"Tidak Steve, tidak ada pilihan lain lagi untuk menandatangani surat penyerahan perusahaan ketangan pria busuk itu. Tetapi kau tenang saja, Aku pastikan perusahaan itu akan kembali lagi padaku dengan caraku sendiri! aku hanya sedang memancing dirinya." tukas Reno meyakinkan asistennya.
Steve hanya mengangguk, walau ia sedikit ragu dengan keputusan tuannya, namun ia bisa apa? selain pasrah dan menerima keputusan sang Macan Asia.
"Sepertinya kau masih banyak berpikir! karena kesal pria berambut perak itu mulai memberikan perintah melalui earphone.
"Rony! Kau turunkan tubuh anak itu perlahan kebawah, agar menjadi santapan peliharaan ku!" perintah ketua kalajengking pada anak buahnya.
"Baik Bos! Pria itu mulai memutar besi untuk menggerek tali yang mengikat kedua tangan Zidane. tubuh Zidan turun perlahan kebawah, terlihat buaya-buaya itu menunggu makanan di atasnya. Dari sebuah layar besar Reno menyaksikan sendiri bagaimana tubuh Zidane berontak kesana-kemari karena ketakutan. Siapapun orangnya bila di hadapkan dengan kondisi seperti itu, sudah pasti akan takut dan frustasi. Reno sudah hilang kesabarannya dan menatap ketua kalajengking dengan tatapan membunuh.
"Berhenti! teriak Reno.
"Baiklah aku akan menuruti mau mu, dan menandatangani pengalihan perusahaan atas namamu. Tapi aku mohon, lepaskan anakku Zidane!
"Hahahaha... akhirnya Kau memohon juga padaku Tuan Reno! Kenapa tidak dari tadi saja Kau memohon padaku agar aku tidak memberikan tubuh anakmu untuk makanan peliharaan ku."
"Lepaskan dulu anakku!
"Tidak! kau tandatangani dulu pengalihan perusahaan itu, baru aku lepaskan anakmu!
"Biadab Kau! tunjuk Reno dengan amarah meletup-letup
"Terserah, semua keputusan ada di tanganmu! ucap ketua kalajengking santai.
"Baiklah, jangan sampai kau ingkar atau mengelabui ku. Bila kau ingkar? ku habisi dirimu, bahkan kau tidak akan bisa lari dariku, sekalipun kau berada di Neraka! cetus Reno dengan nafas tersengal.
"Rocky! berikan surat kuasa itu pada Reno untuk menandatangani surat penyerahan perusahaan miliknya atas nama ku!"
"Baik Bos! Pria berwajah negro berkulit hitam legam dan tubuh tinggi besar memakai setelan jas hitam, ia berjalan kearah Reno, lalu memberikan beberapa lembaran surat untuk di tandatangani.
Reno menerima surat pengalihan perusahaan hampir seluruh hartanya pada Pria yang duduk di singgasana dengan menyeringai, seakan ia puas sudah membuat julukan Macan Asia tidak berdaya.
"Margo! gumam nya pelan saat Reno membaca nama pria yang bergelar ketua kalajengking.
"Jadi nama aslinya Margo? aneh, sepertinya aku pernah mendengar nama itu, tapi dulu sekali." Reno terus mengingat-ingat nama itu hingga seseorang berteriak dan menarik paksa dari pikirannya.
"Cepat tandatangani, sebelum aku berubah pikiran! bentaknya.
Laki-laki Negro berwajah bengis itu memberikan bolpoin pada Reno. Reno menarik nafas dalam-dalam dan di hembuskan perlahan, ia masih bergeming dengan surat pengalihan harta di tangannya. Steve menatap tak percaya dengan jantung berdebar-debar.
Sementara Sabrina sudah berjalan sangat jauh, hingga ia berhenti disebuah bangunan tua yang sudah tak terawat. "Tempat ini sangat angker dan tidak ada satupun seorang manusia yang berada di sini! Sabrina terus masuk mengitari bangunan tua itu.
"Tunggu! sepertinya aku mendengar langkah kaki kearah sini. aku harus bersembunyi dan mengetahui dari mana asal suara itu." gegas Sabrina bersembunyi di samping dinding.
"Aku tidak habis pikir kenapa 4 orang penjaga di depan gerbang tadi, tubuhnya kaku semua?
"Sepertinya ada yang tidak beres, kita harus berhati-hati jangan sampai ada penyusup yang ingin membebaskan anak itu!
"kau benar, jangan sampai Ketua tahu, bisa-bisa kita yang akan dihabisinya."
Mereka terus berjalan cepat menuju lokasi tempat Penyekapan Zidan.
"Hey cepatan jalannya kita harus sampai lokasi! ketua kalajengking menginginkan anak itu mati meskipun Ayahnya sudah menyerahkan seluruh harta kekayaannya!"
