5 Menjadi Takut

Perlahan mata yang memiliki bulu mata lentik itu terbuka, langsung terdengar ringisan pelan dari bibirnya merasakan denyutan pusing di kepala. Rania mendudukan tubuhnya sambil memperhatikan kamar yang ditempatinya. 

"Aku hampir lupa kalau pulang ke rumah," gumamnya. 

Ceklek!

"Akhirnya cucu Nenek bangun," ucap Ima memasuki kamar. 

"Sekarang jam berapa Nek?"

"Sudah mau jam sepuluh siang."

"Aku lama juga ya tidur."

"Iya kamu nyenyak banget, ini Nenek saja baru mau berangkat ke kebun teh."

"Kenapa Nenek kerja di sana sih? Kan sudah aku bilang istirahat saja di rumah."

"Nenek bosan di rumah terus, lagian kan Nenek sudah gak sakit lagi."

"Tapi--"

"Sudah jangan khawatirkan Nenek, mending sekarang kamu mandi terus makan ya? Nenek harus berangkat sekarang. Gak papa Nenek tinggal sendiri di rumah?"

Sebenarnya Rania sedikit khawatir, tapi Ia mencoba meyakinkan diri semuanya akan baik-baik saja. Untuk saat ini pun Rania belum mau cerita yang sebenarnya pada Neneknya, menunggu hatinya siap saja. 

"Gak papa," ucap Rania sambil berusaha tersenyum. 

"Kamu mending di rumah aja kalau gak enak badan."

"Iya Nek."

Setelah Neneknya itu pergi, Rania turun dari ranjangnya. Ringisan pelan terdengar saat merasakan sakit di bagian bawahnya, sepertinya benar Ia sudah hilang keperawanan. Sayang sekali harus hilang dengan kejadian memilukan seperti itu. 

Tidak mau terus memikirkannya, Rania mencoba menyibukan diri di rumah. Memang hari ini sedikit kurang enak badan, tapi Rania tetap bisa bersih-bersih rumah. Rania tidak berani keluar, apalagi sampai bertemu orang lain. Ingin menyendiri dulu. 

Tok tok! 

Rania tersentak mendengar ketukan pintu rumahnya, siapa? Mana mungkin Neneknya, kan bisa langsung masuk. Biasanya Neneknya juga selalu pulang agak sore, dan ini masih siang. Mendengar ketukan pintu yang terus menerus, membuat Rania berjalan pelan untuk melihat dari jendela. 

"Pak Rudi? Kenapa dia kesini?" tanyanya seorang diri. 

Setelah menguatkan hati, akhirnya Rania pun membuka pintu rumahnya, "Pak Rudi, ada apa ya?"

"Rania, jadi benar kamu pulang? Kenapa? Kan kamu kerja di villa."

"Itu--"

"Tadi pagi saya cek ke villa dan dalam keadaan kotor, selain itu juga Tuan Candra bangun kesiangan dan belum ada makanan apapun. Kamu kenapa?"

"Maaf Pak Rudi, tapi.. Sepertinya saya tidak akan lanjut kerja di sana."

"Apa?"

"Saya mau berhenti kerja di Villa, sekali lagi maaf."

"Tapi kenapa? Kamu bahkan baru kerja di sana beberapa hari loh."

"Untuk alasannya itu cukup pribadi, tapi saya tidak mau bekerja di sana lagi."

"Apa menjadi pelayan seorang diri di sana terlalu berat untuk kamu? Waktu itu kamu terlihat yakin sekali bisa mengerjakan semuanya sendiri."

"Bukan itu Pak, tapi alasan lain."

"Ya alasan apa Rania, katakan dong dengan jelas."

Rania menggeleng pelan, "Maaf sekali lagi, masalahnya sangat berat sampai saya tidak mau lagi bekerja di sana."

