19 Sulit Menerima Semuanya

Saat Rania membuka matanya, ringisan langsung terdengar merasakan pusing di kepalanya. Ia menoleh melihat jam di dinding yang sudah menunjukan pukul empat sore, ternyata Ia lama juga tidur. Rania turun dari ranjang melihat keluar jendela yang langsung melihatkan ke halaman belakang.

"Ini mimpi, kan?" tanyanya seorang diri.

Ingin sekali tadi saat bangun Rania berada di rumah Neneknya, tapi tidak seperti yang Ia harapkan.

Ceklek!

Mendengar pintu kamarnya yang terbuka, membuat Rania terkejut dan langsung menoleh. Bukankah tadi Ia kunci? Kenapa bisa terbuka? Ternyata Candra yang masuk, membuat Rania dilanda rasa panik. Terlihat Candra pun yang terkejut melihat dirinya.

"Aku kira kamu tidur," ucap Candra sambil mengusap tengkuknya.

"Baru bangun," jawab Rania pelan. Tunggu, kenapa juga Ia malah menjawab? Seharusnya bersikap acuh.

Candra melangkah mendekat, membuat Rania semakin panik entah apa yang harus dilakukan. Tetapi saat Ia akan pergi, Candra menahan tangannya. Rania pun melepas cepat tangannya itu, rasanya enggan sekali disentuh. Hanya Rania tidak pergi, walau dengan mengalihkan pandangan.

"Aku akan ceritakan semuanya, kamu tolong dengar dulu ya," ucap Candra memohon, hanya ingin memperjelas semua karena khawatir perempuan itu semakin berprasangka buruk dengan dugaannya sendiri.

"Tapi benarkan kalau aku istri kedua kamu? Dan perempuan tadi itu, istri pertama kamu?" tanya Rania pahit.

Dengan berat hati, Candra pun mengangguk, "Iya."

Kedua mata Rania kembali berkaca-kaca, tapi Ia berusaha tidak menangis karena tidak mau Candra tahu betapa rapuhnya dirinya sekarang. Selain itu Rania juga ingin mendengar semua penjelasan Candra, pasti banyak yang ingin pria itu katakan, setidaknya Rania harus bertahan sebentar dan tidak cengeng.

"Aku dan Livia sudah menikah lima tahun," ucap Candra mulai menceritakan.

Rania langsung menatap Candra dengan terkejut, Ia sampai tidak bisa berkata-kata mengetahui fakta itu. Selama itu? Anehnya Rania tidak mendengar apapun berita mengenai Candra pernah menikah, mungkin orang desa pun sama sepertinya.

"Lalu kenapa kamu mau nikahin aku? Apa hanya karena kasihan sudah memperkosa aku dan sekarang aku hamil?" tanya Rania lirih.

"Awalnya begitu, tapi setelah aku pikirkan memang sepertinya menikahi kamu adalah hal yang tepat," jawab Candra jujur.

"Kenapa?"

"Ya karena aku memang harus bertanggung jawab Rania, apalagi kamu sampai hamil." Setelahnya Candra menghela nafas berat, emosinya sangat campur aduk sekarang. Candra harus tetap tenang agar masalah ini pun bisa jelas.

"Lalu bagaimana dengan istri pertama kamu itu? Kamu tidak memikirkan perasaan dia?" tanya Rania merasa aneh sendiri. Anehnya, kenapa Rania malah memikirkan perempuan itu? Lalu bagaimana dengan dirinya sendiri?

"Aku sudah meminta izin Livia, dan dia memberikan." Saat mengatakan itu, Candra terlihat tenang sekali.

"Apa?" tanya Rania tidak percaya, semudah itu?

"Sebelum menikah dengan kamu, aku tentu harus minta izin pada Livia. Dia memang sempat menolak, tapi aku ingin bertanggung jawab dan tidak lari dari kesalahan aku itu," lanjut Candra.

Kepala Rania menggeleng, "Gak mungkin istri pertama kamu itu memberikan izin dengan semudah itu."

Merelakan suami menikah lagi itu pasti sangat berat, bahkan walau hanya ada main api saja sudah tidak terima, apalagi sampai menikah kedua kali. Tetapi Rania mencoba mengingat lagi reaksi Livia yang santai saat bertemu dengannya di kolam tadi, membuatnya semakin bertanya-tanya. Apakah benar Livia memberikan izin?

"Kenapa kamu gak cerita ini dari awal? Kamu bohongi aku dan semua orang," tanya Rania pilu. Mungkin Candra menduga dirinya orang kampung, jadi mudah dibohong-bohongi. Sakit sekali jika benar begitu, padahal Rania tidak selemah itu.

"Maaf Rania, tapi pernikahan kita tetap sah kok," ucap Candra enteng.

"Kalau aku tahu kamu sudah punya istri, aku.. Aku gak mau," geleng Rania.

"Apa maksud kamu Rania? Lalu bagaimana dengan bayi itu?"

Sebelah tangan Rania terulur menyentuh perutnya, "Aku bisa menjaga dia sendiri," jawabnya. Ya mungkin Rania akan merawatnya sendiri saja, sungguh Ia tidak mau sekali menjadi madu dari suami orang lain.

"Jangan bercanda, aku gak akan biarin," dengus Candra tidak terima, tatapannya pun menjadi tajam.

"Apa?"

"Itu anak aku juga, tentu dia harus tahu siapa Papanya. Aku juga ingin ikut merawat dan membesarkan dia. Masa saja aku biarkan kalian hidup serba kekurangan, sedangkan aku hidup mewah di sini." Suara Candra terdengar lebih tinggi karena emosinya terpancing saat Rania mengatakan akan merawat sendiri.

"Tidak apa, walaupun aku orang biasa tapi aku akan berikan apapun untuk bayi ini. Dari pada dengan kamu, kan? Mungkin kami akan tertekan." Rania tersenyum miris baru menyadari hal itu, entah bagaimana masa depannya.

Candra merasa tertohok mendengar itu, seolah Ia diberitahu sebuah kenyataan jika kebahagiaan bukan hanya tentang kekayaan saja, tapi juga keluarga yang harmonis. Candra mencoba tetap bersabar, Ia harus bisa meluluhkan hati Rania. Memang sangat sulit, tapi Candra tahu Rania tidaklah sekeras kepala itu.

"Tapi tetap saja aku yang harusnya bertanggung jawab, kalau tidak mungkin dosa aku semakin besar." Candra belum mau kalah dan masih membujuk Rania.

"Kamu juga berdosa karena membohongi aku Candra," balas Rania dengan tatapan getirnya, bibirnya sampai bergetar menahan tangisan.

Saat Rania menyebut namanya langsung, membuat Candra tersentak merasa Rania sedikit lebih berani. Tetapi Candra tahu jika perempuan itu hanya sedang emosional, Candra dapat memaklumi nya.

"Sekali lagi maaf Rania, saya tahu saya salah karena tidak mengatakan ini dari awal," ucap Candra lagi meminta maaf.

Rania menghapus sekilas air matanya yang sedikit menetes, Ia sudah berusaha tetap kuat sekarang, tapi tetap saja cengeng. Ingin sekali Rania mengamuk melampiaskan semua kekesalan dan amarahnya pada Candra. Tetapi Rania juga merasa lelah secara batin dan fisik. Rania tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi, kenyataan ini terlalu berat untuk bisa Ia terima.

"Aku mau pulang," ucap Rania pelan. Kepalanya menunduk menyembunyikan wajahnya yang kusut.

"Pulang kemana? Di sini kan rumah kamu," tanya Canda bingung, perasaannya mulai tidak enak.

"Enggak, aku gak mau di sini. Aku mau pulang aja ke desa lagi, aku gak betah di sini." Rania menggeleng sambil memohon ingin dipulangkan. Ia memang baru pindah dan merasa nyaman, tapi saat mengetahui fakta ini membuatnya langsung merasa mundur tidak kuat menjalani lagi.

"Jangan bercanda Rania, kamu gak akan pergi dari sini!" tegas Candra dengan kedua tangan terkepal.

"Kenapa gak bisa? Lepasin aku, cerain aku."

"Rania!" bentak Candra tanpa sadar sanking terkejutnya dengan perkataan perempuan itu.

Kali ini Rania tidak bisa menahan tangisannya lagi, apalagi saat mendengar bentakan dari Candra. Ia terlalu sakit hati mengetahui fakta ini, tidak bisa menerima saja sudah dibohongi sebesar ini oleh laki-laki yang sudah Ia berikan kesempatan. Kepercayaannya pada Candra pun mulai ragu lagi, mau berapa kali pria itu mengecewakannya?

