"Ah! Aku bisa gila, jika harus menyentuh itu... Aka ku pikirkan besok caranya!" kesal Sinar lalu menjatuhkan dirinya kembali ke kasur.
*
*
Pagi hari, Sinar bangun pukul 05.00. Dia mandi dan bersiap-siap untuk mulai bekerja.
Klek
Sinar masuk ke dalam kamar itu drngan memantapkan hati untuk mulai bekerja.
"Apa kau tak bisa mengetuk pintu? Atau perlu aku ajari untuk mengetuk pintu saat masuk ke kamar orang lain!" bentak Surya yang tengah bersandar di sandaran tempat tidurnya.
Sinar kembali keluar dari kamar itu tanpa berkata apa-apa, membuat mata Surya menatapnya tajam hingga pintu tertutup kembali. Surya bingung, Sinar pergi tanpa bicara.
"Apa dia akan mengaduh pada mama?" batin Surya bertanya.
Tok tok tok tok
Surya mengerutkan dahinya saat mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya.
"Sinar bari saja keluar. Mama cepat sekali, datangnya!" batin Surya bingung.
"Masuk!" pinta Surya dengan setengah berteriak.
Klek
"Kau!" seru Surya yang melihat Sinar masuk kembali ke dalam kamarnya.
"Iya, Tuan. Saya sudah mengetuk pintu. Apa sekarang saya boleh masuk!" ucap Sinar dan Surya hanya menatap bingung dengan reaksi Sinar yang keluar dan kembali dengan mengetuk pintu setelah mendapat bentakan darinya.
Tak mendapat jawaban hanya tatapan dari Surya. Sinar tak peduli, dia terus melangkah menuju kamar mandi sang tuan muda itu, menyediakan air hangat untuk mandi Surya kemudian keluar menuju almari yang tersandar di dinding.
Sinar membuka satu-satu persatu pintu almari itu, yang menurutnya sangat banyak. Terus Sinar melihat-melihat isi dalam almari milik Surya dan akhirnya dia menemukan apa yang dicarinya. Celana yang berbahan kain longgar untuk di kenakan Surya, kaos oblong dan satu lagi yang harus dicarinya. Kini Sinar membuka laci-laci kecil dalam almari tersebut dan dia menemukannya, pakaian dalam pria itu.
Surya menatap lebar pada Sinar yang menyediakan baju ganti untuknya, saat Sinar tanpa rasa malunya mengambil ********** dari laci dan meletakan semua yang dia ambil ke atas kasur sisi sebelahnya.
Kembali Sinar mengambil bantal dan mendekati Surya yang tengah bersandar.
"Apa yang akan dia lakukan?" batin Surya.
"Mau apa kau!" ketus Surya.
"Tuan, saya mau membuka perban Anda. Tidak mungkin Anda mandi dengan perban itu!" jawab Sinar.
"Apa! Kau akan memandikanku?" kejut Surya dengan mata di lebarkan pada Sinar.
"Iya, Tuan! Kalau bukan saya, siapa lagi?"
"Tidak! Tidak! Aku tidak mau mandi!" ketus Surya lagi.
"Kalau Anda tidak mandi, pekerjaanku tidak akan selesai!" kesal Sinar.
"A-aku akan mandi sendiri!"
"Bagaimana caranya?" tanya Sinar.
"A- pokoknya tidak! Aku tidak mau satu kamar mandi denganmu!" bantah Surya bersih kuku dengan keinginannya.
Sinar tak menjawab lagi, dia segera membuka perban di paha Surya.
"Pokoknya! Aku tidak mau mandi bersanamu!" ucap Surya dengan ketus.
Tidak ada jawaban dari Sinar, dia diam saja dengan terus melakukan pekerjaannya, mengangin lalukan ucapan Surya padanya yang ketus.
Klek
"Oh, Sinar sudah di sini," ucap Marlin yang baru saja masuk ke kamar itu.
"Iya, Nyonya. Saya akan memandikan Tuan dulu, setelah itu sarapan," jawab Sinar setelah selesai membuka perban di paha Surya.
"Tidak!" bentak Surya.
"Surya! Apa-apaan sih! Jangan membuat Sinar susah," bantah Marlin.
"Tapi, Ma!"
"Tidak ada tapi-tapian. Sinar itu perawat kamu. Kalau kamu membantah terus, kapan pekerjaannya selesai! Lagian Sinar itu istrimu sekarang, nggak ada salah-salahnya dia liat kamu tel*njang!" ucap Marlin santai, sesantai dia duduk di sofa sekarang.
Surya dan Sinar menatap Marlin dengan mata yang di lebarkan. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu, tanpa rasa malu, pikir mereka berdua.
Sinar beralih dari pemikiran tentang Marlin, melangkah menuju kursi roda yang ada di susut kamar itu.
"Ayo, Tuan!" Sinar mendekatkan kursi roda itu ke ranjang Surya dan mulai membantunya bangkit dari kasur.
"Akh!" pekik Surya saat rasa nyeri menyerangnya.
"Pelan-pelan!" pinta Sinar dan Marlin hanya menatap ke arah mereka, memerhatikan Sinar yang melakukan tugasnya.
Sinar membantuh Surya membuka kaos dan setelahnya...
"Bagaimana ya?" batin Sinar, melihat ke arah kain yang menutup tubuh bagian bawah Surya.
.
.
.
.
Simpan di favorit kalian, ya😊
Jangan lupa🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments