Kemarahan Delena

"Dimana adik dan Daddyku sekarang?! tanya Vano tak sabar

"Daddy mu aku tidak tahu, aku belum berjumpa dengan nya, tetapi adik mu Zidan aku titipkan pada Steve di sebelah sana."

"Ayo kita kesana, aku sudah sangat rindu pada adikku!"

Mereka berdua berjalan kearah dimana Zidane dan Steve berteduh.

"Zii....! pekik Vano saat melihat sang adik sedang berada di pangkuan Steve.

"Kak Vano...!!!

Vano berlari dan memeluk sang adik, ada kerinduan yang teramat dalam pada sosok Zidane yang sudah hampir dua minggu menghilang. Vano menciumi wajah sang adik, sudut matanya meneteskan airmata, rasa haru dan bahagia menjadi satu. ia meraba tubuh sang adik yang terlihat kurusan.

"Dek, kau kurusan, apa tidak di kasih makan?"

Zidan tidak menjawab nya, ia hanya mengeratkan pelukannya pada leher sang kakak, hanya isakan tangisan kecilnya yang terdengar lirih dengan pundak yang turun naik. Zidan merasakan kepedihan dan kesakitan yang adiknya rasakan. Tubuh kecilnya bergetar hebat seakan memberitahu kepada sang kakak Kalau ia tidak baik-baik saja dan mendapatkan penderitaan selama berada di tangan Genk kalajengking. Reno mengeratkan pelukannya dan mengusap lembut punggung sang adik untuk memberikan ketenangan

~flash back~

"Apa yang sedang kau pikirkan Van? kenapa sejak tadi kau hanya merenung? tanya Dev seraya mendaratkan bokongnya keatas sofa.

"Aku memikirkan Daddy, sejak Daddy pergi tidak ada kabar sama sekali, bahkan ponselnya tidak aktif." tukas Vano terlihat murung dan gelisah.

"Sebelum pergi dari rumah sakit ini, apakah om Reno pernah berkata ingin menemui Genk kalajengking?!

"Daddy hanya berkata ingin mencari keberadaan Zidan."

"Sudah pasti itu berhubungan dengan geng kalajengking."

"Kau benar? Daddy pasti mencari keberadaan Genk kalajengking, tapi.. dimana? bahkan aku tidak tahu dimana keberadaan Daddy, sedang ponselnya tidak aktif lagi."

"Kenapa kau tidak coba mencari info dari anak buah Daddy mu, atau orang kepercayaan Om Reno."

Vano menghela nafas panjang "Aku sudah menghubungi mereka, tapi mereka pun tidak tahu, Daddy tidak memberitahu kemana ia pergi."

"Apa Daddy mu punya asisten lain?

"Setelah Om Frans tidak lagi bekerja dengan Daddy dan mengurus perusahaan milik Tante fanny, setahu ku Daddy tidak mau memiliki asisten lagi, tetapi ia pernah perintahkan anak angkatnya yang Daddy sekolahkan di Sidney untuk pulang ke Indonesia setelah lulus S2."

"Apa anak angkat Daddy mu bekerja di perusahaan om Reno?"

"Iya! Kak Steve memegang salah satu anak perusahaan Daddy di bidang perkapalan yang berada di Surabaya."

"Coba saja kau cari info tentang anak angkat Daddy mu itu, siapa tahu saja ia tahu informasi tentang om Reno."

Vano mengangguk lalu mencari nomor kontak seseorang.

"Hallo selamat siang, dengan PT Abadi Gemilang. Bisa kami bantu?! tanyanya ramah.

"Meta, bisa bicara dengan Steve Andrean?

"Maaf Pak, saya berbicara dengan siapa?'

"Vano!

"Pak Vano?! maaf Pak, sudah empat hari pak Steve tidak berada di kantor."

"Tidak berada di kantor! kemana dia?!

"Saya juga kurang tahu Pak, cuma dapat info dari Direktur pemasaran untuk tidak memberi janji pada Cliant, Sebab asisten Steve tidak berada di kantor "

Vano menarik nafas dalam-dalam dan di hembuskan perlahan "Baik terima kasih, bisa kirimkan nomor kontak Steve padaku."

"Bisa Pak, Tunggu sebentar akan saya kirimkan ke nomor anda."

Sambungan telpon terputus. Tak berapa lama terdengar notifikasi dari ponsel vano. ia membuka aplikasi warna hijau dan menerima Nomor telepon Steve.

