10 Bukan Pernikahan Meriah

Bayangannya di cermin terlihat cantik, dari tadi banyak perias di ruangan itu yang memuji si pengantin perempuan. Tetapi Rania hanya memberikan senyuman tipis dan kembali melamun. Ini adalah hari pernikahannya dengan Candra, pria yang sudah memberikannya kenangan buruk.

"Nah sudah selesai, kamu cantik sekali," puji periasnya sambil tersenyum lebar. Sebenarnya dari sebelum di make up juga Rania sudah cantik, apalagi setelah di make up seperti ini.

"Terima kasih," ucap Rania pelan.

"Nanti saat akad jangan murung terus ya, harus banyak senyum," sahut salah seorang lagi yang sepertinya dari tadi memperhatikan ekspresi wajahnya.

"Iya." Rania mengangguk pelan.

"Kami keluar dulu, sebentar lagi akad akan dimulai." Beberapa perias tadi pun satu-persatu keluar, meninggalkannya seorang diri di kamar.

Ceklek!

Rania melihat Neneknya yang masuk, membuatnya tersenyum. Neneknya mendekat lalu memeluknya beberapa saat. Tetapi Rania terkejut melihat Neneknya itu yang sampai meneteskan air mata, tapi sambil tersenyum.

"Kamu cantik sekali sayang pakai kebaya putih ini, benar-benar mirip dengan Mama kamu dulu," ucap si Nenek sambil mengusap pipinya. Tatapannya terlihat lembut, membuat dada Rania bergetar.

"Makasih Nek, aku juga baru pertama kali dirias pakai make up tebal begini."

"Bagaimana perasaan kamu?" tanya Neneknya.

"Deg-deg an?" Perasaan ini Rania rasakan dari semalam, sampai membuatnya tidak bisa tidur.

"Haha iya pasti, tapi kamu jangan terlalu gugup ya. Semoga acaranya berjalan dengan lancar."

"Hm aamiin."

Ima bisa melihat sorot mata itu kembali sendu, "Jangan murung begitu dong sayang, kenapa hm?"

"Aku cuma masih gak nyangka aja akan menikah dengan orang yang sudah memperkosa aku. Apa aku bodoh?" Rania selalu memikirkan ini, tapi bukankah Ia pun sudah memutuskan? Beberapa saat lagi bahkan acara akan dimulai.

"Kenapa bilang begitu? Tidak kok. Nenek malah merasa, pilihan kamu sudah benar. Tidak perlu mendengarkan ucapan orang lain, yang menjalani hidup itu kamu," nasihat Neneknya yang tahu ke khawatiran Rania.

Memang benar yang dikatakan Neneknya, membuat Rania sedikit tenang. Neneknya lalu memberitahu sudah waktunya keluar kamar karena akad akan dimulai. Saat keluar, terlihat ada beberapa orang di ruang tamu. Tetapi yang paling mencolok tentu Candra, pria itu dari tadi tidak bisa menyembunyikan senyumannya.

"Kamu cantik banget," bisik Candra saat Rania duduk di sebelahnya. Matanya bahkan tidak lepas sedikitpun, merasa kagum dan bangga saja karena perempuan itu akan menjadi istrinya.

Rania menoleh sekilas, tapi kembali menunduk sedikit malu mendapatkan pujian begitu dari Candra. Penghulu di depan mereka pun membuka acara dengan memberikan sedikit ceramahannya dahulu tentang pernikahan.

"Sudah siap Pak Candra? Sepertinya dari tadi anda sudah tidak sabar sekali ya," gurau si penghulu dan membuat gelak tawa terdengar di ruangan itu.

Candra tersenyum kecil karena ketahuan, "Iya Pak, saya takut gugup sampai lupa."

"Tenang saja, jangan terlalu gugup. Atur nafas nya ya," ucap si penghulu memberikan ketenangan.

Setelah dirasa siap, penghulu itu pun membimbing Candra mengucapkan ijab kabul. Hanya satu tarikan nafas dan berjalan lancar, membuat semua orang di sana pun merasa lega dan ikut senang. Saat si penghulu mengucap hamdalah, semuanya ikut berdoa.

"Sekarang kalian sudah resmi menjadi suami istri. Saling menerima kelebihan dan kekurangannya dan saling menyayangi lah agar hubungan pun selalu baik," nasihat si penghulu.

