Mama Muda Yang Lugu
“Di mana gadisnya?” Seorang pria paruh baya berdiri di depan Kamar VIP Hotel bersama dengan Jenar. Dia adalah Pak Qomar yang mencari gadis muda untuk bos besarnya.
“Sebelum saya tunjukkan gadisnya, saya mau Pak Qomar tanda tangani dulu dokumen kerja sama kita. Saya sudah mengubah isinya seperti yang Pak Qomar inginkan.” Jenar menyodorkan dokumen yang sejak tadi ia siapkan untuk Pak Qomar.
Pak Qomar menghela nafas kasar karena sebenarnya ia tidak senang bekerja sama dengan Keluarga Gundawan tapi ia tidak punya pilihan selain setuju karena ia memang sudah berjanji pada Jenar untuk bekerja sama jika Jenar berhasil memberikannya gadis muda yang masih perawan.
“Sekarang di mana gadis itu?” tanya Pak Qomar setelah menyerahkan kembali dokumennya yang sudah ia tanda tangani.
“Ada di dalam Pak. Dia sejak tadi menunggu bapak masuk. Sepertinya gadisku itu sudah tidak sabar ingin bermanja-manja dengan Pak Qomar.” Senyuman diwajah Jenar terus terlihat karena begitu senang dengan keinginannya yang terwujud. Akhirnya ia bisa memenuhi permintaan kakaknya dan hal itu juga akan membuatnya dipuji semua orang dikeluarganya karena berhasil mendapat kerja sama dari Pak Qomar-perusahan yang bergerak di bidang fhasion.
"Oke. Sekarang kau bisa pergi!” titah Pak Qomar dingin.
Jenar pun pergi dengan perasaan senang karena mendapatkan apa yang ia inginkan meski harus mengorbankan keponakan kecilnya yang umurnya hanya berkisar lima tahun lebih muda darinya.
“Tolong buka pintunya!” Gadis di dalam kamar, tiba-tiba menggedor pintu kamar keras-keras disertai seruannya yang membuat Pak Qomar terganggu hingga menyuruh salah satu anak buahnya membuka pintu itu.
Gadis itu seketika jatuh ke lantai setelah pintu dibuka. Tubuhnya yang lemah berusaha ia gerakkan sampai akhirnya berdiri di depan Pak Qomar tapi gadis itu tetap memegang tembok agar tidak ada terjatuh kembali. Matanya membulat ketakutan melihat Pak Qomar dan juga pria berbadan besar berdiri di depannya.
“Tolong jangan sakiti saya Tuan! Saya ada di sini karena dijebak orang. Saya tidak ingin berada di sini, Tuan.” Gadis bernama Lovely, memohon dengan sangat agar Pak Qomar melepaskannya, bahkan gadis yang masih berumur delapan belas tahun itu, menangis di depan pria tua itu.
Namun, Pak Qomar tidak ingin rugi karena sudah menandatangani dokumen milik Jenar. “Aku tidak peduli, kau dijebak atau tidak. Yang jelas, kau harus menurutiku.”
Dengan tegas, Pak Qomar menyuruh bawahannya memegang Lovely lalu memaksa gadis itu meminum obat perangsang dosis tinggi.
“Lepaskan!” berontak Lovely.
“Kau harus menelannya brengsek!” Dengan kasar, Pak Qomar membuka mulut Lovely, dan memaksa Lovely minum alkohol miliknya agar obat itu bisa tertelan masuk ketenggorokan gadis itu.
“Dasar pelacurr kecil! Menyusahkanku saja. Kalau aku belum tanda tangan dokumen, aku sudah membunuhmu sejak kau memohon di depanku!”
Lovely terus menangis dengan tubuhnya yang semakin kepanasan. Pak Qomar sangat marah mendengar tangisan gadis itu hingga ia menampar wajahnya. Dan setelah melakukan hal kasar itu pada Lovely, Pak Qomar menyuruh bawahannya menggendong Lovely masuk ke kamar. Akal sehat Lovely berangsur menghilang, dan seluruh tubuhnya begitu lemas sehingga tak bisa bergerak bebas lagi. Ia yang dilempar ke kasur pun tidak merasakan sakit apapun kecuali hawa panas ditubuhnya.
