"Dasar iblis, ternyata kau telah ingkar janji! maki Reno seraya berjalan mendekati kearah Margo.
"Berani mendekat, aku tembak kepalamu! teriak Margo dengan menodongkan pistolnya ke arah Reno. Namun Reno tak peduli, amarahnya sudah memuncak dengan darah yang mendidih. sesungguhnya Ia tidak takut mati, berkali-kali ia selalu selamat dari maut, apalagi demi menyelamatkan anak kandungnya sendiri, Reno akan berkorban sampai titik darah penghabisan.
"Paman! berhenti! teriak Steve. "Paman jangan nekad!"
"DOOR!!!!
"STEVE!!!!
Seru Reno yang terkejut melihat Steve berlari dan mendorong tubuhnya kesamping, hingga timah panas itu mengenai pangkal lengan Steve.
"Aaahhkkkk!!!!
"Steve! Reno merangkul tubuh Steve yang hampir roboh ke lantai. Dengan cekatan Reno mengambil belati dari bawah betisnya yang ia simpan, lalu melemparkan belati kecil itu kearah ketua Genk kalajengking. Sungguh tepat, lemparan pisau Reno mengenai tangan Margo hingga pistol itu terlepas dari tangannya. Sementara itu empat bodyguard genk kalajengking juga mengarahkan tembakan kearah Reno dan Steve, dengan cekatan Reno menarik Steve yang mulai mengeluarkan banyak darah di lengannya. ia melemparkan belatinya kearah anak buah Genk kalajengking sambil berlari seraya memapah tubuh Steve untuk bersembunyi di balik rak-rak buka yang berada di ruangan tersebut.
"Paman! lebih baik cepat keluar dari tempat ini dan selamat kan Zidane, biar aku yang mengurus mereka."
"Mana tega aku meninggalkan dirimu yang dalam keadaan terluka."
"Tapi nyawa Zidan lebih penting. jangan sampai pria iblis itu memberikan tubuh Zidane pada buaya-buaya itu."
"Tidak akan pernah aku biarkan anakku menjadi santapan buaya."
DOR!
DOR!
DOR!
"Merunduk! seru Reno. Steve ikut merunduk dan mereka berdua melewati lorong-lorong Rak buku yang persis seperti sebuah perpustakaan.
"Ku rasa tempat ini tidak aman Paman!
"Ahh sial, darahku berceceran, mereka pasti mengetahui keberadaan kita." Reno juga baru menyadari banyak ceceran darah di lantai. Dengan cekatan Reno membuka penutup wajahnya yang terbuat dari kain dan membalut kan ke lengan Steve yang tertembak agar darahnya berhenti "Terima kasih kau telah menyelamatkan aku, lain kali jangan kau ulangi lagi kebodohan mu!"
"Aiish Paman, Aku tidak ingin Paman mati di tangan si brengsek itu, bagaimana menyelamatkan Zidan bila Paman yang tertembak."
"Aku masih bisa menangani Pria iblis itu, tapi kau? nyawa mu hanya satu." cetus Reno seraya gelengkan kepala.
"Memangnya Paman memiliki nyawa seribu? celetuk Steve terkekeh kecil.
"Disaat genting pun kau masih sempat terkekeh."
"Tunggu! di mana Sabrina berada, Kenapa sejak tadi tidak ada kabar atau kode darinya?! tanya Steve khawatir.
"Bukankah sejak tadi Sabrina masih berada di luar markas?!
Steve mengangguk.
"kau tenang saja, aku tahu pasti sifat wanita itu. ia banyak memiliki seribu cara." puji Reno
"DOR!
"DOR!
Tiba-tiba suara tembakan meletus kembali, Dengan cepat Reno mendorong tubuh Steve ke samping, agar terhindar dari tembakan anak buah Margo dan bersembunyi di belakang Rak.
Hening, seketika suara tembakan berhenti
"Stttttttt! Reno menaruh satu telunjuknya di bibir agar Steve diam.
"Paman pakai ini.." ucap Steve pelan seraya melempar pistol kearah Reno yang berada di sebrang nya. Dengan cekatan Reno menangkap pistol tersebut dan mengarahkan pistol itu ke anak buah Margo.
"DOR!
"DOR!
Arrrgh!
"BRUKK!
Sangat tepat sasaran, sekali tembak langsung mengenai lawan. Reno dapat menghabisi dua nyawa sekaligus dengan menembak kening kedua pria tersebut.
Aksi saling serang dan tembak-menembak terus terjadi di ruangan milik Margo, pria yang bergelar Ketua kalajengking. suara tembakan terus menggema menghancurkan rak-rak buku yang terbuat dari kayu Pinus, buku-buku sejarah milik keluarga kalajengking juga ikut bertebaran dan berjatuhan. Reno sesekali menarik tubuh Steve yang kepayahan karena masih mengeluarkan darah segar.
"DOR!
"DOR!
"DOR!
Sekali lagi Reno berhasil melumpuhkan anak buah Margo dan mereka terkapar di lantai dengan bersimbah darah. Berkali-kali juga kelompok genk kalajengking masuk dan menyerang tembakan dengan membabi buta.
