BAB 5 "Semakin Dekat"

...("sB&sB")...

Selama dalam perjalanan kedua remaja itu saling bercerita, hampir mendekati sesi curhat, tapi lebih ke pendekatan.

Usaha Barnes tidak lah main-main, pemuda yang biasanya bertampang sangar bin brutal itu kini terlihat lebih banyak senyum dan tertawa.

"Nah depan itu belok kanan rumah gue, kalau belok kiri rumah tante bohay." cetus Nessa kala mereka sudah memasuki gang perumahan elite.

"Wah kalau main ke rumah lo, ada pemandangan aesthetic dong?" sengaja Barnes menyahuti banyolan Nessa.

"Dih otak lo ngeres yak?!" cetus Nessa dengan mencubit pinggang Barnes.

"Aw!!! Kok dicubit sih?" sedikit terkinjat Barnes kala pinggangnya dicubit oleh Nessa.

"Ya habis otaknya mesum!"

"Lah otak kan di kepala kenapa lo cubit pinggang?"

"Dih, harus banget ya gue kasih pelajaran ke tempat otaknya?"

"Ya nggak juga sih, cuma takutnya ntar lo kasih pelajaran ke..."

"Kemana?"

"Udah nyampe, rumah lo yang ini, kan?" Barnes memarkirkan motornya di halaman depan sebuah hunian mewah.

CEKLAK!!

Pintu utama rumah besar itu terbuka, dan dari sana keluarlah seorang wanita paruh baya yang mungkin seumuran dengan Helen atau ibu Barnes, wajah wanita itu mirip sekali dengan Nessa.

"Itu?" tanya Barnes dengan melepas helmnya.

"Itu Bunda gue, masuk yuk, mampir dulu!" ajak Nessa, Barnes tak menolak, setelah melepas helmnya Barnes segera melangkahkan kaki panjangnya untuk mengekor dibelakang Nessa.

"Eh anak Bunda udah pulang, gimana sekolahnya sayang? Besok jadi pertandingan basketnya?" seorang wanita paruh baya itu memeluk Nessa yang baru saja berjalan mendekatinya.

"Biasa Bun gitu-gitu aja, besok jadi kok, ini juga barusan Nessa latihan," sahut Nessa dengan balas memeluk Bunda Safira yang tak lain adalah ibu biologisnya.

"Ekhem-ekhem..." Barnes sengaja berdehem di tengah-tengah momen kehangatan ibu dan anak itu.

Sontak Safira dan Nessa menoleh kearah Barnes, "Oh iya Bun, ini namanya Barnes, teman sekolah Nessa, tadi Nessa dianterin pulang sama dia." Nessa mengenalkan Barnes kepada Safira. Dengan sopan Barnes segera menjabat tangan Safira.

"Barnes Tante."

"Eh panggilnya jangan Tante, Bunda aja ya!" ucap Safira dengan senyum hangatnya, tersenyum Barnes mendapati perlakuan hangat dari Safira.

"Eh... iya Bunda." sahutnya dengan tersipu.

"Cieeee... lo bisa malu juga Bar!" Nessa mencolek pipi Barnes.

"Eh Nessa, nggak boleh gitu dong sayang!" Safira mengingatkan putrinya.

"Tau tu Bun, emang Nessa pikir Barnes udah nggak punya ******** kali." celetuk Barnes.

"Heh, malu! Bukan ********!" melotot Nessa sambil mengingatkan.

"Eh iya, hehehehe..." Barnes tertawa dengan menggaruk tengkuknya tanpa alasan.

"Sudah-sudah, ayo masuk, kebetulan tadi Bunda masak banyak loh." ajak Safira, ketiganya pun segera melangkahkan kaki mereka menuju ruang makan yang ada didalam hunian mewah itu.

Barnes dan Nessa makan bersama, kehangatan Safira membuat Barnes nyaman, semakin nyaman saja remaja itu berdekatan dengan Nessa.

Selesai makan di ruang santai tepatnya di samping kolam renang yang ada di dalam rumah besar itu.

Obrolan santai mereka mulai, bahkan hingga sinar surya mulai berwarna jingga tandanya senja mulai tiba.

Dengan berat hati Barnes berpamitan, rasanya tak mau ia berjauhan dengan Nessa.

"Besok gue jemput yak?" pinta Barnes sebelum ia meninggalkan ambang pintu utama rumah Nessa.

"Hah? Nggak usah, rumah kita loh berlawanan arah, kita ketemu disekolah aja, ok!" Nessa menolak dengan cara halus, jujur saja berdekatan dengan laki-laki setampan dan se-genius Barnes membuat Nessa, harus pandai-pandai menjaga hati.

Bukan hanya genius bahkan Barnes hampir 99% mendekati kata sempurna, hanya terkadang tempramen saja yang kurang terkendali.

Mereka saling bertukar senyuman, sebelum akhirnya Barnes meninggalkan hunian mewah itu.

Nessa melambaikan tangannya sampai kuda besi milik Barnes hilang ditelan tikungan, senyum manis masih tersemat di wajah ayu Nessa.

"Kamu suka sama Barnes?" pertanyaan itu membuat Nessa tersentak.

"Ih Bunda apaan sih?! Orang model berandalan gitu, Ayah pasti nggak bolehin tau kalau sampai tau." gerutu Nessa.

"Tapi walau tampangnya bengis begitu, dia sopan, Bunda suka," cetus Safira, yang langsung mendapat lirikan dari putri cantiknya.

"Au ah! Nessa mau masuk, mau mandi!" sengaja Nessa meninggalkan obrolan dengan sang ibunda, karena sejatinya sungguh susah untuk menolak pesona sang Barnes Frankins.

...("sB&sB")...

Disisi lain...

Rifki dan yang lainnya menunggu kedatangan Barnes, dengan putung rokok yang menyala di sela-sela jari mereka, asap mengepul dimana-mana.

BRUM...

"Barnes tuh!" cetus Jody yang siap berdiri menyambut si brutal.

"Lama banget sih lo?!" pertanyaan bernada sinis itu terlontar tatkala Barnes baru menampakkan batang hidungnya.

"Sorry..." dengan menampilkan barisan gigi rapinya Barnes mengucap kata maaf.

Tak menyahuti dengan kata-kata, Rifki hanya mendengus kesal, ia merasa Barnes tak seperti biasanya.

Gerombolan anak-anak SMA itu tengah serius membahas tentang penyerangan balik, mereka masih tidak terima dengan kekalahan yang kemarin.

Strategi demi strategi mereka rancang, "Ok kali ini kita ciduk cowok yang kemarin nyerang Barnes!" usul Rifki.

"Ok! Jadi kalian, mata-matai mereka, selagi ada kesempatan datang, langsung sikat!" Barnes memberikan masukan kepada Aldo dan Jody, sedangkan teman-teman yang lain hanya mendengarkan juga memahami setiap ucapan dari Barnes.

Cukup lama mereka membahas strategi penyerangan balik ini, hingga waktu sudah menunjukkan pukul, 21.30 WIB.

"Eh udah malam Coy! Pulang yok!" ajak Jody yang segera di setujui oleh semuanya, para remaja itu segera beranjak dari markas mereka, bubar menuju kediaman masing-masing.

Keesokan harinya...

Barnes pagi ini sudah stay di parkiran sekolah, remaja tampan bertampang bengis itu tengah menunggu seseorang, hingga__

TIN... TIN...

Sebuah mobil berhenti didepan gerbang sekolah, dan dari dalamnya keluar seorang gadis cantik dengan seragam basketnya yang sudah melekat ditubuh tingginya.

"Nes?!" teriak Barnes dari arah parkiran motor, sedangkan Nessa menoleh.

"Siapa?" tanya laki-laki yang ada di dalam mobil.

"Oh itu teman Nessa Yah." sahut Nessa.

"Ayah nggak suka kamu main sama anak berandalan!" cetus laki-laki paruh baya yang rapi dengan jas hitamnya, tak lain itu adalah Ferdi ayah dari Nessa Ferdina.

"Iya! Ya udah Nessa masuk ya!" pamit gadis itu kepada ayahnya, Ferdi hanya menatap punggung ramping putrinya dari dalam mobil, hingga anak gadis kesayangannya itu mendekati pemuda yang tadi memanggilnya.

Terlihat dari dalam mobil kalau pemuda itu tersenyum ramah juga menunduk sopan kepada Ferdi.

"Kayak nggak asing wajahnya..." gumam Ferdi sebelum ia menginjak pedal gas mobilnya untuk meninggalkan area sekolah.

"Itu bokap?" tanya Barnes setelah mobil Ferdi menghilang dari pandangan.

"Iya, itu Ayah aku." sahut Nessa, keduanya kini berjalan bersama menuju kelas.

Setibanya mereka didepan kelas Nessa, "Oy Ness, lo berangkat jam berapa sih?" tanya Barnes.

"Pertandingan di mulai jam sembilan an sih, rapi tau ntar pak Andre mau ngajak berangkat jam berapa?" mendengar jawaban dari Nessa Barnes hanya menganggukkan kepalanya.

Tepat pukul 08.30 WIB,

Didalam kelas Barnes bolak-balik memandangi arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Lo kenapa sih?" tanya Bryna yang sempat memergoki kembarannya itu bolak-balik melihat jam hitamnya.

"Enggak!" hanya itu sahutan yang keluar dari mulut Barnes.

"Bu!" Barnes mengangkat tangannya dan itu mendapat atensi dari guru yang tengah mengajar didepan.

"Iya Barnes, ada apa?" tanya Bu Livia selaku guru biologi.

"Ijin mau ke toilet!" ucap Barnes yang kemudian di ijinkan oleh bu Livia.

Tak mau membuang kesempatan, Barnes segera menghubungi teman-temannya menggunakan pesan singkat...

✉️ "Gue bosen nih, gue tunggu di toilet belakang sekolah"

Kira-kira begitulah Barnes mengirim chat kepada teman-temannya...

Episodes
Episodes

Updated 49 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!