Di tempat lain, Pak Qomar mendatangi Kamar President Suite milik Alister Sandero. Ia masuk ke dalam setelah seorang asisten membuka pintu kamar. Pak Qomar melangkah perlahan mendatangi pria yang tengah duduk menyilangkan kedua kakinya di sofa sembari menikmati anggur yang membuat pria itu mabuk, dan pria tua itu langsung membungkuk hormat di depan pria yang bernama Alister tanpa berani menatap langsung wajah Alister.
“Gadis yang Tuan Alister mau, sudah saya siapkan. Dia masih muda dan masih perawan Tuan Alister. Anda mau, saya bawa kemari atau Tuan Alister mau datang ke kamar yang sudah saya pesan untuk Anda.”
Alister tersenyum smirk seolah meremehkan Pak Qomar. “Aku minta wanita malam tapi yang belum disentuh oleh siapapun. Ternyata kamu benar-benar mendapatkannya. Jangan-jangan kamu cuma mau menipuku.”
Beberapa hari lalu, Alister meminta wanita malam tapi yang masih muda dan juga yang belum disentuh. Ia mengira Pak Qomar yang sudah berjanji untuk memberikannya wanita seperti itu, tidak berhasil mendapatkannya, karena untuk mendapatkan wanita malam yang masih muda dan masih perawan, sangat susah.
“Saya tidak menipu Tuan Alister. Dia memang masih muda dan masih perawan. Saya mendapatkannya dari seorang teman yang bekerja sebagai mucikari. Katanya gadis itu baru masuk minggu lalu dan belum tidur dengan pelanggan, makanya saya minta gadis itu untuk Tuan Alister. Tenang saja Tuan Alister. Gadis itu sukarela melakukan apapun yang Anda mau. Dia cuma butuh uang banyak katanya.” Pak Qomar sengaja berdalih karena ia tidak ingin Alister tahu bahwa gadis yang diambilnya dipaksa.
“Aku tidak mau pelacurr kecil itu, mengotori kamarku. Jadi aku yang akan datang ke sana.” Alister berdiri dari kursinya setelah ia meneguk habis anggurnya lalu melangkah keluar dari kamar mewahnya itu.
Alister Sandero adalah direktur Sandero Corporotion yang baru saja dikhianati oleh kekasihnya yang tiba-tiba menolak lamarannya. Wanita itu pergi meninggalkannya bersama pria yang ternyata sudah berhubungan selama dua tahun. Ia tidak ingin larut dalam kesedihan dan kesakitannya atas perempuan itu hingga ia ingin melampiaskannya dengan bersenang-senang bersama perempuan lain yang sesuai dengan keinginannya.
Alister kini masuk ke dalam kamar yang hanya bercahaya remang-remang. Dan pria itu sengaja tidak menyalakan lampu di kamar karena tidak ingin jika perempuan itu melihat wajahnya yang bisa membahayakan nama baiknya. Takutnya perempuan itu mendatanginya di kantor atau membeberkan di media tentang apa yang sudah mereka lakukan. Ia yang seorang direktur sukses yang selalu menjaga nama baik perusahaan serta nama baik keluarganya, tentu tidak ingin orang tahu bahwa ia malah bermain perempuan di luar.
“Pelacurr kecil. Saatnya kita bersenang-senang malam ini.” Alister berucap sembari membuka satu persatu kanci kemejanya di depan kasur. Matanya menatap seorang gadis yang berbaring terlentang di hadapannya tapi karena ruangan gelap sehingga ia tidak bisa melihat jelas wajah gadis itu. Meski begitu, kulitnya mulus seperti kulit bayi ketika ia menyentuh tubuh gadis yang menggeliat di depannya.
Alister mulai mencium bibir gadis itu lalu mencium setiap jengkal kulitnya. Aroma harum ditubuh gadis itu membuat Alister semakin berhasrat.
“Ah, ughh!” Suara erangan pria itu pun terdengar ketika senjata miliknya masuk semua ke intim gadis itu. Untuk pertama kalinya, Alister berhubungan intim dengan seorang perempuan. Itu sungguh membuatnya tak ingin berhenti. Begitu nikmat sampai ia merasa dirinya berada di surga kenikmatan yang luar biasa.
Ini adalah malam bagai surga bagi kedua orang yang baru pertama kali melakukan hubungan seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lina ciello
langka bener ini ceo masih virgin 👍
2023-10-27
1
Denita Precilla
Bibinya jahat bnget. demi kepentingannya sendiri jual Lovely sama bapak2 tua. knp bukan lu aja sih yg jual diri klo emng butuh
2023-03-03
1