Mereka bahkan bicara hal penting ini di ambang pintu. Bukan maksud Rania bersikap tidak sopan, tapi obrolan ini mengalir begitu saja dengan cepat. Dada Rania pun sampai kembang kempis menahan segala emosi, Ia berusaha menguatkan hatinya untuk tidak menangis lagi. 

"Tuan Candra menanyakan kamu, dia meminta saya membawa kamu lagi ke sana."

"Sa-saya tidak mau," tolak Rania. 

"Rania, apa alasan kamu berhenti kerja di villa karena ada sangkutannya dengan Tuan Candra?"

"Iya."

"Rania, kamu baik-baik saja?"

Perlahan kedua mata Rania berkaca-kaca, dadanya kembali sesak mengingat lagi kejadian malam tragis itu, dimana dirinya yang diperkosa oleh atasannya sendiri. Tetapi Rania mencoba tidak terisak di depan Rudi, ini akan sangat memalukan. 

"Baiklah kalau kamu sudah tidak mau bekerja di sana lagi. Saya memang tidak tahu pasti masalah apa, tapi semoga kamu baik-baik saja. Kalau begitu, saya pergi dulu." Rudi pun akhirnya pergi dari sana. 

Rania menutup pintu rumahnya, tubuhnya yang bersandar perlahan jatuh ke lantai. Tangisannya pun akhirnya pecah, Rania merasa belum terima sudah mendapatkan fakta dirinya mengalami pemerkosaan. Kalau saja ini mimpi, Rania ingin cepat dibangunkan. 

Saat sedang memasak di dapur, perhatian Rania teralih mendengar ketukan pintu rumahnya. Sepertinya itu Neneknya yang pulang bekerja, Rania memilih mematikan kompornya dulu untuk membuka pintu. Tetapi senyumannya langsung menghilang karena ternyata itu adalah Candra. 

"Tunggu Rania!" cegah Candra sambil menahan pintunya yang akan ditutup. 

"Mau apa Tuan kesini? Tolong pergi!" jerit Rania. 

"Rania, saya mau bicara sama kamu."

"Tidak, saya tidak mau. Tolong pergi, saya tidak mau melihat anda."

"Tidak Rania, ini penting. Saya minta maaf."

Mendengar permintaan maaf itu, membuat Rania tersadar jika sepertinya Candra pun sudah mengingat kejadian malam itu. Sayangnya kekuatannya melemah, membuat Candra pun akhirnya mendorong pintu dan masuk begitu saja ke dalam. 

"Jangan, jangan apa-apa kan aku lagi hiks!" panik Rania, "Pergi dari sini!"

Melihat sikap perempuan itu yang terlihat ketakutan, membuat dada Candra seperti berdenyut. Rania yang biasanya selalu ceria, kini tampak berbeda. Semua ini gara-gara ulahnya, dan Candra tidak suka melihat suasana ini. 

"Rania, saya tidak akan apa-apa kan kamu," ucap Candra dengan suara lembutnya. 

"Bohong, kamu laki-laki jahat!"

"Tenang dulu Rania, mari bicara baik-baik ya?"

"Tidak mau, pergi dari sini."

Sebelum Rania berlari pergi, Candra dengan cepat menahan pergelangan tangannya. Mendapatkan sentuhan dari pria itu lagi, membuat tubuh Rania merinding dan rasa takut pun semakin menjadi. Bukannya melepaskannya, Candra malah semakin berani dengan memeluknya. Pria itu hanya ingin menenangkan Rania, tapi bagi perempuan itu ini adalah sinyal bahaya. 

"Rania tenanglah, aku tidak akan berbuat apa-apa."

"Hiks tidak mau!"

"Rania saya minta maaf, saya.. Saya benar-benar hilang kendali malam itu. Saya mabuk, saya bahkan baru ingat kejadiannya tadi."

"Mati saja kamu laki-laki brengsek!"

