Dua bulan kemudian.
“Ini sudah dua bulan. Masa kamu tidak bisa menemukan wanita itu untukku. Bukannya, dia bekerja di club malam?” Alister membentak Pak Qomar yang berdiri di hadapannya karena sejak dua bulan ini, Pak Qomar tidak berhasil membawa wanita malam itu.
“Maaf Tuan Alister! Saya sudah berusaha mencarinya tapi gadis itu seolah ditelan bumi. Informasi tentang dia pun tidak ada. Bahkan saya sudah mencari informasi dari teman saya yang mengenalkan gadis itu tapi dia juga tidak tahu mengenai keberadaan gadis itu, seolah ada orang yang sengaja menghilangkan informasi tentangnya.”
Pak Qomar sudah menanyakan tentang Lovely pada Jenar. Namun, Jenar tidak memberitahu keberadaan Lovely pada Pak Qomar. Jenar berpura-pura tidak tahu, bahkan demi menjauhkan Pak Qomar dari Lovely, Jenar sengaja menghilangkan informasi tentang Lovely yang bisa ditemukan Pak Qomar. Pak Qomar sudah menawarkan harga lima ratus juta untuk Jenar jika berhasil membawa gadis itu. Namun, bagi Jenar, uang lima ratus juta tidak ada apa-apanya dibanding dirinya yang akan ketahuan jika kembali membawa Lovely ke Tuan Qomar. Kerja sama dengan Tuan Qomar sudah cukup untuk Jenar menstabilkan kembali perusahaan keluarganya.
“Jadi maksudmu, aku tidur dengan makhluk halus, begitu?” kata Alister kesal pada Pak Qomar.
Pak Qomar takut melihat amarah Alister hingga ia seketika menundukkan kepalanya tapi ia tetap menjawab atasannya itu. “Bukan seperti itu maksud saya, Tuan Alister.”
“Tuan Alister, Pak Qomar sudah ketakutan. Jangan membuatnya semakin takut. Lagipula, Pak Qomar sudah berusaha mencari tahu tentang wanita itu. Hanya saja, dia tidak berhasil membawanya karena wanita itu memang susah ditemukan. Saya juga sudah coba bantu cari wanita itu tapi hasil yang saya dapatkan, seperti yang didapatkan Pak Qomar,” imbuh sang asisten membantu Tuan Qomar menjelaskan semuanya karena pria paruh baya itu tidak berbohong sama sekali. Apalagi ia sudah berusaha menuruti perintah Alister.
Alister yang duduk menenggelamkan tubuhnya di sofa dengan kedua kakinya saling menyilang, menyandarkan kepalanya sampai wajahnya menghadap ke atas. Nafas kasar berhasil lolos dari mulut Alister yang sedang kesal karena tidak bisa mendapatkan keinginannya. Padahal wanita itu hanya wanita malam untuk memuaskan hasratnya saja, tapi kenapa susah sekali mendapatkannya.
“Bagaimana kalau saya kasih gadis lain yang modelnya sama seperti gadis itu, Tuan Kebetulan saya menemukan gadis perawan yang masih muda, dan bentuk tubuhnya sama dengan gadis itu. Tuan tidak akan kecewa kalau bersenang-senang dengan pilihan saya, karena walau baru melakukannya tapi gadis itu sudah terlatih.” Qomar tidak ingin Alister memutus hubungan kerja sama kedua perusahaan mereka hanya karena kemarahan Alister yang tidak bisa bersenang-senang dengan seorang gadis muda hingga Qomar kembali mengusulkan gadis lain agar Alister senang dengannya.
“Aku nggak mau. Kau keluar saja sana!” Alister tak bisa melupakan aroma gadis malam itu, bahkan tubuh mungilnya yang ringan diangkat oleh Alister, masih terbayang-bayang dalam ingatan Alister meski tak bisa melihat jelas tubuh mungil gadis itu. Ia sudah terhanyut dengan kejadian malam itu hingga ia tidak mau menggantinya dengan gadis lain yang belum tentu membuatnya senang seperti malam itu.
“Dasar brengsek! Sebenarnya gadis itu ke mana? Apa jangan-jangan dia sudah dibooking oleh pria lain!?” Membayangkan gadis itu bersama dengan pria lain, membuat Alister kesal sendiri, tapi mau bagaimana lagi. Qomar tidak bisa menemukannya, bahkan asistennya tidak berhasil mendapatkan gadis itu. Sungguh membuat Alister jengkel setengah mati.
