Bab 16: Password

Sesuai dengan janjinya, Penelope datang berkunjung ke rumah Scarlett. Lebih tepatnya berkunjung sebentar saja, karena setelah itu Scarlett mengajak Penelope ke apartemennya.

Dan di sinilah mereka sekarang, di depan pintu apartemen milik Scarlett. Meskipun setting ceritanya ada di California, Scarlett tidak kesulitan untuk menguasai jalan di sana. Saat menjadi Gilda, ia sudah sering bepergian ke California. Dan jika Scarlett tidak tahu, ia bisa menggunakan maps.

"Kenapa kamu hanya berdiri, ayo buka pintunya," kata Penelope menenteng makanan yang merek beli.

"Aku melupakan password apartemen ku," kata Scarlett dengan ekspresi wajah sedang berpikir. Tentu saja Scarlett yang sekarang tidak tahu sandinya. Di dalam novel tidak pernah disebutkan password apartemennya.

"Apa otakmu hilang saat kamu terjatuh. Tadi kamu juga melupakan nomor unit mu," ucap Penelope.

"Diam lah... aku sedang mengingatnya. Kamu mengacaukannya," ucap Scarlett menepuk jidat Penelope.

"Aisshh.. itu sakit tau," Penelope mengusap keningnya dengan wajah cemberut.

Scarlet mencoba menebak sandinya namun tidak bisa juga, membuatnya frustasi.

"Ya ampun... kenapa aku tidak mengingatnya..." pekik Scarlett menendang pintu apartemennya karena kesal.

"Kita ke apartemen mu saja," ucap Scarlett menyerah. Lagi pula ia malu jika orang yang sedang lewat dari sana melihat mereka yang tak kunjung-kunjung masuk. Bisa jadi mereka dikira bukan pemilik kamar itu.

"Sepertinya kamu benar, otak ku tidak berfungsi dengan maksimal lagi," kata Scarlett bersandar di dinding.

"Apa kamu tidak tahu password nya?" tanya Scarlett membuka penutup minumannya lalu meneguknya.

Ceklek....

Pintu terbuka, refleks Scarlett menoleh ke pintu. Dengan entengnya Penelope masuk ke dalam.

"Penelope... dasar teman laknat. Ternyata kamu tahu sandinya," teriak Scarlett masuk ke dalam unitnya dengan langkah tertatih. Ia tidak menggunakan tongkat lagi sejak tadi pagi.

"Itu karena kamu tidak bertanya pada ku," ucap Penelope santai menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang empuk.

"Sialan kamu.." Scarlett melempar botol minuman kosongnya ke arah Penelope.

"Kamu membuat ku berpikir keras."

"Itu bagus untuk melatih otak mu agar berfungsi dengan normal seperti dulu mengingat efek jatuh dari tangga membuat otak mu sedikit bergeser," balas Penelope tertawa.

"Hei.. harusnya kamu sadar. Otak mu terlalu lama menangkap. Sudah tau aku lupa password ku, kamu malah diam saja menunggu aku bertanya pada mu. Jelas-jelas kamu tahu passwordnya. Dasar tidak peka, IQ mu berapa sih," kata Scarlett duduk di sofa.

"Tidak jauh berbeda dari mu, sekedar mengingatkan," kata Penelope menyindir Scarlett.

"Pantas saja, kita sama-sama goblok," timpal Scarlet. Keduanya bertatapan lalu tertawa.

"Ngomong-omong tumben sekali kamu tidak mengganggu Elizya dan Felix tadi," ucap Penelope bangkit sembari membuka sosial medianya.

"Aku tidak ingin menghabiskan waktu ku hanya untuk mereka," balas Scarlett. Lebih tepatnya tidak ingin mati lagi. Penelope menaikkan salah satu alisnya merasa aneh dengan Scarlett yang terlihat serius mengatakannya.

"Aku ingin menjadi Scarlett yang baru mulai sekarang," lanjutnya.

"Fix.. otak mu memang bergeser saat kamu terjatuh. Bagaimana bisa seorang Scarlett akhirnya menyerah," tukas Penelope bangkit dari atas tempat tidur.

"Tapi aku lebih suka kamu yang sekarang. Setidaknya kamu tidak segila dulu, bahkan sering melibatkan ku ke dalam masalah yang kamu ciptakan. Untung saja kamu sahabat ku, kalau tidak aku akan membunuh mu sejak kemarin," kata Penelope.

"Aku minta maaf untuk itu," balas Scarlett.

