8

Setelah semua pekerjaannya selesai, maka tepat pada pukul 17.00, Danang meninggalkan perusahaannya untuk menjemput Venus yang kini telah menjadi istri sahnya.

Dalam perjalanan, Danang kemudian mendapat berkas dari asistennya yang bernama amimora.

"Ini adalah rincian informasi tentang Nyonya muda," ucap amimora langsung membuat Danang mengambil berkas tersebut dan membukanya.

Setelah beberapa saat membacanya, Danang kemudian mengerutkan keningnya, "warisan?" Ucap Danang langsung membuat animora kembali menoleh menatap Tuan mudanya.

"Benar sekali, dalam surat wasiat ibu Nyonya Muda, dikatakan bahwa dia bisa mendapatkan seluruh warisan ibunya Jika dia menikah sebelum berumur 23 tahun. Besok adalah hari ulang tahun Nyonya muda yang ke-23, itu sebabnya dia buru-buru mencari seseorang di bar untuk menikah kontrak. Sebenarnya Nyonya muda juga sudah akan menikah di hari kemarin, tetapi sayang sekali kekasihnya dan saudari tirinya berkomplop hingga pernikahan itu menjadi batal. Mantan kekasih Nyonya muda lah yang menikah dengan saudara tiri Nyonya muda yang sepertinya sudah diatur agar Nyonya muda tidak memiliki kesempatan untuk menikah sebelum usianya menginjak 23 tahun." Ucap Amimora menjelaskan semuanya.

"Karirnya?" Tanya Danang sembari membuka buka berkas yang ada di tangannya.

"Sejak berumur 15 tahun, Nyonya muda sudah menjadi seorang model sampai dia berumur 21 tahun. Dia berhenti menjadi model sejak ia berpacaran dengan Bimo, dan saat itu juga bertepatan dengan masuknya Haruka saudara tiri Nyonya muda ke agensi di mana Bimo menjadi seorang CEO. Sepertinya semuanya telah direncanakan dengan baik, tetapi Nyonya muda sangat menyukai karirnya namun merelakannya ketika dia menjadi kekasih Bimo." Ucap Amimora.

Danang tidak mengatakan apapun lagi, Dia menghabiskan seluruh waktunya di mobil mengetahui segala informasi tentang istrinya.

Saat mobil sudah tiba di depan apartemen Venus, barulah pria itu menyimpan bukunya dan kemudian dia turun dari mobil .

Tanpa diantar oleh asisten dan juga sopirnya, Danang memasuki lift dan naik ke lantai di mana apartemen Venus berada.

Ding dong!

Danang menekan bel apartemen dan menunggu beberapa saat pintu apartemen pun dibuka memperlihatkan Venus yang langsung tersenyum padanya sembari membawa sebuah koper besar.

"Ayo," Venus segera menarik kopernya keluar apartemen, tetapi ketika dia berpikir bahwa dia akan membawa koper itu sendirian, Venus terkejut saat kopernya malam diambil alih oleh Danang.

Meski begitu, Venus tidak mengatakan apapun dan dia hanya mengikuti pria itu ke dalam lift lalu berdiri di samping Danang.

Lift pun turun ke lantai bawah.

Ting!

Begitu tiba di area parkir, maka kedua orang itu pun keluar dari lift dan danang dibantu oleh asistennya memasukkan koper milik istrinya ke dalam bagasi mobilnya sebelum danang dan istrinya naik ke mobil.

Begitu duduk di dalam mobil, Danang menatap ke arah Venus yang duduk di sampingnya, tampak perempuan itu sangat tenang di tempatnya sembari menatap keluar jendela.

Hal itu membuat Danang tidak mau mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya dan dia hanya menunggu sampai mobil tiba di sebuah rumah mewah yang membuat Venus begitu terkejut.

'Astaga, pria ini benar-benar orang kaya, jangan-jangan dia adalah pria berinisial d yang merupakan pebisnis paling tradisional dan terkaya di benua S?' ucap Venus dalam hati sembari menutup mulutnya dengan tangan kanannya menatap rumah mewah di depan mereka.

Saat ini mereka berada di kompleks platinum star yang merupakan tempat tinggal orang-orang kaya.

Selain itu, yang lebih mengejutkan Venus ialah lokasi rumah tempat mereka berada saat ini ialah rumah yang berada paling tengah di antara seluruh rumah di tempat tersebut.

Juga, merupakan rumah paling besar yang ada di kompleks tersebut yang hanya bisa dimiliki oleh orang yang mampu menghambur-hamburkan duitnya tanpa takut uangnya akan habis.

Clek!

Venus yang dari tadi menutup mulutnya dengan satu tangan akhirnya terkejut saat pintu dibukakan oleh Danang hingga perempuan itu pun dengan kikuk turun dari atas mobil.