Suamiku Bukan Suamiku

Suamiku Bukan Suamiku

Bab. 1

"Saya terima nikah dan kawinnya Aidah Izzati Jasmin binti Abdul Khaliq Aziz dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucapnya Fahri dengan lantang.

"Bagaimana para saksi, apa kah sah?" Tanyanya Pak penghulu sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan masjid Baiturrahman yang dijadikan tempat pelaksanaan akad nikah dan ijab kabul antara Aidah Izzati Jasmin dengan Fahri Hamzah Noel.

"Sah!" Teriak mereka yang menjawab pertanyaan dari Pak penghulu.

Semua orang yang turut hadir di acara tersebut merasakan kebahagiaan yang tidak terkira. Mereka ikut bahagia dengan apa yang dirasakan oleh kedua mempelai pengantin pria dan wanita tersebut.

"Makasih banyak sayang, kamu sudah bersedia untuk menerima pinangannya Abang," ucapnya Fahri seraya mengecup dengan lembut punggung tangannya Aidah perempuan yang baru saja dia nikahi beberapa menit yang lalu.

"Saya yang seharusnya berterima kasih kepadamu Abang karena, Abang sudah bersedia menikahi gadis yatim piatu seperti saya, ini suatu kebahagiaan tersendiri untukku," pungkas Aidah.

"Alhamdulillah laki-laki mana yang tidak akan bahagia mendapatkan istri yang memiliki kelebihan-kelebihan yang menurut Abang banyak banget, seperti kamu sayang, sudah cantik, baik hati, sholeha, pintar masak lagi," pujinya Fahri.

"Selamat Mbak akhirnya kalian menikah juga, saya sama Mama sangat bahagia karena kalian akhirnya bersatu juga padahal usia pacaran kalian yang cukup lama hampir sepuluh tahun loh," ujarnya Aysiah Agnia Noel.

"Benar sekali Nak, Mama sangat senang karena kalian sudah resmi menjadi suami istri juga, setelah penuh dengan ujian dalam hubungan kalian," timpalnya Bu Mariana Alia Noel mama kandungnya Fahri. "Saya juga loh Mbak ikut bahagia dengan kehidupan barunya Mbak,kami selalu mendoakan yang terbaik untuk pernikahan kalian berdua semoga langgeng hingga kakek nenek maut memisahkan cinta kalian berdua dan juga sakinah mawadah warahmah," sahutnya Atiyah Afsana Rosemalia Aziz adik kedua Adeeva.

"Mbak ayah sama ibu pasti sangat bahagia jika, mereka berada di sini tapi saya mohon sama kak Fahri jangan sekali-kali menyakiti perasaannya mbakku jika sampai terjadi sesuatu pada kakakku, kakak akan berurusan denganku," tuturnya Fariz adik bungsunya Aida yang hanya terpaut tiga tahun darinya itu.

"Insya Allah… saya tidak akan mengecewakan kepercayaan kalian," ucapnya dengan mantap Fahri.

Kedua pasangan pengantin baru itu sudah berada di dalam kamarnya setelah melaksanakan resepsi pesta pernikahan yang cukup lama itu. Karena tiba-tiba membludak tamu undangan yang berdatangan meramaikan pesta pernikahan keduanya itu.

Fahri baru saja ingin meminta haknya pada istrinya itu, tapi karena Aida baru saja datang tamu bulanannya itu. Sehingga keinginannya itu tertunda karena keadaan Istrinya yang tidak memungkinkan untuk melakukan apa yang hendak ia minta.

"Abang maaf, aku lagi M jadi malam ini belum bisa serahkan seutuhnya untuk Abang," ucapnya Aida dengan penuh penyesalan seraya menundukkan kepalanya itu.

Fahri tersenyum canggung karena, keinginannya terpaksa terpending dan tertunda beberapa hari kedepannya. Dia cukup kecewa karena,waktu libur cuti yang diberikan perusahaan tempat ia bekerja hanya lima hari hingga kedepan.

Raut wajah kecewa tersirat dari wajahnya Fahri, ia tidak menyangka jika apa yang sudah ia cita-citakan dan impikan itu harus tertunda hingga enam bulan kemudian. Adeeva yang melihat hal itu,ia segera meraih tangannya Fahri.

"Maafkan saya yah Abang, ini semua bukan keinginanku untuk menunda memberikan seutuhnya untuk Abang tapi, karena keadaan yang memaksaku untuk…," ucapannya Aidah terpotong karena Fahri segera menarik tengkuk lehernya Aidah hingga Aidah awalnya kaget saking terkejutnya dengan apa yang dilakukan oleh suaminya itu hingga keduanya lambat laun mereka beeer ciiiu maann.

Aidah yang baru pertama kali melakukannya langsung terkejut dengan perlakuan suaminya hingga, pasokan udaranya di dalam pangkal tenggorokannya stoknya hampir habis, Hingg nafasnya ngos-ngosan.

"Maaf, Abang tidak bisa menahannya," ucapnya Fahri dengan penuh penyesalan.

Mimik wajahnya Aida langsung berubah drastis, ia sangat malu untuk menatap langsung wajahnya Fahri suaminya itu. Wajahnya memerah merona seperti buah apel segar blushing saking malunya diperlakukan seperti itu.

Mereka kemudian berbaring saling berpelukan dalam kehangatan cinta kasih yang suci dibawah naungan pernikahan yang sakral.

Lima hari kemudian…

Fahri harus kembali ke Kalimantan Selatan tepatnya di Banjarmasin, karena selama ini ia bekerja sebagai abk kapal sebagai seorang kapten kapal.

"Hati-hati yah Abang, kalau sudah sampai di Banjar telpon aku yah," pintanya Aidah seraya mengecup punggung tangannya Fahri.

Fahri pun memeluk tubuhnya Aida dengan penuh kelembutan dan kehangatan. Ia juga berpamitan kepada kedua adiknya dan mamanya.

"Selamat jalan Abang, semoga kita kembali dipertemukan lagi dalam suasana yang berbeda, insha Allah… aku akan memberikan semuanya jika Abang nanti pulang," batinnya Aida sambil menyeka air matanya itu.

Tiga bulan kemudian…

Aida yang sedang membersihkan ruangan kamarnya, tanpa sengaja menyenggol figura bingkai foto pernikahannya yang terletak di atas meja.

Prang!!!

Suara benda terjatuh itu cukup besar hingga menimbulkan kebisingan di pagi hari itu. Atiyah dan Fariz segera berlari ke arah kamar kakaknya itu setelah mendengar bunyi benda jatuh.

"Mbak Aida,apa yang terjadi?" Tanyanya Fariz yang sangat khawatir melihat kondisi dari kakaknya itu.

"Saya tidak apa-apa kok dek, hanya saja tanpa sengaja aku nyenggol figura ini," jawab Aida sambil membersihkan serpihan pecah beling tersebut.

"Atiyah ambil cepat sekop sampah untuk mengambil pecahan kaca ini yang sudah berserakan, berbahaya jika dibiarkan lama," perintahnya Fariz kepada kakak kembarnya itu.

Fariz dan Atiyah saudara kembar tak seiras. Mereka kembar tapi, wajah mereka tak identik.

"Baik kak," balasnya Atiyah.

Tangannya Aida teriris sedikit pecahan beling itu," auuhh!" keluhnya Aida yang segera menghisap jari telunjuknya yang tanpa sengaja teriris kaca.

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di ibu kota Banjarmasin. Terjadi kecelakaan maut yang mengakibatkan dua mobil yang saling bertabrakan di kilometer 20 tol. Kondisi mobil dari keduanya ringsek dan hancur.

Mobil balap yang berwarna merah itu dengan merk Lamborghini Huracan super tropeo itu terbakar, untungnya penumpangnya sempat diselamatkan sebelum meledak. Sedangkan mobil yang satunya, dengan Honda jazz berwarna putih itu pun tidak jauh berbeda dengan mobil yang ditabraknya.

"Cepat, ada dua orang yang terjepit di dalam badan mobil seorang perempuan dan pria!" Teriak polisi yang sedang kebetulan berjaga di lokasi kejadian.

Ambulans segera membawa ketiga korban kecelakaan tersebut ke rumah sakit terdekat. Ketiga pasien segera di tangani dengan baik.

"Dokter, pasien yang perempuan itu mengalami keguguran usia kehamilannya sudah tiga bulan dan harus segera dioperasi secepatnya sedang pria yang bersamanya sudah meninggal dunia," ujarnya perawat tersebut yang menangani kondisi Fahri dan perempuan yang bersamanya di dalam mobil.

Beberapa orang berpakaian serba hitam yang berjumlah sekitar lima orang itu," maaf suster, apa ada pasien tabrakan yang bernama Fatih Safiq Akmal Himawan?" Tanyanya Fadli Sadana.

"Ada dia dalam penanganan dokter tapi,kondisinya sangat mengkhawatirkan," jawabnya Suster itu.

Fadli dan beberapa anak buahnya segera berjalan ke arah unit gawat darurat UGD berada. Fadli sudah bertemu dengan seorang dokter yang menangani keadaannya Fatih.

"Kondisi wajahnya sulit untuk disembuhkan seperti semula Pak, operasi plastik satu-satunya jalan yang terbaik harus dilakukan secepatnya sebelum terlambat," ungkap Dokter.

"Bagaimana ini, apa saya pakai wajah orang lain saja karena selama ini untuk menutupi jati dirinya Tuan Muda Fatih saja agar terhindar dari kejaran pamanya Tuan Haris Maulana Yusuf sendiri yang selalu memaksanya untuk menikahi putrinya demi harta," gumam Fadli.

Keduanya pun sepakat untuk melakukan operasi secepatnya. Fadli mengatur semuanya dengan baik dan rapi. Hingga pihak pewarta berita mengumumkan bahwa pewaris tunggal dari perusahaan AW cooperation meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

"Maafkan kami yang terpaksa mengambil identitas Anda untuk sementara waktu," batinnya Fadli Sadana Yuzril.

Fadli segera menghubungi nomor hp Aida untuk menyampaikan berita duka tersebut, setelah sambungan teleponnya terhubung, "Dengan Bu Aida istri dari pria yang bernama Fahri Hamzah Noel?" Tanyanya Fadli.

Aida yang beristirahat setelah selesai membersihkan seluruh kamarnya itu, "Iya pak dengan saya sendiri,maaf Anda siapa yah?" Tanyanya balik Aida yang tiba-tiba perasannya tidak enak.

"Maaf kami dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan jika suami Anda mengalami kecelakaan yang cukup fatal, harap segera datang ke rumah sakit," jelas Fadli.

"Apa! Itu tidak mungkin!?" Teriaknya Aida yang langsung berdiri dari posisi duduknya semula.

Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga"

give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.

Terpopuler

Comments

Umy Rozak

Umy Rozak

mulai ngrti alur ceritax dr bab ini
lanjoot

2023-05-21

1

Nayla Ujji ...

Nayla Ujji ...

saya.. mampir. Thor.

2023-04-07

1

Amaira Singkil

Amaira Singkil

dari awal langsung nikah sah saja

2023-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!