Aida Izzathi Jasmine berusaha untuk menutupi rasa sedih dan kecewanya itu dengan senyuman termanisnya.
"Walaupun Abang hilang ingatan, semoga rasa cinta dan kasih sayangnya padaku tidak hilang sama sekali untukku," batinnya Aida.
Fatih Shafiq Akmal Himawan menatap intens ke arah Aida," kamu istri yang baik, sholeha dan cantik tapi, sayangnya kurang beruntung karena mendapatkan suami brengsek dan lucknut itu, untungnya dia sudah meninggal dunia," batinnya Fatih.
Keesokan harinya, mereka pulang ke Ibu kota Jakarta pusat untuk mendapatkan perawatan khusus yang terbaik untuk Fakhri Hamzah Noel suaminya itu. Semua anggota keluarganya dari pihak Aidah dan Bu Mariana Alia Noel Ibu kandungnya mendiang Fahri pun sudah standby di bandara internasional Soekarno Hatta menunggu kedatangan mereka.
Aysiah Agnia Noel sedih dan kecewa karena, harus berpisah dengan pria yang baru saja mengatakan perasaannya padanya. Pria itu tidak lain adalah sahabat dari kakaknya Fahri, mereka sama-sama berlayar di satu kapal yang sama di daerah Banjar.
Siapa lagi kalau bukan Farid Rasyid Hardja. Pria yang sudah mulai jatuh cinta padanya itu. Mereka diam-diam menjalin hubungan yang cukup dekat dan intim. Ambulans segera membawa Fahri ke rumah sakit terbaik yang ada di Jakarta. Perban yang dipakainya oleh Fahri belum dapat dibuka.
Dengan telaten dan kesabaran serta ketulusan hati dari Aidah merawat suaminya hingga hari ini kondisi kesehatannya Fahri mulai membaik.
Atiyah Afsana Rosemalia melihat kakaknya yang sedang berjaga di samping tubuhnya Fahri yang juga kebetulan tertidur pulas.
"Kasihan juga Mbak Aidah, sudah hampir dua minggu di rumah sakit terus menjaga suaminya Abang Fahri,ya Allah… sembuhkanlah segera penyakit dari suami kakakku,saya tidak sanggup melihat kakakku seperti ini terus terusan tanpa mengeluh sedikitpun menjaga dan merawat suaminya itu."
Atiyah Afsana Rosemalia tidak tega membangunkan kakaknya, sehingga ia memilih untuk duduk saja di salah satu sofa yang berada di dalam kamar inap perawatan kakak iparnya itu.
"Fariz,saya kira kau ada kuliah jam dua belas, sebaiknya kamu pergi saja ke kampus, biarkan saya saja yang menemani Mbak Aida menjaga Abang Fahri," pintanya Atiyah yang mengusulkan kepada kakak kembarnya itu.
Fariz Siddiq Azis menolehkan kepalanya ke arah adiknya itu lalu menyimpan gadget nya," Baiklah kalau begitu, ingat apapun yang terjadi pada abang Fahri tolong infokan padaku," sarannya Fariz.
"Oke, hati-hati di jalan Ingat jangan ngebut kalau bawa motornya," ujarnya Atiyah.
Fariz pemuda yang baru berusia dua puluh tahun itu sudah berada di semester tujuh bersama dengan Atiyah, tersisa beberapa bulan lagi mereka akan menjadi sarjana, walaupun keduanya berbeda jurusan tapi, satu kampus. Biasanya mereka akan berangkat bersama jika, mereka kuliah dihari yang sama.
Atiyah baru saja menyentuhkan pantatnya di atas sofa buludru cokelat itu yang sungguh empuk dan nyaman diduduki itu. Pintu ruangan kembali terbuka lebar, pintu itu berdecit sehingga mengalihkan perhatiannya Atiyah Afsana Rosemalia ke pintu.
Seorang pria yang memakai jas lengkap dengan warna abu-abu itu masuk. Ia berjalan tegap tanpa ekspresi apapun, dan sekilas menolehkan kepalanya ke arah Atiyah gadis yang tidak kalah cantiknya dengan Aidah kakaknya itu.
Fadhli Emier Sadana terpesona melihat senyuman hangat dan ramah yang dipersembahkan oleh Atiyah padanya.
"Maaf sudah ganggu aktivitasnya, saya datang untuk bertemu dengan Pak Fahri dan istrinya ibu Aidah Izzah Jasmin,"
Atiyah mengarahkan pandangannya ke arah ranjang dimana kedua orang itu sedang tertidur pulas dalam posisi yang berbeda.
"Maaf pak emangnya Anda siapa dan ada urusan apa sehingga mencari kakak dan kakak ipar ku?" Tanyanya Atiyah yang berdiri dari duduknya itu seraya menatap intens ke arah pria berjas yang cukup tampan itu hingga membuat Atiyah hatinya adem bisa cuci mata melihat wajah pria yang mirip dengan artis oppa Korea Selatan itu.
"Kakak ipar!" Beonya Fadli.
"Benar sekali,ada apa emang dengan perkataan saya Pak?" Tanyanya balik Atiyah yang cukup penasaran dengan kehadiran pria asing itu di dalam sana.
