Jenny tidak bisa memalingkan wajahnya dari Ali. Meskipun ada banyak sekali pria di dalam restoran tersebut, tetapi Jenny tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Ali.
Begitu juga dengan Ali yang sejak tadi terus saja memandang ke arah Jenny. Sampai-sampai mereka berdua mengabaikan makanan dan minuman yang sudah disajikan di atas meja.
"Ayo kita makan. Nanti makanannya keburu dingin," ucap Ali memecah suasana malam itu. Jenny hanya menjawab dengan anggukan saja. Wanita itu segera mengambil alat makannya sebelum memulai untuk makan malam.
Ali mengiris daging lalu mengarahkannya ke arah Jenny. Ternyata pria itu ingin menyuapi Jenny agar terlihat romantis.
"Apa ini untukku?" tanya Jenny dengan wajah merona malu.
"Ya, ini untukmu. Aku yakin kau akan suka dengan daging di restoran ini. Restoran ini adalah restoran terbaik yang pernah aku temui," ucap Ali dengan penuh percaya diri.
Tanpa berpikir lagi, Jenny segera membuka mulutnya untuk menerima suapan Ali. Wajahnya semakin merona. Wanita itu mengunyah daging itu dengan penuh penghayatan. Tiba saja alisnya saling bertaut ketika ia merasakan sesuatu di dalam mulutnya. Jenis segala mengambil sesuatu yang aneh itu lalu melihatnya. Betapa kagetnya Jenny ketika melihat sebuah cincin berlian. Jenny sempat merasa jijik ketika membayangkan kalau cincin itu baru saja masuk ke dalam mulutnya.
"Cincin siapa ini? Kenapa restoran ini tidak bersih."
Tiba-tiba saja Ali beranjak dari kursi lalu berlutut di hadapan Jenny. Suasana restoran itu berubah menjadi romantis. Terdapat tulisan Will you marry me yang bisa dibaca Jenny dengan begitu jelas. Ali memegang satu buket bunga mawar lalu memberikannya ke arah Jenny. Pengunjung yang ada di sana kini memandang ke arah Jenny dan Ali.
"Jenny, maukah kau menikah denganku?" tanya Ali hingga membuat Jenny melebarkan matanya. Wanita itu sama sekali tidak percaya kalau ia akan dilamar dengan cara yang manis seperti ini.
"Kak Ali, apa ini cincin dari kakak?" tanya Jenny untuk kembali memastikan.
"Ya. Jika kau menerima lamaranku, maka pakailah cincin itu lalu terimalah bunga ini. Tapi, jika kau menolakku, ambil bunga ini dan buang saja." Dari wajah Ali terlihat jelas kalau pria itu tidak siap jika Jenny menolaknya.
Jenny seperti sedang berpikir, padahal sebenarnya jawaban wanita itu sudah pasti iya akan menerima Ali.
"Aku mau menikah dengan Kak Ali," ucap Jenny sebelum memasukkan cincin itu ke jari manisnya dan menerima buket bunga yang diberikan oleh Ali. Jawaban Jenny membuat sorak tepuk tangan dari pengunjung restoran. Mereka ternyata sangat antusias dan bahagia mendengar lamaran Ali diterima.
"Apa mereka kenal dengan Kak Ali?" tanya Jenny penuh curiga ketika ia melihat semua pengunjung restoran kini memandang ke arahnya.
"Sebenarnya restoran ini milikku," ucap Ali sambil tertawa.
Jenny memandang Ali lalu mencubit perutnya. "Kak Ali sudah merencanakan semua ini sejak awal. Bagaimana jika tadi aku menolak Kak Ali? Kak Ali akan jadi bahan cerita semua orang," bisik Jenny.
"Aku sendiri tidak pernah berpikir kalau kau akan menolakku. Aku merasa yakin kalau kau juga mencintaiku," ucap Ali dengan penuh percaya diri.
Jenny memandang ke arah jari manis yang telah terpasang cincin pemberian dari Ali. Wanita itu memandang ke arah Ali lagi. "Jadi ini tandanya kita sudah resmi bertunangan?" tanya Jenny untuk kembali memastikan. "Apa kita tidak perlu pacaran seperti orang-orang?"
"Besok pagi aku akan datang ke rumahmu untuk bertemu dengan orang tuamu. Aku tidak akan datang sendirian karena aku akan membawa kedua orang tuaku. Aku akan melamarmu dan kita akan menentukan tanggal pernikahan kita. Semoga saja semua berjalan lancar agar kita bisa segera menikah."
Jenny semakin bahagia mendengar keseriusan dari Ali. Rasanya wanita itu sudah tidak sabar untuk pulang ke apartemen dan menceritakan semua ini kepada Nirma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments