#Tewasnya Mama Kesayangan Shaga

Langkah kaki siluman itu bergerak mendekat ke arah di mana Shaga terjatuh dan ambruk akibat berulang kali mendapat serangan dari monster yang tak lain adalah ayah kandungnya.

"Kau bilang aku sudah berubah menjadi monster? lalu apa kau bisa merubah aku sebagai ayahmu?" ucap sang ayah.

"Kalau kau bukan monster, seharusnya kau tidak melukai kami hanya karena daging manusia! tapi lihat dirimu! kau bahkan hampir membuat nyawa istrimu melayang hanya karena keinginan kamu untuk kembali menjadi seperti kami!" jawab Shaga dengan sangat berani, "kau bahkan lupa kesalahan apa yang telah kau perbuat sampai kau terkena kutukan seperti ini! bukankah kami tidak ada hubungannya dengan kutukan yang terjadi padamu?" tegas Shaga dengan sangat keras.

"Aku benci orang-orang yang menentangku!" merasa marah dan hendak kembali memukul Shaga.

Hiyaaaaa!!!

Plak!

Namun ayunan tangannya mendadak di cegat saja oleh tangan seseorang yang kemudian berhasil mengalihkan pandangan pun perhatian mereka berdua.

"Jangan pukul anakku! kau boleh membunuhku, tapi tidak untuk anakku!" ucap wanita itu sambil merangkak menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya menjelang kematian.

"Tidak, Mama, kau tak boleh melakukannya! kau tak boleh mati!!" ucap Shaga sambil merangkul tubuh kecil milik ibunya, dan mencoba melepaskan jeratan tangan ibunya pada pria monster di depannya.

"Shaga, lari dan lindungi dirimu! kau harus hidup! ayah kamu, memang harus ibu yang bertanggung jawab.." ucap ibunya dengan sangat lemah.

"Tidak!"

"Aku tidak mau membunuh kalian! tapi aku harus mendapatkan satu manusia lagi sebelum gerhana matahari beberapa hari yang akan datang! jika kalian masih tidak menemukan manusia untukku, maka nyawa kalian yang akan melayang!" ucap si monster itu lalu kemudian membiarkan anak dan istrinya hidup.

Monster dengan tinggi hampir mencapai tiga meter lebih dengan bulu lebat di sekujur tubuhnya, lebih mirip seperti serigala tua pegunungan es yang harus akan darah dan daging segar itu mulai beranjak pergi dari tempat tersebut, sampai akhirnya semuanya di rasa sedikit lebih tenang.

Sang ibu di rengkuh lagi oleh putranya, di peluk lagi dengan sangat erat, seolah ketakutan akan kehilangan sosok ibunya benar-benar membuat hati Shaga cemas.

"Mama, kita harus segera pergi dari sini!" ucap Shaga si anak mami sambil menuntun langkah kakinya menjauh dari tempat itu, menuju ke tempat Alexa berdiam.

Tak menunggu waktu lama, mereka bertiga akhirnya bisa berkumpul juga menikmati malam ini dengan ketenangan meskipun harus berada di tengah hutan yang sangat menyeramkan.

"Bibi?" Alexa sontak berdiri dan membantu memapah mama kesayangan Shaga untuk beristirahat di bawah pohon tersebut.

Ketiganya pun terduduk bersama berdampingan di bawah pohon rindang yang bisa melindungi mereka dari tatapan langit kelam tak berhias apapun di atas sana.

"Apa Bibi tidak apa-apa?" tanya Alexa dengan datar.

Alexa berniat untuk menggapai tubuh mama Shaga dan mengobati lukanya sebisa dia, ya, di dalam tas kumal dan buluk yang ia miliki selalu tersedia kotak kecil untuk membantu siapapun yang bisa saja terluka.

Sejujurnya Alexa selalu menyiapkan kotak itu untuk dirinya sendiri kalau sedang kalah bertarung dengan lawannya, ya, jadi mahasiswa yang selalu di bully memang harus siap dalam segala hal, termasuk upaya penyembuhan luka untuk dirinya sendiri.

Alexa menggeledah tas miliknya, lalu berniat mengeluarkan kotak kecil berwarna putih miliknya.

Namun belum juga dia selesai mengambil kotak tersebut, tangan lemah milik mama kesayangan Shaga mendadak meraihnya, hingga memaksa dia untuk berhenti.

"Tidak perlu.. aku hanya ingin minta maaf.." ucap wanita itu dengan sangat lirih.

Dua muda-mudi di sampingnya hanya bisa terdiam dan menahan kesedihan di hati mereka, seolah sudah mereka dapati isyarat akan kepergiannya malam ini juga.

"Tolong temani putraku, aku titipkan dia padamu, jangan buat dia bersedih, tolong bantu dia jadi laki-laki yang kuat," hanya kata-kata itu yang terlontar dari mulut wanita itu sampai akhirnya tangannya yang semula menggenggam tangan Alexa dengan erat kini mulai terkulai lemas tak berdaya, memberi tanda bahwa ia baru saja mengalami kematian.

