Lagi dan lagi, Reno menatap tak percaya pada penuturan Yanto. ia sungguh kecewa dan berharap Yanto tidak terlibat dalam penculikan anaknya, Namun kenyataan nya, Pria itu justru berkerja sama dengan ketua Genk kalajengking dan sudah berhasil menghancurkan keluarga nya. Reno sudah kecolongan dan menyesali semua itu.
Pria bertopeng kalajengking itu menghentikan gerakan tangannya dan...
"DORRR!!!!
Seketika Yanto tergeletak tak bernyawa. Wajah ketakutan Yanto yang Reno lihat hilang dalam sekejap. Reno menyesali perbuatan Yanto yang sudah bersekutu dengan Genk kalajengking, hidupnya harus berakhir di tangan orang yang sudah ia bantu, Namun tetep saja kematian menghampiri nya.
"Manusia kejam sepertimu, sudah terbiasa membunuh orang yang sudah membantumu, tetapi aku tidak menyalahkan kau bila ingin menghabisi penghianat itu! itu udah pilihan Yanto sendri dengan berkerja sama dengan orang yang salah. Aku tidak tahu senang atau sedih melihat penderitaan mantan supir pribadiku, yang selama ini sudah ku anggap seperti keluarga."
"Hahahaha... Reno... Reno... kau masih saja naif! kau juga seorang mafia besar dan tidak kalah sadisnya bila menghadapi lawan, julukan Macan Asia yang terkenal di seluruh Asia tenggara."
Reno masih terus menatap tajam kearah Pria berambut perak itu.
"Laki-laki bodoh seperti Yanto tidak berguna bagi ku!"
"Cih! Reno berdecih "Itu urusan mu, Yanto sudah tidak bekerja lagi padaku!
"Tuan Reno, aku sudah membunuh si penghianat itu, apa imbalan untuk ku!" pria itu terbahak-bahak dengan suara yang melengking.
Tak berapa lama sebuah pintu terbuka lebar masuk 4 orang Bodyguard. "Cepat kalian bawa mayat itu dan lemparkan ke lubang buaya. jadikan tubuhnya makanan buaya peliharaan ku!
Empat orang pria itu mengangguk lalu mengangkat tubuh Yanto dan membawanya keluar dari ruangan itu.
Bagaimana Tuan Reno, kau sudah pikirkan masak-masak? Apa perlu anakmu juga masuk kesarang kalajengking atau ke lubang buaya peliharaan ku!
"Cukup! gertak Reno emosi 'Sekarang Yanto sudah kau bunuh! kembalikan anakku Zidan!
"Tidak semudah itu! pria itu menatap tajam kearah Reno yang terlihat tegang.
"Oh iya Tuan Reno, Aku memiliki kejutan untukmu! Pria itu menyeringai "Masuklah! teriak pria bertopeng kalajengkingp itu dari dalam ruangannya.
"BRAKK!
Pintu dibuka dengan keras, lalu dua orang pria berwajah sangar melempar seorang pria ke lantai.
"Brukk!
"Steve! pekik Reno terkejut.
Steve mendongak kan kepalanya dan menoleh pada Reno. "Paman!
"Hahahaha... Baguslah akhirnya kalian bisa reuni di sini."
Reno berjalan kearah Steve dan membantunya untuk bangun. "Kenapa kau bisa berada di sini." bisik Reno
"Sudah pasti aku ketahuan paman! jawabnya pelan
"Sudah ku bilang, jangan ceroboh!
"Mereka lebih lihai daripada belut." umpat Steve sambil bangkit berdiri "Ahh sial! tubuh ku sakit semua Paman."
"Lebih baik kau diam saja dan jangan banyak bicara!" perintah Reno masih berbisik
"Sudah diskusinya?! pria itu mengejek
"Aku sudah memberikan penawaran padamu, untuk membebaskan anakku Zidane!
"Tapi saya belum setuju dengan penawaran yang kau berikan, Tuan Reno!
Reno sempat berpikir lalu menatap tajam ke arah pria bertopeng kalajengking itu "Baiklah, aku akan memberikanmu 50% perusahaan milik ku!"
"Ap-apa...?! Tiba-tiba Steve terkejut dengan membelakan matanya "Apa maksud Paman? ingin menyerahkan perusahaan 50% padanya?!
Reno menoleh kearah Steve "Apa kau tidak mendengar perkataanku? ku suruh kau diam! bentak Reno yang hanya di dengar oleh mereka berdua, dan di anggukan oleh Steve.
"Sudah kubilang dari awal, aku tidak ingin 50% tapi 75% dari perusahaan milikmu untuk menjadi hak ku!"
"Baiklah, aku setuju! tanpa berpikir panjang Reno memutuskan untuk melepaskan hampir seluruh aset kekayaan nya, demi menyelamatkan darah dagingnya. Tentu saja membuat Steve terkejut dan hampir pingsan. Steve sangat menyayangkan keputusan Reno yang mau menyerahkan seluruh harta kekayaan peninggalan Keluarga besar Mahesa, Kakek nya.