"Rania jangan bicara begitu, aku mohon," ucap Candra frustasi sendiri, suaranya sudah melemah lagi karena sadar tadi terlalu berlebihan. Melihat Rania yang menangis begitu, membuat Candra tidak enak hati.

"Hiks tapi aku gak mau begini, aku gak bisa," isak Rania sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Kenapa gak bisa?" tanya Candra bodoh.

"Aku gak mau jadi orang ketiga di pernikahan orang lain," lirih Rania.

Kernyitan terlihat di kening Candra, "Apa maksud kamu? Kamu bukan orang ketiga di sini Rania," jelasnya.

"Aku orang ketiga, aku sudah masuk dalam pernikahan orang lain hiks!" Itulah yang Rania duga, Ia merasa bersalah dan berdosa.

Tatapan Candra menjadi sendu melihat Rania yang malah menyalahkan dirinya sendiri. Candra pun langsung membawa perempuan itu ke pelukannya, matanya terpejam dan bisa merasakan denyutan sakit di dadanya. "Aku yang salah Rania, bukan kamu. Maafin aku Rania."

Merasakan tubuh perempuan itu melemah dan hampir jatuh, membuat Candra terkejut. Untung saja Ia menahannya, karena kalau tidak Rania akan jatuh ke lantai. Candra menepuk-nepuk pipi Rania, tapi tidak ada tanggapan. Ia pun menggendongnya dan memindahkannya ke ranjang.

"Ya ampun Rania, kamu kenapa?" tanya Candra dilanda rasa cemas. Rambutnya sampai Ia remas merasa bingung sendiri.

Pria itu segera keluar kamar, tapi terkejut karena ada Livia tepat di depan pintu. Sejak kapan istrinya itu di sana?

"Ngapain kamu?" tanya Candra.

"Cuma denger sedikit," jawab Livia acuh, "Aku mau pamit pergi ke Yogyakarta, mungkin di sana sekitar tiga harian."

"Hm hati-hati." Hanya itu yang Candra katakan karena sedang buru-buru.

"Aku akan baik-baik saja, aku kan wanita kuat," ucapnya ditekan di akhir kata. Seperti sebuah sindiran untuk Candra yang tidak peka.

Setelah kepergian istrinya itu, Candra segera menghubungi dokter pribadi keluarganya untuk datang ke rumah. Ia juga mengatakan jika pasien kali ini sedang hamil, jadi mereka bisa membawa obat yang tepat.

Terpopuler

Comments

Benita Lestiyorini

Benita Lestiyorini

Sebenarnya bagaimana kondisi rumah tangga Chandra dg Livia ?