Sementara itu, Lovely berada di rumah sakit. Ia dirawat di sana setelah ditemukan pingsan di sekolahnya oleh temannya dan gadis itu dinyatakan hamil muda oleh dokter. Tuan Arman Gundawan-ayah Lovely dan semua keluarga Lovely, tahu tentang kehamilan Lovely. Tentu mereka sangat marah setelah mendengar putri sulungnya hamil. Terutama Pak Arman, bahkan ia berencana mengusir Lovely pergi.
“Dasar anak sial, kamu! Kamu sudah mempermalukan keluarga dengan perbuatan zinamu itu. Sekarang, kau malah tidak tahu siapa ayahnya!” Pak Arman yang berdiri di depan Lovely yang duduk di atas kasur dengan pakaian pasiennya, menghina anaknya dengan suara kerasnya.
“Hiks, hiks, hiks!” Lovely yang dirangkul oleh Jenar, hanya bisa menangis dengan kepala menunduk di depan ayahnya dan istri mudanya.
“Katakan Lovely, siapa pria itu?” bentak Tuan Arman yang tak sabar ingin tahu pria yang sudah menghamili putrinya.
“Lovely nggak tahu, Yah. Lovely dijebak sama orang. Lovely nggak lakuin itu dengan sengaja. Tanya saja sama Bibi Kecil.” Selama ini, Lovely selalu mendapat pembelaan dari Jenar jika dimarahi oleh ayahnya hingga ia sudah terbiasa meminta perlindungan pada Bibi Kecilnya itu.
Pak Arman beralih melihat Jenar lalu bertanya, “Jenar, apa yang dibilang Lovely, benar?”
“Ini kesalahanku Kak. Aku tidak jaga Lovely dengan baik, sampai aku kehilangan dia di malam ulang tahunku. Aku terlalu asyik menikmati pesta itu. Maafkan aku Kak!” Meski Jenar yang sudah menjebak Lovely tapi ia tetap kasihan pada Lovely yang ternyata hamil, padahal ia sudah memberitahu pada Qomar agar memakai pengaman. Jika saja ia tahu pria tua itu, ia akan memberikan Lovely obat pengaman, dan tentunya tanpa diketahui Lovely sendiri.
Tuan Arman kembali melihat Lovely. “Jangan menyalahkan bibimu, Lovely. Yang terjadi padamu adalah kesalahanmu. Dan ayah yakin, kamu tidak dijebak tapi kamu sendiri yang bersedia tidur dengan pria itu, bahkan mungkin kamu sudah sering tidur.”
Amerta yang merupakan ibu kandung Jenar selalu mengatakan pada Tuan Arman bahwa Lovely sering jalan dengan seorang pria, bahkan sedang berpacaran dengan banyak pria hingga Tuan Arman beranggapan buruk tentang putrinya. Padahal, nyatanya Lovely hanya berteman dengan para pria itu karena Lovely lebih nyaman berteman dengan mereka ketimbang perempuan yang mendekatinya dengan maksud lain.
Di Sekolahnya dulu, Lovely adalah gadis cantik yang populer dikalangan para cowok-cowok. Namun, para cowok di sekolahnya mendekatinya bukan karena kecantikannya saja melainkan karena Lovely sangat baik, tidak suka membeda-bedakan orang. Ia gadis yang tulus hingga para pria itu lebih senang dekat dengannya meski hanya berteman saja. Akan tetapi, para perempuan di sana malah beranggapan buruk tentangnya hingga tak ada yang mau mendekatinya. Lovely pun tidak mau berteman jika mereka hanya memanfaatkannya saja.
“Nggak Ayah. Lovely nggak mungkin melakukan itu. Ini karena Lovely dijebak orang,” bantah Lovely.
“Memang siapa yang mau menjebakmu? Apa selama ini kau punya banyak musuh sampai beranggapan begitu?” tanya Tuan Arman.
Lovely diam karena ia pun tidak tahu siapa orang yang sudah berbuat jahat kepadanya. Dan ia masih menangis di depan ayahnya yang tidak percaya kepadanya.
“Ayah sangat malu dengan perbuatanmu Lovely. Kalau sampai orang-orang tahu kamu hamil diluar nikah, mau taruh di mana muka ayah. Kalau kita Cuma berdua tidak masalah tapi ada nama baik keluarga yang akan hancur karena kamu yang murahan. Sekarang, ayah akan mengirimmu ke luar negri. Mau tidak mau, kau harus pergi sendiri ke sana. Aku malu punya anak sepertimu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lina ciello
bapak durjanaaaq 😡😠
2023-10-27
0
Susilowati
kasihan bangey lovely
2023-03-30
1
Denita Precilla
jahat banget bapaknya kyk bukan anak kandung aja🙄
2023-03-03
0