"Hahahaha.... selamat menikmati tidur panjang kalian di dalam lumpur!" teriak Sabrina sambil terbahak.
"Sialan kau! keluar kan kami dari sini!" teriak mereka.
"Cih! minta saja tolong pada tuan mu!" seru Sabrina seraya melangkah pergi meninggalkan tempat itu.
Sabrina mengangkat tubuh Zidane dan membawanya keluar dari markas Genk kalajengking.
"Tolong kau jaga Zidan, aku kedalam dulu bantu mereka."
"Apa disini kami akan aman?!
"Berdoalah semoga tidak terjadi apa-apa sampai kami kembali ke tempat ini."
Steve hanya mengangguk dan membiarkan Sabrina pergi.
***
BYUURRR!!!
Seseorang melempar air seember kewajah Reno yang sempat pingsan. Kedua tangannya di ikat oleh rantai dengan wajah penuh luka memar, sudut bibirnya ada luka sobekan dan meneteskan darah.
Sepasang mata menatap tajam kearah Reno, ada amarah yang menggebu di wajah sangar laki-laki itu "Brengsek! pria itu menjambak rambut Reno hingga kepala Reno mendongak keatas "Sudah saatnya kau mati!!! pekik pria bernama Margo, lalu melepas jambakkan rambut Reno.
"Fluh!
Spontan Reno meludahi wajah Margo dengan bola mata menyala-nyala, seakan ada dendam membara di matanya "Dasar licik! seru Reno dengan suara parau.
Margo yang terkejut, mengusap wajahnya yang penuh dengan ludah Reno lalu terbahak dengan keras. "Hahahaha.....'
"Kau pikir kau orang hebat? bisa menguasai Asia! bahkan lihat lah dirimu sekarang? kau tak ubahnya seperti anak kucing yang manis."
"kau memang iblis! andai saja kau tidak bermain curang dan memukulku dari belakang, sudah pasti kau dan antek-antek mu akan aku habis saat ini juga!
Kau sungguh percaya diri Tuan Reno! Sebelum aku membunuhmu, apa permintaan terakhirmu? suara bariton Margo terdengar meremehkan.
Reno tergelak "Apa kau sanggup membunuhku? Kau hanyalah anak ingusan yang berubah ingin menjadi seekor serigala. Namun sayang, kau tidak memiliki trtik untuk menjadi seorang pemimpin! tukas Reno tersenyum mengejek, ia sengaja menjatuhkan mental Margo agar laki-laki itu merasa tidak berguna sebagai seorang pemimpin.
"PLAKK!
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Reno. "Kenapa? apa kau tersinggung! atau kau ingin berlindung di bawah ketiak ayahmu? sungguh memalukan, seorang pemimpin kalajengking hanyalah anak ingusan! hahahaha...." Reno masih terus mengejek dan tertawa keras.
"DIAM KAU!!!!
"TUTUP MULUTMU!!!
Teriak Margo dengan suara lantang. pria itu sangat murka, wajahnya memerah menahan amarah yang meletup-letup. satu tangannya menodongkan pistol ke kening Reno.
"Satu kali lagi kau bicara, peluru ini akan menembus kepala mu! serunya dengan nafas memburu.
"Bersiaplah untuk mati!! teriak Margo seraya menarik pelatuknya.
"Klik!
Klik!
Margo terkejut, Kenapa Reno tidak mati juga. Ia menarik pistol dari kening Reno dan melihat isi dalam peluru. "Sial! peluru nya habis! teriaknya kesal, ia mulai memasukkan kembali peluru kedalam pistol.
"Mungkin tadi kau selamat, peluru ini tidak menembus kepalamu. Namun sekarang aku sudah mengisinya penuh, kematian mu tinggal selangkah lagi. Sekarang kau tidak akan bisa menyelamatkan diri lagi Reno Mahesa!" Margo tersenyum penuh kemenangan.
"Bersiaplah untuk menjemput ajalmu! akhirnya Tuhan merestui ku untuk membunuh mu!!! Reno menutup mata saat pistol Margo sudah berapa tepat di kepala nya, sekali klik peluru akan menembus kepala Reno.
"Tiga.. dua... sa___
"Seeeettttttt!
Sebuah pisau melayang di udara dan mengenai tangan Margo hingga pistol terlepas dari tangannya.
"Aaawwww!
Margo terpekik saat pisau tajam itu melukai punggung tangannya hingga mengeluarkan darah. Reno dan Margo menoleh bersamaan kearah seorang pria yang berlari kearahnya.
"Vano!!
