Swosh!!
"Arkh!"
Alexa memekik, saat terasa sambaran angin kencang menerpa tubuhnya hingga tersingkap saja selimutnya membuat dia terbangun.
Hosh.. Hosh.. Hosh....
Ia mendengar nafas yang amat memburu, seolah hendak mengawasi pergerakannya, dan juga tengah bersiap untuk memberikan kejutan untuknya.
Alexa terbangun dari ranjang ruang kamar tamu keluarga Shaga, dan di dapatinya arah luar jendela yang menjadi gelap gulita, semakin bertambah mencekam tatkala petir menyambar, seolah membelah kumpulan awan hitam yang menggumpal menyelimuti dunia di luar sana.
Alexa sang pemberani hanya bisa terdiam, meneguk ludahnya sendiri, dan kemudian memaksa kakinya untuk melangkah maju, mencoba melihat apa yang terjadi di luar sana.
Tirai pun beterbangan, seolah menambah rasa takut di hati Alexa saja, belum juga di buat tenang dengan sambaran petir berulang kali, kini dia harus merasakan kulitnya yang terasa dingin seperti ada angin kencang yang menyentuh kulitnya dengan kasar.
"Ugh...." ia memekik sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan.
Rrrrrrrrrrtttt
Hingga pada beberapa menit setelah itu, terdengar dengan jelas suara binatang buas dari arah dekat, namun di mana tepatnya binatang itu, Alexa sama sekali tidak tahu.
Ia hanya bisa penasaran dengan suara itu, sampai akhirnya dia memutuskan untuk membuka telapak tangannya, mencoba menjauhkan kedua tangannya dari area wajah dengan perlahan.
Ia membuka kedua matanya, sesosok bayangan hitam terlihat menampakan diri dari balik jendela, menatap matanya dengan gahar seolah ingin sekali melahapnya.
Alexa terpaku, di buat terkejut dengan sosok besar berbulu lebat di depannya, dengan mata tajam dingin dan membunuh.
Gadis itu agak bergetar, seberani apapun Alexa, ia tetaplah seorang gadis yang akan di landa ketakutan saat di hadapkan oleh binatang buas semacam itu.
"A?"
Mundurlah dia beberapa langkah dari tempatnya, mencoba menjauh dari area jendela yang besar itu, sampai akhirnya tersandung saja kakinya terkena sebuah benda.
Brak!!
"Arkh!"
Gadis itu terjatuh, ambruk di atas kasur lagi, dan kemudian tak mampu bangkit kembali.
"Shaga.. di mana kamu??" tanya Alexa dengan lirih.
Sampai pada detik berikutnya, binatang buas itu mendadak melompat, menabrak kaca penghalang antara mereka berdua, sampai menembus jendela kamar dan bersiap menerima Alexa.
Groarrrrrrr!!!
"Aaaaaaaaaa!"
Gubrak!!
"Hah!!!"
Ia terkejut. Tubuhnya langsung bangkit dari tidurnya, dan matanya membelalak dengan hebat saat ia berhasil terbangun dari mimpi buruk yang menghampiri tidurnya.
"Hosh! Hosh! Hosh!"
Nafasnya pun terdengar memburu, mengajak bertanding dengan degup jantungnya yang tak kalah hebat berirama, membuat sensasi takut dan gemetar tersendiri di tubuh Alexa.
Fuhhh!
Tapi untunglah, ini semua hanya sebatas mimpi. Alexa bersyukur dia hanya mengalami mimpi buruk di kamar tamu keluarga Shaga saja, tidak di dunia nyata.
Ya, lagi pula memangnya ada binatang serigala setinggi dua setengah meter lebih di dunia nyata? aish! sangat tidak mungkin bukan?
Tidak mungkin, iya, tidak akan mungkin.
Alexa terlihat mencoba menenangkan dirinya sendiri, mengambil nafas yang sangat panjang, lalu mengeluarkannya kembali dengan perlahan, sambil menata degup jantungnya dan juga nafasnya yang panas.
"Tenang, ini hanya mimpi, Alexa, tidak mungkin ada binatang semacam itu di dunia nyata, bukan?" gumamnya dengan lirih, mencoba menenangkan hati kecilnya yang ketakutan hebat.