"Steve! kau juga harus menggunakan pistol ini!! seru Reno dan melempar pistol bekas anak buah Margo yang tergeletak di lantai. Dengan cekatan Steve berhasil menangkap pistol tersebut dan membantu Reno melawan anak buah genk kalajengking.
"RENO BERHENTI! teriak Margo yang memakai pengeras suara Agar Reno mendengarnya "BILA KAU MASIH TERUS MENEMBAKI, ANAKMU AKAN AKU LEMPAR KE DALAM KOLAM BUAYA! DENGAR RENO.. AKU TIDAK MAIN-MAIN!!! teriak Margo dengan emosi.
Seketika Reno mendengar suara Zidane.
"DADDY TOLONGGGG!!!! Hiks... hiks...
Hati Reno berdenyut perih, seakan hatinya dirobek-robek dengan sebuah belati, nafasnya mulai tersengal dengan pundak yang turun naik. "IBLIS KAU MARGO!! pekik Reno.
"ZIDANE! teriak Reno.
"Lepaskan senjata kalian!! teriak Margo sambil berdiri menantang seraya berkacak pinggang.
Dengan terpaksa Reno dan Steve melempar senjata api itu ke lantai. "Bawa mereka kemari! perintah Margo kepada anak buahnya. Lalu ia memberikan isyarat kepada Rocky, Pria negro yang menjadi kaki tangannya.
Dua orang Bodyguard menarik paksa Reno dan Steve untuk berlutut di depan Margo. Namun Reno berontak dan tidak mau menurutinya.
Sesaat suasana terasa hening, Ac di dalam ruangan tidak dapat meredam hawa panas pada semua orang yang berada di ruangan itu. Tapi tidak lama kemudian terdengar suara Margo yang tertawa sangat keras.
"HAHAHAHA......
"Kau pikir bisa seenaknya berontak dan melawan kami, ini daerah kekuasaan kami! kau telah mengantarkan nyawa mu sendiri, tuan Reno!! sengit Margo
"kau sendiri telah membangunkan Macan Asia tidur! aku tidak takut dengan apapun kecuali takut hanya pada Tuhan! hidup dan mati seseorang bukan berada di tanganmu, Margo! teriak Reno tak kalah sengit, membuat Margo semakin murka. Marco memberi isyarat kepada anak buahnya. Dengan sigap dua orang pria menangkap Reno lalu memaksa laki-laki itu untuk berlutut, kemudian menempelkan moncong senjata api ke belakang kepala Reno.
Reno menatap tajam ke arah Margo ketika merasakan moncong senjata diarahkan ke belakang kepalanya. Tak ada gentar sedikitpun di matanya seolah-olah dia telah siap menghadapi apa saja termasuk kematian sekalipun. sejak memutuskan datang ke tempat markas kalajengking, Reno tahu jalannya tidak akan mudah dia sudah mempersiapkan semuanya dengan sangat matang, Reno bukan orang bodoh yang akan masuk ke kandang harimau tanpa membawa daging untuk menyenangkan sang predator.
"Bila kau membunuh ku sekarang, yang rugi adalah kau bukan aku?! Reno tersenyum licik
Margo menautkan kedua alisnya "Apa maksud mu?!
"Tentu saja, bila aku mati hari ini, surat wasiat penyerahan harta dan perusahaan itu tidak berlaku!
Mata Margo melotot, bukan hanya terkejut tapi ia juga tidak ingin harta yang sudah ia dapatkan didepan mata harus lepas. "Tidak mungkin! Di surat ini sudah jelas-jelas kau menandatanganinya."
"Apa kau lupa atau pura-pura tidak tahu? Bukankah tanda tangan seorang mafia yang memiliki kekuasaan besar tidak akan berguna bila ia mati?! dusta Reno, ia terus mencari cara agar Margo tidak membunuhnya.
"kelicikan harus dibayar dengan kelicikan! batin Reno terkekeh.
Seketika wajah Margo terlihat kesal, ia sangat dilema dan bingung. Harus kah menembak Reno mati atau menerima harta dan perusahaan Reno tanpa harus membunuhnya. Dengan menahan amarah, Margo mengangkat moncong pistol dari kepala laki-laki paruh baya itu, namun staminanya masih terlihat kuat dan gagah.
"Zidane! pekik Reno dengan nafas tersengal, saat melihat sang anak tergantung di atas kolam buaya peliharaan Margo, sudah berapa banyak manusia yang menjadi santapan binatang reptil itu. kini penutup mulut Zidane sudah di buka dan mulai terdengar suara tangisan dan jeritan Zidane di tempat itu.
"DADDY!!!!
"MOMMY...!!!
"ZIDANE!!!! lepaskan anakku Bangs*t!! teriak Reno dengan tatapan menghunus "Aku sudah memberikan seluruh hartaku sekarang apalagi yang kau inginkan!"
