18 Kenyataan Menyakitkan

Rania menatap kagum bagian belakang rumah, seperti sedang ada di sebuah taman yang indah. Ukuran kolam renangnya juga besar, dengan hiasan air mancur di setiap sisi. Rania lalu duduk di sisi kolam, mencelupkan kakinya ke dalam air, tidak lama terkekeh kecil merasa senang sendiri.

"Kalau aja Nenek ikut kesini, pasti dia bakalan betah," gumam Rania.

Padahal mereka baru berpisah beberapa jam, tapi Rania sudah merindukan Neneknya itu. Sekarang mereka terpisah jauh, tapi semoga Neneknya itu baik-baik saja di sana. Setelah para warga tahu suaminya Candra si bos kaya raya, mereka jadi sok baik dan selalu mencari perhatian.

"Aku gak nyangka bakalan tinggal di rumah mewah begini, masih kaya mimpi." Rasanya campur aduk sekali yang Rania rasakan, Ia mencoba menerima saja takdir hidupnya ini dan menjalani dengan ikhlas.

Di tengah asiknya menikmati suasana tenang di sana, perhatian Rania teralih saat mendengar suara langkah kaki dari high heels menuju arahnya. Saat menolah langsung mengernyit melihat seorang perempuan cantik mendekatinya, Rania pun berdiri. Setelah mereka berdiri berhadapan, Rania dibuat merasa terintimidasi dengan tatapan perempuan itu.

"Jadi kamu yang bernama Rania?" tanya perempuan itu sambil memperhatikan penampilannya.

"Iya, maaf anda siapa ya?" tanya Rania balik. Apa mungkin tinggal di sini? Kalau begitu, berarti anggota keluarga Candra.

"Saya yang punya rumah ini," jawab perempuan itu tanpa ragu.

"Hah? Tapi bukannya rumah ini punya Mas Candra ya?" Rania semakin bingung mendengar itu.

Terlihat perempuan itu menarik sebelah sudut bibirnya, "Wah kamu memanggil dia dengan sebutan itu? Terdengar sedikit kampungan ya, tapi lupa kalau kamu kan memang dari kampung," celetuknya sedikit merendahkan.

Dari nada bicaranya terdengar sombong sekali, membuat Rania tidak nyaman. Sebenarnya siapa perempuan ini? Rania merasa tersinggung, tapi kenyataannya memang begitu kalau Ia dari kampung. Hanya saja, dari mana perempuan itu tahu? Ia saja baru pindah kesini beberapa menit yang lalu.

"Kamu tidak kenal saya? Memangnya Candra belum cerita?" tanya perempuan itu sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Cerita apa?" tanya Rania balik, apakah Ia melewatkan sesuatu?

"Kalau saya istri pertama dia," jawab perempuan itu datar.

Perlahan kedua mata Rania terbelak, "Maksudnya?" tanyanya sampai terpekik.

"Iya saya istri pertama dia, dan kamu istri keduanya. Dia tidak cerita tentang hal ini ya pada kamu?" Perempuan itu terlihat menyeringai, seperti mengejek Rania.

"Ti-tidak mungkin." Rania menggeleng sambil menutup bibirnya yang bergetar, "Jangan bercanda!"

"Memangnya wajah saya terlihat bercanda?" Perempuan itu sampai menunjuk wajahnya sendiri ingin Rania membaca ekspresinya.

Tidak sih, tapi Rania enggan sekali percaya mengenai hal ini. Istri pertama dan kedua, tapi bukannya Candra baru menikah dengannya saja ya? Rania mulai dilanda rasa cemas, detak jantungnya bahkan menjadi tidak karuan.

"Sepertinya Candra memang belum cerita, kamu terlihat terkejut sekali," ucap perempuan itu dengan ekspresi tetap datarnya.

"Tapi yang saya tahu, Mas Candra belum pernah menikah sebelum dengan saya," ucap Rania masih enggan percaya. Mungkin saja perempuan itu berbohong dan ingin bermain-main dengannya. Sungguh berpikir positif sekali Rania ini.

"Ya itu menurut kamu, lagi pula dia memang cukup privasi dalam berhubungan. Kalau kamu tidak percaya, tanyakan saja sekarang pada Candra." Setelah mengatakan itu, perempuan itu pun melenggang pergi dengan berjalan anggun.

Di tempatnya Rania masih berdiri dengan perasaan campur aduk. Tetapi Ia tidak mau terlalu percaya pada perempuan asing tadi, lebih baik Ia tanyakan saja sekarang pada suaminya. Dengan menguatkan diri, Rania berjalan masuk ke rumah mencari kamar Candra. Karena tidak menemukan juga, Rania memilih menanyakan pada seorang pelayan.

"Permisi bi, kamar Mas Candra dimana ya?" tanya Rania pada seorang pembantu yang kebetulan lewat.

"Ada di lantai dua Nona, mau saya antar?" tawar pembantu itu ramah.

"Iya tolong."

Rumah ini benar-benar sangat luas, banyak ruangan juga yang membuat Rania bingung saat mencari tadi. Tetapi untung saja di antar pelayan ini jadi dirinya cepat menemukan kamar suaminya itu. Rania pun mengetuk nya beberapa kali, sampai akhirnya pintu terbuka juga.

"Mas aku mau bicara," ucap Rania langsung. Pandangan Rania tanpa sengaja melihat keberadaan perempuan di kolam tadi di dalam kamar, sedang duduk di ranjang. Kaki Rania mundur begitu saja. Kenapa perempuan itu ada di kamar dengan Candra?

"Em Rania saya--" Candra terdengar gagal mau mengatakan sesuatu.

"Ini tidak mungkin, kan?" tanya Rania, "Jawab Mas, jangan diam saja!" pekiknya mulai dilanda rasa panik.

Candra menghela nafasnya berat, merasa terbebani harus menceritakan semuanya. Tetapi sepertinya harus Ia beritahu sekarang, apalagi dua perempuan itu sudah bertemu. Candra memilih menutup pintu kamarnya, agar bisa berbicara serius dengan Rania.

"Tenang dulu Rania," ucap Candra memohon, tapi percayalah Candra pun tidak terlihat begitu.

"Bagaimana aku bisa tenang, Mas? Perempuan itu.. Dia bilang kalau dia istri pertama kamu. Ini gak bener, kan?" tanya Rania dengan nafas tidak teratur nya.

"Maaf." Hanya itu saja yang bisa Candra katakan, raut wajahnya pun terlihat murung.

"Kenapa kamu minta maaf? Aku butuh penjelasan," desak Rania. Tidak tahukah kalau Rania sedang dilanda cemas berlebih sekarang?

Melihat Candra yang hanya diam saja dengan tatapan merasa bersalahnya itu, membuat tangisan Rania pecah juga. Padahal Ia belum tahu pasti apa kebenarannya, tapi seperti sudah bisa langsung tahu hanya lewat tatapan Candra saja. Kepalanya menggeleng-geleng merasa tidak mungkin.

"Enggak mungkin," isak Rania pilu. Rania seperti sedang dikerjai, tapi rasanya sangat nyesek. Cobaan apalagi ini, pikirnya.

Candra yang tidak tega melihat istrinya itu menangis, membuatnya ingin memeluknya. Tetapi tangannya saja langsung ditepis kasar, Rania tidak mau di sentuh nya. Melihatnya yang menangis terisak begitu, membuat Candra jadi teringat kembali saat Rania yang ketakutan saat bertemu dengannya lagi setelah kejadian pemerkosaan itu.

"Rania dengar dulu penjelasan saya ya?" pinta Candra memohon.

"Tidak mau, kamu jahat Mas." Rania berlari pergi dari sana sambil tetap menangis. Sebelum Candra ikut masuk ke kamarnya, Rania dengan segera menguncinya dari dalam. Tubuhnya meluruh di lantai dengan tangisan yang semakin keras. Ia menutup telinganya mendengar suara Candra di luar yang memintanya membuka pintu untuk menjelaskan. Tetapi Rania tidak mau, karena merasa hatinya akan semakin sakit.

"Ya Tuhan, kenapa jadi seperti ini?" gumamnya lirih sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

Sungguh Rania tidak tahu jika Candra sudah pernah menikah, dan fakta jika dirinya adalah istri kedua itu yang membuatnya sakit hati. Pria itu kenapa tidak cerita dari awal? Rania merasa dibohongi. Apakah sikap baik Candra selama ini pun palsu?

