Alexa agak terkejut saat suara Mama kesayangan Shaga terdengar datang dari arah dalam, hingga membuat dia yang tengah asik di buat terpesona dengan tatapan lukisan wanita cantik di dinding rumah Shaga pun akhirnya harus menoleh.
"Hallo, Bibi.." sapa Alexa berbalik pada mama Shaga.
Mama Shaga terlihat mendekat ke arah Alexa dan tersenyum ramah padanya, " aku sudah tahu kau memang gadis yang berbeda.."
Mendengar ucapan dari mana Shaga membuat Alexa bingung. Apa yang di maksud dengan kata berbeda itu?
"Beda kenapa bibi?" tanya Alexa pada wanita itu.
"Tidak apa-apa, kau sangat berbeda dengan pada gadis biasanya, mungkin itu yang membuat anak bibi merasa nyaman di sebelahmu.." ucap wanita itu sambil mengajak Alexa untuk masuk ke ruang belakang.
Wanita menuntun Alexa masuk ke dalam dapurnya, dan terlihat di sana berbagai olahan lezat hasil masakannya terlihat sudah tertata rapi di meja makan.
"Kau sangat beruntung, Nak, bibi sudah masak banyak makanan, itu karena ayah Shaga akan segera pulang, jadi kami terbiasa menjamunya dengan banyak hidangan dan makan bersama dengan suka cita, malam ini dia akan tiba, kau tetap berada di sini untuk makan bersama kami, ya.." ucap ibunya Shaga dengan penuh kehangatan.
Sementara itu Shaga terlihat baru saja masuk dari area belakang rumahnya dengan tangan yang kotor sehabis membersihkan dan membakar sisa sampah yang sebelumnya sudah di kumpulkan oleh mamanya.
"Ya, kau mau makan dengan kami malam ini, kan?" mama Shaga terlihat begitu memohon pada Alexa.
Sementara Alexa masih di buat bingung saja dengan penawaran dari Mama Shaga yang baik hati itu. Bagaimana tidak, dia datang kemari karena kebetulan bukan karena di sengaja, tapi sekarang, kenapa dia malah jadi tamu perjamuan keluarga besar Shaga?
"Umm, bi, tapi, Alexa..."
"Mau, ya?" tanya Mama Shaga sekali lagi.
Tak tega melihat mama kesayangan Shaga yang terus memohon dengan wajah memelas serta ekspresi menggemaskannya, Alexa akhirnya mengalah. Dia anggukan saja kepalanya menyetujui ucapan Mama Shaga.
"Baik, bi.."
"Yes! kau mau juga.." ucap Mama Shaga penuh dengan kegirangan hebat, "baiklah, kalau begitu Shaga, ajak dia ke kamar tamu, kita harus membuat perjamuan malam ini jadi semakin meriah dengan kehadiran dia!" ucap Mama Shaga dengan penuh antusias pada sosok Alexa, "oh iya, kalau boleh tahu, nama kamu siapa?"
Hadeh!!
Sejauh ini mereka berbicara, rupanya Mama Shaga masih belum tahu siapa nama gadis yang menemani putranya pulang.
"Nama aku, Alexa, aku juga baru kenal sama Shaga siang tadi, entah kenapa sekarang aku malah berada di rumahnya dan berjumpa juga dengan ibunya, aku sangat senang.." ucap Alexa sambil tersenyum menampilkan dua lesung pipi miliknya yang sangat manis dan membuat wajah dinginnya terlihat lebih anggun.
"Ouh, Alexa, kau memang gadis yang sangat cantik, kau berteman baik-baik dengan putraku, ya, dia tak punya teman di kampus, hanya ada para gadis aneh yang selalu saja mengejarnya, dan bibi sangat tidak menyukai mereka semua, terutama sama anak yang namanya Muba itu, aish! entah mengapa bibi selalu saja muak tiap kali melihat atau hanya mendengar nama itu saja.." ucap wanita itu mendadak jadi curhat panjang di kali lebar kali tinggi yang akhirnya menciptakan sebuah rumus yang sangat rumit di otak dalam kepala Alexa.
Hahh! kenapa jadi bicara panjang kali lebar juga?