Tentu saja Reno terkejut dengan kedatangan sang Anak yang begitu gagah dengan pedang samurai di tangannya. Sebelum langkahnya mendekat kearah Reno, orang-orang kalajengking sudah menyerbu dan menghadang Vano. Pertempuran tak terelakkan lagi, Vano menghabisi lawan dengan samurai di tangannya.
"Daddy bertahan lah! teriak Vano di sela-sela menyerang orang-orang kalajengking.
Margo berhasil mengambil pistol yang terjatuh di lantai dan menodongkan kearah Reno kembali "MATI KAU!"
Sebelum tembakan itu mengenai Reno, sebuah tendangan bebas kearah tangan Margo untuk kedua kalinya, hingga pistol itu terpental. Secepat kilat Sabrina menonjok wajah Margo bertubi-tubi, yang masih tertutup topeng kalajengking. Dari hidungnya keluar darah segar, seketika Margo mundur kebelakang.
"Sabrina! Reno terpekik "Cepat lepaskan aku!
"Apa kau baik-baik saja sayang..." Sabrina tersenyum seraya memutuskan rantai di tangan Reno dengan samurai di tangannya. Sekali tebas rantai itu putus. "Sorry aku terlambat datang."
"Terimakasih, sudah berkali-kali kau menolongku!
"No problem!"
"Awas! pekik Reno seraya menarik tangan Sabrina kesamping, spontan kakinya menendang perut pria yang ingin menyabet punggung Sabrina.
"Thanks Reno!"
Sementara Margo mengusap kasar hidungnya yang masih mengeluarkan darah "Lebih baik aku pergi dari sini, mereka bertiga menguasai ilmu beladiri yang tinggi. Persetan bila aku dibilang pengecut!
Tiba-tiba Margo terkekeh "Aku sudah memiliki harta dan perusahaan Reno 75% bagiku ini sudah cukup untuk menghancurkan reputasinya, karena semua kekuasaan ada padaku! Margo mulai menepi dan berhasil keluar dari ruangan itu.
"Dimana Margo!
"Siapa Margo! tanya Sabrina
"Ketua kalajengking itu bernama Margo!
Sabrina ikut mengedarkan pandangan yang mencari sosok pria bernama Margo. "Tidak ada, sepertinya dia kabur!"
"Sialan! dia berhasil kabur aku harus mengejarnya!
"Biarkan saja dia kabur, semuanya sudah aman bukan?
"Bagaimana bisa aku membiarkan laki-laki Bangs*t itu kabur! dia telah menguasai harta dan perusahaanku yang aku tanda tangani untuk menyelamatkan Zidane!
"Ap-apa? kenapa kau bisa seceroboh itu Ren! cepatlah kejar Pria itu!
Tanpa banyak bicara Reno berlari dan mengejar Margo dengan cepat.
"Aku harus ikut dengan Reno atau menghabisi anak buah kalajengking dulu?! Sabrina sempat berpikir dan akhirnya ia memutuskan untuk membantu Reno "Anak lelaki Reno, ku rasa bisa mengatasi mereka semua, ilmu bela dirinya tak di ragukan lagi."
Secepat kilat Sabrina berlari dan menyusul Reno. Sementara Reno terus mengejar, Namun ia kehilangan jejak.
"Ren, dimana Pria itu!"
Reno membuang nafas kasar "Brengsek, Margo telah kabur!
"Tidak, kurasa dia masih berada di sini! pasti dia bersembunyi!
Tiba-tiba Sabrina duduk di bawah tanah dan bersila. "Kau mau sabrin?!
"Kau tenang saja, aku akan mencari pria itu dengan ilmu meraba bayangan." Sabrina menutup mata dan mulai konsentrasi. sementara Reno terdiam dan menyerahkan semuanya pada gadis yang terang-terangan mencintai dirinya.
Mata Reno juga menyoroti sekeliling taman luas itu. Hingga beberapa menit kemudian, Sabrina membuka matanya dan bangkit dari duduknya, lalu ia berjalan dengan berhati-hati kearah sebuah semak. Reno hanya mengikuti langkah Sabrina hingga ia berhenti di sebuah pohonan merambat.
"Stttttttt! Sabrina menaruh telunjuknya di bibirnya yang seksi. Reno hanya mengangguk pelan. Tiba-tiba tangan Sabrina masuk kedalam semak belukar dan menarik baju seseorang. Jelas saja yang di dalam semak terkejut.
"Brengsek, lepaskan! teriak Pria yang sudah tertangkap basah oleh Sabrina.
Reno pun ikut menarik kerah baju Margo "Serahkan surat kuasa yang sudah aku tanda tangani!
"Tidak ada padaku! jawabnya enteng
BUGH!
BUGH!
BUGH!
Sebuah tonjokan Reno berikan pada Margo secara bertubi-tubi. "Brengsek! dimana kau simpan surat kuasa itu!!"