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 1 Tuan Yang Tampan
2 2 Ingin Lebih Mengenalnya
3 3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4 4 Malam Kejadian
5 5 Menjadi Takut
6 6 Ingin Hidup Tenang
7 7 Kabar Buruk
8 8 Akan Tanggung Jawab
9 9 Memberikan Kesempatan
10 10 Bukan Pernikahan Meriah
11 11 Sudah Menjadi Istri
12 12 Cukup Pengertian
13 13 Mulai Luluh
14 14 Selalu Menenangkannya
15 15 Sudah Menerimanya
16 16 Meminta Hak
17 17 Kepindahan
18 18 Kenyataan Menyakitkan
19 19 Sulit Menerima Semuanya
20 20 Tidak Mau Membahas Lagi
21 21 Berusaha Bersikap Baik
22 22 Banyak Tahu Tentangnya
23 23 Ada Yang Tidak Terima
24 24 Perasaan Khawatir
25 25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26 26 Akan Melindunginya
27 27 Tahu Kesalahannya
28 28 Ruangan Pribadi nya
29 29 Perbedaan Sikap
30 30 Bisa Minta Apa Saja
31 31 Memanjakannya
32 32 Langsung Akrab
33 33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34 34 Mencari Perhatian
35 35 Menjaga Nama Baik
36 Sedang Dibicarakan
37 Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38 Beda Dari Yang Dibayangkan
39 Menyukai Kepribadian nya
40 Mendengar Ceritanya
41 Diperingati
42 Tidak Akan Melupakannya
43 Mau Direpotkan
44 Apakah Bermuka Dua?
45 Semudah Itu Luluh
46 Telah Membuatnya Marah
47 Tidak Diizinkan Pulang
48 Pelampiasan
49 Merasakan Perbedaannya
50 Ada Rasa Cemburu
51 Sebuah Bujukan
52 Hampir Kehilangan Nyawa
53 Terus Memperingati
54 Lama Tak Jumpa
55 Harus Berhati-hati
56 Menganggap Bahagia
57 Meminta Menyembunyikan
58 Rasa Berterimakasih
59 Paling Penasaran
60 Ikut Menyembunyikan
61 Istri Rahasia
62 Ternyata Dibohongi
63 Terpaksa Membongkar
64 Ikut Patah Hati
65 Ada Yang Membela
66 Suasana Yang Tegang
67 Dua Hati Yang Dijaga
68 Seperti Tidak Meyakinkan
69 Perasaan Yang Salah
70 Pertengkaran
71 Tidak Mungkin Bohong
72 Lebih Penting
73 Menemaninya Terus
74 Ada Alasan Khusus
75 Suasana Yang Canggung
76 Bisa Ikut Merasakan
77 Sendirian Di Rumah
78 Masih Belum Percaya
79 Menemukan Surat Rahasia
80 Berusaha Menghindar
81 Sepertinya Cukup Penting
82 Dicurigai Semua Orang
83 Ada Yang Tahu
84 Tidak Bisa Menebak
85 Merasa Kasihan
86 Ternyata Benar Tulus
87 Kembali Pulang
88 Merasa Nyaman
89 Banyak Membantunya
90 Memilih Bersembunyi
91 Meminta Menjaga Rahasia
92 Rasa Penasaran
93 Selalu Datang Lebih Dulu
94 Dituduh Selingkuh
95 Ada Kabar Buruk
96 Ingin Melihat nya
97 Berusaha Berbesar Hati
98 Keputusan Yang Berat
99 Selalu Di Sisinya
100 Sempat Dikira Pacarnya
101 Menyatakan Perasaan
102 Bisa Menerima Kekurangannya
103 Lebih Dari Teman
104 Menggantikan Peran
105 Dunia Barunya
106 Hari Bahagianya
107 Calon Papanya Daffin
108 Sudah Sangat Serius
109 Ada Yang Kangen
110 Tidak Bisa Bersama Lagi
111 Mencoba Berdamai
112 Menjadi Posesif
113 Lebih Bijak
114 Merasa Cukup
115 Pertama Kali Dilamar
116 Enggan Berpisah Jauh
117 Ada Musibah Kecil
118 Pernikahan Yang Mengesankan
119 Pengantin Baru
120 Tempat Dihargai
121 Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122 Menemukan Cinta Sejati 2
123 Menemukan Cinta Sejati 3
124 Menemukan Cinta Sejati 4
125 Menemukan Cinta Sejati 5
126 Menemukan Cinta Sejati 6
127 Menemukan Cinta Sejati 7
128 Menemukan Cinta Sejati 8
129 Menemukan Cinta Sejati 9
130 Menemukan Cinta Sejati 10
131 Menemukan Cinta Sejati 11
132 Menemukan Cinta Sejati 12
133 Menemukan Cinta Sejati 13
134 Menemukan Cinta Sejati 14
135 Menemukan Cinta Sejati 15
136 Menemukan Cinta Sejati 16
137 Menemukan Cinta Sejati 17
138 Menemukan Cinta Sejati 18
139 Menemukan Cinta Sejati 19
140 Menemukan Cinta Sejati 20
141 Menemukan Cinta Sejati 21
142 Menemukan Cinta Sejati 22
143 Menemukan Cinta Sejati 23
144 Menemukan Cinta Sejati 24
145 Menemukan Cinta Sejati 25
146 Menemukan Cinta Sejati 26
147 Menemukan Cinta Sejati 27
148 Menemukan Cinta Sejati 28
149 Menemukan Cinta Sejati 29
150 Menemukan Cinta Sejati 30
151 Menemukan Cinta Sejati 31
152 Menemukan Cinta Sejati 32
153 Menemukan Cinta Sejati 33
154 Menemukan Cinta Sejati 34
155 Menemukan Cinta Sejati 35
156 Menemukan Cinta Sejati 36
157 Menemukan Cinta Sejati 37
158 Menemukan Cinta Sejati 38
159 Menemukan Cinta Sejati 39
160 Menemukan Cinta Sejati 40
161 Menemukan Cinta Sejati 41
162 Menemukan Cinta Sejati 42
163 Menemukan Cinta Sejati 43
164 Menemukan Cinta Sejati 44
165 Menemukan Cinta Sejati 45
166 Menemukan Cinta Sejati 46
167 Menemukan Cinta Sejati 47
168 Menemukan Cinta Sejati 48
169 Menemukan Cinta Sejati 49
170 Menemukan Cinta Sejati 50
171 Menemukan Cinta Sejati 51
172 Menemukan Cinta Sejati 52
173 Menemukan Cinta Sejati 53
174 Menemukan Cinta Sejati 54
175 Menemukan Cinta Sejati 55
176 Menemukan Cinta Sejati 56
177 Menemukan Cinta Sejati 57
178 Menemukan Cinta Sejati 58
179 Menemukan Cinta Sejati 59
180 Menemukan Cinta Sejati 60
181 Menemukan Cinta Sejati 61
182 Menemukan Cinta Sejati 62
183 Menemukan Cinta Sejati 63
184 Menemukan Cinta Sejati 64
Episodes

