Bab. 5

"Hemm! Sepertinya ada yang jatuh hati nih," candanya Dokter Aulia yang mengecilkan volume suaranya agar hanya Fadli teman baiknya yang mendengar candaannya.

Fadli segera mengalihkan perhatiannya ke arah lain karena telah kedapatan sedang mengamati seseorang.

"Mbak Aidah bangun,ada dokter yang ingin memeriksa abang Fahri," ucapnya Atiyah sambil menggoyangkan tubuhnya Aida agar segera bangun dari tidurnya yang baru beberapa menit itu.

Aida segera mengerjapkan kedua kelopak matanya itu lalu bangun dari tidurnya, sesekali mengucek kelopak matanya itu.

"Maaf Dokter saya ketiduran," ucap Aidah yang berusaha untuk menetralkan perasaannya yang baru terbangun dari tidurnya.

"Tidak apa-apa kok Bu, itu hal yang wajar terjadi santai saja," pungkasnya Bu Dokter Aulia Alvi Damayanti.

"Maaf yah pak kami akan membuka perban yang selama ini menutupi wajahnya bapak, kami ingin melihat kondisi wajahnya bapak setelah operasi," tuturnya dokter.

Fahri segera dibantu oleh Aidah untuk bersandar di sandaran ranjang. Dokter segera membuka perban yang berada di wajahnya Fahri.

Aida, Atiyah dan Fadli berdiri di sekitar Fahri mereka cukup terkejut karena, wajahnya masih seperti dulu cakep dan tampan, tapi hanya hidungnya yang sedikit mancung.

"Tolong ambilkan cermin agar pak Fahri melihat kondisi wajahnya yang sekarang dan terbiasa dengan wajah itu untuk kedepannya, karena kita harus bersyukur untungnya saja dalam kecelakaan maut itu yang berhasil membakar sebagian wajahnya Pak Fahri kami masih bisa selamatkan dengan wajah yang sekarang ini," jelasnya Dokter Aulia Alvi Damayanti yang sengaja berkata seperti itu untuk menyadarkan Fatih dengan identitas barunya itu.

"Ini sayang cerminya," ucap Aidah seraya menyodorkan sebuah cermin ke depannya Fahri.

Fatih memperhatikan dengan seksama wajah barunya, walaupun awalnya tidak setuju tapi, melihat bentuk wajahnya yang sekarang cukup tampan juga ia tidak kecewa dengan hasil oplas yang harus dilaluinya untuk menyelamatkan wajahnya yang terbakar itu.

"Abang,kok terdiam saja, apa yang terjadi pada Abang?" Tanyanya Aidah

"Kamu siapa?" Tanyanya balik Fahri Hamzah Noel.

"Abang apa kamu lupa dengan istrimu sendiri? Mbak Aidah Izzathi Jasmine adalah istrinya Abang masa bisa melupakan Mbak Aidah," cercanya Atiyah Afsana Rosemalia.

Dokter Aulia Alvi Damayanti segera menatap ke arah sahabatnya Fadli Emier Sadana. Sedangkan yang ditatap hanya menganggukkan kepalanya secara diam-diam.

"Maaf harap kalian semua tenang, saya sudah jelaskan sebelumnya apa yang telah terjadi kepada Pak Fahri selama kecelakaan hebat yang dialaminya, yaitu kemungkinan besarnya bisa mengalami kehilangan ingatan dan beberapa memory penting di masa lalunya, misalnya seperti tidak mengingat Istrinya, tapi insha Allah… dengan bantuan obat-obatan dan terapi yang terus menerus kita berikan untuk pasien kemungkinan besarnya untuk sembuh itu pasti ada, jadi saya mohon kepada ibu Aida untuk bersabar dan terus berdoa demi kesembuhan Pak Fahri Hamzah Noel suaminya," ungkap Dokter Aulia.

Aida Izzatih Jasmin buru-buru segera menyeka air matanya dengan berganti senyuman tipis," syukur Alhamdulillah… kalau seperti itu Bu Dokter saya bisa tenang, tapi ngomong-ngomong kapan bisa keluar dari rumah sakit, terus gimana dengan kondisi kesehatannya yang lain setelah operasi?"

"Alhamdulillah semuanya dalam keadaan yang baik-baik saja, Ibu Aida tidak perlu khawatir dengan hal itu, besok pagi kalian boleh pulang," imbuhnya Bu dokter.

"Alhamdulillah kalau seperti itu dan dokter, kasihan Mbak aku sudah dua minggu lebih di rumah sakit mulu," timpalnya Atiyah Afsana Rosmalia yang ikut bahagia mendengar kabar gembira itu.

Fadli terus menatap ke arah gadis 20 puluh tahun yang berada di depannya. Gadis yang telaten membantu kakaknya untuk menjaga suaminya itu tanpa pamrih.

"Hemm!" Fahri Hamzah Noel berdehem ketika melihat Fadli Emire Sadana Yusril yang selalu menatap ke arah Atiyah.

Fadli menatap balik kepada Tuan Mudanya dengan salah tingkah," maaf sepertinya saya harus balik ke kantor, mengenai beberapa keterangan dalam berkas yang saya berikan tadi, mohon dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya, Mbak Atiyah kalau kakak iparnya butuh sesuatu Mbak bisa langsung call me saja, nomor hp saya ada di dalam kertas itu," pintanya Fadli.

Atiyah segera menolehkan kepalanya ke arah Fadli," saya maksudnya?" Tanyanya Atiyah sambil menunjuk ke arah dadanya itu.

Fadli semakin salah tingkah saja membuat Fatih Shafiq Akmal Himawan, "Eehh maksudnya mungkin Bu Aida dengan suaminya sibuk Mbak yang bisa gantiin wakilkan gitu maksudnya," kilahnya Fadli.

Atiyah hanya mengucapkan kata o saja hingga mulutnya membentuk huruf O besar.

"Ooh,"

"Maaf Pak Fadli sepertinya kami butuh istirahat, Anda bisa datang di lain waktu," sarkasnya Fahri.

"Kalau gitu saya pamit dulu, assalamualaikum," pamitnya Fadli yang sudah mendapatkan pelototan tajam dari bosnya itu.

Sejak kepergian Fadli Emier Sadana dengan dokter Aulia Alvi Damayanti dari dalam kamar perawatan suaminya,ia sering terdiam dan merenungi apa yang terjadi pada suaminya. Dan entah kenapa bayang-bayang wajah pasien perempuan yang didorong di atas bangkar rumah sakit sewaktu di Banjarmasin Kalimantan Selatan, selalu terngiang di ingatannya.

"Ya Allah… kenapa perempuan itu akhir-akhir ini tiba-tiba selalu muncul dalam benakku, sebenarnya dia itu siapa dan kenapa dia juga berada di dalam kecelakaan maut tersebut bersama ketiga korban lainnya," Aida membatin.

Fatih menatap ke arah Aida," maafkan saya mungkin untuk beberapa bulan ke depan saya akan memakai identitas suamimu tapi, masalah wajahnya untuk selamanya akan berada padaku," batinnya Fatih.

"Kenapa aku merasa pak Fadli aneh yah, seperti tadi tanpa sengaja aku melihat ia terus memandangiku, apa perasaanku saja yah yang terlalu kegeran," gumam Atiyah seraya menatap intens kepergian Fadli.

Waktu terus berlalu…

Keesokan harinya, Atiyah Afsana Risemalia kembali mengunjungi kakak dan kakak iparnya di rumah sakit, sedangkan Fariz Siddiq Aziz belum datang, karena harus ke kampus dulu.

"Mbak apa semua barang-barangnya Abang Fahri sudah masuk ke dalam tas?" Tanyanya Atiyah yang melihat kakaknya itu terdiam dan tatapan matanya seperti mengisyaratkan berbagai macam pikiran.

Aidah masih tak bergeming ditempatnya," ya Allah… entah gimana kedepannya kehidupan rumah tanggaku ini jika abang harus amnesia beberapa waktu, apa aku sanggup menjalaninya atau akan menyerah saja dengan keadaan ini,"

Atiyah dan Fahri saling bertatapan satu sama lainnya, Atiyah segera menyadarkan kakaknya itu.

Atiyah menyentuh lengan kanannya Aida," Mbak apa yang terjadi pada Mbak, apa Mbak baik-baik saja?"

Aida segera tersadar dari lamunannya itu dan tersentak terkejut mendengar seruan dari adik bungsunya itu.

"Eehh ma-af Mbak baik-baik saja kok, hanya ada sedikit memikirkan kenapa Aisyah Agnia dan ibu Mariana Alia belum datang juga katanya kemarin hari ini akan datang menjenguk abang Fahri," elaknya Aida yang menutupi kenyataan yang ada di dalam pikirannya.

Hingga percakapan keduanya terhenti, karena pintu itu kembali berderit pertanda ada seseorang dari luar yang membuka pintunya.

Aisyah hanya nyengir lebar melihat kakak iparnya itu, "Maafkan saya Mbak harus terlambat datang masalahnya di jalan macet maklumlah kota Jakarta gitu loh," alasannya Aysiah padahal dia baru saja bertemu dengan seorang pria yang beberapa hari ini ia rindukan siapa lagi kalau bukan teman satu kapalnya Fahri yaitu Farid Aksa Hardja.

"Tidak apa-apa kok,kau bantu Atiyah saja bawa tas itu ke mobil Mbak yang akan bantuin Abang Fahri naik ke atas kursi rodanya," ujarnya Aidah.

Mereka pun pulang dari rumah sakit, udara segar seakan-akan langsung menyambut kepulangan mereka dari rs.

"Bismillahirrahmanirrahim," cicitnya Aida sambil membantu Fahri untuk naik ke atas kursi roda.

"Makasih banyak," ucapnya Fahri.

Aida tersenyum tipis," tidak perlu berterimakasih segala Abang, ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawabku sebagai istrinya Abang, jadi jika ada yang Abang inginkan tidak perlu sungkan atau pun segan katakan saja," usulnya Aida dengan meminta kepada suaminya itu.

Terpopuler

Comments

resaiza

resaiza

fadli suka tuh sama atiyah

2023-03-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!