"Rania saya minta maaf sudah bohong sama kamu, tapi saya pikir itu yang terbaik agar bisa bertanggung jawab pada kamu. Kalau kamu tahu saya sudah menikah, pasti kamu tidak mau menikah dengan saya. Kamu harus mengerti Rania," teriak Candra dari luar sambil menggedor-gedor pintunya.

"Pergi!" usir Rania.

"Buka pintunya dulu Rania, saya akan jelaskan semuanya."

"Tidak mau." Suara Rania melemah merasa lelah sendiri, tangisannya pun tidak mau berhenti.

Rania memilih naik ke atas ranjangnya sambil sesekali terisak, Ia sampai menutup tubuhnya dengan selimut mencoba menghalau suara Candra di luar. Untuk saat ini rasanya Rania ingin istirahat sebentar, hatinya benar-benar lelah. Berharap saat bangun nanti menemui jika kenyataan ini tidak benar, alias bermimpi.

"Nenek, aku mau pulang," lirih Rania sebelum kesadarannya habis.

Beralih pada Candra, terlihat pria itu yang menggerutu sampai berkata kasar karena sedang merasa kesal. Ia bukan marah pada Rania, tapi pada dirinya sendiri yang sudah membuat cerita seperti ini, sudah pasti jika Rania tahu akan sangat marah dan kecewa tapi tetap Ia lanjutkan. Sekarang apa yang harus Candra lakukan?

"Dramanya terlihat seru, aku tidak sabar menantikan episode selanjutnya," ucap Livia sinis dari arah tangga. Perempuan itu terlihat tenang sekali sambil memakan buah anggurnya.

Candra menatapnya tajam, "Aku kan bilang jangan temui dia dulu, dia bahkan baru datang," ketusnya tidak senang. Padahal Rania baru datang beberapa menit lalu, tapi sudah ada keributan lagi.

"Ini kan rumah aku, jadi kita juga pasti akan bertemu," sahut Livia acuh tanpa merasa bersalah.

"Terserah mu saja lah," dengus Candra merasa lelah sendiri.

"Tenang saja, sore ini aku akan keluar kota ada pemotretan. Jadi kamu dan dia ada waktu untuk bicara. Hah sayang sekali, padahal aku ingin melihat kelanjutan ceritanya." Nada bicara Livia terkesan mengejek sekali, membuat emosi Candra naik turun.

Terpopuler

Comments

Benita Lestiyorini

Benita Lestiyorini

Salah kamu juga Chandra, knp gak terus terang dari awal. Meski kamu menikahi Rania atas dasar tanggunjawab, tp kamu hrsnya jujur. Rania kamu jg hrs tau diri, krn kamu dinikahi atas dasar tanggunjwb dari Chandra.