Updated 184 Episodes

1
1 Tuan Yang Tampan
2
2 Ingin Lebih Mengenalnya
3
3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4
4 Malam Kejadian
5
5 Menjadi Takut
6
6 Ingin Hidup Tenang
7
7 Kabar Buruk
8
8 Akan Tanggung Jawab
9
9 Memberikan Kesempatan
10
10 Bukan Pernikahan Meriah
11
11 Sudah Menjadi Istri
12
12 Cukup Pengertian
13
13 Mulai Luluh
14
14 Selalu Menenangkannya
15
15 Sudah Menerimanya
16
16 Meminta Hak
17
17 Kepindahan
18
18 Kenyataan Menyakitkan
19
19 Sulit Menerima Semuanya
20
20 Tidak Mau Membahas Lagi
21
21 Berusaha Bersikap Baik
22
22 Banyak Tahu Tentangnya
23
23 Ada Yang Tidak Terima
24
24 Perasaan Khawatir
25
25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26
26 Akan Melindunginya
27
27 Tahu Kesalahannya
28
28 Ruangan Pribadi nya
29
29 Perbedaan Sikap
30
30 Bisa Minta Apa Saja
31
31 Memanjakannya
32
32 Langsung Akrab
33
33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34
34 Mencari Perhatian
35
35 Menjaga Nama Baik
36
Sedang Dibicarakan
37
Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38
Beda Dari Yang Dibayangkan
39
Menyukai Kepribadian nya
40
Mendengar Ceritanya
41
Diperingati
42
Tidak Akan Melupakannya
43
Mau Direpotkan
44
Apakah Bermuka Dua?
45
Semudah Itu Luluh
46
Telah Membuatnya Marah
47
Tidak Diizinkan Pulang
48
Pelampiasan
49
Merasakan Perbedaannya
50
Ada Rasa Cemburu
51
Sebuah Bujukan
52
Hampir Kehilangan Nyawa
53
Terus Memperingati
54
Lama Tak Jumpa
55
Harus Berhati-hati
56
Menganggap Bahagia
57
Meminta Menyembunyikan
58
Rasa Berterimakasih
59
Paling Penasaran
60
Ikut Menyembunyikan
61
Istri Rahasia
62
Ternyata Dibohongi
63
Terpaksa Membongkar
64
Ikut Patah Hati
65
Ada Yang Membela
66
Suasana Yang Tegang
67
Dua Hati Yang Dijaga
68
Seperti Tidak Meyakinkan
69
Perasaan Yang Salah
70
Pertengkaran
71
Tidak Mungkin Bohong
72
Lebih Penting
73
Menemaninya Terus
74
Ada Alasan Khusus
75
Suasana Yang Canggung
76
Bisa Ikut Merasakan
77
Sendirian Di Rumah
78
Masih Belum Percaya
79
Menemukan Surat Rahasia
80
Berusaha Menghindar
81
Sepertinya Cukup Penting
82
Dicurigai Semua Orang
83
Ada Yang Tahu
84
Tidak Bisa Menebak
85
Merasa Kasihan
86
Ternyata Benar Tulus
87
Kembali Pulang
88
Merasa Nyaman
89
Banyak Membantunya
90
Memilih Bersembunyi
91
Meminta Menjaga Rahasia
92
Rasa Penasaran
93
Selalu Datang Lebih Dulu
94
Dituduh Selingkuh
95
Ada Kabar Buruk
96
Ingin Melihat nya
97
Berusaha Berbesar Hati
98
Keputusan Yang Berat
99
Selalu Di Sisinya
100
Sempat Dikira Pacarnya
101
Menyatakan Perasaan
102
Bisa Menerima Kekurangannya
103
Lebih Dari Teman
104
Menggantikan Peran
105
Dunia Barunya
106
Hari Bahagianya
107
Calon Papanya Daffin
108
Sudah Sangat Serius
109
Ada Yang Kangen
110
Tidak Bisa Bersama Lagi
111
Mencoba Berdamai
112
Menjadi Posesif
113
Lebih Bijak
114
Merasa Cukup
115
Pertama Kali Dilamar
116
Enggan Berpisah Jauh
117
Ada Musibah Kecil
118
Pernikahan Yang Mengesankan
119
Pengantin Baru
120
Tempat Dihargai
121
Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122
Menemukan Cinta Sejati 2
123
Menemukan Cinta Sejati 3
124
Menemukan Cinta Sejati 4
125
Menemukan Cinta Sejati 5
126
Menemukan Cinta Sejati 6
127
Menemukan Cinta Sejati 7
128
Menemukan Cinta Sejati 8
129
Menemukan Cinta Sejati 9
130
Menemukan Cinta Sejati 10
131
Menemukan Cinta Sejati 11
132
Menemukan Cinta Sejati 12
133
Menemukan Cinta Sejati 13
134
Menemukan Cinta Sejati 14
135
Menemukan Cinta Sejati 15
136
Menemukan Cinta Sejati 16
137
Menemukan Cinta Sejati 17
138
Menemukan Cinta Sejati 18
139
Menemukan Cinta Sejati 19
140
Menemukan Cinta Sejati 20
141
Menemukan Cinta Sejati 21
142
Menemukan Cinta Sejati 22
143
Menemukan Cinta Sejati 23
144
Menemukan Cinta Sejati 24
145
Menemukan Cinta Sejati 25
146
Menemukan Cinta Sejati 26
147
Menemukan Cinta Sejati 27
148
Menemukan Cinta Sejati 28
149
Menemukan Cinta Sejati 29
150
Menemukan Cinta Sejati 30
151
Menemukan Cinta Sejati 31
152
Menemukan Cinta Sejati 32
153
Menemukan Cinta Sejati 33
154
Menemukan Cinta Sejati 34
155
Menemukan Cinta Sejati 35
156
Menemukan Cinta Sejati 36
157
Menemukan Cinta Sejati 37
158
Menemukan Cinta Sejati 38
159
Menemukan Cinta Sejati 39
160
Menemukan Cinta Sejati 40
161
Menemukan Cinta Sejati 41
162
Menemukan Cinta Sejati 42
163
Menemukan Cinta Sejati 43
164
Menemukan Cinta Sejati 44
165
Menemukan Cinta Sejati 45
166
Menemukan Cinta Sejati 46
167
Menemukan Cinta Sejati 47
168
Menemukan Cinta Sejati 48
169
Menemukan Cinta Sejati 49
170
Menemukan Cinta Sejati 50
171
Menemukan Cinta Sejati 51
172
Menemukan Cinta Sejati 52
173
Menemukan Cinta Sejati 53
174
Menemukan Cinta Sejati 54
175
Menemukan Cinta Sejati 55
176
Menemukan Cinta Sejati 56
177
Menemukan Cinta Sejati 57
178
Menemukan Cinta Sejati 58
179
Menemukan Cinta Sejati 59
180
Menemukan Cinta Sejati 60
181
Menemukan Cinta Sejati 61
182
Menemukan Cinta Sejati 62
183
Menemukan Cinta Sejati 63
184
Menemukan Cinta Sejati 64

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!