"Paman apa aku tidak salah dengar? tolong pikirkan kembali." rayu Steve.
Sekali lagi Reno menatap tajam ke arah Steve dan mengisyaratkan untuk diam. Hanya anggukan kepala dan wajah memelas sebagai tanda Steve mengikuti langkah Reno.
"Muehehehe....." Pria berambut perak itu terkekeh.
"Tetapi, Aku tidak sebodoh itu ingin melepaskan Perusahaan keluarga ku, sebelum membuktikan kalau anak ku Zidane baik-baik saja. Aku ingin melihat anakku Zidane! jawab Reno tegas.
"Tentu saja, namun sayang anakmu tidak berada di markas ini."
"Apa maksudmu! teriak Reno geram, ia sangat murka karena sudah dipermainkan oleh ketua geng kalajengking.
"Anak mu berada di tempat terpencil tidak jauh dari tempat ini. Posisinya di belakang markas aku, akan ku perlihatkan sebuah layar yang langsung menghubungkan dengan tempat itu."
"Robert! pria itu memanggil salah satu orang kepercayaannya yang berdiri di depan pintu. pria bernama Robert berjalan mendekat dengan membawa beberapa lembaran kertas di tangannya.
"Cepat kau buat perjanjian dengan Tuan Reno untuk mengalihkan 75% hartanya padaku!"
"Aku tidak akan menandatangani surat perjanjian itu sebelum aku melihat keadaan anakku! seru Reno tidak main-main.
"Ya Tuhan, ada apa isi otak kepala Tuan Reno. Kenapa dia semudah itu ingin memberikan semua hartanya pada laki-laki brengsek itu!" batin Steve berkata kesal. "Sungguh Pria dengan julukan Macan Asia, seorang ayah yang peduli dengan nyawa dan keselamatan sang anak."
"Okay! Pria itu mengambil sebuah remote control yang berada di atas meja, jari nya menekan satu tombol, terbuka sebuah layar lebar berukuran besar di belakang singgasananya. Mata Reno dan Steve tidak lepas dari layar itu, hingga memperlihatkan sebuah lokasi terpencil dan sangat terjal di penuhi pepohonan liar, hingga terlihat sebuah bangunan kuno yang sudah tua, dinding kokohnya sudah banyak hancur sana-sini. Vidio itu semakin memperlihatkan keadaan di sekitar tempat yang sudah tidak terurus, hingga rekaman Vidio itu berhenti di sebuah halaman luas di belakang bangunan tua. Vidio terus mengarah pada sebuah rumah yang terbuat dari besi baja. Saat pintu besi di buka, Ketua kalajengking menjedah putaran filmnya.
Jantung Reno berdebar kuat seakan jantungnya di tarik paksa untuk lepas, suara detak kannya enggan untuk berhenti. Perasaan Reno mulai campur aduk, antara khawatir dan cemas menjadi satu.
"Sebentar! aku akan memberikan mu sebuah kejutan! ejek pria itu tersenyum lebar.
Reno menarik nafas dalam-dalam untuk menetralisir jantungnya. "Jangan pernah bermain-main denganku! aku bisa saja menghabisi mu hari ini juga." Reno mulai terpancing emisinya.
"Hahahaha....." kau sudah tak sabar ingin menemui anakmu bukan? persiapkan mentalmu dulu agar kau tidak gila melihat keadaan anakmu!"
"B*jing*n kau! kau apakan anakku! teriakan Reno menggema di dalam ruangan.
"Paman, kendalikan amarahmu. Pria iblis itu sedang memancing amarah Paman." ujar Steve memperingati
Terdengar nafas Reno yang memburu, dadanya turun-naik, terlihat pria mata elang itu sedang memuncak amarahnya. kedua tangannya mengepal kuat, sehingga dari jari-jari tangannya keluar urat-urat biru yang menonjol.
"Okay... okay...kali ini aku tidak akan menjedah lagi, kita akan habisi sampai tuntas!" Pria itu tersenyum licik dan mulai menekan tombol kembali, pintu besi dibuka lebar terlihat ada kolam besar di tengah-tengah, di pinggiran kolam tersebar ribuan kalajengking. Vidio semakin mendekat kearah Kolam, terlihat banyaknya buaya yang sedang lapar dengan gigi-gigi tajamnya.
Layar Vidio mulai mengarah keatas kolam. Alangkah terkejutnya Reno dan Steve dengan mata membola sempurna, saat melihat tubuh Zidane bergelantungan dengan tangan terikat tali dan mulut disumpal. Tubuhnya bergerak kesana-kemari mengikuti tali yang berputar pada porosnya. Bila saja talinya terputus, sudah pasti tubuh Zidan akan menjadi santapan buaya-buaya lapar itu. Hati Reno langsung tersayat, ia tak percaya dengan apa yang sudah Ia lihat.
