"Nyonya pasti akan bertanya tentang jawabanku. Apa yang akan ku jawab?" batin Sinar.
Sinar beranjak dari duduknya dan pergi mengikuti langkah bi Inem dari belakang. Setelah sampai, Sinar tidak langsung masuk ke ruangan itu, dia berdiri dan memikirkan kembali keputusannya, setelah mantap dengan hatinya Sinar mencoba mengetuk pintu ruangan yang berada di depannya.
Tok tok tok tok
"Masuk!" pinta ssorang wanita yang berada di dalamnya.
Klek
"Nyonya," sapa Sinar kemudian melangkah masuk dan menutup pintu itu kembali.
"Duduklah Sinar!" pinta Marlin. "Sinar, kau sudah punya keputusan."
"Iya, Nyonya. Tapi apa aku bisa mengajukan syarat?" tanya Sinar balik.
"Syarat?" Marlin mengerutkan dahinya saat Sinar menginginkan untuk mengajukan syarat padanya.
"Baiklah apa itu? Saya akan menerima pekerjaan ini dan siap untuk menikah, jika syaratku disetujui," ujar Sinar.
"Katakan saja! Apa kau ingin menambah jumlah gajimu? Atau ada hal lain?" Marlin berasumsi sendiri saat Sinar ingin mengajukan syarat padanya.
"Tidak Nyonya."
"Lalu?" tanya Marlin bingung sebenarnya apa yang akan dikatakan oleh Sinar.
"Semua yang ada dalam surat kontrak itu saya setujui, tugas-tugas saya dan gaji yang anda berikan saya setujui, tapi apa Anda bisa menambah isi dalam surat kontrak itu?" ujar Sinar.
"Apa yang harus di tambahkan?"
"Saya tidak ingin ada hubungan intim antara suami istri selama masa kontrak itu, selayaknya suami istri pada umumnya. Saya hanya akan mengerjakan tugas saya merawat Tuan, tidak lebih dan tidak kurang." jawab Sinar jelas.
Marlin terdiam mendengar ucapan Sinar, padahal dia ingin jika pernikahan itu berjalan terus walau nanti Surya sudah sembuh, tapi ternyata Sinar sendiri tak ingin meneruskannya.
Marlin sedikit kecewa dengan permintaan Sinar, terlihat dari raut wajahnya.
"Tapi, kenapa kau ingin seperti itu?" tanya Marlin.
"Maaf, Nyonya. Saya hanya menjaga diri saja, tidak akan mungkin pernikahan ini akan berjalan seperti pernikahan lainnya, suatu saat jika Tuan sembuh, pernikahan kami akan selesai." jelas Sinar.
"Tapi, bagaimana jika salah satu dari kalian ingin meneruskannya?"
"Tuan tidak akan menyukai saya, Nyonya. Saya sadar diri, hanya wanita biasa dan seorang pelayan. Jadi mana mungkin hal semacam itu terjadi. Saya tidak mau terbang yang akhirnya jatuh akan sakit dirasakan." jawab Sinar tenang.
"Padahal saya berpikir sebaliknya!" ungkap Marlin.
"Maaf kalau saya mengecewakan. Semuanya ada di tangan tuan," ujar Sinar dan Marlin hanya mengangguk-angguk mendengarnya.
Marlin tidak bisa memaksa keinginan Sinar dan menyetujui syarat darinya.
"Baiklah. Saya sudah bicarakan ini dengan tuan Dennis, dan dia setuju. Tinggal menunggu persetujuan dari Surya!" jelas Marlin.
"Baiklah, Nyonya. Saya permisi," pamit Sinar dan di angguki oleh Marlin.
Setelah keluar dari ruangan itu, Sinar melangkah menuju paviliun, tapi dia tidak langsung ke kamar. Sinar duduk di teras sambil memikirkan keputusannya.
"Semoga ini yang terbaik," gumam Aliyha.
*
Keesokan harinya, Surya tengah kesal dengan ponselnya. Berkali-kali dia menghubungi Jia, namun tak satu pun panggilannya di jawab oleh Jia.
"Ada apa dengannya?" kesal Surya dengan membanting ponselnya di atas kasur.
Klek
"Surya," sapa Marlin.
"Ma!"
"Ayo, sarapan dulu!" pinta Marlin dengan nampam di tangannya.
"Bagaimana dengan Jia?" tanya Marlin di sela-sela suapannya pada Surya.
"Jia..." Surya tampak berpikir untuk menjawab Marlin.
"Ada apa? Apa dia tidak mau?" tanya Marlin lagi.
"Bukan seperti itu, Ma." bantah Surya.
"Lalu?"
"Aku menghubungi Jia, tapi belum ada jawaban darinya," jelas Surya.
"Bagaimana maksudmu? Apa dia minta waktu berpikir, atau?"
"Tidak, Ma. Mungkin dia sibuk dengan pekerjaan, dia tak menjawab telvonku." jawab Surya.
"Mama memberimu waktu, sampai hari ini. Dan kau belum bisa menjawabnya. Mama ingin kau menikah dengan Sinar, agar dia menjadi perawat untukmu dan pernikahan itu hanya kontrak dan setelah kau sembuh seperti sedia kala, kalian akan berpisah. Mama memberinya gaji walau dia menjadi istrimu dan kalian hanya sebatas pasien dan perawat saja, tidak lebih dari itu. Menikah itu adalah salah satu syarat dari ibunya," jelas Marlin.
"Apa Mama tidak berpikir, jika mereka akan memanfaatkan kita, Ma?" bantah Surya lagi.
"Kalian akan terikat kontrak, Surya. Jadi tidak akan ada hal lebih atau kurang dari isi dari surat kontrak itu. Kau mengeri? Mama sebentar lagi akan berangkat ke Amsterdam, grandma meminta Mama untuk memantau perusahaan di sana beberapa waktu, jadi setelah kau menikah Mama baru akan berangkat." ujar Surya.
"Tapi, Ma!"
"Sudahlah Surya. Jika kau menikahi Jia, dia tidak akan mungkin bisa merawatmu. Mama sudah mengambil keputusan dan terimalah!" pintah Marlin.
"Aakh!" kesal Surya dengan meremas seprey, sangat kuat setelah kepergian Marlin.
.
.
.
.
Jangan lupa Votenya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
evita vita
ayo kita liat siapa yg bkl jtuh cinta duluan
2023-05-20
1