#Maukah Kau Berkawan Denganku?

Mereka kini telah terbangun dari tidurnya yang nyenyak di tengah hutan, tak berada jauh dari makam mama kesayangan Shaga.

Keduanya di buat terkejut oleh sinar matahari yang menyorot mengenai wajah mereka berdua, hingga terasa hangat di pipi keduanya, menyengat menuju mata, membuat pandangan keduanya silau.

"Bangun, Shaga! sudah pagi.." ucap Alexa sambil terbangun di sisi Shaga.

Keduanya terlelap tidur di bawah satu pohon yang rindang semalam. Dan kini keduanya kembali di bangunkan secara bersamaan masih di bawah pohon yang sama seperti semalam. Keduanya pun segera bangun dari tempat tersebut dan menyambut hari ini dengan langkah yang berbeda.

"Kita harus pulang.." ajak Alexa sambil mengikat rambutnya dengan ikat rambut.

Shaga tak langsung menjawab ajakan Alexa. Laki-laki itu terlihat memandangi makam ibunya sekali lagi di belakang sana sebelum akhirnya mengangguk dan mengiyakan ajakan Alexa untuk segera pergi.

"Ya.."

Keduanya pun terlihat mulai melangkahkan kakinya meninggalkan hutan itu menuju ke desa tempat tinggal Shaga.

Lumayan memakan waktu lebih lama memang kalau jalan kaki dengan perlahan dan tidak tergesa-gesa seperti semalam saat di kejar oleh kedua orang tua Shaga.

Mereka pun hanya bisa menikmati setiap langkah kaki mereka menyusuri hutan belantara tersebut untuk bisa pulang ke rumah.

"Are you okay?" tanya Alexa di sela-sela langkah kakinya, sedikit mencemaskan Shaga yang masih terlihat tidak baik-baik saja setelah kepergian ibunya.

Sejenak Shaga berpikir, terasa menyedihkan memang harus kehilangan ibu kesayangannya di tangan ayah kandungnya sendiri.

Tapi bukankah dia seorang laki-laki? laki-laki yang di takdirkan untuk menjadi kuat dan tidak akan menangis dalam kondisi apapun? termasuk kematian ibunya!

"Ya, i'am okay," jawab Shaga sambil mengangguk mengiyakan pertanyaan Alexa.

"Kau beruntung, memiliki orang tua yang sangat menyayangi kamu, sedangkan aku..." ia mengangkat bahunya, pertanda dia tak lagi peduli.

"Ada apa dengan keluargamu? apa kalian tidak bahagia?" tanya Shaga sambil melangkahkan kakinya.

"Entah, aku juga tidak tahu, mereka bahagia saat bersama dengan adik-adik ku, tapi saat bersamaku, aku tak melihat hal itu di wajah mereka, ya, mungkin ayahku, dia mungkin bahagia atas kehadiranku, tapi ibuku.." ia kembali menghentikan perkataannya, seolah tak sanggup menggambarkan betapa nistanya dia di dalam keluarga kecilnya itu.

Selama ini Alexa selalu menyembunyikan semuanya seorang diri, tak berniat mengatakannya kepada seseorang, apa lagi selama ini dia bahkan tak punya teman. Jujur saja, Shaga adalah orang pertama yang dia anggap dekat.

Mendengar perkataan Alexa barusan, Shaga akhirnya mengerti. Ia anggukkan saja kepalanya seolah tahu segala hal tentang cerita yang barusan di ungkapkan Alexa padanya.

"Maaf.." mendadak Alexa mengatakan satu kata itu untuk Shaga.

"Maaf? untuk apa?" tanya Shaga agak merasa bingung.

"Tidak seharusnya aku menceritakan semua tentang hidupku padamu, hah.." ucap Alexa dengan senyum songar di bibirnya.

"Kenapa? kau tak suka orang lain mengetahui cerita hidupmu?" tanya Shaga lagi.

"Sejujurnya, aku bukan orang yang pandai berteman, itulah mengapa semua orang menganggap aku cupu dan kurang pergaulan," ucap Alexa lagi, menambah rekor muri terhadap dirinya.

Jika selama ini Alexa hanya mengatakan paling banyak sekitar lima puluh kata dalam sehari, kali ini dia bahkan telah melampaui batas maksimum dalam dirinya.

"Jujur saja, kau lah orang pertama yang mau berkawan denganku.." ucap Alexa sambil tersenyum.

Mengapa gadis ini terlihat sangat manis saat tersenyum?

"Apa kau anggap kita ini berkawan?" tanya Shaga penuh ledekan.

Si gadis terhenti. Di tatapnya dengan lekat wajah Shaga yang tengah menahan tawanya dengan sangat lucu, membuat dia merasa kesal.

"Pufffffff!!"

"Hahahaha.. aku minta maaf, ya, hahaha, aku hanya tengah mempraktekkan apa yang kau lakukan padaku kemarin, ternyata ekspresi kamu juga sangat lucu, hahahaha......"

Puas melihat Shaga yang tertawa dengan sangat keras sehabis mengalirkan air matanya yang berderai cukup deras selama semalaman penuh, Alexa kembali menunjukkan giginya untuk menghibur laki-laki ini.

"Apa aku terlihat lucu bagimu? lihat ini, aku sangat mirip dengan bayi beruang!" menunjukkan ekspresi lucunya di depan Shaga.

Muka Shaga semakin memerah, akibat menahan tawa yang tidak bisa dia tampung lagi di dalam perutnya.

Wajah gembul Alexa dengan lesung pipi di kedua pipinya di tambah lagi dengan eskpresi menirukan bayi beruang lucu dan imut membuat gadis itu semakin terlihat menggemaskan, membuat Shaga ingin sekali tertawa terbahak-bahak saat melihatnya.

Pufff

"Ahahahaha... kau sangat lucu!! hahaha.. kau menang lucu sekali.. hahaha.."

Ya, Alexa berhasil menghibur laki-laki itu. Shaga bahkan sampai tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah Alexa yang biasanya datar-datar saja kini mulai terlihat lucu dan menggemaskan.

Di sisi lain, Alexa pun ikut tersenyum. Dia terlihat bahagia bisa menyalurkan kebahagiaan untuk Shaga. Ya, Shaga adalah sahabat pertama baginya, dan laki-laki itu pula yang menyadarkan Alexa, memberikan kebahagiaan pada orang lain, adalah harta yang tak pernah ternilai.

*Entah mengapa aku jadi sangat senang, memandangi wajah orang lain yang tertawa melihatku, andai ayah dan ibuku juga bisa aku buat seperti ini, mungkin aku tidak pernah merasa apa yang kurang dariku*...

*Dan dari Shaga aku mengerti, sesuatu yang tak pernah kamu gapai dan kamu coba memang tak pernah bisa kamu rasakan bagaimana rasanya, sekarang aku tahu, hidup dengan orang lain, rasanya memang sangat menyenangkan*....

*Apa lagi saat aku bisa menyalurkan kebahagiaan di hatiku padanya, seolah aku cukup kenyang meski tanpa harus makan nasi, begitulah yang aku rasakan pada detik ini, sejak semalam, dan sejak aku bertemu sahabat baikku, Shaga*!

"Hahahaha..." laki-laki itu masih saja tertawa.

"Shaga?!" namun panggilan dari Alexa dengan nada lirih semacam itu membuat Shaga berhenti dari tawanya.

"Ya? ada apa?" tanya Shaga sambil berusaha menghentikan tawanya.

"Aku ingin punya teman, apa kau mau jadi temanku?" tanya Alexa dengan sangat ragu.

Shaga terdiam membisu. Tubuhnya memaku di tempat, di palu dan di tancapkan dengan erat sampai tidak bisa bergerak lah dia satu inci pun dari sana.

Ia bahkan tak percaya mengapa bisa Alexa mengatakan hal demikian padanya. Entah gadis ini sedang gila atau memang sedang tidak baik-baik saja, tapi yang pasti, ucapan Alexa membuat mode kulkasnya berubah meleleh.

"Ap-apa?" tanya Shaga memastikan.

Melihat ekspresi wajah Shaga yang tidak mengerti, Alexa sontak saja memalingkan mukanya jauh-jauh, tidak ingin terlalu dekat dengan Shaga, karena gadis itu tahu, mana mungkin ada orang yang mau berkawan dengan dirinya.

"Lupakan saja, aku tidak mengatakan apapun...". mencoba pergi.

Hap!

Tapi Shaga malah meraih tangannya, dan membalikkan tubuh gadis itu menjadi berhadapan dengannya.

Keduanya pun terjebak dalam posisi menyulitkan, yang di mana kedua pasang mata mereka beradu, seolah tidak ingin di pisahkan oleh jarak dan waktu.

"Apa kau mau berkawan dengan monster seperti aku?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 #Gadis Cupu
2 #Shaga
3 #Menjatuhkan Para Gadis
4 #Di Ruang Sidang
5 #Berjumpa Mama Kesayangan
6 #Keluarga Hangat
7 #Kamar Tamu
8 #Mimpi Buruk
9 #Identitas Shaga
10 #Ayah Shaga
11 #Di Dalam Lingkaran
12 #Tewasnya Mama Kesayangan Shaga
13 #Maukah Kau Berkawan Denganku?
14 #Kisah Masa Lalu
15 #Menghindar Dari Perkelahian
16 #Di Gang Sempit
17 #Bertempur
18 #Hari Ulang Tahun Alexa
19 #Pemburu Hebat
20 #Aneh
21 #Si Anak Mami Yang Berotot
22 #Tragedi
23 #Seolah Mati
24 #Sangat Kuat
25 #Darah manusia
26 #Darah Yang Memabukkan
27 #Datangnya Monster
28 #Membuka Gerbang Perbatasan
29 #Karena Aku
30 #Cerita Panjang Lebar Dari Gabriell
31 #Mendengar Jeritan Menyayat
32 #Hampir Tertangkap
33 #Menuju Pemukiman Serigala
34 #Alexa Yang Cerdas
35 #Membosankan
36 #Identitas Terancam
37 #Mangsa Terakhir Yang Menyulitkan
38 #Tiga Tembakan Mengenai Si Pria Tua
39 #Kesaksian Dua Bocah Ingusan
40 #Kembali
41 #Gila
42 #Aku Bukan Orang Baik
43 #Sosok Ayah
44 #Arsello yang Gagal
45 #Pikiran Alexa Yang Dingin
46 #Dendam Arsello
47 #Perang Yang Gagal
48 #Aku Berbohong Kecuali Kamu
49 #Dia Datang Lagi
50 #Cambukkan Mematikan
51 #Waktunya Untuk Mengorbankan Alexa Yang Malang
52 #Menyerang Kelompok Vampir
53 #Atasi Kakek Kandungku
54 #Dia Anakku
55 #Dia Yang Lain
56 #Mengapa Dia Memanggilku Riyana?
57 #Cerita Yang Nyata
58 #Dia adalah..
59 #Kau Harus Bebas
60 #Danau Dalam Legenda
61 #Membawa Kabur
62 #Harta Dan Kekuasaan
63 #Di Tengah-tengah Lautan Awan
64 #Sean Dan Riyana
65 #Arsello Melawan Kelompoknya Sendiri
66 #Bertemu Satu Keluarga Utuh
67 #Reuni Keluarga
68 #Lucu Sekali
69 #Aku Masih Tetap Mencintai Kamu
70 #Arsello Tumbang?
71 #Paman Collab
72 #Adikku
73 #Satu Sosok Kembali Tumbang
74 #Liontin Warisan
75 #Aku Yang Baru
76 #Dua Jiwa
77 #Selamat Datang Jiwa Baru
78 #Dua Kubu
79 #Arsello
80 #Kali Ini Dia Benar-benar Mati
81 #Tak Kunjung Usai
82 #Phoenix
83 #Hampir Menang
84 #Percaya Pada Diri Sendiri
85 #Valheins Tumbang
86 #Menerjang Ketakutan
87 #Menang Lagi
88 #Cerita Tentang Collab Di Masa Lalu
89 #Di Atas Awan
90 #Hari Baru
91 #Hari Baru 2
92 #Akhirnya..
Episodes