"Kau sudah mendapatkan nya?

"Sudah! jawab Steve seraya memindahkan nomor Steve ke ponsel satunya dan mulai menghubunginya.

"Ahh sial! kenapa semua orang tidak bisa di hubungi, seakan mereka bungkam semua!" kesal Vano seraya melempar ponselnya ke sofa.

Dave juga ikut berpikir dan berusaha menenangkan sahabatnya yang sedang tidak baik-baik saja. Permasalah keluarga nya begitu pelik, belum lagi pekerjaannya yang terbengkalai, banyak investor dan cliant mundur dan membatalkan janji, karena Vano tidak bisa konsentrasi, untuk sementara semua pekerjaan ia serahkan pada Humas perusahaan.

Drett!

Drett!

Drett!

Terdengar suara getaran dari ponsel Vano. Dave yang duduk di Sofa menoleh arah sumber suara di samping nya, ia melihat nama si menelepon dari layar ponsel.

"Love Mommy?"

"Van! Mommy menelpon.

Nendengar nama Mommy, Vano beranjak dari kursi kerja milik sang adik, lalu melangkah mendekat dan menarik ponsel dari tangan Dave.

"Apa yang harus aku katakan pada mommy, bila dia bertanya Daddy? gumam Vano bermonolog.

"Lebih baik katakan kejujuran nya, jangan merahasiakan sesuatu, akan menjadi bumerang nantinya." Dave memberi saran.

"Sebenarnya aku masih penasaran kenapa Daddy pulang sendiri tanpa mommy?

"kau bisa bertanya langsung, lalu menjelaskan semuanya apa sudah terjadi di Jakarta. Jangan sampai tante Delena merasa tidak di hargai dan tidak dianggap keberadaannya karena masalah hilangnya Zidane."

Vano mengangguk setuju "Kau benar, aku harus menjelaskan nya pada mommy tentang hilangnya Zidane, juga Vana yang baru bangun dari koma dan Savira yang mengalami depresi."

"Kalau menurutku kau tidak usah cerita tentang Vana dan Shafira dulu, takutnya Tante Delena tidak terima dengan keadaan anaknya yang hilang ditambah lagi kedua putrinya yang mengalami depresi."

Vano menghempaskan nafas kasar, lalu dering ponsel terhenti, ia masih gelisah dan gusar apakah harus menghubungi Mommy nya atau membiarkan nya, sebab Vano tidak ingin sang mommy stres dan jatuh sakit mendengar Zidane hilang.

Tiba-tiba ponsel di tangan Vano berdering lagi, akhirnya fana memutuskan untuk mengangkat telepon dari sang mommy.

"Hallo Mommy..." ucapnya gugup dan tercekat, Karena ia masih mencari kata-kata yang pas untuk sang mommy

"Zevano!!! apa mommy sudah tidak kau anggap ibu mu lagi...?! tiba-tiba terdengar suara emosi Delena dari ujung telepon, suara lembut yang biasa Vano dengarkan dari sang mommy, kini berubah menjadi suara pedas.

"Mo-mmy..? apa mak-su-d mommy berkata seperti itu?! tanyanya lirih.

"Kau sama saja dengan Daddy mu! selalu susah untuk di hubungi! kalian dua lelaki yang sama-sama egois! terdengar suara amarah Delena di barengi isakan kecil.

Suara Vano tercekat bahkan untuk menelan saliva nya saja Ia begitu sulit. "Mom, jangan emosi dulu, biar Vano jelaskan semuanya, semua ini tidak seperti yang mommy pikirkan. Daddy____"

"Sudahlah kau tidak perlu membela Daddy mu! sentak Delena memotong ucapan Vano. "Daddy mu sudah berbohong dan meninggalkan mommy di sini tanpa pamit! hiks.. hiks.. akhirnya pecah sudah suara tangisan Delena di ujung telpon

Vano menghela nafas panjang dan berusaha menenangkan sang mommy "Mommy, Vano sangat sayang pada mommy, Vano punya alasan kenapa waktu itu belum berani mengangkat telepon mommy, Sebenarnya..." Vano menghentikan ucapannya seakan ia masih ragu untuk menjelaskan pada sang mommy apalagi ia tahu ibunya sedang emosi, Vano tidak ingin keadaan ibunya semakin kacau dan amarahnya tak terkendali, walau Vano tahu sang mommy adalah wanita paling sabar dan pengertian, namun, bila ia di abaikan dan tidak dianggap keberadaannya sudah pasti akan kecewa.

