Bab.6 ~Kebutuhan

"Apa itu, Bu Rosma?" tanya Marlin dengan penasaran.

"Nikahkan mereka!" ucap Rosma serius dengan perkataannya.

Sinar dan Marlin sangat terkejut mendengar ucapan Rosma, mereka terdiam tak bisa bersuara lagi dengan permintaan Rosma.

"Bu," panggil Sinar, dia keberatan dengan permintaan ibunya.

"Itu jika kalian mau dan setuju, jika tidak saya tidak memaksa. Saya tau bagaimana pekerjaan itu, sangat berat untuk dilakukan, apalagi untuk seorang gadis dan pria dewasa yang belum menikah, akan menjadi fitnah unyuk Sinar nantinya, orang-orang akan mempertanyakan harga dirinya. Saya juga pernah merasakan itu. Walau saya seorang janda, namun sakit rasanya mendengar ucapan-ucapan yang keluar dari mulut mereka." tutur Rosma dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Assalamualaikum," sapa ssorang pria muda dari depan pintu dan di jawab oleh Rosma. "Kak Sinar," sapanya setelah masuk.

"Kamu baru pulang kuliah?" tanya Sinar dan adiknya pun mengangguk.

"Kak, aku ingin bicara," ucap Bintang, adiknya Sinar.

"Ayo, kita ke dapur saja. Kakak mau buat minum juga," ajak Sinar yang tidak mau mereka mendengar pembicaraan antara adik dan kakak itu. "Ada apa, Bin?" tanya Sinar setelah mereka sampai di dapur.

"Kak, aku mau berhenti kuliah aja!" ungkap Bintang pada Sinar, kakaknya.

"Apa! Kenapa?" kejut Sinar.

"Kak, aku belum bayar uang semester. Dekan sudah memperingatkan beberapa kali, dan ibu... juga sekarang sedang sakit. Kita butuh biaya banyak, dari mana Kakak akan dapatkan uangnya. Aku akan bekerja saja," ucap Bintang.

"Nggak, ya Bintang. Kamu harus kuliah. Cari kerja dengan tamatan sma sekarang susah. Kamu mau kerja apa? Pokoknya, kamu tidak usah mikirin masalah uang, itu jadi urusan kakak! Dan kamu harus tetap selesaikan kuliahmu!" tegas Sinar.

"Tapi, Kak...."

"Tidak ada tapi-tapian! Kamu harus kuliah, titik." ujar Sinar yang tak mau dibantah.

Sinar telah membuat teh untuk ibunya dan Marlin yang berada di depan, setelahnya dia membawahnya dengan nampan.

"Kamu jangan banyak pikiran, velajar yang bener, biar bisa cepat lulus kuliahnya," ucap Sinar di tengah langkahnya.

"Nyonya, Saya buatkan teh. Maaf tidak seenak di mansion Nyonya." ujar Sinar.

"Trima kasih. Saya sangat senang loh, Bu, sama Sinar. Dia anaknya Rajin dan cekatan!" ungkap Marlin.

"Baguslah, Nyonya kalau begitu. Saya minta maaf, kalau Sinar ada kesalahan dan banyak merepotkan." jawab Rosma.

"Enggak kok. Saya malah seneng, tanpa di perintah Sinar sudah tau pekerjaannya."

"Sinar, apa kita bisa kembali sekarang?" tanya Marlin.

"Iya, Nyonya," jawab Sinar dengan anggukan juga.

"Bu Rosma, saya akan membicarakan ini dengan suami saya. Saya yakin dia akan setuju, Sinar juga. Saya akan bicara dengannya nanti, di rumah." ucap Marlin.

"Iya, Nyonya. Maaf sudah repot untuk datang ke sini."

"Tidak, Bu. Saya senang bisa silahturahim ke rumah Bu Rosma." Marlin mengeluarkan amplop dari dalam tas yang di bawahnya dan menyerahkan pada Sinar. "Sinar, beri ini untuk ibu kamu!"

"Apa ini, Nyonya?" tanya Sinar dengan tatapan penasaran.

"Sudah kasih aja!" pinta Marlin dan Sinar mengangguk setuju.

"Bu, ini dari Nyonya Marlin. Katanya kasih ke ibu," ujar Sinar dengan menyerahkan amplop ke tangan ibunya.

"Apa ini, Nak?" tanya Rosma.

"Nggak tau, Bu."

Rosma menatap marlin dengan tatapan penuh tanya, dia tidak ingin mengikat Sinar dengan segalah budi dari mereka, dan Sinar akan terpaksa menerima permintaan mereka karena balas budi. Risma membuka amplop itu dan melihat isi di dalamnya.