"Baiklah, bibi jadi bicara panjang sekali, ya sudah, kau ke kamarmu dulu, istirahat yang nyenyak dan nikmati waktu luang kamu di sini, kalau perlu akan bibi hubungi keluarga kamu supaya tidak mencemaskan kamu di sini," ucap Mama Shaga lagi dengan sangat antusias luar biasa.
"Tidak perlu, bi, biar Alexa saja yang menghubungi keluarga, lagi pula mereka pasti akan mengerti aku tidak bisa pulang.."
"Baiklah, tapi ngomong-ngomong, kenapa kamu tidak bisa pulang?" tanya Mama Shaga lagi, wanita ini memang tergolong wanita yang sangat cerewet, jadi harap di maklumi saja kalau setiap kali wanita ini hadir akan terjadi percakapan panjang yang sangat membosankan, karena memang tabiat wanita ini yang tak pernah bisa mengontrol gaya bicaranya.
"Mama, Alexa ini tadi nyasar sampai kesini, dan dia masih tidak tahu kemana arah dia pulang, jadi Shaga yang ajak dia untuk kemari," jelas Shaga sambil berdiri di anak tangga, hendak menuju ke kamarnya.
"Jadi begitu, ya, baiklah, Shaga kau cepatlah ganti pakaian kamu, dan setelah itu antar Alexa menuju ke kamarnya, dia harus cepat istirahat."
"Baiklah, Alexa, kau bicara saja dengan mamaku, dia akan membantumu banyak bicara," ucap Shaga sambil menatap dan tersenyum ke arah Alexa.
"Bicara apa kamu? awas saja kau! tidak ada daging untuk makan malam kamu!" ucap Mama Shaga pada putranya.
Tapi putranya sudah lama berlalu dari tempat berdirinya dan kini terdengar suara langkah kaki di sertai tawa riangnya yang mengarah ke kamar di lantai dua.
Hahahaha....
"Dasar anak itu!!" umpat Mama Shaga dengan kesal, "Alexa, kau duduk saja di sofa, sambil nonton televisi juga tidak apa-apa, bibi akan membersihkan rumah sebelum Ayah Shaga pulang, nikmati waktu luangmu di rumah bibi!" ucap Mama Shaga sambil tersenyum ke arah Alexa.
Alexa hanya membalasnya dengan senyuman ramah dan canggung di bibirnya sebelum akhirnya matanya melihat Mama Shaga yang berlalu kembali ke arah belakang rumah dengan cepat.
*Rumah yang sangat hangat, juga nyaman.. tidak seperti rumahku dan ayah, aish! andai saja ayah dan ibu tidak melulu bertengkar, hahh! kenapa aku jadi sangat sedih*?
Alexa membuyarkan lamunannya yang sangat mengganggu otaknya itu. Perlakuan Mama Shaga dan anaknya memang sangat hangat, berbeda sekali dengan yang terjadi di dalam rumah Alexa di setiap harinya.
Ayah dan ibunya yang selalu bertengkar, terkadang Alexa juga mendengar ucapan-ucapan menyakitkan yang keluar dari mulut sang ibu saat bicara berdua dengan ayahnya.
Tapi sejauh ini dia sungguh tak tahu apa-apa tentang masalah mereka berdua. Meski dia anak tertua dari empat bersaudara, tapi kedua orang tuanya seakan menyembunyikan sebuah rahasia besar darinya.
Ia masih saja di buat bak anak paling tersisih di antara ketiga saudaranya, menjadi anak yang paling tidak di sayangi sejak kecil oleh ibunya.
Meski sang ibu selalu menyisihkan dirinya, tapi dia punya sosok ayah yang sangat baik, berbanding terbalik dari ibunya yang sangat membencinya.
Karena itulah dia selalu berusaha untuk tersenyum dan menjadi anak yang lebih baik bisa membanggakan kedua orang tuanya di masa depan, tak ingin membuat masalah di kampus, semua itu dia lakukan demi menyelamatkan keluarganya dari masalah yang di akibatkan oleh dirinya sendiri.
Sungguh gadis yang malang...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
hadir disini juga😍
2023-05-23
3