"Sudahlah, mommy tidak butuh penjelasan darimu. Secepatnya mommy akan pulang ke Jakarta! suara Delena menghilang bersama sambungan telepon yang terputus.

Vano mengusap airmata di sudut matanya. sebenarnya ia merasa bersalah pada sang mommy yang tidak berani mengatakan kebenaran nya. Jika masalah keluarga nya sedang kacau dan tidak baik-baik saja. kini yang ia takutkan pertengkaran antara Daddy dan Mommy nya bila bertemu nanti. Akan ada kesalahpahaman nantinya, karena ia baru tahu kalau sang Daddy meninggalkan mommy nya tanpa memberi kabar, entah apa yang membuat Daddy nya tidak meminta izin dulu saat meninggalkan Jerman, pastinya ada alasan kuat di balik semua itu.

Vano terduduk lesu diatas sofa dengan wajah tertunduk, Dave mendekat dan merangkul pundak sahabatnya "Tenangkan dulu hati mu, jangan merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi, kau harus kuat sebagai anak laki-laki, penerus kelurga besar Mahesa."

Vano mengusap wajahnya berkali-kali "Baru kali ini aku mendengar Mommy marah dengan suara keras, namun aku tidak menyalahkan tindakan mommy yang terluka karena Daddy pergi begitu saja. Aku sedih mendengar suara tangisan mommy, betapa terluka hatinya, bagaimana nanti aku mengatakan kebenarannya tentang Zidane, Vana dan Savira? bukankah luka mommy aja bertambah? ujarnya lirih.

"Van! aku baru mendapatkan kabar dari Jack, kalau ia tahu keberadaan Om Reno."

"Apa? keberadaan Daddy ku? wajah Vano berbinar "Jack tahu darimana?!"

"Sebenarnya, saat kau menelpon kantor asisten Steve di Surabaya, aku mencari informasi dari Bodyguard yang berada di mansion, dan bertanya apa mereka ada yang tahu keberadaan Om Reno, tak lama mereka membalas pesan ku, dan Jack mengetahui keberadaan Om Reno."

Dengan terburu-buru Vano mencari kontak Nomor Jack di daftar pencarian, setelah ketemu Vano langsung menghubungi nya. sambungan telepon berbunyi nyaring, tak berapa lama terdengar suara dari ujung telepon.

"Iya Tuan muda!"

"Jack kau tahu keberadaan ayahku di mana?

"Bukankah Tuhan Reno sedang mencari Zidan?

"Iya aku sudah tahu itu, tapi kenapa nomor ponsel Daddy tidak aktif sudah beberapa hari ini? bahkan aku mencari informasi tentang Steve, ia juga tidak berada di perusahaan nya sudah empat hari. Aku takut terjadi apa-apa dengan Daddy."

"Malam itu saat Tuan Reno pergi bersama beberapa orang Bodyguard dan aku disuruh menjaga mention, tak lama salah seorang anak buah tuan Reno mengabari ku, mobil zeep nya masuk kedalam lubang, hingga beberapa orang tidak jadi ikut pergi, hanya asisten Steve, satu orang wanita dan empat orang Bodyguard yang pergi, dan aku juga baru tahu kalau Tuan Reno mengejar Genk kalajengking ke Amerika, sebab Zidan di bawa mereka kesana."

"Amerika?!

"Seorang wanita?!

Pikiran Vano sudah tak fokus dan melalang buana, namun ia tepis jauh-jauh. "Aku harus menyusul Daddy kesana, kau tahu alamat nya Jack."

"Apa tidak berbahaya bila Tuan Vano pergi ke sana, Apalagi kondisi tuan muda yang belum sembuh total."

"Aku akan lebih bersalah dan berdosa bila tidak membantu Daddy mencari adikku yang hilang, luka-luka ku sudah hampir sembuh."

"Baiklah bila tuan muda memaksa, saya akan membantu keberangkatan tuan menuju Amerika dengan pesawat jet pribadi dan meminta alamat nya pada pak Agam yang membawa pesawat tuan Reno."

"Terima kasih Jack, cepat urus keberangkatan ku sekarang!

Setelah telepon terputus Vano bernafas lega, ia menatap wajah sahabatnya "Tolong jaga kedua adikku, aku janji akan membawa pulang Zidane dan Daddy."

"Tentu saja Bro! pasti aku akan menjaga dua bidadari." Dave tersenyum lebar "Cepat, pergilah dan bawa kemenangan untuk kami semua, tumpas Genk kalajengking yang meresahkan." Dave menepuk pundak Vano lalu saling berangkulan.

💜💜💜

@Nanti malam ada bab selanjutnya.

@Bersambung🥰🥰

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

mommy delena kalau marah serem iih🙈
semoga masalah ini cepat selesai yaa...

2023-11-29

1

LENY

LENY

SELALU LIKE TIAP EPISODE DAN VOTE TIAP SENIN BUNDA 👍👍

2023-07-03

1

Eviza Tadjuddin

Eviza Tadjuddin

semangat Vano.....

2023-06-11

2

lihat semua
Episodes
1 Kau harus mati
2 Kesepakatan
3 Keputusan Reno
4 Berani Mati
5 Tidak Berdaya
6 Penyelamatan
7 Kedatangan seseorang
8 Laki-laki Tangguh
9 Kemarahan Delena
10 Kecerdikan Sabrina
11 Kemenangan
12 Kembali ke Jakarta
13 Trauma yang menyakitkan
14 Penculikan
15 Alasan Menculik
16 Cinta Buta
17 Kehilangan Arah
18 Harus Pergi
19 Sepenggal kisah Dave
20 Penjelasan Reno
21 Kisah Masa lalu
22 Pria Protektif
23 Siapa Dia?
24 Perdebatan di Mansion
25 Kejutan untuk Reno
26 Bunuh Diri
27 Kematian itu Datang
28 Siapa sebenarnya Savira
29 Mengambil keputusan
30 Kepergian Savira
31 Sebuah Jebakan
32 Kenangan bersama mu
33 Perubahan sikap Vana
34 Mulai menunjukkan taringnya
35 Membuka Kedok perselingkuhan
36 Penyerangan
37 Kemenangan
38 Mencari dalang penganiayaan
39 Melepas mu Pergi
40 Pertemuan Dua kekasih
41 Keputusan Vano
42 Malam Perpisahan
43 Kenekatan Nathan
44 Sama-sama Berbohong
45 Permintaan Dari pihak Nathan
46 Kepergian kelurga Savira
47 Perdebatan dua sahabat
48 Kepulangan Vana
49 Kematian itu Datang
50 Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan
51 Keputusan Zevana
52 Janji Bersama
53 Pencarian Dave
54 Balas dendam Dave
55 Perjalanan Vana dan Nathan
56 Janji Bersama
57 Kenekatan Vana
58 Mati atau Hidup
59 Penyelamatan
60 Kedatangan seseorang
61 Perdebatan Robert dan Diana
62 Terkuaknya Masalalu
63 Perilaku Robert
64 Siapa Stefany
65 Pengakuan Davina
66 Terusir
67 Perdebatan ibu dan anak
68 Bunuh diri
69 Kehilangan Arah.
70 Geger otak
71 Kebingungan David
72 Ada apa dengan Davina?
73 Mulai terungkap masalalu
74 Cerita Masa lalu
75 Pertengkaran
76 Pertengkaran (episode 2)
77 Ruangan Operasi
78 Merasa bersalah
79 Berakhirnya sebuah Hubungan
80 Pertemuan tak sengaja
81 Ketakutan Vana
82 Terbongkarnya rahasia Diana
83 Diana Lestari
84 Teraniaya
85 Menemui Merry
86 Pekerjaan night clubs
87 Awal Pertemuan
88 Pertemuan ke dua
89 Untuk sebuah cinta
90 Cemburu
91 Pemikat Sukma
92 Memulai Berhubungan
93 Kebersamaan
94 Mulai mencintai Diana
95 Kehilangan membawa dendam
96 Bela sungkawa
97 Ulang tahun twins
98 Ketakutan Bella
99 Pendonor Ginjal
100 Ingin menikahi mu
101 Kegalauan Vana
102 Mulai melupakan
103 Pertemuan tak sengaja
104 POV Davina
105 POV Davina ( eps 2)
106 POV Davina (Pura-pura Gila)
107 POV Davina ( Meninggalkan Bali)
108 Kepergian Davina
109 Kembali bertemu
110 Mengenang masa lalu
111 Mulai ada titik terang
112 Meminta Restu
113 Mendapat Restu
114 Amnesia
115 Penyerangan
116 Hampir di bunuh
117 Pertandingan
118 Kemenangan
119 Penyerangan
120 Penculikan
121 Kembali Pulang
122 Mencari J3jak
123 Penyekapan
124 Kematian
125 Memecahkan misteri
126 Ilmu tingkat tinggi
