Kematian Jenny

Di sisi lain, seluruh kampus Malikussaleh geger setelah membaca berita kematian salah satu mahasiswi Malikussaleh. Seminar yang seharusnya terlaksanakan terpaksa dihentikan segera. Mahasiswi yang meninggal merupakan anak dari donatur tetap kampus tersebut.

"Hiks … Jenny, kasihan dia!"

"Ya Tuhan, bagaimana bisa ada ayah sejahat ayahnya Jenny."

"Tega sekali dia memperkosa anaknya sendiri!"

Mereka semua menangisi kepergian salah satu teman mereka. Para dosen dan rektor pun tak kalah terkejut menonton berita. Terkadang yang tampaknya baik, tak lebih dari iblis yang bersembunyi di balik topeng dewa.

Jeno pun tak kalah terkejut. Dia meraup wajahnya kasar, masih terbayang pembicaraannya dengan mendiang Jenny kemarin malam.

Flashback on

Jeno tersenyum mendengar jawaban Jenny yang pasrah rela membayar dengan apa saja.

"Saya cuma bercanda! Ya sudah kalau begitu. Ayo, kita pulang sekarang, kamu mau saya antar ke mana?" tanya Jeno santai membuat pipi Jenny merona.

Gadis itu selalu salah tingkah bila berhadapan dengan Jeno. Guru tampan, idaman semua mahasiswa. Tampak gagah, berwibawa dan keren. Persis seperti pacar idaman anak-anak remaja yang membaca novel.

"Serius juga nggak apa-apa, Pak," balas Jenny malu-malu.

Jeno tersenyum penuh misterius. Dia langsung melewati Jenny. Membuat gadis itu mengikuti langkahnya dari belakang.

Mereka masuk ke dalam mobil.

"Saya antar kamu ke mana, Jen?" tanya Jeno seraya mengendarai mobilnya.

"Ke hotel Melati, Pak."

"Nggak pulang ke rumah?" Jeno bertanya seraya melirik ke arah Jenny yang tampak mencuri-curi pandang ke arahnya.

"Nggak, Pak. Saya punya pekerjaan he he!" Jenny menjawab seraya tertawa malu-malu membuat Jeno menaikkan alisnya sebelah.

"Pekerjaan apa, Jen, malam-malam begini?" tanya Jeno lagi. Penasaran dengan pekerjaan anak didiknya.

Pikiran Jeno yang matang menangkap sesuatu yang aneh. Apa jangan-jangan anak didiknya ini adalah salah satu ayam kampus?

Pipi Jenny merona malu. Dia membawa rambutnya ke belakang telinga. Lalu melirik Jeno yang kini menatapnya, sesekali fokus ke jalanan.

"Ada deh, Pak. Kalau bapak penasaran, bapak bisa ikut masuk ke dalam kamar hotel bareng saya!" balas Jenny tersenyum penuh arti membuat Jeno tersenyum tipis.

Pria itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah jalanan. Terjadi keheningan di antara mereka berdua. Suasana menjadi sangat canggung, begitupun dengan Jenny. Dia merasa gugup dan salah tingkah. Menyesal telah salah berbicara.

Dia mengira kalau Jeno akan tertarik padanya. Sepertinya tidak sama sekali. Pria itu tidak menunjukkan ketertarikan apapun padanya. Padahal di luar sana sangat banyak pria yang jatuh hati pada Jenny. Punya wajah cantik, tubuh seksi dan latar belakang old money.

Sangat sempurna.

Saat tiba di hotel yang di maksud Jenny. Pria itu segera menghentikan mobilnya di sana.

"Terima kasih ya, Pak!" ujar Jenny tersenyum ramah seraya melepaskan sabuk pengaman nya.

Saat ingin keluar. Jeno mencekal tangan Jenny, dia menggenggam tangan anak didiknya dengan lembut.

Jenny menelan ludahnya kasar.

"Jenn, kamu serius mau bekerja?" tanya Jeno menatap serius anak didiknya.

Jenny tersenyum manis menampakkan deretan giginya yang tersusun rapi.

"Serius, Pak."

"Kamua bahagia dengan pekerjaan ini? Bukankah, kamu punya banyak uang, orang tua mu kaya raya!" Jeno berusaha membujuk Jenny agar gadis ini tidak masuk ke dalam hotel.

Sebagai pria dewasa pasti Jeno paham betul maksud pekerjaan Jenny. Dia yakin kalau anak didiknya menjadi wanita malam. Tetapi, mengapa? Bukankah, orang tua Jenny punya banyak uang. Lantas, mengapa harus melakukan pekerjaan kotor ini?

"Saya bahagia, Pak. Dan yang kaya itu orang tua saya. Bukan saya," balas Jenny lembut. Kali ini dia tersenyum tulus, tidak ada kegenitan sedikitpun.

"Saya antar kamu ke rumah saja, ya. Jangan bekerja malam ini, tubuhmu pasti lelah. Minta istirahat! Karena seharian beraktivitas di kampus tadi!" bujuk Jeno serius membuat Jenny menggelengkan kepalanya.

"Percuma saya pulang, tidak ada yang menunggu saya di rumah! Saya pergi sekarang ya, Pak. Semoga besok kita bisa bertemu lagi!" Jenny menarik tangannya dari genggaman Jeno.

Gadis itu turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam hotel, Jeno masih setia berada dalam mobil. Memandangi punggung Jenny.

Tiba-tiba Jenny berbalik dan berlari ke arahnya. Gadis itu membungkukkan tubuhnya. Mensejajarkan diri dengan wajah Jeno.

"Kamu berubah pikiran? Mau pulang ke rumah, biar saya antar?" tanya Jeno serius.

Jenny menggelengkan kepalanya cepat. Dia tersenyum manis.

"Saya cuma mau bilang kalau saya cinta sama, Bapak. Maaf kalau saya lancang, tapi, ini adalah waktu yang tepat untuk menyatakan cinta pada, Bapak. Karena, saya takut kalau tidak bisa menyatakan cinta saya pada, Bapak, lagi."

"Saya cinta sama, Bapak!"

Jeno terhenyak. Dia membeku mendapatkan pernyataan cinta dari anak didiknya. Tidak tahu harus merespon apa.

Tiba-tiba Jenny mencondongkan wajahnya ke depan, lalu mengecup bibir Jeno tanpa permisi, membuat wajah Jeno merona karena malu dan marah.

"Jenny?!" desis Jeno marah membuat Jenny tertawa cengengesan.

"He hey, maaf, Pak! Anggap saja ini ciuman perpisahan kita! Bye bye, Pak. Semoga bapak bahagia dengan istri bapak!"

Jenny pergi meninggalkan Jeno yang marah dan kesal.

Flashback off.

Jeno mengusap wajahnya kasar. Dadanya terasa sesak, merasa sangat bersalah. Andai saja dia bisa mengulangi waktu, pasti dia tidak akan membiarkan Jenny masuk ke dalam kamar hotel.

"Bagaimana bisa Pak Broto memperkosa anaknya sendiri?" tanya Jeno serius pada rekan dosennya.

"Mungkin ini karma, No. Kita semua tahu kalau Pak Broto mata keranjang dan suka main perempuan! Dan …"

Dika mendekatkan bibirnya dengan telinga Jeno.

"Jenny itu ayam kampus, dengar-dengar dia jual diri, sengaja mencari kesenangan, karena stress. Dia anak broken home, ibunya selingkuh, ayah nya suka bawa pulang ******. Yang aku tahu dia having s*x dengan pria paruh baya, karena merasa nyaman. Kau tahu, 'kan, anak gadis yang tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah itu haus akan kasih sayang. Maybe, tebakan ku … klien Jenny malam ini adalah ayahnya sendiri, tapi, dia tidak tahu! Dan satu lagi! Ini nggak banyak yang tahu kalau sebenarnya, Pak Broto itu pemakai obat-obatan terlarang. Bisa jadi, dia tidak sadar saat menggauli Jenny," bisik Dika membuat Jeno mengepalkan tangannya erat.

'bajingan itu, sama seperti 13 tahun yang lalu,' batin Jeno geram.

*

*

Sedikit demi sedikit akan terkuak yah 🤭

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰

Salem aneuk Nanggroe Aceh ❤️

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Ada apa dgn 13 thn yg lalu ??? wah penasaran

2023-04-13

0

QQ

QQ

Ada hubungan apakah diantara Jeno dan juga pak Broto 13 tahun yang lalu iya 🤔🤔🤔🤔🤔
Terus kata si Marni 13 tahun yang lalu bapaknya pernah menyelamatkan Jeno, apakah ini ada hubungannya dengan pak Broto juga???
Makin puyeng kepalaku Thor belum bisa tebak-menebak nya 🙈🙈🙈🙈

2023-03-08

1

QQ

QQ

Masih sempat juga mendoakan kelanggengan RT bapak dosen tercinta.
Padahal jika ada yang liat otomatis gara-gara kissing mu tadi yang ada RT mereka langsung kandas tau 😁😁😁✌️

