11 Sudah Menjadi Istri

Kedua matanya perlahan terbuka, melirik jam di dinding yang sudah menunjukan pukul lima pagi. Rania mendudukan tubuhnya sambil mengikat rambut panjangnya. Mendengar dengkuran pelan dari bawah ranjang, membuat Rania melihatnya.

"Astaga!" pekiknya pelan. Rania hampir lupa jika dirinya sudah menikah, jadi ada laki-laki lain yang tidur di kamarnya. Mereka memang tidak tidur seranjang, dan Rania cukup lega karena Candra pun bisa mengerti.

"Nanti saat bangun dia pasti bakal pegal-pegal," gumam Rania. Kasihan juga, padahal Candra pasti selalu tidur dengan nyaman selama ini di kasur mahalnya.

Rania tidak terlalu berani membangunkan Candra, lagi pula masih terlalu pagi. Ia memutuskan ke kamar mandi untuk mandi lebih dulu, setelahnya ke dapur menghampiri Neneknya yang sedang memasak nasi. Dengan berjalan pelan Rania pun mendekati, lalu memeluk Neneknya itu dari belakang.

"Nenek," panggilnya dengan suara agak keras.

"Loh kamu sudah bangun?" tanya Neneknya sambil menoleh, tidak terlalu terkejut karena kebiasaan Rania seperti itu.

"Aku kan memang biasa bangunnya juga jam segini," jawab Rania sambil berdiri di sebelahnya dan memperhatikan kegiatan Neneknya itu.

"Iya sih, tapi kan pasti kelelahan," celetuk Neneknya.

"Kelelahan kenapa?" Rania mengernyitkan keningnya bingung.

"Gak papa kok. Terus dimana suami kamu itu?"

"Dia masih tidur."

"Nanti kalau makanannya sudah jadi, bangunin dia," perintah Neneknya tanpa menatap.

"Iya."

"Oh iya, pindahan ke villa jam berapa?"

"Kurang tahu, terserah dia saja." Lagi pula Rania belum diberi tahu, mungkin kemarin tidak sempat karena terlalu lelah dan langsung istirahat. Lagi pula Rania merasa gugup jika mengobrol berdua dengan Candra.

"Jangan gugup dan takut ya, kamu pasti akan baik-baik saja Rania." Neneknya tersenyum lembut berusaha membuatnya tenang.

"Iya Nek semoga saja, aku cuma masih sedikit gugup. Apalagi sekarang kita sudah menikah, jadi suasananya pun akan berubah." Rania akan berusaha menahan dirinya sendiri untuk tidak terlalu tertekan.

"Iya Nenek mengerti, kamu jadilah istri yang berbakti untuk suami," nasihat Neneknya.

Rania hanya berdehem ambigu. Jika pun Candra dapat menjadi suami yang baik juga, Rania bisa menjadi sosok istri yang berbakti. Tetapi kalau tidak, ya Rania juga tidak akan mau. Untuk apa? Dirinya hanya akan menyakiti diri sendiri saja.

"Bagaimana semalam?" tanya Neneknya sambil tersenyum-senyum.

"Bagaimana apanya?" tanya Rania balik merasa bingung.

"Apa kalian begituan lagi?"

Begituan di sini pasti berhubungan badan, Rania sudah mengerti. "Kami tidak melakukannya," jawabnya.

"Kamu menolak dia?"

"Tidak kok, dia saja tidak meminta itu," bantah Rania membela diri. Ya kalaupun meminta, sepertinya Rania akan tolak karena tidak siap.

Mungkin karena Candra mengerti jika Rania masih sedikit takut kepadanya, makanya tidak mau membuatnya semakin tertekan. Baguslah jika pria itu memikirkannya, tidak memaksa juga. Rania pun mulai tenang dari semalam.

"Nenek tahu kamu pasti ada rasa takut kalau dekat dengan Candra, apalagi kalau sampai melakukan hubungan badan. Tapi Rania, Nenek harap luka di hati kamu itu bisa sembuh. Nenek tahu bagaimana caranya."

"Apa?" tanya Rania penasaran.

"Cobalah dengan ikhlas memaafkan Candra, hati kamu akan tenang sendiri," nasihat Neneknya memberi masukan.

Rania langsung terdiam mendengar itu, Ia pun memikirkannya dalam diam. Memaafkan? Sepertinya sudah, buktinya Ia menerima pria itu untuk menjadi suaminya. Tetapi Rania juga masih merasa takut pada Candra, apa itu berarti dirinya belum sepenuhnya memaafkan? Entahlah, Rania masih butuh waktu.

"Sudah sekarang bangunkan suami kamu itu, waktunya makan," perintah Neneknya mengalihkan obrolan.

"Sama Nenek saja deh," tolak Rania merasa segan.

"Kok gitu? Enggak dong, sama kamu yang istrinya. Sudah sana, percaya diri lah." Neneknya terlihat menyemangati.

"Huft baiklah," desah Rania pasrah. Rania pun berjalan menuju kamarnya. Butuh lima menit bagi Rania untuk mengumpulkan keberanian agar membangunkan Candra. Setelah merasa lebih tenang, dengan memberanikan diri Ia pun menepuk-nepuk tangan pria itu.

"Bangun, sudah pagi." Rania sengaja memanggilnya dengan suara agak keras karena tidak mau mengulang.

"Hm Rania?" Ternyata Candra mudah terjaga, perlahan kedua matanya terbuka.

"Maaf, tapi sudah mau jam enam."

Setelah pandangannya jelas, Candra langsung tersenyum melihat Rania. Ia pun mendudukan tubuhnya sambil mengusap wajahnya. Terlihat perempuan itu yang bergeser agak menjauh, dengan mengalihkan pandangan.

"Bagaimana tidur kamu?" tanya Candra menanyakan keadaannya.

"Nyenyak," jawab Rania singkat masih dengan tidak menatap.

"Benarkah? Aku pikir kamu tidak bisa tidur karena aku di kamar yang sama."

Ternyata Candra cukup peka, "Awalnya, tapi tengah malam aku bisa tidur."

"Baguslah. Kalau aku juga sama."

Padahal Rania tidak bertanya, tapi pria berinisiatif sendiri menceritakan, "Apa karena tidak nyaman tidur di kasur lantai?" Tentu saja, toh pria itu sukanya tidur dengan kasur empuk yang mahal.

"Sepertinya, tapi di kamar ini cukup hangat juga. Mungkin karena ada kamu," ucap Candra sambil tersenyum.

Kernyitan terlihat di kening Rania mendengar itu, berpikir apa hubungannya? Apa Candra sedang menggombal? Menggelikan sekali. Rania lalu berdiri sambil tetap tidak kontak mata dengan Candra, entah kenapa Ia selalu malu saja.

"Mau mandi dulu atau sarapan?" tanya Rania.

"Saya mandi dulu ya sebentar, takut bau badan." Candra sampai mengendus tubuhnya berusaha mencari bau di tubuhnya.

Tetapi menurut Rania, Candra tidak bau. Malahan pagi ini parfume Candra di tubuhnya masih tercium. Rania membiarkan saja apa kemauan pria itu. Setelah Candra masuk ke kamar mandi, Rania duduk di sisi ranjang melamun. Ia sangat tidak terbiasa dengan keadaan ini. Tapi bukankah Rania cukup hebat bisa bersikap biasa didepan laki-laki yang sempat menghancurkan masa depannya? Ya walaupun Candra mau tanggung jawab juga.

"Nenek katanya sudah tidak bekerja lagi di kebun ya?" tanya Candra memulai obrolan di sela makannya.

"Ah iya, awalnya Nenek tidak masuk beberapa hari. Terus setelah dipikirkan, Nenek memutuskan berhenti saja," sahut Nenek. Karena saat itu keadaan Rania sangat buruk saat tahu hamil, jadi Ima tidak mau meninggalkannya sendirian khawatir Rania bertindak nekad.

Candra mengangguk mengerti, "Ya sudah, Nenek memang tidak perlu kerja lagi."

"Tapi Nenek tidak punya penghasilan dari yang lain, jadi--"

"Nenek tenang saja ya, mulai hari ini aku yang akan biayain hidup Nenek. Setiap bulan aku akan kirimkan uang. Nenek butuh berapa?" tanya Candra pengertian.

"Sungguh? Tapi memangnya tidak apa?"

"Tidak apa, Nenek kan sudah jadi tanggung jawab saya juga sekarang." Saat mengatakan itu Candra sambil tersenyum lebar.

"Terima kasih ya nak Candra, kamu baik sekali. Tapi Nenek tidak butuh uang banyak, hanya untuk makan sehari-hari saja sudah cukup."

"Sama-sama Nek, saya juga ikut senang."

Melihat sikap Candra yang gentle seperti itu, membuat Rania yang dari tadi diam memperhatikan dibuat terpesona dan terharu sendiri. Ia tahu Candra memang orang yang baik dan royal, hanya saja semua tertutupi karena pria itu pernah melakukan kesalahan kepadanya. Tapi Rania pun tidak bisa membantah kenyataan jika Candra cukup baik pada semua orang.

"Kapan kalian akan pindahan?" tanya Neneknya. Mungkin nanti akan mempersiapkan beberapa bekal untuk dibawa mereka.

"Nanti agak siangan, Rania juga harus berkemas," jawab Candra, Ia tahu karena kemarin memang tidak sempat.

"Ya sudah, nanti Nenek buatin sesuatu ya untuk kalian bawa."

"Tidak perlu repot-repot Nek," tolak Candra, seharusnya kan Ia yang memberikan untuk wanita paruh baya itu.

"Tidak apa, hanya cemilan kecil."

Setelah sarapan, Nenek dan Rania bertugas membersihkan rumah. Sedangkan Candra sedang ber teleponan di halaman belakang. Sepertinya cukup serius, ekspresi wajahnya pun seperti menahan emosi. Rania memperhatikannya dari jendela, tapi sayangnya tidak bisa mendengar percakapan itu karena terlalu jauh.

"Rania kamu sedang apa?" tanya Neneknya menghampiri.

"Hah? Tidak ada kok," geleng Rania.

"Dari pada diam saja, mending sekarang kamu berkemas. Jangan sampai ada barang yang tertinggal ya, pastikan semuanya dibawa," usul Neneknya.

"Iya Nek."

"Nenek mau ke pasar dulu beli bahan makanan."

"Mau aku temani?" tawar Rania yang merasa ingin menghabiskan waktu dengan Neneknya itu sebelum waktunya berpisah.

"Gak usah, kamu juga kan sibuk. Lagian kamu jangan capek-capek, kan lagi hamil," tolak Neneknya lalu pamitan pergi.

Rania juga hampir lupa jika dirinya sekarang berbadan dua, jadi tidak boleh kerja terlalu berat. Perempuan itu mengusap perutnya yang masih rata dan kembali melirik ke arah Candra. Pria itu belum selesai juga ber teleponan, ekspresi wajahnya pun semakin serius. Sebenarnya sedang membicarakan apa?

Terpopuler

Comments

Benita Lestiyorini

Benita Lestiyorini

Rania....apa kau tdk ingin mengetahui kelg suamimu ? Kira2 mereka menerimamu atau tdk ?

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 1 Tuan Yang Tampan
2 2 Ingin Lebih Mengenalnya
3 3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4 4 Malam Kejadian
5 5 Menjadi Takut
6 6 Ingin Hidup Tenang
7 7 Kabar Buruk
8 8 Akan Tanggung Jawab
9 9 Memberikan Kesempatan
10 10 Bukan Pernikahan Meriah
11 11 Sudah Menjadi Istri
12 12 Cukup Pengertian
13 13 Mulai Luluh
14 14 Selalu Menenangkannya
15 15 Sudah Menerimanya
16 16 Meminta Hak
17 17 Kepindahan
18 18 Kenyataan Menyakitkan
19 19 Sulit Menerima Semuanya
20 20 Tidak Mau Membahas Lagi
21 21 Berusaha Bersikap Baik
22 22 Banyak Tahu Tentangnya
23 23 Ada Yang Tidak Terima
24 24 Perasaan Khawatir
25 25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26 26 Akan Melindunginya
27 27 Tahu Kesalahannya
28 28 Ruangan Pribadi nya
29 29 Perbedaan Sikap
30 30 Bisa Minta Apa Saja
31 31 Memanjakannya
32 32 Langsung Akrab
33 33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34 34 Mencari Perhatian
35 35 Menjaga Nama Baik
36 Sedang Dibicarakan
37 Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38 Beda Dari Yang Dibayangkan
39 Menyukai Kepribadian nya
40 Mendengar Ceritanya
41 Diperingati
42 Tidak Akan Melupakannya
43 Mau Direpotkan
44 Apakah Bermuka Dua?
45 Semudah Itu Luluh
46 Telah Membuatnya Marah
47 Tidak Diizinkan Pulang
48 Pelampiasan
49 Merasakan Perbedaannya
50 Ada Rasa Cemburu
51 Sebuah Bujukan
52 Hampir Kehilangan Nyawa
53 Terus Memperingati
54 Lama Tak Jumpa
55 Harus Berhati-hati
56 Menganggap Bahagia
57 Meminta Menyembunyikan
58 Rasa Berterimakasih
59 Paling Penasaran
60 Ikut Menyembunyikan
61 Istri Rahasia
62 Ternyata Dibohongi
63 Terpaksa Membongkar
64 Ikut Patah Hati
65 Ada Yang Membela
66 Suasana Yang Tegang
67 Dua Hati Yang Dijaga
68 Seperti Tidak Meyakinkan
69 Perasaan Yang Salah
70 Pertengkaran
71 Tidak Mungkin Bohong
72 Lebih Penting
73 Menemaninya Terus
74 Ada Alasan Khusus
75 Suasana Yang Canggung
76 Bisa Ikut Merasakan
77 Sendirian Di Rumah
78 Masih Belum Percaya
79 Menemukan Surat Rahasia
80 Berusaha Menghindar
81 Sepertinya Cukup Penting
82 Dicurigai Semua Orang
83 Ada Yang Tahu
84 Tidak Bisa Menebak
85 Merasa Kasihan
86 Ternyata Benar Tulus
87 Kembali Pulang
88 Merasa Nyaman
89 Banyak Membantunya
90 Memilih Bersembunyi
91 Meminta Menjaga Rahasia
92 Rasa Penasaran
93 Selalu Datang Lebih Dulu
94 Dituduh Selingkuh
95 Ada Kabar Buruk
96 Ingin Melihat nya
97 Berusaha Berbesar Hati
98 Keputusan Yang Berat
99 Selalu Di Sisinya
100 Sempat Dikira Pacarnya
101 Menyatakan Perasaan
102 Bisa Menerima Kekurangannya
103 Lebih Dari Teman
104 Menggantikan Peran
105 Dunia Barunya
106 Hari Bahagianya
107 Calon Papanya Daffin
108 Sudah Sangat Serius
109 Ada Yang Kangen
110 Tidak Bisa Bersama Lagi
111 Mencoba Berdamai
112 Menjadi Posesif
113 Lebih Bijak
114 Merasa Cukup
115 Pertama Kali Dilamar
116 Enggan Berpisah Jauh
117 Ada Musibah Kecil
118 Pernikahan Yang Mengesankan
119 Pengantin Baru
120 Tempat Dihargai
121 Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122 Menemukan Cinta Sejati 2
123 Menemukan Cinta Sejati 3
124 Menemukan Cinta Sejati 4
125 Menemukan Cinta Sejati 5
126 Menemukan Cinta Sejati 6
127 Menemukan Cinta Sejati 7
128 Menemukan Cinta Sejati 8
129 Menemukan Cinta Sejati 9
130 Menemukan Cinta Sejati 10
131 Menemukan Cinta Sejati 11
132 Menemukan Cinta Sejati 12
133 Menemukan Cinta Sejati 13
134 Menemukan Cinta Sejati 14
135 Menemukan Cinta Sejati 15
136 Menemukan Cinta Sejati 16
137 Menemukan Cinta Sejati 17
138 Menemukan Cinta Sejati 18
139 Menemukan Cinta Sejati 19
140 Menemukan Cinta Sejati 20
141 Menemukan Cinta Sejati 21
142 Menemukan Cinta Sejati 22
143 Menemukan Cinta Sejati 23
144 Menemukan Cinta Sejati 24
145 Menemukan Cinta Sejati 25
146 Menemukan Cinta Sejati 26
147 Menemukan Cinta Sejati 27
148 Menemukan Cinta Sejati 28
149 Menemukan Cinta Sejati 29
150 Menemukan Cinta Sejati 30
151 Menemukan Cinta Sejati 31
152 Menemukan Cinta Sejati 32
153 Menemukan Cinta Sejati 33
154 Menemukan Cinta Sejati 34
155 Menemukan Cinta Sejati 35
156 Menemukan Cinta Sejati 36
157 Menemukan Cinta Sejati 37
158 Menemukan Cinta Sejati 38
159 Menemukan Cinta Sejati 39
160 Menemukan Cinta Sejati 40
161 Menemukan Cinta Sejati 41
162 Menemukan Cinta Sejati 42
163 Menemukan Cinta Sejati 43
164 Menemukan Cinta Sejati 44
165 Menemukan Cinta Sejati 45
166 Menemukan Cinta Sejati 46
167 Menemukan Cinta Sejati 47
168 Menemukan Cinta Sejati 48
169 Menemukan Cinta Sejati 49
170 Menemukan Cinta Sejati 50
171 Menemukan Cinta Sejati 51
172 Menemukan Cinta Sejati 52
173 Menemukan Cinta Sejati 53
174 Menemukan Cinta Sejati 54
175 Menemukan Cinta Sejati 55
176 Menemukan Cinta Sejati 56
177 Menemukan Cinta Sejati 57
178 Menemukan Cinta Sejati 58
179 Menemukan Cinta Sejati 59
180 Menemukan Cinta Sejati 60
181 Menemukan Cinta Sejati 61
182 Menemukan Cinta Sejati 62
183 Menemukan Cinta Sejati 63
184 Menemukan Cinta Sejati 64
Episodes

Updated 184 Episodes

1
1 Tuan Yang Tampan
2
2 Ingin Lebih Mengenalnya
3
3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4
4 Malam Kejadian
5
5 Menjadi Takut
6
6 Ingin Hidup Tenang
7
7 Kabar Buruk
8
8 Akan Tanggung Jawab
9
9 Memberikan Kesempatan
10
10 Bukan Pernikahan Meriah
11
11 Sudah Menjadi Istri
12
12 Cukup Pengertian
13
13 Mulai Luluh
14
14 Selalu Menenangkannya
15
15 Sudah Menerimanya
16
16 Meminta Hak
17
17 Kepindahan
18
18 Kenyataan Menyakitkan
19
19 Sulit Menerima Semuanya
20
20 Tidak Mau Membahas Lagi
21
21 Berusaha Bersikap Baik
22
22 Banyak Tahu Tentangnya
23
23 Ada Yang Tidak Terima
24
24 Perasaan Khawatir
25
25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26
26 Akan Melindunginya
27
27 Tahu Kesalahannya
28
28 Ruangan Pribadi nya
29
29 Perbedaan Sikap
30
30 Bisa Minta Apa Saja
31
31 Memanjakannya
32
32 Langsung Akrab
33
33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34
34 Mencari Perhatian
35
35 Menjaga Nama Baik
36
Sedang Dibicarakan
37
Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38
Beda Dari Yang Dibayangkan
39
Menyukai Kepribadian nya
40
Mendengar Ceritanya
41
Diperingati
42
Tidak Akan Melupakannya
43
Mau Direpotkan
44
Apakah Bermuka Dua?
45
Semudah Itu Luluh
46
Telah Membuatnya Marah
47
Tidak Diizinkan Pulang
48
Pelampiasan
49
Merasakan Perbedaannya
50
Ada Rasa Cemburu
51
Sebuah Bujukan
52
Hampir Kehilangan Nyawa
53
Terus Memperingati
54
Lama Tak Jumpa
55
Harus Berhati-hati
56
Menganggap Bahagia
57
Meminta Menyembunyikan
58
Rasa Berterimakasih
59
Paling Penasaran
60
Ikut Menyembunyikan
61
Istri Rahasia
62
Ternyata Dibohongi
63
Terpaksa Membongkar
64
Ikut Patah Hati
65
Ada Yang Membela
66
Suasana Yang Tegang
67
Dua Hati Yang Dijaga
68
Seperti Tidak Meyakinkan
69
Perasaan Yang Salah
70
Pertengkaran
71
Tidak Mungkin Bohong
72
Lebih Penting
73
Menemaninya Terus
74
Ada Alasan Khusus
75
Suasana Yang Canggung
76
Bisa Ikut Merasakan
77
Sendirian Di Rumah
78
Masih Belum Percaya
79
Menemukan Surat Rahasia
80
Berusaha Menghindar
81
Sepertinya Cukup Penting
82
Dicurigai Semua Orang
83
Ada Yang Tahu
84
Tidak Bisa Menebak
85
Merasa Kasihan
86
Ternyata Benar Tulus
87
Kembali Pulang
88
Merasa Nyaman
89
Banyak Membantunya
90
Memilih Bersembunyi
91
Meminta Menjaga Rahasia
92
Rasa Penasaran
93
Selalu Datang Lebih Dulu
94
Dituduh Selingkuh
95
Ada Kabar Buruk
96
Ingin Melihat nya
97
Berusaha Berbesar Hati
98
Keputusan Yang Berat
99
Selalu Di Sisinya
100
Sempat Dikira Pacarnya
101
Menyatakan Perasaan
102
Bisa Menerima Kekurangannya
103
Lebih Dari Teman
104
Menggantikan Peran
105
Dunia Barunya
106
Hari Bahagianya
107
Calon Papanya Daffin
108
Sudah Sangat Serius
109
Ada Yang Kangen
110
Tidak Bisa Bersama Lagi
111
Mencoba Berdamai
112
Menjadi Posesif
113
Lebih Bijak
114
Merasa Cukup
115
Pertama Kali Dilamar
116
Enggan Berpisah Jauh
117
Ada Musibah Kecil
118
Pernikahan Yang Mengesankan
119
Pengantin Baru
120
Tempat Dihargai
121
Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122
Menemukan Cinta Sejati 2
123
Menemukan Cinta Sejati 3
124
Menemukan Cinta Sejati 4
125
Menemukan Cinta Sejati 5
126
Menemukan Cinta Sejati 6
127
Menemukan Cinta Sejati 7
128
Menemukan Cinta Sejati 8
129
Menemukan Cinta Sejati 9
130
Menemukan Cinta Sejati 10
131
Menemukan Cinta Sejati 11
132
Menemukan Cinta Sejati 12
133
Menemukan Cinta Sejati 13
134
Menemukan Cinta Sejati 14
135
Menemukan Cinta Sejati 15
136
Menemukan Cinta Sejati 16
137
Menemukan Cinta Sejati 17
138
Menemukan Cinta Sejati 18
139
Menemukan Cinta Sejati 19
140
Menemukan Cinta Sejati 20
141
Menemukan Cinta Sejati 21
142
Menemukan Cinta Sejati 22
143
Menemukan Cinta Sejati 23
144
Menemukan Cinta Sejati 24
145
Menemukan Cinta Sejati 25
146
Menemukan Cinta Sejati 26
147
Menemukan Cinta Sejati 27
148
Menemukan Cinta Sejati 28
149
Menemukan Cinta Sejati 29
150
Menemukan Cinta Sejati 30
151
Menemukan Cinta Sejati 31
152
Menemukan Cinta Sejati 32
153
Menemukan Cinta Sejati 33
154
Menemukan Cinta Sejati 34
155
Menemukan Cinta Sejati 35
156
Menemukan Cinta Sejati 36
157
Menemukan Cinta Sejati 37
158
Menemukan Cinta Sejati 38
159
Menemukan Cinta Sejati 39
160
Menemukan Cinta Sejati 40
161
Menemukan Cinta Sejati 41
162
Menemukan Cinta Sejati 42
163
Menemukan Cinta Sejati 43
164
Menemukan Cinta Sejati 44
165
Menemukan Cinta Sejati 45
166
Menemukan Cinta Sejati 46
167
Menemukan Cinta Sejati 47
168
Menemukan Cinta Sejati 48
169
Menemukan Cinta Sejati 49
170
Menemukan Cinta Sejati 50
171
Menemukan Cinta Sejati 51
172
Menemukan Cinta Sejati 52
173
Menemukan Cinta Sejati 53
174
Menemukan Cinta Sejati 54
175
Menemukan Cinta Sejati 55
176
Menemukan Cinta Sejati 56
177
Menemukan Cinta Sejati 57
178
Menemukan Cinta Sejati 58
179
Menemukan Cinta Sejati 59
180
Menemukan Cinta Sejati 60
181
Menemukan Cinta Sejati 61
182
Menemukan Cinta Sejati 62
183
Menemukan Cinta Sejati 63
184
Menemukan Cinta Sejati 64

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!