"Maaf, Nyonya! Saya tidak bisa menerima ini," tolak Rosma dengan mengembalikan amplop yang berisi sekelebat uang itu.

"Bu Rosma. Saya memberi ini, tidak ada maksud apa-apa. Saya ikhlas, hanya sekedar untuk membantuh." ucap Marlin.

"Tidak Bu. Saya tidak akan bisa membalasnya," ucap Rosma lagi.

"Saya mohon, Bu Rosma terima ya. Saya tidak bermaksud apa-apa," ucap Marlin lagi.

"Tapi...."

"Terima aja, Bu. Anggap saja itu bonus untuk Sinar yang sudah telaten bekerja di mansion saya," ucap Marlin lagi dan Rosma hanya menatap Sinar yang mengangguk.

"Baiklah." Rosma kembali menerima amplop itu dan menyimpannya di meja.

Sinar dan Rosma berpamitan dan segera kembali ke mansion.

"Sinar, apa kamu setuju dengan usul ibumu tadi?" tanya Marlin setelah berada di mobil menuju mansionnya.

Sinar menatap Marlin, hatinya bimbang, namun kebutuhannya saat ini mungkin akan memaksa dia menerimanya.

"Akan saya pikirkan lagi, Nyonya," jawab Sinar.

.

.

.

.

Ayo di like, ya, karya author😁

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

sinar harus menikah dengan Surya...

