada kak Vano disini." vano membaringkan tubuh sang adik keatas ranjang, seketika tubuh Zidan membeku keras, hanya airmata yang terus berjatuhan.

"Vano! katakan pada Mommy, Apa yang sebenarnya sudah terjadi dengan adikmu Zidan! teriak Delena frustasi.

"Mommy, Sabar dulu. jangan histeris seperti itu. Nanti akan Vano jelaskan."

"Zii..." terdengar suara Reno membuka handle pintu dan memasuki kamar Zidan. ia terkejut melihat tubuh sang anak membeku. "Apa yang terjadi dengan Zidan?! tanya Reno panik, sepertinya ia baru saja selesai mandi dan turun kebawah.

Delena beranjak dari tepi ranjang dan menghampiri Reno yang masih berdiri dengan ekspresi terkejut "Ini semua gara-gara mu Mas! Delena berteriak seraya memukuli dada bidang Reno "Kalau saja kau tidak meninggalkan aku, kalau saja kau berkata jujur! aku tidak akan semarah ini! sekarang lihat anak kita, Lihat!!! teriak Delena dengan air mata berderai-derai.

"Sayang... dengarkan aku dulu! kau jangan seperti ini!" Reno terus menyadarkan sang istri sambil meraih tangan Delena.

"Tidak perlu merasa tak bersalah! Delena menepis tangan Reno

"Mom! Dad! please?! jangan bertengkar disini, lihat Zidan ia sedang trauma. Kondisinya sangat memprihatikan. Bisakah mommy dan Daddy menyelesaikan semuanya diluar?!" pinta Vano dengan tatapan memohon.

"Ap-apa? trauma? apa maksud mu Van?! tanya Delena curiga, yang ditanya hanya menghela nafas panjang.

"Ayo kita keluar, aku akan jelaskan semuanya!" Reno menarik tangan sang istri dan membawanya keluar.

"Ya Tuhan, kenapa semuanya jadi kacau begini? aku tidak melihat lagi kesabaran dari seorang mommy, apa Daddy begitu melukai perasaan mommy, hingga ia bertindak labil?" Vano menarik nafas dalam-dalam seraya mengusap wajahnya kasar, kini sudut matanya sudah berair, Vano merasakan kesedihan yang teramat dalam melihat kondisi ketiga adiknya, bahkan pertengkaran mommy dan Daddy nya telah melukai anak-anak nya.

"PRANKK!!!;

"Kau keterlaluan Mas! bisa-bisanya kau merahasiakan semua ini dari ku! Zidane trauma karena di culik oleh Genk kalajengking! Apa aku tidak berharga sama sekali sebagai seorang istri?! aku ibunya yang telah melahirkan Zidan!" teriak Delena emosi sambil memukul dadanya sendiri.

"Sayang... aku belum selesai menjelaskannya! kenapa kau mudah sekali emosi! dimana Delena yang dulu? Delena yang lembut dan keibuan, Delena yang selalu menghargai suami dan anak-anaknya!

Delena menatap tajam manik mata Reno, lelehan airmata terus berjatuhan "Delena yang dulu sudah tidak ada! kau yang membuat aku seperti ini! bentak wanita yang sudah memberikan Reno tiga orang anak.

Huft! Reno membuang nafas kasar, kini ia sadar telah melukai wanita di depannya, wanita yang sudah menemaninya selama 26 tahun, selama ini, di mata Reno tidak ada celah sedikitpun dari wanita yang ia cintai, Delena bagai bidadari yang di kirim Tuhan untuk nya, Namun sekarang, Delena benar-benar sudah berubah dan tidak bisa mengontrol emosi nya.

"Hiks.. hiks... hiks...

Suara tangisan Delena semakin dalam, ia meremas dadanya yang terasa nyeri, ia merasa dirinya sudah tak berguna di mata suami dan anak-anaknya. Padahal selama ini ia selalu menuruti apa kata-kata suaminya dan tidak pernah berontak apalagi membantah. Reno mendekat dan ikut duduk di depan sang istri yang sudah duduk di lantai. ia merapikan rambut Delena yang berjatuhan di depan wajahnya.

"Sayang... Ma'afkan Mas ya. Semua ini memang mas yang bersalah. Mas akan menjelaskan semuanya, kenapa meninggal kan mu di Jerman dan tidak mendonor kan ginjal pada papa, semua itu tidak lepas dari bantuan seseorang yang sudah menolong ku sebelum ginjal Mas di ambil." Reno menelan salivanya dan mulai menceritakan semuanya walau terdengar nafas Delena yang tersengal.

