Penyelamatan

Margo berpikir sejenak, lalu tersenyum licik. "Lakukan sekarang!!"

Lagi dan lagi Reno di kejutkan oleh perintah Marga pada anak buahnya, tiba-tiba Reno melihat anak buah Margo menurunkan tubuh Zidan semakin ke bawah.

"Daddy tolooooonng!!!!! terdengar suara raungan dan tangisan ketakutan anak bungsunya yang sangat Reno sayangi. Airmata Reno luruh sudah dan hampir saja tubuh atletisnya jatuh kelantai.

"Zidane.......!!!!!!

"Margo.. lepaskan anakku! sadar iblis Kau!!!

"Hahahaha......" bahakan Margo membahana di dalam ruangan. Lalu ia menghentikan tawanya dan menatap tajam kearah Reno.

"Aku ingin membuat penawaran pada mu Tuan Reno? bila anakmu tidak ingin jadi santapan BUAYA?! Baiklah akan aku pikirkan." Margo berpikir sejenak lalu mengulas senyum licik di bibirnya "Aku hanya ingin kau bersujud dan memohon pada ku, lalu bersihkan sepatuku dengan menjilati pakai lidah mu, setelah itu baru aku akan melepaskan anakmu Tuan Reno!

Mata Reno membulat, hidungnya sudah kembang kempis menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak-ledak "Biadab kau Margo! kau pikir aku setuju dengan rencana busuk mu! kau bukan Tuhan yang harus aku sembah! Aku tidak akan pernah melepaskan mu meskipun kau berada di neraka! teriak Reno dengan kedua tangan mengepal kuat.

"Rupanya kau tidak bisa diajak kerjasama, Baiklah aku tidak akan buat penawaran lagi padamu!

"Roni! cepat Kau turunkan tubuh anak itu, biarkan buaya-buaya itu menikmati hidangan malamnya, perliharaan ku sudah sangat lapar!"

"Baik Bos!

Seketika tubuh Zidane benar-benar di turunkan kebawah, anak buah Margo memutar kerekan dengan cepat. Anak lelaki itu menangis histeris saat tubuhnya turun kebawah dan melihat puluhan buaya-buaya lapar dengan gigi-gigi taringnya sedang menunggu di bawah.

"Daddy....!!!

"Mommy....!!!

"Hahahaha.... Mati kau! pekik Margo

"Zidane.....!!!! teriak Reno.

Seketika keadaan semakin mencekam, Reno melihat seperti sebuah bayangan hitam menarik tubuh Zidane dan memutuskan tali ditangannya dengan gerakan cepat, saat tubuh itu sudah hampir mendekati buaya-buaya yang kelaparan.

"Sabrina! pekiknya dalam hati "Kau datang tepat waktu! Reno bernafas lega.

"Sialan apa-apaan ini? Siapa yang telah berani masuk ke dalam markasku dan menyelamatkan anak itu! Margo sangat murka.

Tiba-tiba dari sebuah layar, seseorang telah melempar dua laki-laki kedalam kolam buaya yang sangat ganas. suara jeritan keduanya terdengar menyayat.

"Rony! Rico! seru Margo menatap tak percaya saat melihat orang kepercayaan nya di lempar kedalam kolam. "Siapa yang telah berani melakukan semua itu?

Kini gantian Reno yang tersenyum puas saat melihat kepanikan Margo, Sebab Zidane selamat dari amukan buaya-buaya lapar itu.

"Cepat kalian semua Serang seseorang yang telah berani masuk ruangan peliharaan buaya-buaya ku! teriak Margo melalui pengeras suara bersamaan bunyi suara darurat yang menggema di seluruh ruangan.

Reno tidak sia-siakan kesempatan untuk keluar dari ruangan itu dan mencari Sabrina juga Zidane.

"Hey! mau pergi ke mana kau! cepat tangkap pria itu, jangan sampai meloloskan diri!"

Saat Reno sudah berada di ambang pintu, tiba-tiba pintu terbuka lebar, dari luar pintu sudah berdiri orang-orang kalajengking dengan senjata samurai di tangannya. Reno tidak dapat menghindar lagi, dengan cekatan Ia pun melawan orang-orang tersebut. Gerakan memutar dan melompat lalu menendang lawan satu persatu di dada mereka dengan menggunakan ilmu Ninja bayangan. Seketika beberapa diantara mereka memuntahkan cairan kental dari mulutnya.

"Brengsek! rupanya ilmu bela dirinya sangat tinggi. Hanya dengan tangan kosong pria tua itu sanggup menjatuhkan anak buahku." maki Margo yang tak terima melihat Reno mampu mengalahkan orang-orang Genk kalajengking. "Aku tidak bisa tinggal diam, aku harus bisa mengalahkan nya!

Sementara itu di sebuah ruangan dimana Sabrina sudah berhasil menyelamatkan Zidane dan melempar tubuh anak buah Genk kalajengking kedalam sarang buaya yang sangat lapar.

"Daddy....." ucap Zidan parau, dengan tubuh gemetar.

"Dek! kau sudah selamat. Seketika Zidane terkejut dan baru menyadari berada dalam dekapan hangat Sabrina.

"Kau siapa? tanyanya ketakutan, seraya melepaskan diri dari dekapan Sabrina.

"Jangan takut Dek, kenalkan aku tante Sabrina sahabat ayahmu Reno." Sabrina tersenyum lembut seraya mengusap kepala Zidan yang berambut tebal.

"Te-man Daddy? tanyanya masih tak percaya.

Seperti tahu apa yang sedang Zidan pikirkan Sabrina terus meyakinkan anak lelaki itu "Nanti saja ya jawab pertanyaannya, sekarang kita harus segera keluar ayo dari tempat ini dan menemui Ayah mu." Zidan mengangguk pasrah seraya menatap lekat wajah Sabrina. laki-laki berusia 12 tahun itu terlihat pucat seperti kehabisan darah, Sabrina yang tidak tegaan langsung berbalik dan membelakangi Zidane, lalu berjongkok agar Zidane naik keatas punggungnya.

"Naiklah! perintah Sabrina

Zidan tampak ragu dan menggeleng pelan.

"Kenapa dek?! apa yang kau takutkan, Tante tidak akan mencelakakan mu apalagi menyakiti, percaya lah! Ayo waktu kita tak banyak."

Akhirnya Zidan mau menuruti kata-kata Sabrina dan mulai menaiki punggung wanita berusia 38 tahun itu. Sabrina berdiri sambil menggendong tubuh Zidan di belakang punggungnya. Wanita perkasa itu berjalan kearah pintu besi, dan saat pintu besi terbuka, Sabrina di kejutkan oleh segerombolan orang-orang kalajengking yang langsung menyerang secara tiba-tiba. Beruntung Sabrina bisa mengelak dengan melompat dan berjalan menjauh, Ia menepi di sebuah sudut dingin

"Dek! kau tunggu disini dan jangan pernah kamana-mana. Tante akan menghabisi orang-orang itu, bila ada yang mendekat teriak sekuat tenaga, agar Tante tahu kalau kau dalam bahaya. Zidan yang masih ketakutan hanya mengangguk.

Sabrina menoleh pada orang-orang kalajengking yang mulai mendekat kearahnya, dengan samurai di tangannya. Sabrina melompat dan sengaja menjauh dari keberadaan Zidane yang masih lemas dan bersandar pada dinding