"Berarti Anda adiknya Pak Fahri Hamzah Noel?” tebaknya Fadli.
Atiyah tersenyum tipis sembari menggeleng kepalanya," saya adik dari istrinya Pak," balasnya Atiyah.
Atiyah diam-diam memperhatikan dari ujung kaki hingga ujung rambutnya Fadli dan sesekali mengerutkan keningnya itu pertanda belum mengetahui siapa pria muda itu yang kira-kira seumuran dengan suami dari mbaknya.
Fadli yang masih berdiri di sekitar pintu jadi salah tingkah dan grogi," kenapa aku nerveus padahal sebelumnya aku tidak pernah seperti ini, hanya melihat tatapan tajamnya itu sudah mampu membuatku tidak percaya diri," gumam Fadli.
"Kalau begitu Anda siapa dan ada keperluan apa mencari mereka?" Tanyanya Atiyah dengan tegas.
Atiyah memang sikapnya seperti itu jika belum mengenal orang yang dia temui. Karakternya Atiyah lebih tegas,galak dan tomboi dari pada Aidah yang lebih lembut dan penyayang.
Fadli pun menjawab pertanyaan dari perempuan yang mampu membuatnya salting itu," saya pegawai dari kantor tempat pak Fahri Hamzah Noel bekerja selama menjadi pelaut Bu, dan saya ingin menyerahkan beberapa berkas ini dan sejumlah uang duka sebagai bentuk ucapan terima kasih kami kepada Pak Fahri atas dedikasinya menjadi karyawan di perusahaan yang sudah bekerja lebih sepuluh tahun itu," terangnya Fadli Emier Sadana.
Sebenarnya prosedur yang dijelaskan oleh Fadli tidak ada, tapi mengingat agar ia memiliki alasan untuk terus bisa bertemu dengan Tuan Mudanya yang harus menyamar menjadi mendiang Fahri, hanya dengan cara itu yang mampu ia tempuh.
Fadli segera menyodorkan sebuah map berisi beberapa berkas dan juga sebuah amplop berisi cek untuk diserahkan kepada Aidah.
"Saya harap bisa bekerjasama untuk kedepannya dan mohon diberitahukan kepada Pak Fahri setelah sembuh untuk mempertimbangkan untuk bekerja di perusahaan kami sebagai bentuk wujud terima kasih kami untuk Pak Fahri," ungkap Fadli.
Atiyah Afsana Rosmalia segera mengambil berkas itu lalu segera mengamankannya ke dalam tas berkas yang kebetulan berada di depannya Aidah yang masih tertidur nyenyak, sedangkan Fahri sudah bangun sedari tadi, dan menjadi pendengar dengan seksama pembicaraan keduanya itu.
”Kau memang asisten pribadiku yang selalu bisa aku andalkan dan cepat tanggap darurat untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang aku hadapi," bathinnya Fatih yang menatap ke arah Fadli sahabat sekaligus adik sepupunya itu pria yang diisukan penyuka sesama jeee niiis atau lebih populernya penyuka terong ungu balado.
"Silahkan duduk Pak Fadli,apa Anda tidak capek dengan gaya seperti itu terus sedari tadi?" Tanyanya Atiyah yang lebih mengarah ke mencibir.
Fadli refleks mendudukkan dirinya ke atas sofa. Tatapan matanya sesekali mengarah ke Atiyah Arsana yang sedang sibuk memainkan gawainya itu di dalam genggaman tangannya. Hingga pintu kembali berderit pertanda ada orang yang masuk.
Masuklah seorang dokter cantik yang selama ini mengurus dan mengobati penyakitnya Fahri. Dokter Aulia Alvi Damayanti tersenyum simpul ke arah dua orang yang duduk di atas sofa.
"Selamat siang Pak Fadli," sapanya dokter Aulia Alvi Damayanti.
"Selamat siang juga Dokter, maaf saya sedari tadi sudah menunggu kedatangannya Anda dan ada hal penting yang saya ingin tanyakan kepada Anda,' tuturnya Fadli Emier yang mulai serius.
"Mbak tolong dibangunkan istri dari pasien karena, saya akan memeriksa kondisi dari Pak Fahri!" perintahnya dokter Aulia Alvi Damayanti kepada Atiyah.
”Baik Dokter,” jawab Atiyah Afsana Rosemalia yang segera bergegas untuk membangunkan kakaknya itu.
Fadli terus mengarahkan tatapan matanya tertuju pada seorang wanita muda yang sangat cantik dalam balutan hijabnya yang berwarna hijau tosca itu berlalu dari hadapan matanya.
"Kenapa ada bidadari surga dunia yang lewat depan mataku ini," gumamnya Fadli Emiere Sadana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Jeni Safitri
Kenapa ngk pakai nama panggilan aja si thor kan kita jadi pusing
2024-11-27
0
Yunita Rimbe
tolong namanya kenapa pnjang sekali,, pusing km yg baca
2023-10-21
2
resaiza
kmu siapa,,,?aku istrimu abang,
next kk
2023-03-02
1