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Tidak Ada Yang Percaya
2 Rencana Jena
3 Keraguan Jena
4 Di Mulai Dari Rara!
5 Jiwa Yang Rusak
6 Tersangka Selingkuhan Pertama Jeno [Marni]
7 Jenny Si Gadis Seksi
8 Wanita Susah Di Tebak
9 Cerita Marni
10 Kematian Jenny
11 Pesan Misterius
12 Rahasia Jeno
13 Rahasia Jeno 2
14 Kecelakaan Tunggal Jena
15 Manusia Yang Sedih [Jeno]
16 Semua Ada Bayarannya
17 Kehidupan Pertama Jena : Masa Kelam Jeno
18 Kehidupan Pertama Jena : Dendam Jeno
19 Kehidupan Pertama Jena : Bertemu Marni Kecil
20 Kehidupan Pertama Jena : Hancurnya Harapan Jeno
21 Kehidupan Pertama Jena : Masa Kelam Dani
22 Kehidupan Pertama Jena : Pertemuan Jeno dan Jena
23 Kehidupan Pertama Jena : Di Tengah-tengah Hujan
24 Kehidupan Pertama Jena: Bertemu Orang Tua Jena
25 Kehidupan Pertama Jena : Tidak Suka Pacaran
26 Kehidupan Pertama Jena : Imbalan Untuk Jeno
27 Kehidupan Pertama Jena : Otak Cerdas Jeno
28 Kehidupan Pertama Jena : Trauma Jeno
29 Kehidupan Pertama Jena : Kepulangan Jeno
30 Kehidupan Pertama Jena: Musuh Dalam Selimut
31 Kehidupan Pertama Jena : Mau Punya Anak
32 Kehidupan Pertama Jena : Cemburu Buta
33 Kehidupan Pertama Jena : Pria Berubah Karena Satu Wanita
34 Kehidupan Pertama Jeno : Target Pertama Jeno
35 Kehidupan Pertama Jena : Kematian Broto
36 Kehidupan Pertama Jena : Balas Dendam Sesama Penjahat
37 Kehidupan Pertama Jena : Puncak Cerita
38 Jena Kejang-kejang.
39 Kedatangan Laras
40 Ada Apa Dengan Jena? (Laras)
41 Jeno Cek In Hotel
42 Jeno Selingkuh?
43 Ada Apa Dengan Marni?
44 Niat Busuk Pelakor
45 Hukuman Untuk Pelakor
46 Pengadilan Agama
47 Membagi Beban
48 Sisa Waktu [Harapan Jena]
49 Cerdik Vs Licik
50 Ancaman Dari Jeno
51 Gugurkan Kandunganku
52 Janji Jeno dan Harapan Jena
53 Anugerah Sang Dewi?
54 Waktu Habis?
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Tidak Ada Yang Percaya
2
Rencana Jena
3
Keraguan Jena
4
Di Mulai Dari Rara!
5
Jiwa Yang Rusak
6
Tersangka Selingkuhan Pertama Jeno [Marni]
7
Jenny Si Gadis Seksi
8
Wanita Susah Di Tebak
9
Cerita Marni
10
Kematian Jenny
11
Pesan Misterius
12
Rahasia Jeno
13
Rahasia Jeno 2
14
Kecelakaan Tunggal Jena
15
Manusia Yang Sedih [Jeno]
16
Semua Ada Bayarannya
17
Kehidupan Pertama Jena : Masa Kelam Jeno
18
Kehidupan Pertama Jena : Dendam Jeno
19
Kehidupan Pertama Jena : Bertemu Marni Kecil
20
Kehidupan Pertama Jena : Hancurnya Harapan Jeno
21
Kehidupan Pertama Jena : Masa Kelam Dani
22
Kehidupan Pertama Jena : Pertemuan Jeno dan Jena
23
Kehidupan Pertama Jena : Di Tengah-tengah Hujan
24
Kehidupan Pertama Jena: Bertemu Orang Tua Jena
25
Kehidupan Pertama Jena : Tidak Suka Pacaran
26
Kehidupan Pertama Jena : Imbalan Untuk Jeno
27
Kehidupan Pertama Jena : Otak Cerdas Jeno
28
Kehidupan Pertama Jena : Trauma Jeno
29
Kehidupan Pertama Jena : Kepulangan Jeno
30
Kehidupan Pertama Jena: Musuh Dalam Selimut
31
Kehidupan Pertama Jena : Mau Punya Anak
32
Kehidupan Pertama Jena : Cemburu Buta
33
Kehidupan Pertama Jena : Pria Berubah Karena Satu Wanita
34
Kehidupan Pertama Jeno : Target Pertama Jeno
35
Kehidupan Pertama Jena : Kematian Broto
36
Kehidupan Pertama Jena : Balas Dendam Sesama Penjahat
37
Kehidupan Pertama Jena : Puncak Cerita
38
Jena Kejang-kejang.
39
Kedatangan Laras
40
Ada Apa Dengan Jena? (Laras)
41
Jeno Cek In Hotel
42
Jeno Selingkuh?
43
Ada Apa Dengan Marni?
44
Niat Busuk Pelakor
45
Hukuman Untuk Pelakor
46
Pengadilan Agama
47
Membagi Beban
48
Sisa Waktu [Harapan Jena]
49
Cerdik Vs Licik
50
Ancaman Dari Jeno
51
Gugurkan Kandunganku
52
Janji Jeno dan Harapan Jena
53
Anugerah Sang Dewi?
54
Waktu Habis?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!