"Yang ku inginkan?! Pria itu terbahak kembali "Tentu saja kematian anak-anak mu karena sudah mencuri USB (flashdisk) di dalam video itu ada wajah Ayahku dan itu sebuah ancaman bila USB itu berada di tangan orang yang salah."
"Ayahmu? Reno mendelik "Jadi kau anak dari ketua kelompok geng kalajengking?! pantas saja usia mu terlihat masih muda.
Pria berambut perak itu tergelak
"Siapa nama Ayahmu? Reno menatap curiga.
"Alangkah bodohnya bila aku memberitahu siapa nama ayahku!
Baiklah aku tidak akan pernah peduli siapa kau dan Ayahmu, tapi sesuai perjanjian lepaskan anak Zidan!
Margo menghela nafas kasar, lalu berjalan kearah singgasananya dan mulai menghubungi seseorang melalui ponselnya.
"Bagaimana Pah! tanya Margo setelah menceritakan semuanya.
"Aku ingin tetap Reno mati bersama anaknya! cetus suara paruh baya di ujung telepon.
"Apa Papa tidak pikirkan sekali lagi? bagaimana dengan harta dan perusahaan nya, bila Reno mati!
"Itu pasti akan kita pikirkan! sekarang cepat bunuh Reno Mahesa, Papa sangat dendam padanya. Reno yang telah menghancurkan hidupku dan terpisah dari anak dan istriku! Pria itu bagaikan belut yang susah untuk di tangkap. sekarang kesempatan kita untuk balas dendam dan membunuh seluruh keluarga nya!"
"Baik Pah!
Margo mendesah panjang dan menutup sambungan telepon. Lalu menoleh kearah Reno dengan tatapan tajam
"Sepertinya tidak ada pilihan lain, kau harus mati Reno! sentak Margo.
Reno bergeming dan ia mendengar kan percakapan Margo dan Ayahnya meski samar. "Suara itu sepertinya aku kenal, tapi dimana? dan siapa?! batinnya terus menebak-nebak.
"Bersiap lah untuk kematian mu Reno!"
"Roni! cepat kau lemparkan anak itu kebawah untuk santapan buaya-buaya peliharaan ku! seru Margo pada anak buahnya yang berada di seberang sana dengan menggunakan ponsel.
"Baik Bos!
Reno melonjak kaget "TIDAK! JANGAN PERNAH LAKUKAN ITU!!!!! teriak Reno frustasi.
"IBLIS KALIAN SEMUA!!! Steve ikut emosi dan berteriak "Lebih baik aku saja menggantikan posisi Zaidan, tidak apa-apa untuk hidangan makanan peliharaan mu!"
Dalam keadaan terdesak pun Steve masih berani memberikan penawaran. ia juga membuat siasat agar mengulur waktu, ia berharap Sabrina menolongnya tepat waktu.
"Dasar goblok! Rupanya kau ingin menjadi pahlawan kesiangan bagi Tuan mu? dengan menjadikan dirimu santapan buaya-buaya peliharaan ku?! Margo terkekeh "Baiklah, sepertinya kau sudah bosan hidup dan menyerahkan sendri!
"Rocky! bawa laki-laki tak berguna itu ke sarang buaya, jadikan dirinya bersama anak Reno untuk santapan buaya-buaya ku yang belum di beri makan selama satu minggu!
Rocky bertubuh kekar itu mengangguk seraya menarik kasar tubuh Steve yang sudah terlihat lemas karena banyak mengeluarkan darah. Sebelum Steve di bawa pergi, mata Reno dan Steve saling bersitatap seakan memberi isyarat dari kedua mata lelaki itu.
Setelah kepergian Steve, kini Reno sendirian untuk menghadapi Margo, walaupun sebenarnya Reno khawatir dengan keadaan asistennya yang banyak ikut berkorban.
"Semoga kau baik-baik Steve dan semuanya akan segera berakhir." batin Reno berkata lirih.
"Bos bagaimana? apa anak ini tidak jadi kita cebur kan?!
Margo berpikir sejenak, lalu tersenyum licik. "Lakukan sekarang!!"
Lagi dan lagi Reno di kejutkan oleh perintah Marga pada anak buahnya, tiba-tiba Reno melihat anak buah Margo menurunkan tubuh Zidan semakin ke bawah.
"Daddy tolooooonng!!!!! terdengar suara raungan dan tangisan ketakutan anak bungsunya yang sangat Reno sayangi. Airmata Reno luruh sudah dan hampir saja tubuh atletisnya jatuh kelantai.
"Zidane.......!!!!!!
"Margo.. lepaskan anakku! sadar iblis Kau!!!
💜💜💜💜
@Sorry ya All, kalau ceritanya masih tegangan tinggi, setelah acion ini akan banyak cerita romantis nya.
@Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
🍁Dhita❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
semoga ada bantuan datang untuk menyelamatkan reno.. steve dan zidane
2024-07-16
3
🍁Dhita❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
steve bertahan jangan sampe mati ya..
2024-07-16
3
🍁Dhita❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
semoga reno. steve.. dan zidane selamat dari ancaman margo
2024-07-16
3