127 Ada apa dengan Revan
128 Pertandingan (episode 1)
129 Pertandingan (episode 2)
130 Pertandingan (episode 3)
131 Pertandingan (episode 4)
132 Menuju Final
133 Amarah Vana
134 Musuh dalam selimut
135 Wanita bodoh
136 POV Sasha
137 Kepergok
138 Kehilangan Bella
139 POV Zevano (pembalasan eps 1)
140 POV Zevano (Pembalasan eps 2)
141 POV Zevano ( Pembalasan eps 3)
142 Terbongkar nya rahasia Sasha
143 Penyelamatan Bella
144 Kondisi Bella setelah di temukan
145 Kisah Savira
146 Kenangan bersama mu
147 Pertemuan di pemakaman
148 Obrolan dua orang kembar
149 Kecewa karena Kebohongan
150 Mulai ada titik terang
151 Bertemu pria misterius
152 Merebut perhatian
153 Berakhir di penjara
154 Burung-burung pemangsa
155 Melawan pasukan
156 Di culik
157 Ternyata dia...
158 Ajakan Menikah
159 Akhir dari penderitaan
160 Cerita masa lalu
161 pertengkaran
162 Memiliki anak kembar
163 Melahirkan anak kembar
164 Rebutan
165 Sebuah kesepakatan
166 Si kembar yang terpisah
167 Wanita-wanita Thomas
168 Hilang nya sebuah Nyawa
169 Menutupi kebohongan
170 Terbongkar nya kematian Aurora
171 Meminta Restu
172 Menikah
173 Perubahan Savira
174 Teringat masa lalu
175 Ingatanya kembali
176 Ingin Kembali
177 Penyerangan
178 Perkelahian
179 Perdebatan Revan dan Vana
180 Father and Daughter
181 Perjuangan Reno dan Vana
182 Perjuangan Reno dan Vana
183 Hidup atau Mati
184 Jangan mencari mati!
185 Jangan mencari mati
186 Cinta Suami-Isteri
187 Racun mematikan
188 Racun mematikan
189 Memulai babak baru
190 Pulang ke Jakarta
191 Sakit Jantung
192 Kesedihan Vano
193 Merindu
194 Teringat kembali
195 Turnamen
196 Babak final
197 Menang atau kalah
198 Pria bercadar
199 Siapa Kau
200 Babak Kedua
201 Siapa yang menang?
202 Ilmu petir menyambar
203 Wajah pria bercadar
204 Kepalsuan
205 Pria masa lalu
206 Serangan mematikan
207 Luka mendalam
208 Berita mengejutkan
209 Pulang ke Jakarta
210 Rindu yang terobati
211 Rindu pulang
212 Hukum karma
213 Mencari bunga naga hitam
214 Perjuangan Kenzo
215 Datang nya pertolongan
216 Pria romantis dan humoris
217 Kesetiaan
218 Wanita tangguh
219 Perdebatan Ayah dan Anak
220 Serangan jantung
221 Terungkapnya Rahasia
222 Cemburu buta
223 Kembali rukun
224 Melawan iblis
225 Jangan gagal lagi
226 Pelampiasan yang terbayar
227 Curhatan hati Bella
228 Romantis
229 Tengelam
230 Terlalu Cinta
231 Kembali Pulang
232 Pertemuan
233 Ingin memiliki anak
234 Mencari musuh
235 Pertolongan
236 Kabar mengejutkan
237 Terkekang
238 Ingin hidup bersama
239 Bertemu buah hati
240 Di permalukan
241 Pria misterius
242 Dilema
243 Dendam
244 Pergi Shopping
245 Salon kecantikan
246 Mulai tergoda
247 Ternyata dia Sultan
248 Tidak mengenal
249 Putri kesayangan
250 Pengakuan Vana
251 Menjalan kan Misi
252 Pertemuan tak di sengaja
253 Cinta yang telah kembali
254 Gigitan Mematikan
255 Kecurigaan Kenzo
256 Kecemburuan
257 Penculikan
258 Manusia berhati iblis
259 Titik terang
260 Terjebak pilihan
261 Berkorban lagi
262 Cinta hadir bagai misteri
263 Akhir dari segalanya
264 Mencari informasi
265 Meninggalkan Jakarta
266 Mengandung
267 Menjadi seorang Ayah
268 Sebuah Pengertian
269 Teringat sahabat
270 Tak sengaja bertemu
271 Memburu Nicholas
272 Berdebat
273 Kedatangan seseorang
Episodes