"Tidak! Ma!" panggil Shaga berulang kali sambil terus mengusap pipi ibundanya dengan sangat lembut, sampai menitihlah air matanya jatuh di pipi ibunya dengan sangat deras, seolah membanjiri sekujur tubuh ibunya dengan kesedihan yang amat mendalam.

"Mama!!!" teriak laki-laki itu dengan sekencang-kencangnya seolah menggetarkan seluruh permukaan bumi, menghancurkan segala hal yang ada di sekelilingnya, bak gempa yang melanda menyebabkan tsunami dan menghancurkan seluruh kehidupan, kesedihan dan luka hatinya di malam itu menjadi saksi betapa dia sangat mencintai ibunya yang telah tiada.

Sementara di sampingnya, nampak Alexa yang hanya bisa terdiam datar tak berekspresi. Wajah si gadis dingin itu memang terasa biasa saja, seolah dia memang tak punya kelebihan untuk menanam perasaan kesedihan bagi orang lain.

Maklum saja, bukannya dia tidak memiliki perasaan, tapi dia sudah di didik menjadi gadis yang keras sejak kecil, menjadi sosok gadis mandiri dan tak kenal kesedihan.

Baginya yang hilang biar saja hilang, karena di masa depan, kita akan jauh lebih banyak bertemu dengan banyak manusia, ya, begitulah dia.

Hingga malam yang semakin larut saja, Shaga dan Alexa berhasil memakamkan ibunya di tengah hutan belantara.

Dengan tangis yang bercampur dengan peluh laki-laki itu kemudian berdiri di makam ibunya, dan mengucap janji yang tanpa dia sadari, akan menjadi malapetaka baginya untuk kehidupan di masa depan.

"Mama, aku janji! aku akan menepati janjiku saat aku kecil! aku akan membalas orang-orang yang menyakitimu, termasuk ayah!!"

Alexa terkejut saat mendengar Shaga mengatakan hal tersebut di depan makam ibunya, yang pada beberapa saat kemudian di susul suara petir menyambar, membelah awan di langit, seolah mengikat janji yang Shaga ucapan beberapa detik yang lalu.

Janji Shaga pada ibunya, di saksikan oleh alam dan juga gadis sedingin kulkas bernama Alexa pada malam itu adalah awal dari segala kehancuran.

Kini keduanya di guyur hujan yang sangat lebat. Tertegun saja dua manusia itu di tengah hutan, di samping makam seorang wanita yang tewas di tangan suaminya sendiri.

Harus bagaimana membayangkan kejadian semacam ini, bukankah kata-kata Shaga barusan membuat semuanya menjadi semakin menakutkan?

Sekarang perjalanan akan segera di mulai, ulang tahun Alexa di keesokan harinya akan memberikan kejutan besar bagi mereka berdua.

Sebuah kisah yang akan membuat hidup Alexa menjadi lebih menakutkan, meskipun dia telah berhasil melalui sembilan belas tahun hidup yang mengerikan, tapi mulai saat itu, dia akan di hadapan oleh takdir yang telah menunggu kedatangannya sejak dahulu kala sebelum dia di lahirkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 #Gadis Cupu
2 #Shaga
3 #Menjatuhkan Para Gadis
4 #Di Ruang Sidang
5 #Berjumpa Mama Kesayangan
6 #Keluarga Hangat
7 #Kamar Tamu
8 #Mimpi Buruk
9 #Identitas Shaga
10 #Ayah Shaga
11 #Di Dalam Lingkaran
12 #Tewasnya Mama Kesayangan Shaga
13 #Maukah Kau Berkawan Denganku?
14 #Kisah Masa Lalu
15 #Menghindar Dari Perkelahian
16 #Di Gang Sempit
17 #Bertempur
18 #Hari Ulang Tahun Alexa
19 #Pemburu Hebat
20 #Aneh
21 #Si Anak Mami Yang Berotot
22 #Tragedi
23 #Seolah Mati
24 #Sangat Kuat
25 #Darah manusia
26 #Darah Yang Memabukkan
27 #Datangnya Monster
28 #Membuka Gerbang Perbatasan
29 #Karena Aku
30 #Cerita Panjang Lebar Dari Gabriell
31 #Mendengar Jeritan Menyayat
32 #Hampir Tertangkap
33 #Menuju Pemukiman Serigala
34 #Alexa Yang Cerdas
35 #Membosankan
36 #Identitas Terancam
37 #Mangsa Terakhir Yang Menyulitkan
38 #Tiga Tembakan Mengenai Si Pria Tua
39 #Kesaksian Dua Bocah Ingusan
40 #Kembali
41 #Gila
42 #Aku Bukan Orang Baik
43 #Sosok Ayah
44 #Arsello yang Gagal
45 #Pikiran Alexa Yang Dingin
46 #Dendam Arsello
47 #Perang Yang Gagal
48 #Aku Berbohong Kecuali Kamu
49 #Dia Datang Lagi
50 #Cambukkan Mematikan
51 #Waktunya Untuk Mengorbankan Alexa Yang Malang
52 #Menyerang Kelompok Vampir
53 #Atasi Kakek Kandungku
54 #Dia Anakku
55 #Dia Yang Lain
56 #Mengapa Dia Memanggilku Riyana?
57 #Cerita Yang Nyata
58 #Dia adalah..
59 #Kau Harus Bebas
60 #Danau Dalam Legenda
61 #Membawa Kabur
62 #Harta Dan Kekuasaan
63 #Di Tengah-tengah Lautan Awan
64 #Sean Dan Riyana
65 #Arsello Melawan Kelompoknya Sendiri
66 #Bertemu Satu Keluarga Utuh
67 #Reuni Keluarga
68 #Lucu Sekali
69 #Aku Masih Tetap Mencintai Kamu
70 #Arsello Tumbang?
71 #Paman Collab
72 #Adikku
73 #Satu Sosok Kembali Tumbang
74 #Liontin Warisan
75 #Aku Yang Baru
76 #Dua Jiwa
77 #Selamat Datang Jiwa Baru
78 #Dua Kubu
79 #Arsello
80 #Kali Ini Dia Benar-benar Mati
81 #Tak Kunjung Usai
82 #Phoenix
83 #Hampir Menang
84 #Percaya Pada Diri Sendiri
85 #Valheins Tumbang
86 #Menerjang Ketakutan
87 #Menang Lagi
88 #Cerita Tentang Collab Di Masa Lalu
89 #Di Atas Awan
90 #Hari Baru
91 #Hari Baru 2
92 #Akhirnya..
Episodes