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 1 Tuan Yang Tampan
2 2 Ingin Lebih Mengenalnya
3 3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4 4 Malam Kejadian
5 5 Menjadi Takut
6 6 Ingin Hidup Tenang
7 7 Kabar Buruk
8 8 Akan Tanggung Jawab
9 9 Memberikan Kesempatan
10 10 Bukan Pernikahan Meriah
11 11 Sudah Menjadi Istri
12 12 Cukup Pengertian
13 13 Mulai Luluh
14 14 Selalu Menenangkannya
15 15 Sudah Menerimanya
16 16 Meminta Hak
17 17 Kepindahan
18 18 Kenyataan Menyakitkan
19 19 Sulit Menerima Semuanya
20 20 Tidak Mau Membahas Lagi
21 21 Berusaha Bersikap Baik
22 22 Banyak Tahu Tentangnya
23 23 Ada Yang Tidak Terima
24 24 Perasaan Khawatir
25 25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26 26 Akan Melindunginya
27 27 Tahu Kesalahannya
28 28 Ruangan Pribadi nya
29 29 Perbedaan Sikap
30 30 Bisa Minta Apa Saja
31 31 Memanjakannya
32 32 Langsung Akrab
33 33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34 34 Mencari Perhatian
35 35 Menjaga Nama Baik
36 Sedang Dibicarakan
37 Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38 Beda Dari Yang Dibayangkan
39 Menyukai Kepribadian nya
40 Mendengar Ceritanya
41 Diperingati
42 Tidak Akan Melupakannya
43 Mau Direpotkan
44 Apakah Bermuka Dua?
45 Semudah Itu Luluh
46 Telah Membuatnya Marah
47 Tidak Diizinkan Pulang
48 Pelampiasan
49 Merasakan Perbedaannya
50 Ada Rasa Cemburu
51 Sebuah Bujukan
52 Hampir Kehilangan Nyawa
53 Terus Memperingati
54 Lama Tak Jumpa
55 Harus Berhati-hati
56 Menganggap Bahagia
57 Meminta Menyembunyikan
58 Rasa Berterimakasih
59 Paling Penasaran
60 Ikut Menyembunyikan
61 Istri Rahasia
62 Ternyata Dibohongi
63 Terpaksa Membongkar
64 Ikut Patah Hati
65 Ada Yang Membela
66 Suasana Yang Tegang
67 Dua Hati Yang Dijaga
68 Seperti Tidak Meyakinkan
69 Perasaan Yang Salah
70 Pertengkaran
71 Tidak Mungkin Bohong
72 Lebih Penting
73 Menemaninya Terus
74 Ada Alasan Khusus
75 Suasana Yang Canggung
76 Bisa Ikut Merasakan
77 Sendirian Di Rumah
78 Masih Belum Percaya
79 Menemukan Surat Rahasia
80 Berusaha Menghindar
81 Sepertinya Cukup Penting
82 Dicurigai Semua Orang
83 Ada Yang Tahu
84 Tidak Bisa Menebak
85 Merasa Kasihan
86 Ternyata Benar Tulus
87 Kembali Pulang
88 Merasa Nyaman
89 Banyak Membantunya
90 Memilih Bersembunyi
91 Meminta Menjaga Rahasia
92 Rasa Penasaran
93 Selalu Datang Lebih Dulu
94 Dituduh Selingkuh
95 Ada Kabar Buruk
96 Ingin Melihat nya
97 Berusaha Berbesar Hati
98 Keputusan Yang Berat
99 Selalu Di Sisinya
100 Sempat Dikira Pacarnya
101 Menyatakan Perasaan
102 Bisa Menerima Kekurangannya
103 Lebih Dari Teman
104 Menggantikan Peran
105 Dunia Barunya
106 Hari Bahagianya
107 Calon Papanya Daffin
108 Sudah Sangat Serius
109 Ada Yang Kangen
110 Tidak Bisa Bersama Lagi
111 Mencoba Berdamai
112 Menjadi Posesif
113 Lebih Bijak
114 Merasa Cukup
115 Pertama Kali Dilamar
116 Enggan Berpisah Jauh
117 Ada Musibah Kecil
118 Pernikahan Yang Mengesankan
119 Pengantin Baru
120 Tempat Dihargai
121 Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122 Menemukan Cinta Sejati 2
123 Menemukan Cinta Sejati 3
124 Menemukan Cinta Sejati 4
125 Menemukan Cinta Sejati 5
126 Menemukan Cinta Sejati 6
127 Menemukan Cinta Sejati 7
128 Menemukan Cinta Sejati 8
129 Menemukan Cinta Sejati 9
130 Menemukan Cinta Sejati 10
131 Menemukan Cinta Sejati 11
132 Menemukan Cinta Sejati 12
133 Menemukan Cinta Sejati 13
134 Menemukan Cinta Sejati 14
135 Menemukan Cinta Sejati 15
136 Menemukan Cinta Sejati 16
137 Menemukan Cinta Sejati 17
138 Menemukan Cinta Sejati 18
139 Menemukan Cinta Sejati 19
140 Menemukan Cinta Sejati 20
141 Menemukan Cinta Sejati 21
142 Menemukan Cinta Sejati 22
143 Menemukan Cinta Sejati 23
144 Menemukan Cinta Sejati 24
145 Menemukan Cinta Sejati 25
146 Menemukan Cinta Sejati 26
147 Menemukan Cinta Sejati 27
148 Menemukan Cinta Sejati 28
149 Menemukan Cinta Sejati 29
150 Menemukan Cinta Sejati 30
151 Menemukan Cinta Sejati 31
152 Menemukan Cinta Sejati 32
153 Menemukan Cinta Sejati 33
154 Menemukan Cinta Sejati 34
155 Menemukan Cinta Sejati 35
156 Menemukan Cinta Sejati 36
157 Menemukan Cinta Sejati 37
158 Menemukan Cinta Sejati 38
159 Menemukan Cinta Sejati 39
160 Menemukan Cinta Sejati 40
161 Menemukan Cinta Sejati 41
162 Menemukan Cinta Sejati 42
163 Menemukan Cinta Sejati 43
164 Menemukan Cinta Sejati 44
165 Menemukan Cinta Sejati 45
166 Menemukan Cinta Sejati 46
167 Menemukan Cinta Sejati 47
168 Menemukan Cinta Sejati 48
169 Menemukan Cinta Sejati 49
170 Menemukan Cinta Sejati 50
171 Menemukan Cinta Sejati 51
172 Menemukan Cinta Sejati 52
173 Menemukan Cinta Sejati 53
174 Menemukan Cinta Sejati 54
175 Menemukan Cinta Sejati 55
176 Menemukan Cinta Sejati 56
177 Menemukan Cinta Sejati 57
178 Menemukan Cinta Sejati 58
179 Menemukan Cinta Sejati 59
180 Menemukan Cinta Sejati 60
181 Menemukan Cinta Sejati 61
182 Menemukan Cinta Sejati 62
183 Menemukan Cinta Sejati 63
184 Menemukan Cinta Sejati 64
Episodes

Updated 184 Episodes

1
1 Tuan Yang Tampan
2
2 Ingin Lebih Mengenalnya
3
3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4
4 Malam Kejadian
5
5 Menjadi Takut
6
6 Ingin Hidup Tenang
7
7 Kabar Buruk
8
8 Akan Tanggung Jawab
9
9 Memberikan Kesempatan
10
10 Bukan Pernikahan Meriah
11
11 Sudah Menjadi Istri
12
12 Cukup Pengertian
13
13 Mulai Luluh
14
14 Selalu Menenangkannya
15
15 Sudah Menerimanya
16
16 Meminta Hak
17
17 Kepindahan
18
18 Kenyataan Menyakitkan
19
19 Sulit Menerima Semuanya
20
20 Tidak Mau Membahas Lagi
21
21 Berusaha Bersikap Baik
22
22 Banyak Tahu Tentangnya
23
23 Ada Yang Tidak Terima
24
24 Perasaan Khawatir
25
25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26
26 Akan Melindunginya
27
27 Tahu Kesalahannya
28
28 Ruangan Pribadi nya
29
29 Perbedaan Sikap
30
30 Bisa Minta Apa Saja
31
31 Memanjakannya
32
32 Langsung Akrab
33
33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34
34 Mencari Perhatian
35
35 Menjaga Nama Baik
36
Sedang Dibicarakan
37
Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38
Beda Dari Yang Dibayangkan
39
Menyukai Kepribadian nya
40
Mendengar Ceritanya
41
Diperingati
42
Tidak Akan Melupakannya
43
Mau Direpotkan
44
Apakah Bermuka Dua?
45
Semudah Itu Luluh
46
Telah Membuatnya Marah
47
Tidak Diizinkan Pulang
48
Pelampiasan
49
Merasakan Perbedaannya
50
Ada Rasa Cemburu
51
Sebuah Bujukan
52
Hampir Kehilangan Nyawa
53
Terus Memperingati
54
Lama Tak Jumpa
55
Harus Berhati-hati
56
Menganggap Bahagia
57
Meminta Menyembunyikan
58
Rasa Berterimakasih
59
Paling Penasaran
60
Ikut Menyembunyikan
61
Istri Rahasia
62
Ternyata Dibohongi
63
Terpaksa Membongkar
64
Ikut Patah Hati
65
Ada Yang Membela
66
Suasana Yang Tegang
67
Dua Hati Yang Dijaga
68
Seperti Tidak Meyakinkan
69
Perasaan Yang Salah
70
Pertengkaran
71
Tidak Mungkin Bohong
72
Lebih Penting
73
Menemaninya Terus
74
Ada Alasan Khusus
75
Suasana Yang Canggung
76
Bisa Ikut Merasakan
77
Sendirian Di Rumah
78
Masih Belum Percaya
79
Menemukan Surat Rahasia
80
Berusaha Menghindar
81
Sepertinya Cukup Penting
82
Dicurigai Semua Orang
83
Ada Yang Tahu
84
Tidak Bisa Menebak
85
Merasa Kasihan
86
Ternyata Benar Tulus
87
Kembali Pulang
88
Merasa Nyaman
89
Banyak Membantunya
90
Memilih Bersembunyi
91
Meminta Menjaga Rahasia
92
Rasa Penasaran
93
Selalu Datang Lebih Dulu
94
Dituduh Selingkuh
95
Ada Kabar Buruk
96
Ingin Melihat nya
97
Berusaha Berbesar Hati
98
Keputusan Yang Berat
99
Selalu Di Sisinya
100
Sempat Dikira Pacarnya
101
Menyatakan Perasaan
102
Bisa Menerima Kekurangannya
103
Lebih Dari Teman
104
Menggantikan Peran
105
Dunia Barunya
106
Hari Bahagianya
107
Calon Papanya Daffin
108
Sudah Sangat Serius
109
Ada Yang Kangen
110
Tidak Bisa Bersama Lagi
111
Mencoba Berdamai
112
Menjadi Posesif
113
Lebih Bijak
114
Merasa Cukup
115
Pertama Kali Dilamar
116
Enggan Berpisah Jauh
117
Ada Musibah Kecil
118
Pernikahan Yang Mengesankan
119
Pengantin Baru
120
Tempat Dihargai
121
Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122
Menemukan Cinta Sejati 2
123
Menemukan Cinta Sejati 3
124
Menemukan Cinta Sejati 4
125
Menemukan Cinta Sejati 5
126
Menemukan Cinta Sejati 6
127
Menemukan Cinta Sejati 7
128
Menemukan Cinta Sejati 8
129
Menemukan Cinta Sejati 9
130
Menemukan Cinta Sejati 10
131
Menemukan Cinta Sejati 11
132
Menemukan Cinta Sejati 12
133
Menemukan Cinta Sejati 13
134
Menemukan Cinta Sejati 14
135
Menemukan Cinta Sejati 15
136
Menemukan Cinta Sejati 16
137
Menemukan Cinta Sejati 17
138
Menemukan Cinta Sejati 18
139
Menemukan Cinta Sejati 19
140
Menemukan Cinta Sejati 20
141
Menemukan Cinta Sejati 21
142
Menemukan Cinta Sejati 22
143
Menemukan Cinta Sejati 23
144
Menemukan Cinta Sejati 24
145
Menemukan Cinta Sejati 25
146
Menemukan Cinta Sejati 26
147
Menemukan Cinta Sejati 27
148
Menemukan Cinta Sejati 28
149
Menemukan Cinta Sejati 29
150
Menemukan Cinta Sejati 30
151
Menemukan Cinta Sejati 31
152
Menemukan Cinta Sejati 32
153
Menemukan Cinta Sejati 33
154
Menemukan Cinta Sejati 34
155
Menemukan Cinta Sejati 35
156
Menemukan Cinta Sejati 36
157
Menemukan Cinta Sejati 37
158
Menemukan Cinta Sejati 38
159
Menemukan Cinta Sejati 39
160
Menemukan Cinta Sejati 40
161
Menemukan Cinta Sejati 41
162
Menemukan Cinta Sejati 42
163
Menemukan Cinta Sejati 43
164
Menemukan Cinta Sejati 44
165
Menemukan Cinta Sejati 45
166
Menemukan Cinta Sejati 46
167
Menemukan Cinta Sejati 47
168
Menemukan Cinta Sejati 48
169
Menemukan Cinta Sejati 49
170
Menemukan Cinta Sejati 50
171
Menemukan Cinta Sejati 51
172
Menemukan Cinta Sejati 52
173
Menemukan Cinta Sejati 53
174
Menemukan Cinta Sejati 54
175
Menemukan Cinta Sejati 55
176
Menemukan Cinta Sejati 56
177
Menemukan Cinta Sejati 57
178
Menemukan Cinta Sejati 58
179
Menemukan Cinta Sejati 59
180
Menemukan Cinta Sejati 60
181
Menemukan Cinta Sejati 61
182
Menemukan Cinta Sejati 62
183
Menemukan Cinta Sejati 63
184
Menemukan Cinta Sejati 64

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!