Ia akhirnya memilih untuk memingkis rambutnya yang pada mulanya tergerai sempurna, menampilkan sisi feminim di wajahnya.
Di pingkis saja rambutnya dan di ikat saja seadaanya, karena dia bukan sosok wanita yang menyukai hal berbau ribet. Ia lebih suka semua yang serba sederhana, tidak mau di buat berlebihan, ya, begitulah ciri khas dari sosok Alexa.
Ia beranjak dari ranjang tidurnya, dan berniat untuk berlalu meninggalkan kamar tersebut, melihat kondisi jendela kamar yang masih tertutup dengan sempurna, bukankah dia jadi lega karena pada akhirnya ternyata memang dia hanya sedang bermimpi saja?
Ia memiringkan senyumnya, berpikir dan menganggap betapa bodohnya dia yang ketakutan hanya karena sebuah mimpi. Ia pun bergerak menuju ke arah pintu kamar, dan mencoba membukanya.
Cklek!
"No, mom! tidak dia! aku mohon jangan dia!!"
Namun baru saja dia membuka pintu kamar, ia langsung di suguhi oleh perkataan Shaga yang terdengar dari arah dapur.
Sepertinya anak itu tengah berdebat dengan mama kesayangannya di sana, ya, hanya itu tebakan Alexa saat pertama kali mendengar ucapan Shaga dari balik pintu.
Ia berniat untuk keluar dari biliknya, namun kemudian kata-kata balasan dari mama kesayangan Shaga membuat langkah kakinya kembali berhenti.
"Shaga, dia kekuatan terkahir kita! satu gadis lagi! ibu melihat ada yang bersinar di tubuhnya, ibu percaya ada kekuatan di dalam tubuh gadis itu!"
Deg!
Alexa tersentak, tak tahu apa yang bisa dia lakukan pada saat mendengar ucapan wanita yang sebelumnya menyambut dia dengan sangat hangat itu.
Ia pun terdiam di balik pintu, mencoba mendengarkan lagi percakapan antara ibu dan anak di ujung sana.
"Tidak! mama boleh cari yang lain, asal jangan Alexa!"
"Tapi mama sudah bilang sama ayah kamu untuk pulang malam ini, hanya satu tetes darah terakhir, dan gadis itu, gadis itu adalah jamuan penutup yang sempurna, supaya ayah kamu bisa berwujud manusia seperti kita!" ucap Mama kesayangan Shaga kembali membuat Alexa mematung tak berdaya.
"Kenapa mama sudah bilang sama ayah? kenapa tidak menunggu persetujuan Shaga dulu?" tanya Shaga melayangkan protes besar-besaran pada mamanya.
"Shaga, hanya ini satu-satunya cara supaya ayah kamu kembali lagi ke sisi kita tanpa pantangan apapun, cobalah mengerti, gadis itu hanya gadis biasa, tidak lebih dari mereka yang biasanya.."
"Arkh! terserah mama, aku tetap tidak setuju! aku akan cari orang lain untuk ayah malam ini!" jawab Shaga, lalu setelah itu dia mengarah ke arah Alexa.
"A?"
Keduanya pun terlihat sama-sama terdiam dan terkejut saat saling berpapasan. Shaga yang tidak menduga akan melihat Alexa yang tengah berdiri di depan pintu kamar tamu, dan Alexa yang tidak pernah menduga akan di temui Shaga pada saat itu juga.
"Alexa?"
...----------------...
"Apa yang kamu maksud dengan jamuan makan malam?" tanya Alexa pada Shaga sesaat setelah mereka terduduk di atas kasur bilik kamar tamu.
"Apa kamu sudah dengar semuanya?" tanya Shaga dengan nada gemetar.
"Aku masih belum mengerti, tetes darah terakhir untuk ayah kamu, memangnya ayah kamu kenapa?"
Mendengar pertanyaan dari Alexa, seketika membuat Shaga terpaku, terdiam dan tak bisa menjawab dengan kata-kata.
Bagaimana dia akan menjelaskan semua yang terjadi pada keluarganya? terutama apa yang terjadi pada ayah kandungnya sendiri?
*Apa dia akan siap jika mendengar kenyataan yang keluargaku alami sejak zaman dahulu*?
"Aku harap kamu tidak akan terkejut mendengarnya!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
hadir kembali kka 👻
2023-06-05
1