Bab 14 Rencana membangun bisnis

Mobil Jimin melaju dengan kecepatan sedang saat mengikuti mobil Kayra, beberapa lama kemudian mobil yang di kendarai Kayra memasuki sebuah kawasan hunian elite dengan sistem keamanan yang ketat.

Hanya bisa mengikuti sampai luar gerbang karena terkendala sistem keamanan yang ketat, setiap rumah mewah yang berada di dalam kawasan hunian elite memiliki kartu akses yang tidak bisa diduplikasi dengan kata lain hanya siempunya rumah yang bebas memiliki akses keluar masuk kawasan hunian elite yang berada di wilayah perbukitan agak di pinggiran kota ini.

Mobil yang disupiri asisten Jack berbalik kanan pergi meninggalkan kawasan hunian elite.

Saat dalam perjalanan ..

"Jack.. aku mau beli satu rumah di kompleks ini, kamu cari informasi entah bagaimana caranya aku mau rumahku bersebelahan dengan rumah Kayra. " titah tuan muda Jimin yang di respon anggukan oleh sang asisten.

"Baik tuan.. akan segera saya atur. " respon asisten Jack hormat dari balik kemudi.

Sedangkan Kayra yang baru saja memarkirkan mobilnya di garasi, kini sedang membersihkan diri di dalam kamar utama miliknya.

Rumah mewah ini tidak semewah miliknya dahulu tapi sudah lebih dari cukup untuk saat ini.

Selesai mandi dengan masih mengenakan bathrobe warna merah muda, Kayra duduk disebuah kursi dekat ranjang. Tangan lentiknya lincah berselancar ke dunia maya.

Saat ini Kayra mencari tahu situasi apa yang sedang terjadi di dunia sosial media, mengikuti perkembangan jaman akan lebih mempermudah Kayra menentukan bisnis apa yang akan dia dirikan menggunakan uang hasil bermain sahamnya.

"Fashion atau properti ya Hhmmm... " ada dua pilihan yang sulit bagi Kayra, diantara banyaknya hal hal yang berkembang dan trending hanya dua hal tersebut yang memiliki potensi cukup besar untuk bisnis jangka panjang.

"Haish bodoh sekali aku ini, kalau bisa keduanya kenapa harus pusing memilih salah satu ?? baiklah aku akan mulai mendirikan perusahaan pertamaku di bidang fashion.. " senyum Kayra terbit seperti matahari pagi penuh keyakinan.

Keeseokan harinya Kayra mulai mencari gedung perkantoran kosong yang bisa di sewa untuk jangka waktu beberapa tahun.

Belum menemukan gedung yang cocok, Kayra memilih untuk menghubungi seseorang dari biro konsultan.

Saat ini Kayra sedang berada di sebuah kafe bersama seorang konsultan bisnis.

Konsultan bisnis itu memberikan saran masukan apa saja langkah awal untuk memulai bisnis di bidang fashion.

"Memulai bisnis tidak semudah membalik telapak tangan nona Kayra, ada banyak hal yang harus anda persiapkan. Saran saya jika anda ingin berkecimpung dalam dunia bisnis adalah dengan mencari rekan yang sama sama tertarik dalam bisnis tersebut, apa anda memiliki kenalan dalam hal tersebut ?" ucap sang konsultan dengan senyum binarnya.

"Saya tidak ada kenalan , setahu saya jika membuka bisnis yang terpenting adalah modal uang maka semua akan beres, "

Dahulu yang mengurus segalanya adalah asisten dirinya saat hidup sebagai Ayra tidak tahu menahu bagaimana proses yang harus dilalui untuk memulai bisnis baru.

Apa aku harus menemui asistenku dulu ? ahh itu tidak boleh nanti dia hanya akan curiga karena aku hidup dalam tubuh yang berbeda. batin Kayra.

"Saya memiliki beberapa daftar nama yang berkecimpung dalam bisnis fashion, anda bisa menghubungi salah satu atau beberapa dari mereka untuk memulai kerja sama, meski anda memiliki modal uang yang banyak tapi memiliki rekan bisnis dengan selera yang sama juga lebih penting. " ucap sang konsultan bisnis.

"Baiklah.. aku akan menunda dulu untuk membuka perusahaan sendiri, mungkin aku akan pertimbangkan saran darimu untuk menghubungi beberapa nama didalam daftar ini, Terima kasih untuk waktu yang kamu sisihkan hari ini.. " Kayra berdiri lalu menyalami sang konsultan bisnis untuk kemudian keduanya kembali berpisah.