"Mas harus pergi meninggalkan mu, karena..."

"Sudah cukup Mas! Delena memotong ucapan nya "Tidak perlu kau jelaskan lagi, aku sangat kecewa padamu, seharusnya kau bisa jelaskan melalui telepon, namun kau tidak melakukannya Mas! aku seperti orang gila saat kau pergi tanpa kabar, setiap hari, setiap jam, setiap menit aku menelpon mu, Namun telpon mu tidak pernah aktif! sekarang dengan mudahnya kau meminta maaf! Delena mendorong tubuh Reno dan beranjak pergi.

💜💜💜

"BERSAMBUNG___"

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

haduuh mommy dena harusnya dengerin dulu doong.jangan malah nambah2in masalah.yang penting sekarang semuanya sudah selamat kan mom.kasian loh daddy reno sama anak2😔

2023-11-30

0

LENY

LENY

PUSING JD NYA LIHAT DELENA MALAH NAMBAH MASALAH BUKAN MIKIRIN ZIDANE YG SDH SELAMAT. MALAH BERTENGKAR

2023-07-03

0

Eviza Tadjuddin

Eviza Tadjuddin

jangan emosi dulu mommy delena, dengar kan penjelasan Daddy dulu, supaya semua nya clear.

2023-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 Kau harus mati
2 Kesepakatan
3 Keputusan Reno
4 Berani Mati
5 Tidak Berdaya
6 Penyelamatan
7 Kedatangan seseorang
8 Laki-laki Tangguh
9 Kemarahan Delena
10 Kecerdikan Sabrina
11 Kemenangan
12 Kembali ke Jakarta
13 Trauma yang menyakitkan
14 Penculikan
15 Alasan Menculik
16 Cinta Buta
17 Kehilangan Arah
18 Harus Pergi
19 Sepenggal kisah Dave
20 Penjelasan Reno
21 Kisah Masa lalu
22 Pria Protektif
23 Siapa Dia?
24 Perdebatan di Mansion
25 Kejutan untuk Reno
26 Bunuh Diri
27 Kematian itu Datang
28 Siapa sebenarnya Savira
29 Mengambil keputusan
30 Kepergian Savira
31 Sebuah Jebakan
32 Kenangan bersama mu
33 Perubahan sikap Vana
34 Mulai menunjukkan taringnya
35 Membuka Kedok perselingkuhan
36 Penyerangan
37 Kemenangan
38 Mencari dalang penganiayaan
39 Melepas mu Pergi
40 Pertemuan Dua kekasih
41 Keputusan Vano
42 Malam Perpisahan
43 Kenekatan Nathan
44 Sama-sama Berbohong
45 Permintaan Dari pihak Nathan
46 Kepergian kelurga Savira
47 Perdebatan dua sahabat
48 Kepulangan Vana
49 Kematian itu Datang
50 Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan
51 Keputusan Zevana
52 Janji Bersama
53 Pencarian Dave
54 Balas dendam Dave
55 Perjalanan Vana dan Nathan
56 Janji Bersama
57 Kenekatan Vana
58 Mati atau Hidup
59 Penyelamatan
60 Kedatangan seseorang
61 Perdebatan Robert dan Diana
62 Terkuaknya Masalalu
63 Perilaku Robert
64 Siapa Stefany
65 Pengakuan Davina
66 Terusir
67 Perdebatan ibu dan anak
68 Bunuh diri
69 Kehilangan Arah.
70 Geger otak
71 Kebingungan David
72 Ada apa dengan Davina?
73 Mulai terungkap masalalu
74 Cerita Masa lalu
75 Pertengkaran
76 Pertengkaran (episode 2)
77 Ruangan Operasi
78 Merasa bersalah
79 Berakhirnya sebuah Hubungan
80 Pertemuan tak sengaja
81 Ketakutan Vana
82 Terbongkarnya rahasia Diana
83 Diana Lestari
84 Teraniaya
85 Menemui Merry
86 Pekerjaan night clubs
87 Awal Pertemuan
88 Pertemuan ke dua
89 Untuk sebuah cinta
90 Cemburu
91 Pemikat Sukma
92 Memulai Berhubungan
93 Kebersamaan
94 Mulai mencintai Diana
95 Kehilangan membawa dendam
96 Bela sungkawa
97 Ulang tahun twins
98 Ketakutan Bella
99 Pendonor Ginjal
100 Ingin menikahi mu
101 Kegalauan Vana
102 Mulai melupakan
103 Pertemuan tak sengaja
104 POV Davina
105 POV Davina ( eps 2)
106 POV Davina (Pura-pura Gila)
107 POV Davina ( Meninggalkan Bali)
108 Kepergian Davina
109 Kembali bertemu
110 Mengenang masa lalu
111 Mulai ada titik terang
112 Meminta Restu
113 Mendapat Restu