Updated 92 Episodes

1
#Gadis Cupu
2
#Shaga
3
#Menjatuhkan Para Gadis
4
#Di Ruang Sidang
5
#Berjumpa Mama Kesayangan
6
#Keluarga Hangat
7
#Kamar Tamu
8
#Mimpi Buruk
9
#Identitas Shaga
10
#Ayah Shaga
11
#Di Dalam Lingkaran
12
#Tewasnya Mama Kesayangan Shaga
13
#Maukah Kau Berkawan Denganku?
14
#Kisah Masa Lalu
15
#Menghindar Dari Perkelahian
16
#Di Gang Sempit
17
#Bertempur
18
#Hari Ulang Tahun Alexa
19
#Pemburu Hebat
20
#Aneh
21
#Si Anak Mami Yang Berotot
22
#Tragedi
23
#Seolah Mati
24
#Sangat Kuat
25
#Darah manusia
26
#Darah Yang Memabukkan
27
#Datangnya Monster
28
#Membuka Gerbang Perbatasan
29
#Karena Aku
30
#Cerita Panjang Lebar Dari Gabriell
31
#Mendengar Jeritan Menyayat
32
#Hampir Tertangkap
33
#Menuju Pemukiman Serigala
34
#Alexa Yang Cerdas
35
#Membosankan
36
#Identitas Terancam
37
#Mangsa Terakhir Yang Menyulitkan
38
#Tiga Tembakan Mengenai Si Pria Tua
39
#Kesaksian Dua Bocah Ingusan
40
#Kembali
41
#Gila
42
#Aku Bukan Orang Baik
43
#Sosok Ayah
44
#Arsello yang Gagal
45
#Pikiran Alexa Yang Dingin
46
#Dendam Arsello
47
#Perang Yang Gagal
48
#Aku Berbohong Kecuali Kamu
49
#Dia Datang Lagi
50
#Cambukkan Mematikan
51
#Waktunya Untuk Mengorbankan Alexa Yang Malang
52
#Menyerang Kelompok Vampir
53
#Atasi Kakek Kandungku
54
#Dia Anakku
55
#Dia Yang Lain
56
#Mengapa Dia Memanggilku Riyana?
57
#Cerita Yang Nyata
58
#Dia adalah..
59
#Kau Harus Bebas
60
#Danau Dalam Legenda
61
#Membawa Kabur
62
#Harta Dan Kekuasaan
63
#Di Tengah-tengah Lautan Awan
64
#Sean Dan Riyana
65
#Arsello Melawan Kelompoknya Sendiri
66
#Bertemu Satu Keluarga Utuh
67
#Reuni Keluarga
68
#Lucu Sekali
69
#Aku Masih Tetap Mencintai Kamu
70
#Arsello Tumbang?
71
#Paman Collab
72
#Adikku
73
#Satu Sosok Kembali Tumbang
74
#Liontin Warisan
75
#Aku Yang Baru
76
#Dua Jiwa
77
#Selamat Datang Jiwa Baru
78
#Dua Kubu
79
#Arsello
80
#Kali Ini Dia Benar-benar Mati
81
#Tak Kunjung Usai
82
#Phoenix
83
#Hampir Menang
84
#Percaya Pada Diri Sendiri
85
#Valheins Tumbang
86
#Menerjang Ketakutan
87
#Menang Lagi
88
#Cerita Tentang Collab Di Masa Lalu
89
#Di Atas Awan
90
#Hari Baru
91
#Hari Baru 2
92
#Akhirnya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!