Sementara itu Sabrina sudah berhasil turun dari atas pohon sambil menggemblok tubuh Zidan di belakang punggungnya.
"Sepertinya sudah aman! gumam Sabrina pelan
"Dek, bertahan lah, Tante akan membawa mu berlari, eratkan pegangan mu."
"Iya Tante!"
Dengan ilmu meringankan tubuh, Sabrina berlari dengan cepat.
Sementara itu, Reno masih berkutat di ruangan Margo yang tidak ingin melepaskan nya. Reno terus membuat pertahanan agar bisa terbebas dari kepungan anak buah Margo yang terus berdatangan.
"Aku harus secepatnya keluar dari tempat sialan ini! aku tidak khawatir lagi dengan keadaan Zidane, Sabrina telah menjaganya, tetapi aku sangat mengkhawatirkan Steve yang sedang terluka." ucapnya dalam hati seraya terus bertempur.
Hingga Reno mengeluarkan jurus pamungkas yang telah ia kuasai, yaitu ilmu Ninja bayangan, yang dapat memukul lawan tanpa tersentuh. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu melompat hingga setinggi kepala orang dewasa dan menghantam kan gerakan cepat kearah lawan tanpa mereka menyadari nya. Sesaat kemudian anak buah Genk kalajengking terhempas seraya mengeluarkan darah segar dari mulutnya.
"Bangs*t kau Reno! kau telah merobohkan pertanahan anak buahku! teriak Margo tak terima, kini Margo melompat dan berdiri di depan Reno dengan dengan samurai di tangannya. Margo melayangkan samurai dengan membabi buta kearah Reno, Reno berusaha menghindar dan membalas serangan Margo.
Udara malam itu kian mencekam, angin berhembus kencang menerbangkan apa saja yang berada disana. Dedaunan berterbangan mengikuti arah tiupan angin. Pria berpakaian Ninja itu sedang berpikir keras bagaimana mengalahkan Genk kalajengking yang mulai membentengi kelompoknya.
Sekelompok Genk itu serempak bangkit dan menyerang pria itu kembali, dengan cekatan laki-laki itu menghindari dengan terbang dan hinggap di atas pohon. Mereka mengejar pria itu dan menyerang bersama-sama, hampir saja laki-laki berpakaian Ninja itu terdesak, mereka berterbangan di udara saling menggunakan samurai.
"Steve!
Panggil seseorang, Steve yang sedang bersandar di bawah pohon menoleh dan bernafas lega saat tahu siapa yang datang.
"Sabrina! akhirnya kau datang tepat waktu."
"Zidan, kau tidak apa-apa Dek?!
Sabrina menurunkan Zidan dari punggungnya dan menyandarkan ke samping Steve.
"Steve? kenapa kau berada disini? Sabrina melihat tangan Steve mengeluarkan darah "Kau terluka? siapa yang melakukan nya? lalu dimana Reno?!
"Huft! Steve membuang nafas kasar "Kenapa bertanya tidak satu-persatu? kau sungguh cerewet! decak Steve
"Apa?! kau bilang aku cerewet?! dasar cowok sensitif!"
"Ciih! ceritanya panjang, nanti saja ku ceritakan, kita tidak punya banyak waktu untuk berdebat! tolong kau bantu pria itu." Steve menunjuk laki-laki yang sedang bertempur di udara. "Pria itu telah menolong aku."
Sabrina menarik nafas dalam-dalam lalu di hempaskan kasar, ia menatap kesal pada Steve "Siapa Pria itu?!
"Entahlah, aku juga tidak tahu, tiba-tiba ia datang dan langsung menolong ku."
Sabrina menoleh pada anak laki-laki itu "Dek, disini dulu ya bersama Om Steve, Tante bantu pria itu dulu."
"Tante Zii takut?
Sabrina mengusap lembut kepala Zidan "Ada Om Steve yang menjaga, kamu akan aman bersamanya."
Zidane mengangguk
"Steve, tolong jaga Zidan! Sabrina beranjak dan berlari dengan cepat sebelum Steve membalas jawabannya.
Laki-laki dengan fostur tubuh proporsional sudah mulai terdesak, pertahanan nya hampir saja runtuh, sebab dirinya di keroyok tanpa ampun, saat terdesak ia melayang di udara dan jatuh tersungkur ke tanah.
"BRUKK!
