Terima kasih Jack, cepat urus keberangkatan ku sekarang!
Setelah telepon terputus Vano bernafas lega, ia menatap wajah sahabatnya "Tolong jaga kedua adikku, aku janji akan membawa pulang Zidane dan Daddy."
"Tentu saja Bro! pasti aku akan menjaga dua bidadari." Dave tersenyum lebar "Cepat, pergilah dan bawa kemenangan untuk kami semua, tumpas Genk kalajengking yang meresahkan." Dave menepuk pundak Vano lalu saling berangkulan.
"Vano..."
Steve bangun dari duduknya dan berjalan kearah Vano berdiri "Terima kasih kau telah menolong ku, aku berhutang budi padamu."
"Tidak Steve, kau juga sudah menemani Daddy kesini dan ikut berjuang menolong Zidane. justru aku sangat berterima kasih pada mu."
Steve tersenyum "Kau dan Tuan Reno sama-sama baik, Kalian berdua memiliki jiwa petarung yang hebat." puji Steve
Vano tersenyum dan menepuk pundak Steve. Tiba-tiba Steve terpekik.
"Aawww!
"Kenapa kak Steve? apa aku sudah menyakiti mu?!
"Jangan panggil aku kakak, umur kita hanya berbeda beberapa tahun. panggil saja nama ku!"
Vano mengangguk, seketika matanya menatap kearah lengan Steve yang terluka dan masih ada tetesan darah di lengannya. "Steve tangan mu...?!
"Iya, tangan ku di tembak ketua kalajengking saat melindungi Daddy mu yang melihat Zidane di gantung diatas tali dan ingin di cebur kan kedalam kolam yang dibawanya ada buaya-buaya lapar peliharaan Margo."
"Apa? buaya...?! bola mata Vano melebar "Adikku di gantung dan mau diceburkan kedalam kolam buaya? tentu saja vano terkejut dan tak terima mendengar cerita Steve "BRENGSEK! akan aku habisi mereka semua! seru Vano emosi.
"Dimana Daddy sekarang?! tanyanya dengan nafas tersengal
Masih berada di dalam ruangan markas Margo!"
"Margo? Siapa dia?!
"Margo nama ketua genk kalajengking."
"Jadi ketua kalajengking bernama Margo? Aku akan mencari Daddy kedalam Markas nya." tukas Vano.
Seketika tubuh Steve gemetar, badannya mulai panas dingin dan bibirnya pucat pasi. ia merasakan sakit di pangkal lengan nya.
"Steve! apa kau baik-baik saja? wajahmu terlihat pucat." tanya Vano khawatir.
"Aku hanya sedikit lelah." Tiba-tiba tubuh Steve hampir saja oleng, beruntung Sabrina menahan tubuh Steve dari belakang.
"Bersandar lah dulu disini." tukas Sabrina seraya membantu tubuh Steve untuk duduk di bawah pepohonan. Sabrina berjongkok dan melihat luka lengan Steve yang sudah membengkak.
"Aku akan bantu keluarkan peluru ini." ujar Sabrina langsung merobek baju Steve di bagian tangan.
"Apa kau yakin bisa keluarkan peluru itu?! tanya Steve masih ragu.
Sabrina menatap tajam kearah Steve "Apa kau tidak mempercayai aku? itu terserah padamu saja, tujuan ku hanya untuk membantu mu. Bila kelamaan peluru itu bersarang di lengan mu, tangan mu akan membusuk."
Steve menghela nafas panjang "Baiklah lakukanlah sekarang!"
"Tante aku membawa pisau kecil, pakailah ini." Vano menyodorkan pisau tajam itu pada Sabrina dan diambil oleh wanita cantik berdarah Jepang itu.
"Terimakasih." Sabrina tersenyum lembut pada Vano "Ahh! kenapa anaknya setampan Reno, wajah dingin dan tegas nya sangat mirip." gumam nya dalam hati
"Tante..." Vano membuyarkan lamunan Sabrina.
"Maaf..." ucap Sabrina seraya membuang wajahnya kesamping. ia sengaja tidak ingin menatap vano karena wajahnya sudah memerah saking malunya kepergok Vano sedang menatap dirinya.
"Aku harus membakar pisau ini dulu sebelum mencongkel peluru nya, agar tidak infeksi. Apa kau punya pematik api."
"Aku tidak bawa, biar aku nyalakan api dari batu." tanpa banyak bicara Vano menurunkan Zidan dan mengambil dua buah batu kali dan mulai menggosok-gosokkan batu tersebut. Lalu saat sudah panas disematkan pada dedaunan kering, hingga bara api menyala.
"Api nya sudah menyala."
Sabrina mulai memanaskan pisau di atas bara api yang mulai menyala-nyala. kemudian ia mendekati Steve kembali dan mengikat lengannya agar darahnya berhenti.
"Bertahanlah, aku akan mencongkel peluru di dalam lengan mu."
"Steve, gigit batang kayu ini, agar rasa sakitnya berkurang." ujar Vano seraya memberikan batang kayu kecil itu.
Steve mulai menggigit nya saat Sabrina mengorek lukanya hingga dalam dan mencongkel peluru yang bersarang di lengan sebelah kiri Steve. Suara teriakannya tertahan menahan rasa sakit yang teramat dalam.
