Alexa masih dengan penampilan yang sama, mengenakan jaket hijau army dengan cindung besar menutupi daerah kepalanya.
Ia tak menggantinya meski telah terkena serangan puluhan butir telur dari semua orang. Benci? siapa juga yang tak benci, hanya saja, Alexa telah terbiasa dengan hal semacam itu, pun tak ingin membuat masalah hanya karena hal sepele seperti ini.
Ia terlihat mulai berjalan keluar dari kelas setelah menyelesaikan kelas paginya, dan terlihat mulai melipir ke arah kantin.
Ya, menghabiskan waktu selama kurang lebih enam jam berada di dalam kelas akan terasa jenuh dan berhasil membuat perutnya lapar.
Kini tubuhnya pun telah berada di area kantin, mengambil porsi makan siang di atas meja prasmanan, dan memilih menu sesuai yang ia inginkan.
Ia mengambil satu lauk daging ayam yang sudah di goreng dan di temani sayur bening kesukaannya, tak lupa juga tahu dan tempe favoritnya.
Dia memang selalu memakan makanan itu, karena dia berasal dari keluarga miskin, dan baginya bisa makan daging ayam di sekolah pun sudah sangat beruntung.
Tangannya membawa satu nampan berisi makan siang penuh untuknya, sementara tangan satunya di fokuskan dengan buku novel yang sama seperti pagi tadi.
Pada mulanya dia nampak biasa saja, berjalan tanpa mengalami hambatan, dia pun tak di pedulikan oleh semua orang, sampai akhirnya terlihat langkah kaki jin cantik berkulit hitam manis menghadang langkah kakinya.
Ia pun terpaksa berhenti, dan diam mencoba untuk tidak peduli. Ia memilih untuk berbalik dan menuju tempat duduk yang lain.
Namun apalah daya, seolah semua orang yang ada di sana sudah di rancang untuk menjalankan sebuah misi menjatuhkan dirinya tanpa ampun.
Terlihat dua gadis dengan rok mininya menghalangi tempat duduk yang ia tuju sebagai pelabuhan dan juga pilihan terakhir. Ia diam menghela nafas. Kesal sekali saat merasa lapar tapi masih harus berhadapan dengan orang-orang seperti mereka.
Fuhhh!!
Nafasnya yang di hembuskan secara kasar agaknya terdengar di telinga Muba. Wanita yang tengah asik mengemut permen di mulutnya itu nampak kesal sekali pada Alexa.
Jidatnya di tempel perban dan wajahnya terlihat penuh dendam pada Alexa. Alexa bisa melihatnya dari jauh, meskipun matanya sedikit tertutup cindung dan rambutnya.
"Tidak baik menganggu orang untuk makan, jadi beri dia tempat duduk.." ucap Muba dengan lembut, sebenarnya Alexa tahu ini hanya akal-akalan Muba saja.
Ia tahu apa yang menjadi akhir dari makanan di atas nampan miliknya ini. Jadi dia tak ingin gegabah melewatkan makan siangnya.
Di ambillah paha ayam dari atas nampannya, lalu dia makan dengan tenang sambil bertahan dalam posisi berdiri.
"Ouhhhh..." Muba berekspresi tak senang melihatnya.
Namun Alexa terus saja mengunyah paha ayam gorengnya sampai kini, terlihat tinggal tulang saja yang tersisa.
Ck!
"Dia sungguh tidak sopan!" ucap Muba, dan mendadak dari belakang Alexa seorang wanita nampak mengangkat tinggi-tinggi kakinya, bersiap untuk menyerang Alexa.
Hiyaaaaaa!!
Namun Alexa bukan gadis biasa. Dia memiliki insting yang sangat kuat sejak lahir, mampu mendengar dari jarak seratus kilometer, dan mampu merasakan getaran dari perut bumi.
Matanya memicing, merasakan kaki wanita itu yang semakin dekat padanya, hingga akhirnya, dia mengejutkan wanita itu dengan tendangan dari kakinya ke belakang.
Bukk!?
Brak!
Tendangan kaki Alexa mengenai perut wanita itu, dan karena itulah tubuh wanita itu tumbang, jatuh mengenai meja yang terdapat banyak makanan.
"Aish! aku bosan melihat kamu berpura-pura, jika kau menang jagoan, kenapa tidak mau melawan aku? atau kau hanya seorang gadis yang bersikap sok jagoan, padahal sebenarnya cupu?" ledek Muba pada Alexa.
Alexa kembali bersikap normal, mengambil nasi dengan sendoknya, dan kemudian memakannya dengan sayuran.
Hap!
Melihat sikap arogan yang di tampilkan oleh Alexa membuat Muba semakin geram. Bisa-bisanya di tengah-tengah perseteruan semacam ini Alexa masih bisa makan dengan tenang?
"Dasar sombong!!"
"Heng! aku hanya ingin makan dengan tenang, tapi kalian sungguh tidak mengizinkan aku.." jawab Alexa sambil tersenyum miring.
Dan kembali memakan nasi beserta lauk tahu, tempe, dan sayurannya dengan lahap.
"Orang miskin, tapi sok paling kuasa di sini! baiklah, kalau itu yang kamu mau, mari kita lihat, siapa yang pantas berkuasa di sini!" ucap Muba menantang.
"Meskipun kau kaya, bukankah tetap saja yang berkuasa bukan kamu? ish! agaknya kau sudah lupa diri.." sekarang Alexa menjawabnya dengan percaya diri.
Dan kembali makan, melahap dan mengunyah.
"Apa kau sudah kenyang? gadis miskin?"
Muba terlihat mengangkat tangannya, dan dua jarinya mengarah ke depan tepatnya di hadapan Alexa, membentuk sebuah pistol manual dari sana.
"Buat dia menyesal!" ucap wanita itu dengan lirih.
Hiyaaaaaa!!!
Terlihat lima atau bahkan enam gadis maju ke depan, memberi serangan demi serangan untuk Alexa.
"Heng!"
Namun Alexa bukan gadis yang bisa di remehkan. Ia tersenyum miring, saat tinggal beberapa meter saja keenam gadis itu hendak memukulnya dari segala arah.
Ia masih sibuk melahap nasi dan sisa lauknya di atas nampan, tak ingin menyia-nyiakan makanan yang sudah ada di tangannya.
Hingga akhirnya, semuanya sudah tiba di hadapannya, mulai menghujani dia dengan puluhan serangan dari segala sisi, kanan kiri, depan belakang, bagian kepala dan kaki, sayangnya, dia pandai menangkis semua serangan dari mereka, tanpa menunjukkan kekalahan telak di hadapan semua orang.
Ia berhenti dari mengunyah makannya, dan bertarung melawan gadis-gadis pemberontak di kampus dengan satu tangan dan dua kakinya, lalu dengan kehebatannya dalam menghindari serangan.
Sampai akhirnya, satu per satu gadis terjatuh bergelimpangan karena serangannya, tanpa menjatuhkan nampan berisi sisa nasi miliknya itu.
Nasinya pun akhirnya bisa termakan. Sisa dua suapan dia habiskan setelah berhasil mengakhiri pertandingan seru antara dirinya dan keenam gadis itu.
Semua orang melongo melihatnya yang tengah asik menghabiskan sisa makanannya di atas nampan, tanpa di sadari semua orang, ada satu wanita lagi yang akan menjatuhkannya.
Hiyaaaaa!!
Kluk! menelan makanan terakhir.
Di belakang sana, terlihat seorang wanita tengah berlari sambil mengumpulkan tenaganya untuk menghajar Alexa tanpa ampun.
Namun Alexa yang tenang tak akan pernah mengabaikannya. Di balikkan tubuhnya sambil ia lempar nampan kosong miliknya ke arah gadis itu, hingga ciuman menyakitkan dari nampan istimewanya itu mampu mengenai jidat si gadis dengan bunyi yang sangat nyaring.
Trang!!!
Blam!!
"Ouch...." semua orang menatap gadis yang terjatuh di atas lantai itu dengan tatapan ngeri.
Apa lagi Muba, gadis itu bahkan hanya bisa melongo setelah melihat anak buah setianya satu per satu berhasil di jatuhkan oleh Alexa.
"What??!"
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
setangkai 🌹 untukmu alexa🤗
2023-05-07
3
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
diriku kembali lagi👻
2023-05-07
2