Candra dan Rania lalu diminta saling memasangkan cincin ke jari manis masing-masing. Saat Rania menyalami tangan pria itu, detak jantungnya menjadi lebih cepat begitu saja. Mereka pun di foto sebentar untuk mengabadikan moment.

Pernikahan mereka memang tidak diadakan mewah dan ramai, hanya akad saja dengan dihadiri beberapa orang. Tetapi para warga di sekitar pun tahu jika Rania menikah, bahkan ada beberapa yang melihat di luar rumah. Pastinya mereka lebih terkejut karena suaminya itu adalah Candra, si pengusaha muda yang tampan dan kaya raya.

"Kok bisa sih si Rania nikah sama Pak Candra?" tanya salah seorang Ibu di luar. Bibirnya terlihat mencebik meledek.

"Katanya yang hamilin Pak Candra," sahut seorang lagi dengan sinis nya.

"Wah si Rania itu punya apa sampai beruntung nikah sama konglomerat begitu ya?" Kabar tentang Rania yang hamil sempat membuat gempar, semua menganggap perempuan itu anak baik-baik tapi ternyata hamil duluan. Yang paling mengejutkannya, ternyata yang memperkosa adalah Candra.

Waktu berlalu dengan cepat, acara pun sudah selesai dan semua tamu pun pulang. Malam ini Candra akan menginap. Terlihat sekali kecanggungan di meja makan yang kayunya sudah reot itu, lampu pun cukup temaram karena memakai lampu khas zaman dulu. Hanya terdengar dentingan sendok dengan piring, saling fokus pada makanan masing-masing.

"Maaf ya nak Candra kalau makanannya biasa," ucap Nenek Ima tidak enak. Khawatir pria yang sudah jadi cucunya itu tidak bisa memakannya.

"Enggak kok, ini kan makanan parasmanan," geleng Candra merendah. Mereka terlihat segan sekali padanya.

"Iya, tapi pasti nak Candra sering makan-makanan enak dan mewah, kan?" tanya Nenek.

"Tidak juga, saya bisa makan apa saja kok, tidak terlalu pemilih juga. Yang penting itu enak dan bisa dimakan," jawab Candra sambil tersenyum tipis.

"Syukurlah kalau begitu. Tapi Rania bisa masak apapun, mulai hari ini dia akan memasakkan apapun untuk nak Candra."

Candra langsung menoleh pada Rania yang duduk di sebelahnya, "Iya Rania memang berbakat sekali, saya suka masakan dia. Tapi sepertinya dia tidak perlu masak, nanti saja oleh pembantu."

Kalau dipikir benar juga, Candra kan orang kaya dan bisa mempekerjakan asisten rumah tangga. Mana mungkin istrinya yang mengerjakan sampai kelelahan. Dulunya Rania yang hanya seorang pelayan dapat naik status menjadi Nyonya sekarang.

"Nenek titip Rania ya Candra." Saat mengatakan itu, suara Nenek Ima terdengar bergetar.

"Iya Nek, aku akan berusaha menjaga dia dengan baik. Bukan hanya dia, tapi bayi kita juga," ucap Candra terlihat tulus.

"Nenek masih tidak menyangka nak Candra ini mau bertanggung jawab dengan menikahi Rania."

"Kenapa tidak menyangka? Itu kan sudah jadi kewajiban saya untuk bertanggung jawab." Candra dapat mengakui kesalahannya, itulah lelaki sejati namanya.

Ima terlihat menghela nafasnya, "Soalnya nak Candra ini kan orang berada, sedangkan kami hanya orang biasa. Apa nak Candra tidak apa karena Rania bukan dari kalangan orang berada juga?" Ini lah yang Ima khawatirkan, perbedaan kasta.

"Tidak kok Nek, saya tidak peduli akan hal itu," geleng Candra. Lagi pula uangnya sudah banyak, Ia bisa menghidupi Rania nanti.

Ima merasa lega akan hal itu, berharap semoga saja cucu perempuannya dapat hidup lebih baik karena kini nasibnya sudah bagus. Semoga Candra juga tidak semena-mena hanya karena Rania hanya orang biasa.

"Jadi besok Rania akan pindah ke villa?" tanya Neneknya.

"Iya, kamu mau kan Rania?" Candra kembali menatap istrinya.

Rania menggigit bibir bawahnya sebentar, merasa khawatir akan sesuatu, "Lalu Nenek bagaimana?" tanyanya pelan.

"Nenek tidak kenapa-napa, ini kan rumah Nenek. Kamu sekarang sudah menikah dan harus ikut kemana pun suami pergi." Neneknya berusaha memberikan ketenangan.

"Bagaimana kalau Nenek ikut pindah juga?"

"Tidak," tolak Ima cepat, "Nenek lebih nyaman di sini. Masa Nenek tinggalkan tempat yang banyak kenangan ini, sudah jangan pikirkan Nenek terus." Seharusnya Rania memikirkan masa depannya itu di sana.

Rania hanya merasa sedikit khawatir serumah lagi dengan Candra, apalagi villa itu kan menyimpan kenangan buruk. Sepertinya trauma nya belum sembuh, terbukti Ia yang masih cemas. Sikapnya ini tentu wajar bagi seorang korban pemerkosaan. Walaupun sekarang Candra suaminya, tapi Rania belum bisa percaya sepenuhnya.

"Sudah malam, kalian pasti capek sekali. Tidur sekarang ya," perintah si Nenek setelah melihat jam di dinding.

"Iya Nek," angguk Rania dan Candra bersamaan.

Rania berjalan lebih dulu menuju kamarnya, diikuti Candra di belakangnya. Saat pria itu menutup pintu kamar, membuat Rania tersentak dan mulai dilanda cemas. Pria itu tidak akan melakukan hal aneh-aneh kan kepadanya?

Pluk!

"Kyaaa!" Rania menjerit merasakan tepukan di bahunya. Repleks Ia menjauh sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Candra terkejut mendengar itu, "Rania, kamu kenapa?"

Rania mencoba mengatur nafasnya, "A-aku sedang hamil, aku takut," ucapnya pelan.

Sebelah alis Candra terangkat, tapi akhirnya Ia pun paham dengan maksudnya. Rania pasti menduga jika tadi Candra akan meminta jatah malam pertama, perempuan itu salah paham. Tetapi Candra cukup sedih, karena Rania masih ketakutan walaupun hanya Ia sentuh sedikit saja.

"Saya tidak akan minta itu, tapi saya cuma mau tanya aja kamu punya kasur lantai gak?" tanya Candra langsung menjelaskan.

"Kasur lantai untuk apa?" Rania jadi seperti orang bodoh saat mengatakan itu, maklum saja Ia masih panik.

"Untuk saya tidur, kamu pasti tidak akan nyaman dan akan selalu terjaga kalau kita tidur satu ranjang. Sebenarnya saya bisa tidur di sofa ruang tamu, tapi Nenek kamu pasti curiga," jelas Candra sambil berusaha tersenyum, walau dadanya agak nyesek.

"Begitu ya," batin Rania, "Kasur lantai ada kok."

"Saya pinjam ya untuk malam ini."

"Iya."

Terpopuler

Comments

Benita Lestiyorini

Benita Lestiyorini

Wah Chandra kok pengertian banget sih... /Smile/

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 1 Tuan Yang Tampan
2 2 Ingin Lebih Mengenalnya
3 3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4 4 Malam Kejadian
5 5 Menjadi Takut
6 6 Ingin Hidup Tenang
7 7 Kabar Buruk
8 8 Akan Tanggung Jawab
9 9 Memberikan Kesempatan
10 10 Bukan Pernikahan Meriah
11 11 Sudah Menjadi Istri
12 12 Cukup Pengertian
13 13 Mulai Luluh
14 14 Selalu Menenangkannya
15 15 Sudah Menerimanya
16 16 Meminta Hak
17 17 Kepindahan
18 18 Kenyataan Menyakitkan
19 19 Sulit Menerima Semuanya
20 20 Tidak Mau Membahas Lagi
21 21 Berusaha Bersikap Baik
22 22 Banyak Tahu Tentangnya
23 23 Ada Yang Tidak Terima
24 24 Perasaan Khawatir
25 25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26 26 Akan Melindunginya
27 27 Tahu Kesalahannya
28 28 Ruangan Pribadi nya
29 29 Perbedaan Sikap
30 30 Bisa Minta Apa Saja
31 31 Memanjakannya
32 32 Langsung Akrab
33 33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34 34 Mencari Perhatian
35 35 Menjaga Nama Baik
36 Sedang Dibicarakan
37 Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38 Beda Dari Yang Dibayangkan
39 Menyukai Kepribadian nya
40 Mendengar Ceritanya
41 Diperingati
42 Tidak Akan Melupakannya
43 Mau Direpotkan
44 Apakah Bermuka Dua?
45 Semudah Itu Luluh
46 Telah Membuatnya Marah
47 Tidak Diizinkan Pulang
48 Pelampiasan
49 Merasakan Perbedaannya
50 Ada Rasa Cemburu
51 Sebuah Bujukan
52 Hampir Kehilangan Nyawa
53 Terus Memperingati
54 Lama Tak Jumpa
55 Harus Berhati-hati
56 Menganggap Bahagia
57 Meminta Menyembunyikan
58 Rasa Berterimakasih
59 Paling Penasaran
60 Ikut Menyembunyikan
61 Istri Rahasia
62 Ternyata Dibohongi
63 Terpaksa Membongkar
64 Ikut Patah Hati
65 Ada Yang Membela
66 Suasana Yang Tegang
67 Dua Hati Yang Dijaga
68 Seperti Tidak Meyakinkan
69 Perasaan Yang Salah
70 Pertengkaran
71 Tidak Mungkin Bohong
72 Lebih Penting
73 Menemaninya Terus
74 Ada Alasan Khusus
75 Suasana Yang Canggung
76 Bisa Ikut Merasakan
77 Sendirian Di Rumah
78 Masih Belum Percaya
79 Menemukan Surat Rahasia
80 Berusaha Menghindar
81 Sepertinya Cukup Penting
82 Dicurigai Semua Orang
83 Ada Yang Tahu
84 Tidak Bisa Menebak
85 Merasa Kasihan
86 Ternyata Benar Tulus
87 Kembali Pulang
88 Merasa Nyaman
89 Banyak Membantunya
90 Memilih Bersembunyi
91 Meminta Menjaga Rahasia
92 Rasa Penasaran
93 Selalu Datang Lebih Dulu
94 Dituduh Selingkuh
95 Ada Kabar Buruk
96 Ingin Melihat nya
97 Berusaha Berbesar Hati
98 Keputusan Yang Berat
99 Selalu Di Sisinya
100 Sempat Dikira Pacarnya
101 Menyatakan Perasaan
102 Bisa Menerima Kekurangannya
103 Lebih Dari Teman
104 Menggantikan Peran
105 Dunia Barunya
106 Hari Bahagianya
107 Calon Papanya Daffin
108 Sudah Sangat Serius
109 Ada Yang Kangen
110 Tidak Bisa Bersama Lagi
111 Mencoba Berdamai
112 Menjadi Posesif
113 Lebih Bijak
114 Merasa Cukup
115 Pertama Kali Dilamar
116 Enggan Berpisah Jauh
117 Ada Musibah Kecil
118 Pernikahan Yang Mengesankan
119 Pengantin Baru
120 Tempat Dihargai
121 Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122 Menemukan Cinta Sejati 2
123 Menemukan Cinta Sejati 3
124 Menemukan Cinta Sejati 4
125 Menemukan Cinta Sejati 5
126 Menemukan Cinta Sejati 6
127 Menemukan Cinta Sejati 7
128 Menemukan Cinta Sejati 8
129 Menemukan Cinta Sejati 9
130 Menemukan Cinta Sejati 10
131 Menemukan Cinta Sejati 11
132 Menemukan Cinta Sejati 12
133 Menemukan Cinta Sejati 13
134 Menemukan Cinta Sejati 14
135 Menemukan Cinta Sejati 15
136 Menemukan Cinta Sejati 16
137 Menemukan Cinta Sejati 17
138 Menemukan Cinta Sejati 18
139 Menemukan Cinta Sejati 19
140 Menemukan Cinta Sejati 20
141 Menemukan Cinta Sejati 21
142 Menemukan Cinta Sejati 22
143 Menemukan Cinta Sejati 23
144 Menemukan Cinta Sejati 24
145 Menemukan Cinta Sejati 25
146 Menemukan Cinta Sejati 26
147 Menemukan Cinta Sejati 27
148 Menemukan Cinta Sejati 28
149 Menemukan Cinta Sejati 29
150 Menemukan Cinta Sejati 30
151 Menemukan Cinta Sejati 31
152 Menemukan Cinta Sejati 32
153 Menemukan Cinta Sejati 33
154 Menemukan Cinta Sejati 34
155 Menemukan Cinta Sejati 35
156 Menemukan Cinta Sejati 36
157 Menemukan Cinta Sejati 37
158 Menemukan Cinta Sejati 38
159 Menemukan Cinta Sejati 39
160 Menemukan Cinta Sejati 40
161 Menemukan Cinta Sejati 41
162 Menemukan Cinta Sejati 42
163 Menemukan Cinta Sejati 43
164 Menemukan Cinta Sejati 44
165 Menemukan Cinta Sejati 45
166 Menemukan Cinta Sejati 46
167 Menemukan Cinta Sejati 47
168 Menemukan Cinta Sejati 48
169 Menemukan Cinta Sejati 49
170 Menemukan Cinta Sejati 50
171 Menemukan Cinta Sejati 51
172 Menemukan Cinta Sejati 52
173 Menemukan Cinta Sejati 53
174 Menemukan Cinta Sejati 54
175 Menemukan Cinta Sejati 55
176 Menemukan Cinta Sejati 56
177 Menemukan Cinta Sejati 57
178 Menemukan Cinta Sejati 58
179 Menemukan Cinta Sejati 59
180 Menemukan Cinta Sejati 60
181 Menemukan Cinta Sejati 61
182 Menemukan Cinta Sejati 62
183 Menemukan Cinta Sejati 63
184 Menemukan Cinta Sejati 64
Episodes