"Aaahhkkkk!!!!!
Steve berteriak sambil mengigit batang kayu. keringet dingin keluar dari pori-pori kulitnya, dan butiran sebesar jagung berjatuhan. tak Berapa lama Sabrina berhasil mengeluarkan peluru itu dari lengan Steve. Steve membuang kayu di mulutnya dan menghirup udara dengan rakus, karena pasokan udara dalam tenggorokan nya hampir habis.
"Syukurlah akhirnya peluru itu sudah keluar." ujar Vano bernafas lega.
"Terimakasih Sabrin, aku janji tidak akan melupakan kebaikanmu."
"Simpan saja terima kasih mu!" ujarnya cuek seraya berjalan pergi meninggalkan Steve.
"Dasar wanita angkuh! decak nya dalam hati "Tapi aku akui, kau memang wanita tangguh dan cantik." Steve tersenyum sendiri seraya menatap Sabrina yang berjalan menjauh.
"Tante!
Sabrina menoleh "Apa..."
"Tolong jagain Zidan, aku ingin mencari Daddy di dalam."
"Tidak perlu, aku saja yang masuk ke dalam tempat itu, kau tetap disini menjaga Zidan dan Steve."
Buru-buru Vano menarik tangan Sabrina "Tidak Tante, Aku adalah anaknya sudah sepatutnya aku menolong Daddy ku!" ucap Vano tegas, seraya berjalan kearah markas tempat dimana Reno berada.
"Huft! Dasar keras kepala, kenapa sifatnya sama persis dengan Reno." Sabrina mendesah kasar dan berjalan kearah Steve yang masih mengatur nafasnya.
"Zidane sudah tertidur."
"Ia, sepertinya anak itu sangat lelah."
"Apa kita akan terus menunggunya di sini, sampai Tuan Reno dan Vano keluar dari markas itu."
"Aku akan mencari tempat yang lebih layak, apa kau sudah bisa berjalan?"
"Tentu saja aku bisa berjalan! ucap Steve tidak ingin di remehkan.
"Ya sudah Ayo kita cari tempat yang lebih aman. Atau kita langsung keluar dari markas ini, aku akan membawa mu dan Zidan ke mobil."
"Lalu kau akan kemana?!
"Ck! tentu saja membantu Reno dan anaknya!
"Ya sudah hayo, waktu kita tidak banyak! Sabrina menggendong tubuh Zidan yang sudah tertidur pulas, sementara Steve mengikutinya dari belakang.
"Sepertinya keadaan masih aman, walau masih ada bodyguard yang berjaga di depan pintu gerbang."
"Steve! aku akan mengalihkan bodyguard itu, setelah mereka pergi, keluarlah dari tempat ini, melalui gerbang pintu itu, setelah itu baru aku yang keluar."
Steve mengangguk "Beri Zidane padaku!
"Tidak usah, Biar aku saja yang menggendongnya kau masih terluka."
"Bersiaplah, setelah mereka pergi, cepatlah kau keluar."
Sabrina mengambil sebuah batu Kolar dan melemparnya ke arah pintu hingga tiga orang penjaga itu menoleh ke belakang.
"Siapa disana?! pekik salah seorang dari mereka.
Sabrina menurunkan tubuh Zidan diatas daun pisang dan membaringkan nya dengan perlahan, lalu ia berlari kearah berlawanan."
"hey ada orang di sebelah sana! ayo kejar..." mereka bertiga berlari mengejar Sabrina yang berlari menjauhi pintu gerbang. Dirasa sudah cukup aman, dengan cepat Steve berlari kearah pintu dan membuka gembok gerbang. Pintu terbuka lebar, Steve berlari menjauhi markas kalajengking dengan susah payah hingga sampai di depan mobil.
Sementara Sabrina sudah membuat jebakan pada tiga orang penjaga pintu itu.
"Hey kemarilah! aku disini...." seru Sabrina menantang.
"Itu dia orang nya, ayo kita kejar!
Mereka berlari kearah Sabrina, saat sudah mendekat. Mereka ingin menangkap Sabrina, namun, dengan cepat ia melompat dan menghindar. Alhasil ketiga orang itu masuk kedalam sebuah lubang berlumpur yang sebenarnya memang sudah ada sejak dulu, namun dengan cerdik Sabrina membuka tutup lubang itu dan menutupnya dengan dedaunan hingga mereka bertiga tidak menyadarinya.
"Hahahaha.... selamat menikmati tidur panjang kalian di dalam lumpur!" teriak Sabrina sambil terbahak.
"Sialan kau! keluar kan kami dari sini!" teriak mereka.
"Cih! minta saja tolong pada tuan mu!" seru Sabrina seraya melangkah pergi meninggalkan tempat itu.
@Tinggal satu episode cerita action berakhir, nanti kembali ke kisah romantis
💜💜💜💜
BERSAMBUNG.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
🍁Ƭɧเɛɛ❣️❀∂я 💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Sabrina cerdik banget punya banyak strategi untuk menjebak musuh👍😍
2024-07-15
1
𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉
sabrina benar2 kereen😍😍 semoga sabrina dan steve berjodoh🤭
2023-11-29
1
𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉
semoga saja kalian berjodoh ya steve🤲☺
2023-11-29
0