"Dimaafkan.." pungkas Penelope.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

untung sahabatnya benar2 baik

2025-02-07

0

YuWie

YuWie

sahabat sejati bukan sahabat yg suka makan tanamana

2024-09-26

0

Krislin Meeilin

Krislin Meeilin

ni baru lah teman 🥰🥰🥰

2024-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Gilda dan Frank
2 Bab 2: Kesal
3 Bab 3: Pria Brengsek
4 Bab 4: Jagan Menangisi Mereka
5 Bab 5: Makan Siang
6 Bab 6: Dugaan Gilda
7 Bab 7: Jangan Kecewakan Aku
8 Bab 8: Berhak Untuk Bahagia
9 Bab 9: Mengakhiri
10 Bab 10: Selamat?
11 Bab 11: Transmigrasi
12 Bab 12: Awal yang Baru
13 Bab 13: Tidak akan Terpikat
14 Bab 14: Menghilangkan Rasa Bosan
15 Bab 15: Tidak Percaya
16 Bab 16: Password
17 Bab 17: Berhenti dari Pekerjaan
18 Bab 18: Engangement
19 Bab 19: Nikmati Pesta Kalian
20 Bab 20: Pemotretan
21 Bab 21: Aku Tidak Mau
22 Bab 22: Undangan Makan Malam
23 Bab 23: None Of Your Business
24 Bab 24: Putri Kecil
25 Bab 25: Rasanya Lebih Menantang
26 Bab 26: Sepupu Penelope
27 Bab 27: Di Terima
28 Bab 28: Mari Memperbaikinya
29 Bab 29: Rambut Sama Hitam
30 Bab 30: Hari Pertama
31 Bab 31: Terlambat 2 Menit
32 Bab 32: Mrs. Frank Carrington
33 Bab 33: Baiklah Jika Kalian Memaksanya
34 Bab 34: Tamu Tidak di Undang.
35 Bab 35: Frank Tidak Pernah Salah
36 Bab 36: Perhatian?
37 Bab 37: Bisakah Kamu Tidak Menggangguku
38 Bab 38: Tertarik
39 Bab 39: Bisakah Kalian Mengondisikan Tempat
40 Bab 40: Setidaknya Lebih Baik dari Kalian
41 Bab 41: Urusan Mendadak
42 Bab 42: Berita Bahagia
43 Bab 43: Kamu Melewati Batasanmu
44 Bab 44: Scarlett vs Emma
45 Bab 45: Butik
46 Bab 46: Memperingati
47 Bab 47: Tentu Saja Keberatan
48 Bab 48: Bosan
49 Bab 49: Sick
50 Bab 50: Panggil Frank Saja
51 Bab 51: Menginap
52 Bab 52: Sedang Memikirkan Ku?
53 Bab 53: Kamu Cantik
54 Bab 54: Pria Romantis
55 Bab 55: Ucapan Terima Kasih
56 Bab 56: Club
57 Bab 57: Memberi Pelajaran
58 Bab 58: Hukuman
59 Bab 59: Biarkan Dia Berkembang
60 Bab 60: Katakan Aku Milikmu
61 Bab 61: Baru Kali Ini
62 Bab 62: Cucu Durhaka
63 Bab 63: Tidak Suka
64 Bab 64: Aku Hanya Ingin Ciumanmu
65 Bab 65: Nanti Kita Lanjut
66 Bab 66: Kamu Milikku
67 Bab 67: Kediaman Carrington
68 Bab 68: Menginap
69 Bab 69: Sikap Frank
70 Bab 70: Mimpi
71 Bab 71: Bibi Juga Pernah Muda
72 Bab 72: Bukan Anak Kecil
73 Bab 73: Siapa Peduli
74 Bab 74: Berhenti Mencari Perhatian
75 Bab 75: Permintaan
76 Bab 76: Pengumuman
77 Bab 77: Kekasih vs Teman
78 Bab 78: Ucapan Selamat
79 Bab 79: Pengganggu
80 Bab 80: Dasar Nakal
81 Bab 81: Acara Amal
82 Bab 82: Perusak Mood
83 Bab 83: Hanya Mencintai Frank
84 Bab 84: Aku Membencimu
85 Bab 85: Memberi Pelajaran
86 Bab 86: Melamar
87 Bab 87: Tidak Bisa Jauh
88 Bab 88: Tertarik dengan Putri Anda
89 Bab 89: Merestui
90 Bab 90
91 Bab 91: Keras Kepala
92 Bab 92: Aku Hanya Tertarik Denganmu
93 Bab 93: Semua Karena Kamu
94 Bab 94: Tidak Ada Kesempatan