Saat anak buah kalajengking sudah di depan pria itu dan ingin menghunuskan samurainya, tiba-tiba Sabrina menendang samurai dari tangan Pria itu dan terlempar jauh. Sabrina menarik tangan pria itu untuk bangun dan mereka berduet untuk menghancurkan Genk kalajengking.
"Terima kasih kau berada di pihak kami! tugas Sabrina tersenyum sumringah.
"Tentu saja karena aku bagian dari keluarga ini."
Sabrina mengeryitkan alisnya dan menatap bingung pada pria di depannya.
"Kakak awas! pekik Pria itu menghalau laki-laki di belakang punggung Sabrina dan menebas lehernya.
"Hebat! lumayan juga permainan samurai mu." puji Sabrina seraya menyerang orang-orang tersebut, kini mereka berdua saling menyerang, kekuatan Sabrina dan laki-laki itu hampir seimbang."
"Hey dimana kau belajar gerakan ilmu pedang samurai?! tanya Sabrina penasaran, sambil terus menyerang kearah lawan.
"Kenapa...?!! tanya nya lagi dan terus bergerak memutar lalu menendang lawan.
"Gerakan yang kau gunakan sama persis dengan ilmu milik keluarga ku di Jepang, jangan-jangan kau mencuri ilmu bela milik keluarga ku!"
"Hey! Jangan setuju, aku belajar ilmu bela diri dari Daddy ku!" tukasnya lagi dan langsung membabat lawan dengan pedang samurai nya."
"Daddy?! siapa Daddy mu?!
Trang... Trang... Trang... Trang...
Suara pedang samurai saling beradu.
"Kau terlalu cerewet dan banyak bertanya." tukas nya lagi seraya menghunus kan samurai ke tubuh anak buah kalajengking, hingga tangannya putus. suara jeritan dan lenguhan terdengar menyayat.
"Jangan asal bicara! kau itu masih anak kemaren sore!"
"Muehehehe..." Laki-laki itu terkekeh dan tertawa geli.
"Sepertinya kita sudah menghabis kan musuh, lihat tinggal dua orang yang masih tersisa, kita apakan dia!" seru nya seraya menoleh kearah Sabrina
"Kita buat cacat saja tubuhnya hingga ia mati perlahan!"
"Ja-ngan!! aku mohon jangan bunuh aku..." ucapnya sambil bersimpuh di depan Pria itu dan Sabrina.
"Kau itu hanya laki-laki pengecut, tidak berani bertarung malah bersimpuh, dasar bodoh! pekik Sabrina.
"Hey! sepertinya temanya malah kabur, biar dia menjadi urusan ku dan kakak urus saja pria itu! tanpa menunggu jawaban dari wanita itu, dia berlari dan mengejar laki-laki itu.
"Dasar pengecut! kau berani kabur setelah teman-teman mu mampus! kini rasakan pembalasan ku!
Pria itu menebas tangannya hingga buntung "Ini untuk adikku yang telah berani kalian lukai!"
"Dan saatnya kau mampus! Dengan amarah yang meletup-letup laki-laki itu menebas leher nya tanpa ampun hingga kepalanya menggelinding.
"Bagaimana? apa semuanya telah selesai?
"Kurasa sudah!
"Terima kasih, ohya siapa nama mu? apa tujuan mu ketempat ini."
"Mencari adik dan Daddy ku!"
Sabrina menautkan kedua alisnya dengan mata melebar "Apa kau anak Reno?!
Pria itu melepas penutup wajahnya "Darimana kau tahu aku anak Reno?!
"Tentu saja aku tahu, karena aku ditugaskan Daddy mu untuk membantu melepaskan adikmu Zidane dari kekejaman Genk kalajengking."
"Dimana adik dan Daddyku sekarang?! tanya Vano tak sabar
"Daddy mu aku tidak tahu, aku belum berjumpa dengan nya, tetapi adik mu Zidan aku titipkan pada Steve di sebelah sana."
"Ayo kita kesana, aku sudah sangat rindu pada adikku!"
Mereka berdua berjalan kearah dimana Zidane dan Steve berteduh.
💜💜💜
@Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Weh Sabrina galak juga ya, si Steve juga udah begitu masih aja ngeledek
2024-07-01
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Ilmu meringankan tubuh wih bisa kaya kleang dong tubuh si Sabrina berarti hihi 😁
2024-07-01
0
🍁Ƭɧเɛɛ❣️❀∂я 💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
hebat banget ilmunya ya bisa perang melawan musuh sambil ngobrol 🤭😄
2024-07-01
0