"Bos kita memang cerdas, bisa mengelabui ayah dari anak itu dan mau menyerahkan seluruh harta perusahaannya pada bos kita. Berarti kekayaan Bos kalajengking semakin berlimpah dan kita akan mendapat bonus yang besar!
"Hahahaha.... kau benar, kita akan mendapat bagian dari harta itu, karena Bos kita sangat royal." kedua orang itu terbahak-bahak dengan langkah cepat.
"Apa aku tidak salah dengar? Reno sudah berada ditempat kalajengking? bahkan ia bernegosiasi untuk menyerahkan seluruh harta dan perusahaannya pada ketua kalajengking?! sementara Bos kalajengking ingin membunuh Zidane! kurang kurang ajar! dasar manusia iblis! tidak akan aku biarkan kalian menang!
"Bagus! ini kesempatan aku untuk menghabisi mereka. Aku harus mengikuti dua orang itu sampai tempat." Sabrina terus menguntit di belakang dua orang laki-laki bertubuh kekar tanpa ketahuan, hingga mereka berhenti di sebuah rumah yang di kelilingi pagar terbuat dari besi. Sabrina melihat mereka berdua masuk kedalam. ia mengendap dan mulai mengintip dari celah jeruji besi yang masih bisa terlihat dari luar, seketika matanya membulat sempurna saat melihat seorang anak laki-laki sedang di ikat kedua tangannya dan digantung tubuhnya di atas tali tambang. Di bawah kolam besar ada buaya-buaya lapar itu sedang menunggu di bawah.
"Apakah anak itu Zidane? aku belum pernah mengenalnya, tetapi Reno pernah perlihatkan foto anak itu. Tidak salah lagi, pasti itu Zidane."
"Aku harus masuk ke dalam sebelum terlambat! Sabrina mulai mencari jalan untuk masuk kedalam dan membebaskan anak dari lelaki yang masih ia cintai
Sementara Reno masih menatap lembaran kertas di tangannya, ia menutup matanya sejenak, seraya menghirup nafas dalam-dalam. Seketika tangannya gemetar, hal yang belum pernah Reno lakukan seumur hidupnya saat memegang bolpoin dan membubuhkan tandatangan diatas surat kuasa atas pemindahan harta dan perusahaan bernilai ratusan triliun.
"Sudah cukup Tuan Reno! Pria negro itu menarik kasar lembaran surat dari tangan Reno.
"Rocky! berikan surat itu padaku."
Rocky berjalan ke arah singgasana ketua kalajengking, dan menyerahkan surat yang sudah ditandatangani oleh Reno. Laki-laki bernama Margo itu tersenyum puas setelah melihat dengan jelas Reno membubuhkan tanda tangan di atas materai.
"Hahahaha... Terima kasih banyak Reno, kau sudah menyerahkan 75% aset perusahaan mu kepadaku, kini harta dan perusahaan mu yang berada di Asia dan Eropa sudah menjadi milikku!" Margo mencium kertas berisi surat pengalihan harta dan perusahaan Reno.
"Sekarang lepaskan anakku Zidan, pertemukan aku dengannya, Sekarang! Reno berseru dengan suara melengking.
"Tunggu dulu Tuan Reno? Kenapa harus terburu-buru, santai saja." ucapnya tanpa beban.
"Brengsek! anakku sudah menderita, aku sudah penuhi semua keinginanmu! sekarang kau tepati janjimu, dan lepaskan Zidan!!!
"Hahahaha.... tapi sayangnya, aku tidak ingin kau pulang dengan membawa anak mu kembali!"
"Apa maksud mu! Reno menatap tajam dengan sorot mata berkilat-kilat.
"Aku ingin tetap anakmu mati!
"Dasar iblis, ternyata kau telah ingkar janji! maki Reno seraya berjalan mendekati kearah Margo.
"Berani mendekat, aku tembak kepalamu! teriak Margo dengan menodongkan pistolnya ke arah Reno. Namun Reno tak peduli, amarahnya sudah memuncak dengan darah yang mendidih. sesungguhnya Ia tidak takut mati, berkali-kali ia selalu selamat dari maut, apalagi demi menyelamatkan anak kandungnya sendiri, Reno akan berkorban sampai titik darah penghabisan.
"Paman! berhenti! teriak Steve. "Paman jangan nekad!"
"DOOR!!!!
💜💜💜
@Bersambung...
@Dua bab hari ini jangan lupa.. LIKE, VOTE/GIFT, RATE BINTANG 5, DAN KOMENTAR.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Lagi lagi door, sapa kali ini yang ketembak bukan Reno kan
2024-06-03
2
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
nah kan itu lah salahnya mempercayai penjahat gak pernah ada penjahat menepati janjinya sekarang dah tanda tangan anak tak balik pun
2024-06-03
2
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
haish haish dasar penjahat banyak tingkah, gak nepati janji pasti ini
2024-06-03
2