Dikatai seperti itu, membuat Candra sejenak memejamkan matanya. Ia bisa menerima karena saat ini Rania sedang marah dan kesal kepadanya. Perlahan rontaan tubuh perempuan itu yang berada di pelukannya melemah, dan sebelum Rania jatuh pingsan, dengan sigap Candra menahannya. 

"Astaga Rania."

Candra menepuk-nepuk pipi perempuan itu, tapi saat ini Rania sudah sudah tidak sadarkan diri. Candra pun menggendongnya dan mencari kamar terdekat, lalu membaringkan Rania di sana. Rasa panik pun perlahan hinggap di dadanya. 

"Hah kenapa jadi seperti ini sih? Sialan!" gerutunya sambil mengusap wajah kasar. 

Kalau boleh jujur, sebenarnya malam itu Candra tidaklah hilang kendali sepenuhnya, alias dirinya masih setengah sadar. Tetapi pikirannya sudah hilang akal, sampai Ia mengikuti bisikan jahat itu untuk memperkosa Rania. Tetapi Candra tidak menyangka, ternyata Rania sampai terpukul seperti ini. 

Sekarang apa yang harus Candra lakukan? 

Episodes
1 1 Tuan Yang Tampan
2 2 Ingin Lebih Mengenalnya
3 3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4 4 Malam Kejadian
5 5 Menjadi Takut
6 6 Ingin Hidup Tenang
7 7 Kabar Buruk
8 8 Akan Tanggung Jawab
9 9 Memberikan Kesempatan
10 10 Bukan Pernikahan Meriah
11 11 Sudah Menjadi Istri
12 12 Cukup Pengertian
13 13 Mulai Luluh
14 14 Selalu Menenangkannya
15 15 Sudah Menerimanya
16 16 Meminta Hak
17 17 Kepindahan
18 18 Kenyataan Menyakitkan
19 19 Sulit Menerima Semuanya
20 20 Tidak Mau Membahas Lagi
21 21 Berusaha Bersikap Baik
22 22 Banyak Tahu Tentangnya
23 23 Ada Yang Tidak Terima
24 24 Perasaan Khawatir
25 25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26 26 Akan Melindunginya
27 27 Tahu Kesalahannya
28 28 Ruangan Pribadi nya
29 29 Perbedaan Sikap
30 30 Bisa Minta Apa Saja
31 31 Memanjakannya
32 32 Langsung Akrab
33 33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34 34 Mencari Perhatian
35 35 Menjaga Nama Baik
36 Sedang Dibicarakan
37 Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38 Beda Dari Yang Dibayangkan
39 Menyukai Kepribadian nya
40 Mendengar Ceritanya
41 Diperingati
42 Tidak Akan Melupakannya
43 Mau Direpotkan
44 Apakah Bermuka Dua?
45 Semudah Itu Luluh
46 Telah Membuatnya Marah
47 Tidak Diizinkan Pulang
48 Pelampiasan
49 Merasakan Perbedaannya
50 Ada Rasa Cemburu
51 Sebuah Bujukan
52 Hampir Kehilangan Nyawa
53 Terus Memperingati
54 Lama Tak Jumpa
55 Harus Berhati-hati
56 Menganggap Bahagia
57 Meminta Menyembunyikan
58 Rasa Berterimakasih
59 Paling Penasaran
60 Ikut Menyembunyikan
61 Istri Rahasia
62 Ternyata Dibohongi
63 Terpaksa Membongkar
64 Ikut Patah Hati
65 Ada Yang Membela
66 Suasana Yang Tegang
67 Dua Hati Yang Dijaga
68 Seperti Tidak Meyakinkan
69 Perasaan Yang Salah
70 Pertengkaran
71 Tidak Mungkin Bohong
72 Lebih Penting
73 Menemaninya Terus
74 Ada Alasan Khusus
75 Suasana Yang Canggung
76 Bisa Ikut Merasakan
77 Sendirian Di Rumah
78 Masih Belum Percaya