114 Amnesia
115 Penyerangan
116 Hampir di bunuh
117 Pertandingan
118 Kemenangan
119 Penyerangan
120 Penculikan
121 Kembali Pulang
122 Mencari J3jak
123 Penyekapan
124 Kematian
125 Memecahkan misteri
126 Ilmu tingkat tinggi
127 Ada apa dengan Revan
128 Pertandingan (episode 1)
129 Pertandingan (episode 2)
130 Pertandingan (episode 3)
131 Pertandingan (episode 4)
132 Menuju Final
133 Amarah Vana
134 Musuh dalam selimut
135 Wanita bodoh
136 POV Sasha
137 Kepergok
138 Kehilangan Bella
139 POV Zevano (pembalasan eps 1)
140 POV Zevano (Pembalasan eps 2)
141 POV Zevano ( Pembalasan eps 3)
142 Terbongkar nya rahasia Sasha
143 Penyelamatan Bella
144 Kondisi Bella setelah di temukan
145 Kisah Savira
146 Kenangan bersama mu
147 Pertemuan di pemakaman
148 Obrolan dua orang kembar
149 Kecewa karena Kebohongan
150 Mulai ada titik terang
151 Bertemu pria misterius
152 Merebut perhatian
153 Berakhir di penjara
154 Burung-burung pemangsa
155 Melawan pasukan
156 Di culik
157 Ternyata dia...
158 Ajakan Menikah
159 Akhir dari penderitaan
160 Cerita masa lalu
161 pertengkaran
162 Memiliki anak kembar
163 Melahirkan anak kembar
164 Rebutan
165 Sebuah kesepakatan
166 Si kembar yang terpisah
167 Wanita-wanita Thomas
168 Hilang nya sebuah Nyawa
169 Menutupi kebohongan
170 Terbongkar nya kematian Aurora
171 Meminta Restu
172 Menikah
173 Perubahan Savira
174 Teringat masa lalu
175 Ingatanya kembali
176 Ingin Kembali
177 Penyerangan
178 Perkelahian
179 Perdebatan Revan dan Vana
180 Father and Daughter
181 Perjuangan Reno dan Vana
182 Perjuangan Reno dan Vana
183 Hidup atau Mati
184 Jangan mencari mati!
185 Jangan mencari mati
186 Cinta Suami-Isteri
187 Racun mematikan
188 Racun mematikan
189 Memulai babak baru
190 Pulang ke Jakarta
191 Sakit Jantung
192 Kesedihan Vano
193 Merindu
194 Teringat kembali
195 Turnamen
196 Babak final
197 Menang atau kalah
198 Pria bercadar
199 Siapa Kau
200 Babak Kedua
201 Siapa yang menang?
202 Ilmu petir menyambar
203 Wajah pria bercadar
204 Kepalsuan
205 Pria masa lalu
206 Serangan mematikan
207 Luka mendalam
208 Berita mengejutkan
209 Pulang ke Jakarta
210 Rindu yang terobati
211 Rindu pulang
212 Hukum karma
213 Mencari bunga naga hitam
214 Perjuangan Kenzo
215 Datang nya pertolongan
216 Pria romantis dan humoris
217 Kesetiaan
218 Wanita tangguh
219 Perdebatan Ayah dan Anak
220 Serangan jantung
221 Terungkapnya Rahasia
222 Cemburu buta
223 Kembali rukun
224 Melawan iblis
225 Jangan gagal lagi
226 Pelampiasan yang terbayar
227 Curhatan hati Bella
228 Romantis
229 Tengelam
230 Terlalu Cinta
231 Kembali Pulang
232 Pertemuan
233 Ingin memiliki anak
234 Mencari musuh
235 Pertolongan
236 Kabar mengejutkan
237 Terkekang
238 Ingin hidup bersama
239 Bertemu buah hati
240 Di permalukan
241 Pria misterius
242 Dilema
243 Dendam
244 Pergi Shopping
245 Salon kecantikan
246 Mulai tergoda
247 Ternyata dia Sultan
248 Tidak mengenal
249 Putri kesayangan
250 Pengakuan Vana
251 Menjalan kan Misi
252 Pertemuan tak di sengaja
253 Cinta yang telah kembali
254 Gigitan Mematikan
255 Kecurigaan Kenzo
256 Kecemburuan
257 Penculikan
258 Manusia berhati iblis
259 Titik terang
260 Terjebak pilihan
261 Berkorban lagi
262 Cinta hadir bagai misteri
263 Akhir dari segalanya
264 Mencari informasi
265 Meninggalkan Jakarta
266 Mengandung
267 Menjadi seorang Ayah
268 Sebuah Pengertian
269 Teringat sahabat
270 Tak sengaja bertemu
271 Memburu Nicholas
272 Berdebat
273 Kedatangan seseorang
Episodes