2023-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 ~Kecelakaan
2 Bab.2 ~Perawat
3 Bab.3 ~Marlin kesal
4 Bab.4 ~Tawaran
5 Bab.5 ~Ada syaratnya
6 Bab.6 ~Kebutuhan
7 Bab.7 ~Jawaban
8 Bab.8 ~Syarat dari Sinar
9 Bab.9 ~Pernikahan
10 Bab.10 ~Memulai pekerjaan
11 Bab.11 ~Di kamar mandi
12 Bab.12 ~Part 12
13 Bab.13 ~Tidak malu
14 Bab.14 ~tongkat
15 Bab.15 ~Buket bunga
16 Bab.16 ~ Ada yang berbeda
17 Bab.17 ~Part 17
18 Bab.18 ~Janda perawan
19 Bab.19 ~Aldrick menyatakan perasaanya
20 Bab.20 ~Aku Salah
21 Bab.21 ~Ke taman kompleks
22 Bab.22 ~Nikmati saja
23 Bab.23 ~Secara tidak langsung
24 Bab.24 ~Mulai kerja kembali
25 Bab.25 ~Tidak bisa memuaskan
26 Bab.26 ~Ijin ke rumah sakit
27 Bab.27 ~Aldrick ke rumah sakit
28 Bab.28 ~
29 Bab.29 ~Uring-uringan
30 Bab.30 ~Malam panjang
31 Bab.31 ~Curiga
32 Bab.32 ~ berjuang sendiri
33 Bab.33 ~Perbedaan kaya dan susah
34 Bab.34 ~Kembali ke mansion
35 Bab.35 ~Cepat kembali
36 Bab.36 ~Bergelut getaran
37 Bab.37 ~Coklat lagi?
38 Bab.38 ~Taman
39 Bab.39 ~Tidak rela
40 Bab.40 ~Menangih janji
41 Bab.41 ~Saling mencintai
42 Promo Novel : One Nigth Love
43 Bab.42 ~Bayangan masa lalu
44 Bab.43 ~Dennis sadar
45 Bab.44 ~ Dennis berubah
46 Bab.45 ~Keputusan
47 Promo Novel : Kan ku rebut istrimu
48 Bab.46 ~Sarapan
49 Bab.47 ~Urusan keluarga
50 Bab.48 ~Rumah Rosma
51 Bab.48 ~Rumah Rosma
52 Bab.49 ~Setuju
53 Bab.50 ~Situasi mansion
54 Bab.51 ~Hampir saja
55 Bab.52 ~Jawaban Marlin
56 Bab.53 ~Cerita Dennis
57 Promo Novel : Gairah CEO anak mami
58 Promo Novel : Anak jeniusku mencari ayah
59 Bab.54 ~Mau lagi?
60 Bab.55 ~ Malin kandang
61 Bab.56 ~Waktu tengah malan
62 Bab. 57 ~Kunci cadangan
63 Bab.58 ~Cerita Wina
64 Bab.59 ~Untuk apa melarang
65 Bab.60 ~Terserah
66 Bab.60 ~Terserah
67 Bab. 61 ~Ayah untuk anakku
68 Bab.62 ~
69 Bab.63 ~
70 Bab.64 ~
71 Bab.65
72 Bab.66 ~
73 Bab.67 ~
74 Bab.67 ~
75 Bab.68 ~
76 Bab.68 ~
77 Bab.69 ~
78 Bab.70 ~
79 Bab.71 ~
80 Bab.72 ~
81 Bab.73 ~
82 Bab.74
83 Bab.75 ~
84 Promo Novel : Dia suamiku & Dudamu
85 Promo Novel : Kejar aku kalau bisa
86 Promo Novel : Laugther and thears (Kisah rakyat menengah)
87 Promo Novel : Gairah CEO anak mami
88 Promo Novel : One Night Love
89 Promo Novel : Kan kurebut istrimu
90 Promo Novel : Anak jeniusku mencari ayah
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab.1 ~Kecelakaan
2
Bab.2 ~Perawat
3
Bab.3 ~Marlin kesal
4
Bab.4 ~Tawaran
5
Bab.5 ~Ada syaratnya
6
Bab.6 ~Kebutuhan
7
Bab.7 ~Jawaban
8
Bab.8 ~Syarat dari Sinar
9
Bab.9 ~Pernikahan
10
Bab.10 ~Memulai pekerjaan
11
Bab.11 ~Di kamar mandi
12
Bab.12 ~Part 12
13
Bab.13 ~Tidak malu
14
Bab.14 ~tongkat
15
Bab.15 ~Buket bunga
16
Bab.16 ~ Ada yang berbeda
17
Bab.17 ~Part 17
18
Bab.18 ~Janda perawan
19
Bab.19 ~Aldrick menyatakan perasaanya
20
Bab.20 ~Aku Salah
21
Bab.21 ~Ke taman kompleks
22
Bab.22 ~Nikmati saja
23
Bab.23 ~Secara tidak langsung
24
Bab.24 ~Mulai kerja kembali
25
Bab.25 ~Tidak bisa memuaskan
26
Bab.26 ~Ijin ke rumah sakit
27
Bab.27 ~Aldrick ke rumah sakit
28
Bab.28 ~
29
Bab.29 ~Uring-uringan
30
Bab.30 ~Malam panjang
31
Bab.31 ~Curiga
32
Bab.32 ~ berjuang sendiri
33
Bab.33 ~Perbedaan kaya dan susah
34
Bab.34 ~Kembali ke mansion
35
Bab.35 ~Cepat kembali
36
Bab.36 ~Bergelut getaran
37
Bab.37 ~Coklat lagi?
38
Bab.38 ~Taman
39
Bab.39 ~Tidak rela
40
Bab.40 ~Menangih janji
41
Bab.41 ~Saling mencintai
42
Promo Novel : One Nigth Love
43
Bab.42 ~Bayangan masa lalu
44
Bab.43 ~Dennis sadar
45
Bab.44 ~ Dennis berubah
46
Bab.45 ~Keputusan
47
Promo Novel : Kan ku rebut istrimu
48
Bab.46 ~Sarapan
49
Bab.47 ~Urusan keluarga
50
Bab.48 ~Rumah Rosma
51
Bab.48 ~Rumah Rosma
52
Bab.49 ~Setuju
53
Bab.50 ~Situasi mansion
54
Bab.51 ~Hampir saja
55
Bab.52 ~Jawaban Marlin
56
Bab.53 ~Cerita Dennis
57
Promo Novel : Gairah CEO anak mami
58
Promo Novel : Anak jeniusku mencari ayah
59
Bab.54 ~Mau lagi?
60
Bab.55 ~ Malin kandang
61
Bab.56 ~Waktu tengah malan
62
Bab. 57 ~Kunci cadangan
63
Bab.58 ~Cerita Wina
64
Bab.59 ~Untuk apa melarang
65
Bab.60 ~Terserah
66
Bab.60 ~Terserah
67
Bab. 61 ~Ayah untuk anakku
68
Bab.62 ~
69
Bab.63 ~
70
Bab.64 ~
71
Bab.65
72
Bab.66 ~
73
Bab.67 ~
74
Bab.67 ~
75
Bab.68 ~
76
Bab.68 ~
77
Bab.69 ~
78
Bab.70 ~
79
Bab.71 ~
80
Bab.72 ~
81
Bab.73 ~
82
Bab.74
83
Bab.75 ~
84
Promo Novel : Dia suamiku & Dudamu
85
Promo Novel : Kejar aku kalau bisa
86
Promo Novel : Laugther and thears (Kisah rakyat menengah)
87
Promo Novel : Gairah CEO anak mami
88
Promo Novel : One Night Love
89
Promo Novel : Kan kurebut istrimu
90
Promo Novel : Anak jeniusku mencari ayah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!