79 Menemukan Surat Rahasia
80 Berusaha Menghindar
81 Sepertinya Cukup Penting
82 Dicurigai Semua Orang
83 Ada Yang Tahu
84 Tidak Bisa Menebak
85 Merasa Kasihan
86 Ternyata Benar Tulus
87 Kembali Pulang
88 Merasa Nyaman
89 Banyak Membantunya
90 Memilih Bersembunyi
91 Meminta Menjaga Rahasia
92 Rasa Penasaran
93 Selalu Datang Lebih Dulu
94 Dituduh Selingkuh
95 Ada Kabar Buruk
96 Ingin Melihat nya
97 Berusaha Berbesar Hati
98 Keputusan Yang Berat
99 Selalu Di Sisinya
100 Sempat Dikira Pacarnya
101 Menyatakan Perasaan
102 Bisa Menerima Kekurangannya
103 Lebih Dari Teman
104 Menggantikan Peran
105 Dunia Barunya
106 Hari Bahagianya
107 Calon Papanya Daffin
108 Sudah Sangat Serius
109 Ada Yang Kangen
110 Tidak Bisa Bersama Lagi
111 Mencoba Berdamai
112 Menjadi Posesif
113 Lebih Bijak
114 Merasa Cukup
115 Pertama Kali Dilamar
116 Enggan Berpisah Jauh
117 Ada Musibah Kecil
118 Pernikahan Yang Mengesankan
119 Pengantin Baru
120 Tempat Dihargai
121 Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122 Menemukan Cinta Sejati 2
123 Menemukan Cinta Sejati 3
124 Menemukan Cinta Sejati 4
125 Menemukan Cinta Sejati 5
126 Menemukan Cinta Sejati 6
127 Menemukan Cinta Sejati 7
128 Menemukan Cinta Sejati 8
129 Menemukan Cinta Sejati 9
130 Menemukan Cinta Sejati 10
131 Menemukan Cinta Sejati 11
132 Menemukan Cinta Sejati 12
133 Menemukan Cinta Sejati 13
134 Menemukan Cinta Sejati 14
135 Menemukan Cinta Sejati 15
136 Menemukan Cinta Sejati 16
137 Menemukan Cinta Sejati 17
138 Menemukan Cinta Sejati 18
139 Menemukan Cinta Sejati 19
140 Menemukan Cinta Sejati 20
141 Menemukan Cinta Sejati 21
142 Menemukan Cinta Sejati 22
143 Menemukan Cinta Sejati 23
144 Menemukan Cinta Sejati 24
145 Menemukan Cinta Sejati 25
146 Menemukan Cinta Sejati 26
147 Menemukan Cinta Sejati 27
148 Menemukan Cinta Sejati 28
149 Menemukan Cinta Sejati 29
150 Menemukan Cinta Sejati 30
151 Menemukan Cinta Sejati 31
152 Menemukan Cinta Sejati 32
153 Menemukan Cinta Sejati 33
154 Menemukan Cinta Sejati 34
155 Menemukan Cinta Sejati 35
156 Menemukan Cinta Sejati 36
157 Menemukan Cinta Sejati 37
158 Menemukan Cinta Sejati 38
159 Menemukan Cinta Sejati 39
160 Menemukan Cinta Sejati 40
161 Menemukan Cinta Sejati 41
162 Menemukan Cinta Sejati 42
163 Menemukan Cinta Sejati 43
164 Menemukan Cinta Sejati 44
165 Menemukan Cinta Sejati 45
166 Menemukan Cinta Sejati 46
167 Menemukan Cinta Sejati 47
168 Menemukan Cinta Sejati 48
169 Menemukan Cinta Sejati 49
170 Menemukan Cinta Sejati 50
171 Menemukan Cinta Sejati 51
172 Menemukan Cinta Sejati 52
173 Menemukan Cinta Sejati 53
174 Menemukan Cinta Sejati 54
175 Menemukan Cinta Sejati 55
176 Menemukan Cinta Sejati 56
177 Menemukan Cinta Sejati 57
178 Menemukan Cinta Sejati 58
179 Menemukan Cinta Sejati 59
180 Menemukan Cinta Sejati 60
181 Menemukan Cinta Sejati 61
182 Menemukan Cinta Sejati 62
183 Menemukan Cinta Sejati 63
184 Menemukan Cinta Sejati 64
Episodes

Updated 184 Episodes

1
1 Tuan Yang Tampan
2
2 Ingin Lebih Mengenalnya
3
3 Mendekatinya Lebih Dahulu
4
4 Malam Kejadian
5
5 Menjadi Takut
6
6 Ingin Hidup Tenang
7
7 Kabar Buruk
8
8 Akan Tanggung Jawab
9
9 Memberikan Kesempatan
10
10 Bukan Pernikahan Meriah
11
11 Sudah Menjadi Istri
12
12 Cukup Pengertian
13
13 Mulai Luluh
14
14 Selalu Menenangkannya
15
15 Sudah Menerimanya
16
16 Meminta Hak
17
17 Kepindahan
18
18 Kenyataan Menyakitkan
19
19 Sulit Menerima Semuanya
20
20 Tidak Mau Membahas Lagi
21
21 Berusaha Bersikap Baik
22
22 Banyak Tahu Tentangnya
23
23 Ada Yang Tidak Terima
24
24 Perasaan Khawatir
25
25 Menyelesaikan Kesalahpahaman
26
26 Akan Melindunginya
27
27 Tahu Kesalahannya
28
28 Ruangan Pribadi nya
29
29 Perbedaan Sikap
30
30 Bisa Minta Apa Saja
31
31 Memanjakannya
32
32 Langsung Akrab
33
33 Kedekatan Yang Tidak Biasa
34
34 Mencari Perhatian
35
35 Menjaga Nama Baik
36
Sedang Dibicarakan
37
Lebih Mengkhawatirkan Orang Lain
38
Beda Dari Yang Dibayangkan
39
Menyukai Kepribadian nya
40
Mendengar Ceritanya
41
Diperingati
42
Tidak Akan Melupakannya
43
Mau Direpotkan
44
Apakah Bermuka Dua?
45
Semudah Itu Luluh
46
Telah Membuatnya Marah
47
Tidak Diizinkan Pulang
48
Pelampiasan
49
Merasakan Perbedaannya
50
Ada Rasa Cemburu
51
Sebuah Bujukan
52
Hampir Kehilangan Nyawa
53
Terus Memperingati
54
Lama Tak Jumpa
55
Harus Berhati-hati
56
Menganggap Bahagia
57
Meminta Menyembunyikan
58
Rasa Berterimakasih
59
Paling Penasaran
60
Ikut Menyembunyikan
61
Istri Rahasia
62
Ternyata Dibohongi
63
Terpaksa Membongkar
64
Ikut Patah Hati
65
Ada Yang Membela
66
Suasana Yang Tegang
67
Dua Hati Yang Dijaga
68
Seperti Tidak Meyakinkan
69
Perasaan Yang Salah
70
Pertengkaran
71
Tidak Mungkin Bohong
72
Lebih Penting
73
Menemaninya Terus
74
Ada Alasan Khusus
75
Suasana Yang Canggung
76
Bisa Ikut Merasakan
77
Sendirian Di Rumah
78
Masih Belum Percaya
79
Menemukan Surat Rahasia
80
Berusaha Menghindar
81
Sepertinya Cukup Penting
82
Dicurigai Semua Orang
83
Ada Yang Tahu
84
Tidak Bisa Menebak
85
Merasa Kasihan
86
Ternyata Benar Tulus
87
Kembali Pulang
88
Merasa Nyaman
89
Banyak Membantunya
90
Memilih Bersembunyi
91
Meminta Menjaga Rahasia
92
Rasa Penasaran
93
Selalu Datang Lebih Dulu
94
Dituduh Selingkuh
95
Ada Kabar Buruk
96
Ingin Melihat nya
97
Berusaha Berbesar Hati
98
Keputusan Yang Berat
99
Selalu Di Sisinya
100
Sempat Dikira Pacarnya
101
Menyatakan Perasaan
102
Bisa Menerima Kekurangannya
103
Lebih Dari Teman
104
Menggantikan Peran
105
Dunia Barunya
106
Hari Bahagianya
107
Calon Papanya Daffin
108
Sudah Sangat Serius
109
Ada Yang Kangen
110
Tidak Bisa Bersama Lagi
111
Mencoba Berdamai
112
Menjadi Posesif
113
Lebih Bijak
114
Merasa Cukup
115
Pertama Kali Dilamar
116
Enggan Berpisah Jauh
117
Ada Musibah Kecil
118
Pernikahan Yang Mengesankan
119
Pengantin Baru
120
Tempat Dihargai
121
Season 2-Menemukan Cinta Sejati 1
122
Menemukan Cinta Sejati 2
123
Menemukan Cinta Sejati 3
124
Menemukan Cinta Sejati 4
125
Menemukan Cinta Sejati 5
126
Menemukan Cinta Sejati 6
127
Menemukan Cinta Sejati 7
128
Menemukan Cinta Sejati 8
129
Menemukan Cinta Sejati 9
130
Menemukan Cinta Sejati 10
131
Menemukan Cinta Sejati 11
132
Menemukan Cinta Sejati 12
133
Menemukan Cinta Sejati 13
134
Menemukan Cinta Sejati 14
135
Menemukan Cinta Sejati 15
136
Menemukan Cinta Sejati 16
137
Menemukan Cinta Sejati 17
138
Menemukan Cinta Sejati 18
139
Menemukan Cinta Sejati 19
140
Menemukan Cinta Sejati 20
141
Menemukan Cinta Sejati 21
142
Menemukan Cinta Sejati 22
143
Menemukan Cinta Sejati 23
144
Menemukan Cinta Sejati 24
145
Menemukan Cinta Sejati 25
146
Menemukan Cinta Sejati 26
147
Menemukan Cinta Sejati 27
148
Menemukan Cinta Sejati 28
149
Menemukan Cinta Sejati 29
150
Menemukan Cinta Sejati 30
151
Menemukan Cinta Sejati 31
152
Menemukan Cinta Sejati 32
153
Menemukan Cinta Sejati 33
154
Menemukan Cinta Sejati 34
155
Menemukan Cinta Sejati 35
156
Menemukan Cinta Sejati 36
157
Menemukan Cinta Sejati 37
158
Menemukan Cinta Sejati 38
159
Menemukan Cinta Sejati 39
160
Menemukan Cinta Sejati 40
161
Menemukan Cinta Sejati 41
162
Menemukan Cinta Sejati 42
163
Menemukan Cinta Sejati 43
164
Menemukan Cinta Sejati 44
165
Menemukan Cinta Sejati 45
166
Menemukan Cinta Sejati 46
167
Menemukan Cinta Sejati 47
168
Menemukan Cinta Sejati 48
169
Menemukan Cinta Sejati 49
170
Menemukan Cinta Sejati 50
171
Menemukan Cinta Sejati 51
172
Menemukan Cinta Sejati 52
173
Menemukan Cinta Sejati 53
174
Menemukan Cinta Sejati 54
175
Menemukan Cinta Sejati 55
176
Menemukan Cinta Sejati 56
177
Menemukan Cinta Sejati 57
178
Menemukan Cinta Sejati 58
179
Menemukan Cinta Sejati 59
180
Menemukan Cinta Sejati 60
181
Menemukan Cinta Sejati 61
182
Menemukan Cinta Sejati 62
183
Menemukan Cinta Sejati 63
184
Menemukan Cinta Sejati 64

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!