Updated 184 Episodes

1
1 Tuan Yang Tampan
2
2 Ingin Lebih Mengenalnya
3
3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4
4 Malam Kejadian
5
5 Menjadi Takut
6
6 Ingin Hidup Tenang
7
7 Kabar Buruk
8
8 Akan Tanggung Jawab
9
9 Memberikan Kesempatan
10
10 Bukan Pernikahan Meriah
11
11 Sudah Menjadi Istri
12
12 Cukup Pengertian
13
13 Mulai Luluh
14
14 Selalu Menenangkannya
15
15 Sudah Menerimanya
16
16 Meminta Hak
17
17 Kepindahan
18
18 Kenyataan Menyakitkan
19
19 Sulit Menerima Semuanya
20
20 Tidak Mau Membahas Lagi
21
21 Berusaha Bersikap Baik
22
22 Banyak Tahu Tentangnya
23
23 Ada Yang Tidak Terima
24
24 Perasaan Khawatir
25
25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26
26 Akan Melindunginya
27
27 Tahu Kesalahannya
28
28 Ruangan Pribadi nya
29
29 Perbedaan Sikap
30
30 Bisa Minta Apa Saja
31
31 Memanjakannya
32
32 Langsung Akrab
33
33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34
34 Mencari Perhatian
35
35 Menjaga Nama Baik
36
Sedang Dibicarakan
37
Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38
Beda Dari Yang Dibayangkan
39
Menyukai Kepribadian nya
40
Mendengar Ceritanya
41
Diperingati
42
Tidak Akan Melupakannya
43
Mau Direpotkan
44
Apakah Bermuka Dua?
45
Semudah Itu Luluh
46
Telah Membuatnya Marah
47
Tidak Diizinkan Pulang
48
Pelampiasan
49
Merasakan Perbedaannya
50
Ada Rasa Cemburu
51
Sebuah Bujukan
52
Hampir Kehilangan Nyawa
53
Terus Memperingati
54
Lama Tak Jumpa
55
Harus Berhati-hati
56
Menganggap Bahagia
57
Meminta Menyembunyikan
58
Rasa Berterimakasih
59
Paling Penasaran
60
Ikut Menyembunyikan
61
Istri Rahasia
62
Ternyata Dibohongi
63
Terpaksa Membongkar
64
Ikut Patah Hati
65
Ada Yang Membela
66
Suasana Yang Tegang
67
Dua Hati Yang Dijaga
68
Seperti Tidak Meyakinkan
69
Perasaan Yang Salah
70
Pertengkaran
71
Tidak Mungkin Bohong
72
Lebih Penting
73
Menemaninya Terus
74
Ada Alasan Khusus
75
Suasana Yang Canggung
76
Bisa Ikut Merasakan
77
Sendirian Di Rumah
78
Masih Belum Percaya
79
Menemukan Surat Rahasia
80
Berusaha Menghindar
81
Sepertinya Cukup Penting
82
Dicurigai Semua Orang
83
Ada Yang Tahu
84
Tidak Bisa Menebak
85
Merasa Kasihan
86
Ternyata Benar Tulus
87
Kembali Pulang
88
Merasa Nyaman
89
Banyak Membantunya
90
Memilih Bersembunyi
91
Meminta Menjaga Rahasia
92
Rasa Penasaran
93
Selalu Datang Lebih Dulu
94
Dituduh Selingkuh
95
Ada Kabar Buruk
96
Ingin Melihat nya
97
Berusaha Berbesar Hati
98
Keputusan Yang Berat
99
Selalu Di Sisinya
100
Sempat Dikira Pacarnya
101
Menyatakan Perasaan
102
Bisa Menerima Kekurangannya
103
Lebih Dari Teman
104
Menggantikan Peran
105
Dunia Barunya
106
Hari Bahagianya
107
Calon Papanya Daffin
108
Sudah Sangat Serius
109
Ada Yang Kangen
110
Tidak Bisa Bersama Lagi
111
Mencoba Berdamai
112
Menjadi Posesif
113
Lebih Bijak
114
Merasa Cukup
115
Pertama Kali Dilamar
116
Enggan Berpisah Jauh
117
Ada Musibah Kecil
118
Pernikahan Yang Mengesankan
119
Pengantin Baru
120
Tempat Dihargai
121
Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122
Menemukan Cinta Sejati 2
123
Menemukan Cinta Sejati 3
124
Menemukan Cinta Sejati 4
125
Menemukan Cinta Sejati 5
126
Menemukan Cinta Sejati 6
127
Menemukan Cinta Sejati 7
128
Menemukan Cinta Sejati 8
129
Menemukan Cinta Sejati 9
130
Menemukan Cinta Sejati 10
131
Menemukan Cinta Sejati 11
132
Menemukan Cinta Sejati 12
133
Menemukan Cinta Sejati 13
134
Menemukan Cinta Sejati 14
135
Menemukan Cinta Sejati 15
136
Menemukan Cinta Sejati 16
137
Menemukan Cinta Sejati 17
138
Menemukan Cinta Sejati 18
139
Menemukan Cinta Sejati 19
140
Menemukan Cinta Sejati 20
141
Menemukan Cinta Sejati 21
142
Menemukan Cinta Sejati 22
143
Menemukan Cinta Sejati 23
144
Menemukan Cinta Sejati 24
145
Menemukan Cinta Sejati 25
146
Menemukan Cinta Sejati 26
147
Menemukan Cinta Sejati 27
148
Menemukan Cinta Sejati 28
149
Menemukan Cinta Sejati 29
150
Menemukan Cinta Sejati 30
151
Menemukan Cinta Sejati 31
152
Menemukan Cinta Sejati 32
153
Menemukan Cinta Sejati 33
154
Menemukan Cinta Sejati 34
155
Menemukan Cinta Sejati 35
156
Menemukan Cinta Sejati 36
157
Menemukan Cinta Sejati 37
158
Menemukan Cinta Sejati 38
159
Menemukan Cinta Sejati 39
160
Menemukan Cinta Sejati 40
161
Menemukan Cinta Sejati 41
162
Menemukan Cinta Sejati 42
163
Menemukan Cinta Sejati 43
164
Menemukan Cinta Sejati 44
165
Menemukan Cinta Sejati 45
166
Menemukan Cinta Sejati 46
167
Menemukan Cinta Sejati 47
168
Menemukan Cinta Sejati 48
169
Menemukan Cinta Sejati 49
170
Menemukan Cinta Sejati 50
171
Menemukan Cinta Sejati 51
172
Menemukan Cinta Sejati 52
173
Menemukan Cinta Sejati 53
174
Menemukan Cinta Sejati 54
175
Menemukan Cinta Sejati 55
176
Menemukan Cinta Sejati 56
177
Menemukan Cinta Sejati 57
178
Menemukan Cinta Sejati 58
179
Menemukan Cinta Sejati 59
180
Menemukan Cinta Sejati 60
181
Menemukan Cinta Sejati 61
182
Menemukan Cinta Sejati 62
183
Menemukan Cinta Sejati 63
184
Menemukan Cinta Sejati 64

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!