"kau sudah tidak ada hak lagi merebutnya, kau sendiri yang sudah melimpahkan harta dan perusahaan itu dengan menandatangani surat kuasa, kini semua harta itu sudah menjadi milikku!
"Bedebah! Reno murka seraya menarik baju laki-laki itu "Tunjukkan wajahmu, siapa kau sebenarnya." Saat Reno ingin menarik topengnya, pria itu menendang perut Reno hingga jeratannya terlepas.
"Hey mau kemana kau! teriak Reno dan Sabrina bersamaan, kemudian mereka berdua mengejar Margo. saat sudah hampir dekat dengan Pria itu, Sabrina melayang ke udara dan menghadang Margo di depannya.
"Mau lari kemana kau?! seru Sabrina berjalan maju kearah Margo, Pria itu berjalan mundur untuk menghindari, namun di belakang punggungnya ada sosok Reno berdiri menghadang.
"kok tidak akan bisa lari kemana-mana marga serahkan surat kuasa itu padaku!
"Tidak akan kuberikan padamu! karena semua itu adalah milikku!
"Kau pikir harta itu milikmu, yang kau dapatkan dari langit! Aku bekerja keras bertahun-tahun hanya untuk membangun perusahaan milik keluarga besarku! sekarang kembalikan padaku! teriak Reno emosi, tiba-tiba Margo mengeluarkan pistol dari dalam sakunya dan menodongkan ke pipi Reno "Aku tidak sebodoh dirimu Reno, tidak akan mengembalikan apa yang sudah menjadi milik ku!"
"Aku menandatangi nya karena di bawah tekanan mu! semua itu karena tipu muslihat mu!"
"Persetan dengan semua itu!
"Dan kau! Margo beralih menatap Sabrina "Jangan berani mendekat, atau pria ini akan aku tembak di depan matamu! seperti sudah mengetahui reaksi Sabrina, Margo mengancam.
"Aku akan pergi dari sini, sekarang ayo ikut aku! Margo menarik tubuh Reno sambil menodongkan pistol. ia berjalan mundur dan Reno sebagai sandraan nya. Sabrina tidak berkutik, ia bergeming sambil mencari ide untuk melepaskan Reno, ia tidak ingin gegabah dan mengakibatkan Reno terluka.
Saat sudah melewati pintu gerbang, Reno tidak sia-siakan kesempatan, ia menendang tulang kering kaki Margo dengan keras, hingga Margo terjatuh di aspal, pistolnya terlempar, saat Margo Ingin mengambilnya kembali, Reno menendang pistol itu.
Margo berdiri dan menyerang Reno, perkelahian beda generasi itu tak terelakan lagi, saling serang dan menghantam. Sabrina yang ingin membantu Reno membiarkan Reno untuk menyelesaikan nya.
"Reno ambil ini! Sabrina melempar pedang samurai dan di tangkap oleh Reno, dengan satu gerakan memutar, ia berhasil memutuskan satu tangan Margo. suara jeritannya sangat menyayat.
"Aaahhhkkkk!!!!!!!
Margo terjatuh di aspal seraya berguling-guling menahan sakit.
Reno tidak sia-siakan kesempatan untuk menggeledah tubuh Margo dan mencari surat kuasa itu. Tangan Reno berhasil menemukan surat kuasa itu yang di simpan Margo di dalam celananya.
"Akhirnya aku dapatkan juga! Reno tersenyum puas
"Kau yang meminta aku melakukan ini, Margo! berulang kali aku meminta kertas ini secara baik-baik! namun kau malah menantang aku, itulah akibat dari keserakahan mu. Hiduplah dengan satu tangan! seru Reno dengan seringai licik di bibirnya. lalu Reno berjongkok di depan tubuh Margo yang berguling-guling kesana-kemari.
"kau menginginkan surat kuasa ini bukan? Reno tersenyum licik seraya menyobek kertas itu menjadi sobekan kecil "Ambilah ini! Reno menyebarkan keras sobekan itu di tubuh Margo yang sudah tak berdaya.
💜💜💜
@BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
🍁Ƭɧเɛɛ❣️❀∂я 💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
awwww ngeri achh aku ngebayangin tangan nya kepotong🙈😱😨
2024-07-15
1
⍣⃝ꉣꉣ 🦆͜͡ᴍᴀᴍᴀᴇʟ ᴳ𝐑᭄ ❀∂я🌹
kenapa gak d buka juga topengnya pas udah KO gitu /Grin/
2024-01-14
1
𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉
kereeen...tapi masih penasaran deh siapa margo sebenarnya.dan juga ayahnya margo....semoga terungkap deh
2023-11-29
0