Updated 273 Episodes

1
Kau harus mati
2
Kesepakatan
3
Keputusan Reno
4
Berani Mati
5
Tidak Berdaya
6
Penyelamatan
7
Kedatangan seseorang
8
Laki-laki Tangguh
9
Kemarahan Delena
10
Kecerdikan Sabrina
11
Kemenangan
12
Kembali ke Jakarta
13
Trauma yang menyakitkan
14
Penculikan
15
Alasan Menculik
16
Cinta Buta
17
Kehilangan Arah
18
Harus Pergi
19
Sepenggal kisah Dave
20
Penjelasan Reno
21
Kisah Masa lalu
22
Pria Protektif
23
Siapa Dia?
24
Perdebatan di Mansion
25
Kejutan untuk Reno
26
Bunuh Diri
27
Kematian itu Datang
28
Siapa sebenarnya Savira
29
Mengambil keputusan
30
Kepergian Savira
31
Sebuah Jebakan
32
Kenangan bersama mu
33
Perubahan sikap Vana
34
Mulai menunjukkan taringnya
35
Membuka Kedok perselingkuhan
36
Penyerangan
37
Kemenangan
38
Mencari dalang penganiayaan
39
Melepas mu Pergi
40
Pertemuan Dua kekasih
41
Keputusan Vano
42
Malam Perpisahan
43
Kenekatan Nathan
44
Sama-sama Berbohong
45
Permintaan Dari pihak Nathan
46
Kepergian kelurga Savira
47
Perdebatan dua sahabat
48
Kepulangan Vana
49
Kematian itu Datang
50
Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan
51
Keputusan Zevana
52
Janji Bersama
53
Pencarian Dave
54
Balas dendam Dave
55
Perjalanan Vana dan Nathan
56
Janji Bersama
57
Kenekatan Vana
58
Mati atau Hidup
59
Penyelamatan
60
Kedatangan seseorang
61
Perdebatan Robert dan Diana
62
Terkuaknya Masalalu
63
Perilaku Robert
64
Siapa Stefany
65
Pengakuan Davina
66
Terusir
67
Perdebatan ibu dan anak
68
Bunuh diri
69
Kehilangan Arah.
70
Geger otak
71
Kebingungan David
72
Ada apa dengan Davina?
73
Mulai terungkap masalalu
74
Cerita Masa lalu
75
Pertengkaran
76
Pertengkaran (episode 2)
77
Ruangan Operasi
78
Merasa bersalah
79
Berakhirnya sebuah Hubungan
80
Pertemuan tak sengaja
81
Ketakutan Vana
82
Terbongkarnya rahasia Diana
83
Diana Lestari
84
Teraniaya
85
Menemui Merry
86
Pekerjaan night clubs
87
Awal Pertemuan
88
Pertemuan ke dua
89
Untuk sebuah cinta
90
Cemburu
91
Pemikat Sukma
92
Memulai Berhubungan
93
Kebersamaan
94
Mulai mencintai Diana
95
Kehilangan membawa dendam
96
Bela sungkawa
97
Ulang tahun twins
98
Ketakutan Bella
99
Pendonor Ginjal
100
Ingin menikahi mu
101
Kegalauan Vana
102
Mulai melupakan
103
Pertemuan tak sengaja
104
POV Davina
105
POV Davina ( eps 2)
106
POV Davina (Pura-pura Gila)
107
POV Davina ( Meninggalkan Bali)
108
Kepergian Davina
109
Kembali bertemu
110
Mengenang masa lalu
111
Mulai ada titik terang
112
Meminta Restu
113
Mendapat Restu
114
Amnesia
115
Penyerangan
116
Hampir di bunuh
117
Pertandingan
118
Kemenangan
119
Penyerangan
120
Penculikan
121
Kembali Pulang
122
Mencari J3jak
123
Penyekapan
124
Kematian
125
Memecahkan misteri
126
Ilmu tingkat tinggi
127
Ada apa dengan Revan
128
Pertandingan (episode 1)
129
Pertandingan (episode 2)
130
Pertandingan (episode 3)
131
Pertandingan (episode 4)
132
Menuju Final
133
Amarah Vana
134
Musuh dalam selimut
135
Wanita bodoh
136
POV Sasha
137
Kepergok
138
Kehilangan Bella
139
POV Zevano (pembalasan eps 1)
140