"Zidane! teriak Reno prustasi, hampir saja Reno menerjang tubuh Pria bertopeng kalajengking yang masih memegang pistol, sekali tembak Reno sudah pasti meregang nyawa, untung Steve menarik tangan Reno dan menggeleng kuat. "Sabar Paman, kita pasti bisa menemukan jalannya." ucap Steve pelan.
"kau apakan anak aku B*ngs*t! mata elang Reno memerah dan tatapannya menghunus tajam pada pria berambut perak itu.
"Bagaimana? kau sudah pikirkan penawaranku untuk menukar anakmu dengan perusahaan milik Mahesa grup 75%..?!
Amarah Reno sudah tak terkendali dan ingin membunuh pria di depannya. Lagi-lagi Steve menahannya "Paman tidak bisa membunuh pria itu sekarang, karena kita berada di wilayah markas besarnya. percuma kita melawan mereka paman, yang ada kita mati di tangan mereka sebelum menyelamatkan Zidan! Reno bergeming, apa yang di katakan Steve ada benar nya, ia tidak boleh gegabah dan tersulut emosi. Tapi, bagaimana tidak murka, seorang ayah melihat penderitaan anak kandungnya dalam kandang buaya yang kapan saja bisa jatuh ke kolam.
Hati Reno begitu terluka dan sakit, baru kali ini ia merasa tidak berguna menjadi seorang ayah. Airmata menetes deras dari sudut matanya, pandangan mata Reno mengabur dan dadanya terasa sesek.
"Bagaimana Tuan Reno? apa kau ingin menandatangani sekarang? atau memilih anakmu mati dimakan buaya!"
"Bedebah! kau adalah iblis berkedok manusia! bentak Reno.
"kau tidak pernah berkaca pada dirimu sendiri Reno! kau dulu juga seorang iblis yang menghabisi nyawa orang-orang bagaikan mematikan nyamuk! kau ambil harta dan perusahaan mereka untuk kepentingan dirimu sendiri!"
"itu tidak benar! siapa yang sudah meracuni otakmu dengan mengatakan keburukan tentangku! pasti ada orang di belakangmu yang sudah berniat ingin menghancurkan keluarga dan reputasiku!
"Kau tidak perlu membela diri tuan Reno! aku memiliki catatan buruk tentang mu, kau dulu banyak merampas dan mencuri perusahaan milik cukong-cukong itu. Sekarang bersiaplah menerima karma mu!"
Reno mendesah kasar "Dulu tugasku hanya memburu mafia-mafia kelas kakap yang mengambil perusahaan hak milik orang lain, dengan cara yang tidak manusiawi. setelah berhasil di tangan ku, mereka menjual anak perusahaan nya pada ku. Aku bukanlah seorang pencuri! teriak Reno.
"Terserah! sekarang kau ingin memberikan 75% perusahaan itu atau anakmu menjadi santapan buaya-buaya lapar!
"Paman! Steve ingin memberikan solusi dan mensupport Reno, Namun Reno mengangkat lima jarinya untuk Steve tidak ikut campur.
"Baiklah, aku akan mendatangani perusahaan yang kau pinta. Tetapi..." Reno menatap tajam, bagai bola-bola api yang siap membakar lawannya "Aku ingin anakku Zidan berdiri didepan ku!
"Tidak bisa!
"Dasar manusia licik! maki Reno
Mereka berdua masih terus berdebat, sementara itu. Di luar Markas kalajengking yang terlihat angker, seorang wanita cantik sudah memakai pakaian serba hitam ala-ala Ninja.
"Sudah saatnya aku bergerak! aku tahu posisi Zidan dimana. Untung saja aku mengikuti pria itu, bila tidak, aku Kehilangan jejaknya."
Sabrina mulai menaiki pohon besar yang berdiri kokoh di samping Markas kalajengking. Tubuhnya ringan bagaikan kapas, ilmu bela diri miliknya tidak lah main-main. ilmu meringankan tubuh membuat Sabrina mudah untuk menaiki pohon dengan cepat dan melompat kebawah dengan mudah tanpa terjatuh.
"Sepertinya penjagaan disini sangatlah ketat! mata liar Sabrina terus menyoroti keadaan di area Markas kalajengking "Aku harus secepatnya menolong Zidane!"
Sabrina melesat bagaikan angin dan menghilang tanpa jejak.
💜💜💜
@Bersambung🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●
wah reno ternyata julukannya terkenal juga yaitu macan asia. keselamatan anak lebih utama, tak salah jika ortu mementingkan anak dulu
2024-07-15
3
⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ
arghh Sabrina cepet selamatin zidan , kasihan banget dia arghh greget sama kalajengking
2024-07-01
1
𝐋𝐲𝐤𝐚
bagi orang tua anak keselamatan anak adalah yg utama.
2024-06-03
2