Updated 273 Episodes

1
Kau harus mati
2
Kesepakatan
3
Keputusan Reno
4
Berani Mati
5
Tidak Berdaya
6
Penyelamatan
7
Kedatangan seseorang
8
Laki-laki Tangguh
9
Kemarahan Delena
10
Kecerdikan Sabrina
11
Kemenangan
12
Kembali ke Jakarta
13
Trauma yang menyakitkan
14
Penculikan
15
Alasan Menculik
16
Cinta Buta
17
Kehilangan Arah
18
Harus Pergi
19
Sepenggal kisah Dave
20
Penjelasan Reno
21
Kisah Masa lalu
22
Pria Protektif
23
Siapa Dia?
24
Perdebatan di Mansion
25
Kejutan untuk Reno
26
Bunuh Diri
27
Kematian itu Datang
28
Siapa sebenarnya Savira
29
Mengambil keputusan
30
Kepergian Savira
31
Sebuah Jebakan
32
Kenangan bersama mu
33
Perubahan sikap Vana
34
Mulai menunjukkan taringnya
35
Membuka Kedok perselingkuhan
36
Penyerangan
37
Kemenangan
38
Mencari dalang penganiayaan
39
Melepas mu Pergi
40
Pertemuan Dua kekasih
41
Keputusan Vano
42
Malam Perpisahan
43
Kenekatan Nathan
44
Sama-sama Berbohong
45
Permintaan Dari pihak Nathan
46
Kepergian kelurga Savira
47
Perdebatan dua sahabat
48
Kepulangan Vana
49
Kematian itu Datang
50
Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan
51
Keputusan Zevana
52
Janji Bersama
53
Pencarian Dave
54
Balas dendam Dave
55
Perjalanan Vana dan Nathan
56
Janji Bersama
57
Kenekatan Vana
58
Mati atau Hidup
59
Penyelamatan
60
Kedatangan seseorang
61
Perdebatan Robert dan Diana
62
Terkuaknya Masalalu
63
Perilaku Robert
64
Siapa Stefany
65
Pengakuan Davina
66
Terusir
67
Perdebatan ibu dan anak
68
Bunuh diri
69
Kehilangan Arah.
70
Geger otak
71
Kebingungan David
72
Ada apa dengan Davina?
73
Mulai terungkap masalalu
74
Cerita Masa lalu
75
Pertengkaran
76
Pertengkaran (episode 2)
77
Ruangan Operasi
78
Merasa bersalah
79
Berakhirnya sebuah Hubungan
80
Pertemuan tak sengaja
81
Ketakutan Vana
82
Terbongkarnya rahasia Diana
83
Diana Lestari
84
Teraniaya
85
Menemui Merry
86
Pekerjaan night clubs
87
Awal Pertemuan
88
Pertemuan ke dua
89
Untuk sebuah cinta
90
Cemburu
91
Pemikat Sukma
92
Memulai Berhubungan
93
Kebersamaan
94
Mulai mencintai Diana
95
Kehilangan membawa dendam
96
Bela sungkawa
97
Ulang tahun twins
98
Ketakutan Bella
99
Pendonor Ginjal
100
Ingin menikahi mu
101
Kegalauan Vana
102
Mulai melupakan
103
Pertemuan tak sengaja
104
POV Davina
105
POV Davina ( eps 2)
106
POV Davina (Pura-pura Gila)
107
POV Davina ( Meninggalkan Bali)
108
Kepergian Davina
109
Kembali bertemu
110
Mengenang masa lalu
111
Mulai ada titik terang
112
Meminta Restu
113
Mendapat Restu
114
Amnesia
115
Penyerangan
116
Hampir di bunuh
117
Pertandingan
118
Kemenangan
119
Penyerangan
120
Penculikan
121
Kembali Pulang
122
Mencari J3jak
123
Penyekapan
124
Kematian
125
Memecahkan misteri
126
Ilmu tingkat tinggi
127
Ada apa dengan Revan
128
Pertandingan (episode 1)
129
Pertandingan (episode 2)
130
Pertandingan (episode 3)
131
Pertandingan (episode 4)
132
Menuju Final
133
Amarah Vana
134
Musuh dalam selimut
135
Wanita bodoh
136
POV Sasha
137
Kepergok
138
Kehilangan Bella
139
POV Zevano (pembalasan eps 1)
140