95 Bab 95: Skandal
96 Bab 96
97 Bab 97: Pregnant
98 Bab 98: Wedding
99 Bab 99: Honeymoon
100 Bab 100: Swiss
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1: Gilda dan Frank
2
Bab 2: Kesal
3
Bab 3: Pria Brengsek
4
Bab 4: Jagan Menangisi Mereka
5
Bab 5: Makan Siang
6
Bab 6: Dugaan Gilda
7
Bab 7: Jangan Kecewakan Aku
8
Bab 8: Berhak Untuk Bahagia
9
Bab 9: Mengakhiri
10
Bab 10: Selamat?
11
Bab 11: Transmigrasi
12
Bab 12: Awal yang Baru
13
Bab 13: Tidak akan Terpikat
14
Bab 14: Menghilangkan Rasa Bosan
15
Bab 15: Tidak Percaya
16
Bab 16: Password
17
Bab 17: Berhenti dari Pekerjaan
18
Bab 18: Engangement
19
Bab 19: Nikmati Pesta Kalian
20
Bab 20: Pemotretan
21
Bab 21: Aku Tidak Mau
22
Bab 22: Undangan Makan Malam
23
Bab 23: None Of Your Business
24
Bab 24: Putri Kecil
25
Bab 25: Rasanya Lebih Menantang
26
Bab 26: Sepupu Penelope
27
Bab 27: Di Terima
28
Bab 28: Mari Memperbaikinya
29
Bab 29: Rambut Sama Hitam
30
Bab 30: Hari Pertama
31
Bab 31: Terlambat 2 Menit
32
Bab 32: Mrs. Frank Carrington
33
Bab 33: Baiklah Jika Kalian Memaksanya
34
Bab 34: Tamu Tidak di Undang.
35
Bab 35: Frank Tidak Pernah Salah
36
Bab 36: Perhatian?
37
Bab 37: Bisakah Kamu Tidak Menggangguku
38
Bab 38: Tertarik
39
Bab 39: Bisakah Kalian Mengondisikan Tempat
40
Bab 40: Setidaknya Lebih Baik dari Kalian
41
Bab 41: Urusan Mendadak
42
Bab 42: Berita Bahagia
43
Bab 43: Kamu Melewati Batasanmu
44
Bab 44: Scarlett vs Emma
45
Bab 45: Butik
46
Bab 46: Memperingati
47
Bab 47: Tentu Saja Keberatan
48
Bab 48: Bosan
49
Bab 49: Sick
50
Bab 50: Panggil Frank Saja
51
Bab 51: Menginap
52
Bab 52: Sedang Memikirkan Ku?
53
Bab 53: Kamu Cantik
54
Bab 54: Pria Romantis
55
Bab 55: Ucapan Terima Kasih
56
Bab 56: Club
57
Bab 57: Memberi Pelajaran
58
Bab 58: Hukuman
59
Bab 59: Biarkan Dia Berkembang
60
Bab 60: Katakan Aku Milikmu
61
Bab 61: Baru Kali Ini
62
Bab 62: Cucu Durhaka
63
Bab 63: Tidak Suka
64
Bab 64: Aku Hanya Ingin Ciumanmu
65
Bab 65: Nanti Kita Lanjut
66
Bab 66: Kamu Milikku
67
Bab 67: Kediaman Carrington
68
Bab 68: Menginap
69
Bab 69: Sikap Frank
70
Bab 70: Mimpi
71
Bab 71: Bibi Juga Pernah Muda
72
Bab 72: Bukan Anak Kecil
73
Bab 73: Siapa Peduli
74
Bab 74: Berhenti Mencari Perhatian
75
Bab 75: Permintaan
76
Bab 76: Pengumuman
77
Bab 77: Kekasih vs Teman
78
Bab 78: Ucapan Selamat
79
Bab 79: Pengganggu
80
Bab 80: Dasar Nakal
81
Bab 81: Acara Amal
82
Bab 82: Perusak Mood
83
Bab 83: Hanya Mencintai Frank
84
Bab 84: Aku Membencimu
85
Bab 85: Memberi Pelajaran
86
Bab 86: Melamar
87
Bab 87: Tidak Bisa Jauh
88
Bab 88: Tertarik dengan Putri Anda
89
Bab 89: Merestui
90
Bab 90
91
Bab 91: Keras Kepala
92
Bab 92: Aku Hanya Tertarik Denganmu
93
Bab 93: Semua Karena Kamu
94
Bab 94: Tidak Ada Kesempatan
95
Bab 95: Skandal
96
Bab 96
97
Bab 97: Pregnant
98
Bab 98: Wedding
99
Bab 99: Honeymoon
100
Bab 100: Swiss
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!