POV Zevano (Pembalasan eps 2)
141
POV Zevano ( Pembalasan eps 3)
142
Terbongkar nya rahasia Sasha
143
Penyelamatan Bella
144
Kondisi Bella setelah di temukan
145
Kisah Savira
146
Kenangan bersama mu
147
Pertemuan di pemakaman
148
Obrolan dua orang kembar
149
Kecewa karena Kebohongan
150
Mulai ada titik terang
151
Bertemu pria misterius
152
Merebut perhatian
153
Berakhir di penjara
154
Burung-burung pemangsa
155
Melawan pasukan
156
Di culik
157
Ternyata dia...
158
Ajakan Menikah
159
Akhir dari penderitaan
160
Cerita masa lalu
161
pertengkaran
162
Memiliki anak kembar
163
Melahirkan anak kembar
164
Rebutan
165
Sebuah kesepakatan
166
Si kembar yang terpisah
167
Wanita-wanita Thomas
168
Hilang nya sebuah Nyawa
169
Menutupi kebohongan
170
Terbongkar nya kematian Aurora
171
Meminta Restu
172
Menikah
173
Perubahan Savira
174
Teringat masa lalu
175
Ingatanya kembali
176
Ingin Kembali
177
Penyerangan
178
Perkelahian
179
Perdebatan Revan dan Vana
180
Father and Daughter
181
Perjuangan Reno dan Vana
182
Perjuangan Reno dan Vana
183
Hidup atau Mati
184
Jangan mencari mati!
185
Jangan mencari mati
186
Cinta Suami-Isteri
187
Racun mematikan
188
Racun mematikan
189
Memulai babak baru
190
Pulang ke Jakarta
191
Sakit Jantung
192
Kesedihan Vano
193
Merindu
194
Teringat kembali
195
Turnamen
196
Babak final
197
Menang atau kalah
198
Pria bercadar
199
Siapa Kau
200
Babak Kedua
201
Siapa yang menang?
202
Ilmu petir menyambar
203
Wajah pria bercadar
204
Kepalsuan
205
Pria masa lalu
206
Serangan mematikan
207
Luka mendalam
208
Berita mengejutkan
209
Pulang ke Jakarta
210
Rindu yang terobati
211
Rindu pulang
212
Hukum karma
213
Mencari bunga naga hitam
214
Perjuangan Kenzo
215
Datang nya pertolongan
216
Pria romantis dan humoris
217
Kesetiaan
218
Wanita tangguh
219
Perdebatan Ayah dan Anak
220
Serangan jantung
221
Terungkapnya Rahasia
222
Cemburu buta
223
Kembali rukun
224
Melawan iblis
225
Jangan gagal lagi
226
Pelampiasan yang terbayar
227
Curhatan hati Bella
228
Romantis
229
Tengelam
230
Terlalu Cinta
231
Kembali Pulang
232
Pertemuan
233
Ingin memiliki anak
234
Mencari musuh
235
Pertolongan
236
Kabar mengejutkan
237
Terkekang
238
Ingin hidup bersama
239
Bertemu buah hati
240
Di permalukan
241
Pria misterius
242
Dilema
243
Dendam
244
Pergi Shopping
245
Salon kecantikan
246
Mulai tergoda
247
Ternyata dia Sultan
248
Tidak mengenal
249
Putri kesayangan
250
Pengakuan Vana
251
Menjalan kan Misi
252
Pertemuan tak di sengaja
253
Cinta yang telah kembali
254
Gigitan Mematikan
255
Kecurigaan Kenzo
256
Kecemburuan
257
Penculikan
258
Manusia berhati iblis
259
Titik terang
260
Terjebak pilihan
261
Berkorban lagi
262
Cinta hadir bagai misteri
263
Akhir dari segalanya
264
Mencari informasi
265
Meninggalkan Jakarta
266
Mengandung
267
Menjadi seorang Ayah
268
Sebuah Pengertian
269
Teringat sahabat
270
Tak sengaja bertemu
271
Memburu Nicholas
272
Berdebat
273
Kedatangan seseorang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!