POV Zevano (Pembalasan eps 2)
141
POV Zevano ( Pembalasan eps 3)
142
Terbongkar nya rahasia Sasha
143
Penyelamatan Bella
144
Kondisi Bella setelah di temukan
145
Kisah Savira
146
Kenangan bersama mu
147
Pertemuan di pemakaman
148
Obrolan dua orang kembar
149
Kecewa karena Kebohongan
150
Mulai ada titik terang
151
Bertemu pria misterius
152
Merebut perhatian
153
Berakhir di penjara
154
Burung-burung pemangsa
155
Melawan pasukan
156
Di culik
157
Ternyata dia...
158
Ajakan Menikah
159
Akhir dari penderitaan
160
Cerita masa lalu
161
pertengkaran
162
Memiliki anak kembar
163
Melahirkan anak kembar
164
Rebutan
165
Sebuah kesepakatan
166
Si kembar yang terpisah
167
Wanita-wanita Thomas
168
Hilang nya sebuah Nyawa
169
Menutupi kebohongan
170
Terbongkar nya kematian Aurora
171
Meminta Restu
172
Menikah
173
Perubahan Savira
174
Teringat masa lalu
175
Ingatanya kembali
176
Ingin Kembali
177
Penyerangan
178
Perkelahian
179
Perdebatan Revan dan Vana
180
Father and Daughter
181
Perjuangan Reno dan Vana
182
Perjuangan Reno dan Vana
183
Hidup atau Mati
184
Jangan mencari mati!
185
Jangan mencari mati
186
Cinta Suami-Isteri
187
Racun mematikan
188
Racun mematikan
189
Memulai babak baru
190
Pulang ke Jakarta
191
Sakit Jantung
192
Kesedihan Vano
193
Merindu
194
Teringat kembali
195
Turnamen
196
Babak final
197
Menang atau kalah
198
Pria bercadar
199
Siapa Kau
200
Babak Kedua
201
Siapa yang menang?
202
Ilmu petir menyambar
203
Wajah pria bercadar
204
Kepalsuan
205
Pria masa lalu
206
Serangan mematikan
207
Luka mendalam
208
Berita mengejutkan
209
Pulang ke Jakarta
210
Rindu yang terobati
211
Rindu pulang
212
Hukum karma
213
Mencari bunga naga hitam
214
Perjuangan Kenzo
215
Datang nya pertolongan
216
Pria romantis dan humoris
217
Kesetiaan
218
Wanita tangguh
219
Perdebatan Ayah dan Anak
220
Serangan jantung
221
Terungkapnya Rahasia
222
Cemburu buta
223
Kembali rukun
224
Melawan iblis
225
Jangan gagal lagi
226
Pelampiasan yang terbayar
227
Curhatan hati Bella
228
Romantis
229
Tengelam
230
Terlalu Cinta
231
Kembali Pulang
232
Pertemuan
233
Ingin memiliki anak
234
Mencari musuh
235
Pertolongan
236
Kabar mengejutkan
237
Terkekang
238
Ingin hidup bersama
239
Bertemu buah hati
240
Di permalukan
241
Pria misterius
242
Dilema
243
Dendam
244
Pergi Shopping
245
Salon kecantikan
246
Mulai tergoda
247
Ternyata dia Sultan
248
Tidak mengenal
249
Putri kesayangan
250
Pengakuan Vana
251
Menjalan kan Misi
252
Pertemuan tak di sengaja
253
Cinta yang telah kembali
254
Gigitan Mematikan
255
Kecurigaan Kenzo
256
Kecemburuan
257
Penculikan
258
Manusia berhati iblis
259
Titik terang
260
Terjebak pilihan
261
Berkorban lagi
262
Cinta hadir bagai misteri
263
Akhir dari segalanya
264
Mencari informasi
265
Meninggalkan Jakarta
266
Mengandung
267
Menjadi seorang Ayah
268
Sebuah Pengertian
269
Teringat sahabat
270
Tak sengaja bertemu
271
Memburu Nicholas
272
Berdebat
273
Kedatangan seseorang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!