Updated 92 Episodes

1
#Gadis Cupu
2
#Shaga
3
#Menjatuhkan Para Gadis
4
#Di Ruang Sidang
5
#Berjumpa Mama Kesayangan
6
#Keluarga Hangat
7
#Kamar Tamu
8
#Mimpi Buruk
9
#Identitas Shaga
10
#Ayah Shaga
11
#Di Dalam Lingkaran
12
#Tewasnya Mama Kesayangan Shaga
13
#Maukah Kau Berkawan Denganku?
14
#Kisah Masa Lalu
15
#Menghindar Dari Perkelahian
16
#Di Gang Sempit
17
#Bertempur
18
#Hari Ulang Tahun Alexa
19
#Pemburu Hebat
20
#Aneh
21
#Si Anak Mami Yang Berotot
22
#Tragedi
23
#Seolah Mati
24
#Sangat Kuat
25
#Darah manusia
26
#Darah Yang Memabukkan
27
#Datangnya Monster
28
#Membuka Gerbang Perbatasan
29
#Karena Aku
30
#Cerita Panjang Lebar Dari Gabriell
31
#Mendengar Jeritan Menyayat
32
#Hampir Tertangkap
33
#Menuju Pemukiman Serigala
34
#Alexa Yang Cerdas
35
#Membosankan
36
#Identitas Terancam
37
#Mangsa Terakhir Yang Menyulitkan
38
#Tiga Tembakan Mengenai Si Pria Tua
39
#Kesaksian Dua Bocah Ingusan
40
#Kembali
41
#Gila
42
#Aku Bukan Orang Baik
43
#Sosok Ayah
44
#Arsello yang Gagal
45
#Pikiran Alexa Yang Dingin
46
#Dendam Arsello
47
#Perang Yang Gagal
48
#Aku Berbohong Kecuali Kamu
49
#Dia Datang Lagi
50
#Cambukkan Mematikan
51
#Waktunya Untuk Mengorbankan Alexa Yang Malang
52
#Menyerang Kelompok Vampir
53
#Atasi Kakek Kandungku
54
#Dia Anakku
55
#Dia Yang Lain
56
#Mengapa Dia Memanggilku Riyana?
57
#Cerita Yang Nyata
58
#Dia adalah..
59
#Kau Harus Bebas
60
#Danau Dalam Legenda
61
#Membawa Kabur
62
#Harta Dan Kekuasaan
63
#Di Tengah-tengah Lautan Awan
64
#Sean Dan Riyana
65
#Arsello Melawan Kelompoknya Sendiri
66
#Bertemu Satu Keluarga Utuh
67
#Reuni Keluarga
68
#Lucu Sekali
69
#Aku Masih Tetap Mencintai Kamu
70
#Arsello Tumbang?
71
#Paman Collab
72
#Adikku
73
#Satu Sosok Kembali Tumbang
74
#Liontin Warisan
75
#Aku Yang Baru
76
#Dua Jiwa
77
#Selamat Datang Jiwa Baru
78
#Dua Kubu
79
#Arsello
80
#Kali Ini Dia Benar-benar Mati
81
#Tak Kunjung Usai
82
#Phoenix
83
#Hampir Menang
84
#Percaya Pada Diri Sendiri
85
#Valheins Tumbang
86
#Menerjang Ketakutan
87
#Menang Lagi
88
#Cerita Tentang Collab Di Masa Lalu
89
#Di Atas Awan
90
#Hari Baru
91
#Hari Baru 2
92
#Akhirnya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!